NIM 20231090016
Mata Kuliah Contemporary Issues in Accounting
Topik Paper Akuntansi Keuangan
1 Judul Artikel IFRS 9 implementation indicating asset opacities: even though predicting
earnings’ forecasts and value relevance in Asia-Pacific countries
Artinya
Implementasi IFRS 9 menunjukkan keburaman aset: meskipun
memprediksi perkiraan pendapatan dan menghargai relevansi di negara-
negara Asia-Pasifik
2 Penulis/Instansi 1. Evy Rahman Utami Department of Accounting, Faculty of Economics
and Business, Gadjah Mada University, Yogyakarta, Indonesia and
Department of Accounting, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
Bantul, Indonesia.
2. Sumiyana Sumiyana, Zuni Barokah and Jogiyanto Hartono Mustakini
Department of Accounting, Faculty of Economics and Business, Gadjah
Mada University, Yogyakarta, Indonesia.
3 Nama Jurnal dan Tahun Journal of Financial Reporting and Accounting Emerald Publishing
Publikasi Limited (6 Desember 2022)
4 Isu Penelitian Isu di dalam penelitian ini adalah mengetahui opacity aset bank akibat
penerapan International Financial Reporting Standard 9 (IFRS 9).
5 Fenomena yang Melatar Penelitian ini berfokus pada industri perbankan yang mengakui dan
Belakangi Penelitian mengukur penyisihan kerugian pinjaman (Loan Loss Provision/LLP), yang
memiliki dampak komprehensif terhadap stabilitas posisi keuangan,
efisiensi operasional, dan kinerja pendapatan (Dal Maso dkk., 2018;
Djalilov dan Piesse, 2019; Mishra dan Reshef, 2019). Selain itu, penerapan
IFRS 9 seharusnya mengurangi opacity instrumen keuangan bank, yang
akan menandakan tingginya asimetri informasi yang menyesatkan
pengambilan keputusan investor dan kreditor (Blau dkk., 2017; Fosu dkk.,
2018; Zheng, 2020). Penelitian ini menunjukkan bahwa klasifikasi dan
pengukuran aset bank yang diatur dengan IFRS 9 berujung pada kekaburan
informasi akuntansi karena semakin luasnya spektrum aset perbankan,
dimana investor dan kreditor menghadapi peningkatan asimetri informasi
(Zheng, 2020).
Fenomena dari penelitian ini menurut saya sudah cukup jelas disampaikan
oleh peneliti dibagian tengah introduction. Tetapi sebaiknya fenomena bisa
langsung dijelaskan dibagian awal supaya pembaca bisa langsung
mengetahui yang melatarbelakangi penelitian ini dilakukan.
6 Gap Riset Gap riset didalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan pendapat
mengenai penerapan IFRS 9, disini peneliti menunjukkan bahwa penerapan
IFRS 9 memberikan pengaruh positif terhadap reaksi investor (El Haq dan
Pratama, 2021; ElKelish, 2021; Groff dan Mörec, 2021; Khersiat dan
Alkabbji, 2020; L-opez-Espinosa dkk., 2021; Oberson, 2021; Onali dan
Ginesti, 2014; Onalidkk., 2021), khususnya bagi negara-negara dengan
perekonomian berkembang (Abad dan Suarez, 2020). Di sisi lain, hal ini
menyoroti bahwa literatur yang ada tentang implementasi IFRS telah
memberikan hasil yang tidak konsisten (Samaha dan Khlif, 2016) dan
keluaran yang tidak berprinsip.
7 Alasan yang Mendasari Pentingnya penelitian ini dilakukan karena untuk mengetahui opacity aset
Pentingnya bank akibat penerapan International Financial Reporting Standard (IFRS)
Penelitian/Urgensi 9. Hal ini menyoroti bahwa industri perbankan negara-negara Asia-Pasifik
Penelitian sedang mengalami ketidakstabilan ekonomi. Bisa dikatakan, peneliti
mengkaji asimetri informasi karena standar memerlukan perlakuan
mekanistik. Oleh karena itu, fokusnya adalah pada tragedi milik bersama
(Tragedy of the Commons/ToTC) yang disebabkan oleh penerapan standar
tersebut.
8 Rumusan Masalah a. Apakah keburaman aset berdampak negatif terhadap perkiraan
pendapatan di masa depan?
b. Apakah keburaman aset berdampak negatif terhadap imbal hasil di masa
depan?
c. Apakah keburaman aset berdampak negatif (pertama) pada perkiraan
pendapatan masa depan yang secara positif mengintervensi (kedua)
return saham di masa depan?
d. Apakah ketidakjelasan komponen laba berpengaruh negatif terhadap
laba masa depan perkiraan?
e. Apakah ketidakjelasan komponen laba berpengaruh negatif terhadap
return saham di masa depan?
f. Apakah ketidakjelasan komponen laba berpengaruh negatif (pertama)
terhadap prakiraan laba masa depan yang secara positif mengintervensi
(kedua) return saham di masa depan?
