Anda di halaman 1dari 6

Lampiran 1

Peraturan Direktur RSKIA Annisa


NO…/PER.DIR/RSKIA-ANNISA/…….2022
Tanggal : 1 Juli 2022

TENTANG

PANDUAN TRANSFER PASIEN ANTAR UNIT

RUMAH SAKIT IBU & ANAK(RSKIA) ANNISA

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Transfer pasien antar ruang perawatan ( intra rumah sakit ) adalah memindahkan
pasien dari satu unit ke unit lain di dalam RSKIA ANNISA payakumbuh, yang memiliki
pelayanan & fasilitas yang sesuai dengan status dan kebutuhan pasien akan perawatan
lanjutan, berdasarkan pertimbangan faktor penyakit, fasilitas, dan ketenagaan.
Prinsip dalam melakukan transfer pasien adalah memastikan keselamatan dan
keamanan pasien saat menjalani transfer, dan transfer pasien hanya dilakukan apabila
kondisi pasien layak untuk ditransfer.
Transfer pasien dimulai dengan melakukan koordinasi dan komunikasi pra
transportasi pasien, menentukan petugas yang akan mendampingi transfer pasien,
menyiapkan peralatan yang disertakan saat transfer dan monitoring pasien saat transfer.
Transfer pasien hanya boleh dilakukan oleh staff medis dan staff keperawatan yang
kompeten serta petugas profesional lainnya yang sudah terlatih.
Kebijakan transfer pasien ini bertujuan menyeragamkan suatu proses transfer
pasien yang aman dan untuk memastikan bahwa informasi penting mengenai perawatan
pasien disampaikan dengan baik pada saat terjadi perpindahan tanggung jawab dari satu
unit ke unit lainnya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Pelaksanaan transfer
pasien harus memperhatikan keselamatan dan keamanan pasien.

1
Tujuan dari manajemen transfer pasien adalah:
1. Agar pelayanan transfer pasien dilaksanakan secara profesional dan
berdedikasi tinggi.
2. Agar proses transfer/ pemindahan pasien berlangsung dengan aman dan
lancar serta pelaksanaannya sangat memperhatikan keselamatan pasien serta
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
3. Sebagai acuan dalam penatalaksanaan serah terima pasien antar ruangan.
4. Supaya pelayanan medik dan pelayanan keperawatan pasien tidak terputus
dan tetap berkesinambungan.
5. Untuk menghindari salah komunikasi dan salah persepsi.

2
BAB II
RUANG LINGKUP
Indikasi pasien transfer intra rumah sakit di RSKI ANNISA , adalah :
1. Pasien mengalami perubahan kondisi perburukan/perbaikan dan juga
disesuaikan dengan kriteria keluar/masuk ruang pelayanan intensif.
2. Pasien yang memerlukan perawatan di Instalansi Rawat Inap
3. Pasien yang memerlukan tindakan seperti ruang operasi
Transfer pasien didalam rumah sakit terdiri dari :
1. Transfer pasien dari Instalasi Gawat Darurat (IGD) ke Instalasi Rawat Rawat
Inap (RANAP),
2. Transfer pasien dari Instalalasi Rawat Jalan (RAJAL) ke Instalasi Rawat Rawat
Inap (RANAP)
3. Transfer Pasien dari RANAP ke Instalansi Penunjang
4. Transfer pasien dari Instalansi Penunjang ke RANAP.