Menurut saya teori utama yang digunakan dalam penelitian ini sudah baik
dikarenakan sesuai dengan pokok bahasan penelitian.
12 Hipotesis Penelitian dan Menurut saya hipotesis yang menjadi inti dari yang ingin dijelaskan oleh
Alasan Rasional dalam peneliti sudah baik, tetapi lebih baik lagi apabila setiap perumusan
Penyusunan Hipotesis hipotesis itu secara terpisah satu persatu, supaya memudahkan pembaca
dan juga lebih memperkuat hipotesis yang diajukan oleh peneliti karena
dapat memperkuat dengan teori maupun penelitian terdahulu yang sesuai
dengan hipotesis tersebut.
13 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Perusahaan Perbankan.
14 Teknik Pengambilan dan Data diperoleh dari database Refinitiv Thomson Reuters dan Bureau van
Pengumpulan Data Dijk dan menggunakan Teknik pengambilan data yaitu purposive sampling
15 Subjek Penelitian Penelitian ini memilih sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di
(Kriteria) bursa efek di kawasan Asia-Pasifik dari tahun 2010 hingga 2021.
Perusahaan-perusahaan tersebut berasal dari 17 negara Asia-Pasifik
(Wijayana dan Gray, 2019): Indonesia (IDX), Singapura (SSE), Malaysia
(KLSE), Thailand (SET), Filipina (PSE), Pakistan (PSX), Taiwan (TSEC),
India (NSE), Hong Kong (HSE), Tiongkok (SSE), Korea Selatan (KRX),
Chili (IGPA), Jepang (JPX), Selandia Baru (NZX), Peru (BVL), Rusia
(MICEX) dan Australia (ASX). Dengan kriteria perusahaan sebagai
berikut:
Terdaftar di bursa efek.
Menyajikan laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31
Desember.
Mengungkapkan laporan keuangan untuk dirumuskan ulang dalam
pendekatan operasi dan pembiayaan.
16 Jenis Penelitian Kuantitatif
17 Alat Uji Kualitas Data Penelitian ini pertama-tama menggunakan regresi OLS untuk menguji
(Kualitatif/Kuantitatif) dan opacity aset bank, yang dapat mempengaruhi pendapatan masa depan dan
Uji Hipotesis (apabila penyampaian informasi. Kedua, ia mengatur kekeruhan, pendapatan, dan
menggunakan hipotesis) pengembalian saham dengan regresi 2-SLS untuk menemukan hubungan
pementasan karena relevansi hierarki.
18 Hasil Penelitian Penelitian ini menemukan bahwa opacity aset bank disebabkan oleh
penerapan suatu standar yaitu ToTC, dan penelitian ini menandakan
kejadian tersebut baru pertama kali terjadi. Pada saat yang sama, terjadi
asimetri informasi karena penerapan perhitungan prosedural yang
diamanatkan oleh standar. Lebih jauh lagi, ketidakjelasan ini
mempengaruhi pendapatan di masa depan dan penyampaian informasi
yang mewarisi asimetri informasi, yang telah mempengaruhi mereka
sebagai ToTC kedua. Terakhir, pendapatan saat ini dan masa depan sebagai
dampak dari opacity aset secara rekursif dikaitkan dengan penyampaian
return saham sebagai ToTC ketiga.
Menurut saya hasil penelitian yang disampaikan oleh peneliti cukup jelas
dan sudah sesuai dengan rumusan masalah yang peneliti ingin jelaskan.
19 Kesimpulan Peneltian Studi ini memberikan bukti ketidakjelasan komponen aset dan pendapatan
bank yang mempengaruhi FE dan RE dalam asosiasi yang diarahkan secara
linier dan bertahap. Hasilnya menunjukkan bahwa keburaman komponen
aset dan laba dapat memprediksi FE dan return saham di masa depan
meskipun pengukurannya tidak jelas. Selain itu, pengukuran aset bank
yang tidak jelas ini mewarisi pendapatan masa depan mereka yang tidak
jelas dan selanjutnya dikaitkan dengan penyampaian imbal hasil saham.
Oleh karena itu, penelitian ini menandai ToTC, yang menunjukkan
pengukuran aset bank yang bermanuver dengan prosedur yang kaku dan
kompleks yang diamanatkan oleh IFRS 9, namun tegas dalam memprediksi
FE dan return saham di masa depan. Di sisi lain, penulis menunjukkan
informasi hierarki dari standar akuntansi, rezim praktis dan reaksi pasar.
Penelitian ini juga memberikan pengetahuan material bagi dewan standar
di setiap negara untuk mengkritisi pendekatan pengukuran atau penilaian
yang diamanatkan oleh IFRS 9. Oleh karena itu, berkontribusi dalam
mengevaluasi kembali implementasi IFRS 9 dengan perspektif pengukuran
yang sangat kaku dan kompleks.