3
BAB III
TATA LAKSANA

I. Pengaturan Transfer
1. RSKIA ANNISA PAYAKUMBUH memiliki suatu tim transfer yang terdiri
dari dokter di IGD atau dokter ruangan, perawat yang kompeten dalam merawat
pasien.
2. RSKIA ANNISA Payakmempunyai sistem resusitasi, stabilisasi dan transfer
untuk pasien- pasien dengan sakit berat atau kritis.
3. Transfer pasien hanya boleh dilakukan oleh staff medis dan staff keperawatan
yang kompeten serta petugas professional lainnya yang sudah terlatih.
4. Transfer pasien dapat dilakukan apabila kondisi pasien layak untuk ditransfer.
5. Pertimbangkan resiko dan keuntungan dilakukan transfer, jika resikonya pada
pasien lebih besar, sebaiknya jangan melakukan transfer.
6. Dokumentasi pengambilan keputusan harus mencantumkan nama dokter yang
mengambil keputusan, tanggal dan waktu diambilnya keputusan serta alasan
yang mendasari
II. Kondisi Pasien
Dalam melakukan transfer pasien antar ruangan di RSKIA ANNISA Payakumbuh
harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Prosedur transfer hanya boleh dilakukan apabila pasien dalam keadaan yang
cukup baik / stabil / transportable untuk dipindahkan ke unit lain (dapat
ditangani dengan aman dengan fasilitas medik / non medik dan dokter /
perawat yang kompeten dalam proses transfernya).
2. Pasien yang akan ditransfer maka kegawatannya diatasi terlebih dahulu di
unit yang akan merujuk.
3. Pasien di transfer dari atau ke unit lain dengan mempertimbangkan
kebutuhan transportasi medik (kursi roda, bed, brankard) harus diperiksa
secara seksama dan dipastikan bahwa pasien layak dibawa dengan alat
tersebut.
4. Pasien ditransfer ke unit lain dengan mempertimbangkan keselamatan pasien,
kelayakan transport dan harus memenuhi pencegahan dan pengendalian
infeksi.

4
5. Proses mentransfer pasien tetap memperhatikan kesinambungan pengobatan
& perawatan pasien serta memastikan agar unit lain mampu memenuhi
kelanjutan kebutuhan pasien.
6. Sebelum ditransfer ke unit lain dipastikan bahwa sudah tersedia tempat
perawatan atau fasilitas diagnostik atau terapi yang diperlukan tersebut di unit
lain.
7. Pasien yang dipindahkan di unit lain harus menyertakan formulir :
a. Serah Terima Pasien
Yaitu formulir yang berisi kondisi atau status klinis pasien, berbagai
prosedur dan tindakan lain serta kebutuhan pasien selanjutnya.
Formulir ini digunakan pada transfer pasien:
1. Poliklinik ke RANAP
2. RANAP ke Instalansi Penunjang
3. IGD ke Instalansi Penunjang
b. Transfer Antar Ruangan
Yaitu formulir yang berisi kondisi atau status klinik pasien, prosedur dan
tindakan yang telah dilakukan dilakukan di unit yang akan melakukan
transfer, serta prosedur dan tindakan yang akan dilanjutkan untuk
memenuhi kebutuhan pasien di unit yang akan dilakukan transfer.
Formulir ini digunakan pada transfer pasien:
1. IGD ke RANAP
Formulirnya sudah menjadi satu dengan formulir pengkajian IGD
2. Instalansi penunjang ke RANAP.
Apabila ada pasien dari salah satu ruangan akan dilakukan
tindakan perawatan di Instalansi Penunjang, kemudian harus pindah
di ruangan yang lain, maka setelah tindakan di instalansi penunjang
selesei, perawat penunjang harus membuat formulir transfer pasien.
Kemudian perawat penunjang menghubungi perawat dari kedua
ruangan ( baik perawat yang mengirim maupun yang menerima )
untuk dilakukan timbang terima pasien secara bersama – sama.
Kemudian pasien dilakukan transfer ke ruangan yang dilakukan
secara bersama- sama oleh dua perawat. ( baik perawat yang
mengirim maupun yang menerima )

5
BAB IV
DOKUMENTASI

1. Proses transfer antar ruangan didokumentasikan dalam rekam medis pasien


menggunakan form transfer pasien antar ruangan.
2. Formulir harus terisi lengkap dan ditandatangan oleh petugas yang
melakukan serah terima.

Anda mungkin juga menyukai