Anda di halaman 1dari 13

RITMHA CANDRA ARIESHA

CGP ANGKATAN 6 KEPAHIANG


Setiap guru seyogyanya mempunyai nilai-nilai positif yang tertanam
dalam dirinya. Nilai-nilai positif iry mampu mempengaruhi dirinya untuk
menciptakan pembelajaran yang berpihak pada murid.

Nilai-nilai yang membimbing dan mendorong guru untuk mengambil


keputusan yang tepat dan benar. Nilai-nilai positif tersebut adalah
reflektif, mandiri, kolaboratif, inovatif, serta berpihak pada murid.

Nilai-nilai itu berupa prinsip yang dipegang teguh saat kita berada dalam
posisi yang menuntut untuk mengambil keputusan dari 2 pilihan yang
secara logika dan rasa keduanya benar.
Kegiatan Coaching bertujuan untuk menggali berbagai potensi
diri yang dimiliki oleh seorang guru.melalui proses coaching
akan membrikan gambaran pengambilan keputusan yang
mengarahkan pada hal-hal positif yang berpihak pada
murid.dengan kegiatan coaching,pengambilan keputusan akan
lebih efektif .sehingga keputusan tersebut dapat dipertanggung
jawabkan.jika dikaitkan dengan modul ini berarti mengeksplorasi
kemampuan coachee dalam mengambil keputusan yang
bijak.dengan proses coaching dapat mengeksplorasi keputusan
yang berpihak pada murid
Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnyaa
dalah guru sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu bijak dalam mengambil
dan menguji keputusan.seorang guru yang memiliki kesadarn diri yang baik akan
menunjukkan integritas dan tanggung jawab dalam memutuskan masalah yang
berkaitan dengan dilema etika.guru yang memiliki ikesadaran diri yang baik pasti
menunjukkan integritas dan kejujuran dalam mengambil keputusan.guru harus
memiliki kemampuan untuk mengelola emosi,perilaku dan pikiran secara efektif
dalam situasi apapun.

Guru Harus memilik kemampuan setiap permasalahan yang terjadi dari berbagai
macam aspek dan mampu berempati tehadap latar belakang sosial dan budaya dan
konteks kehidupan yang berbeda-
beda,kemampuan akan megambil keputusan-keputusan membangun berdasarkan
atas kepedulian ,kapasitas dari berbagai macam perilaku. Guru juga harus memiliki
kesadarn penuh ketika menghadapi suatu dilema etika.dengan keputusan guru dalam
menciptakan wellbeing ekosistem disekolah
Keberpihakan dan mengutamakan kepentingan murid dapat tercipta dari tangan
pendidik yang mampu membuat solusi tepat dari setiap permasalahan yang terjadi.
Pendidik yang mampu melihat permasalahan dari berbagai kaca mata dan pendidik
yang dengan tepat mampu membedakan apakah permasalahan yang dihadapi
termasuk dilema etika ataukah bujukan moral.

Seorang pendidik ketika dihadapkan dengan kasus-kasus yang fokus terhadap


masalah moral dan etika, baik secara sadar atau pun tidak akan terpengaruh oleh
nilai-nilai yang dianutnya. Nilai-nilai yang dianutnya akan mempengaruhi dirinya
dalam mengambil sebuah keputusan. Jika nilai-nilai yang dianutnya nilai-nilai positif
maka keputusan yang diambil akan tepat, benar dan dapat dipertanggung jawabkan
dan begitupun sebaliknya jika nilai-nilai yang dianutnya tidak sesuai dengan kaidah
moral, agama dan norma maka keputusan yang diambilnya lebih cenderung hanya
benar secara pribadi dan tidak sesuai harapan kebanyakan pihak.Kita tahu bahwa
Nilai-nilai yang dianut oleh Guru Penggerak adalah reflektif, mandiri, inovatif,
kolaboratif dan berpihak pada anak didik.
Pengambilan keputusan yang tepat tekait kasus-
kasus pada masalah moral atau etika hanya dapat
dicapai jika dilakukan melalui 9 langkah pengambilan
dan pengujian keputusan. Dapat dipastikan bahwa
jika pengambilan keputusan dilakukan secara akurat
melalui proses analisis kasus yang cermat dan sesuai
dengan 9 langkah tersebut, maka keputusan tersebut
diyakini akan mampu mengakomodasi semua
kepentingan dari pihak-pihak yang terlibat , maka hal
tersebut akan berdampak pada terciptanya
lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman..
iya, kesulitan muncul karena masalah perubahan
paradigma dan budaya sekolah yang sudah
dilakukan selama bertahun-tahun. Diantaranya
adalah sistem yang kadang jika memaksa guru untuk
memilih pilihan yang salah atau kurang tepat dan
tidak berpihak kepada murid. Yang kedua tidak
semua warga sekolah berkomitmen tinggi untuk
menjalankan keputusan Bersama. Yang ketiga
keputusan yang diambil kadang kala tanpa
sepenuhnya melibatkan guru sehingga muncul
banyak kendala-kendala dalam proses pelaksanaan
pengambilan keputusan.
pendapat saya, semua tergantung kepada keputusan
seperti apa yang diambil, apabila keputusan tersebut
sudah berpihak kepada murid dalam hal ini tentang
metode yang digunakan oleh guru, media dan sistem
penilaian yang dilakukan yang sudah sesuai dengan
kebutuhan murid, maka hal ini akan dapat
memerdekakan murid dalam belajar dan pada akhirnya
murid dapat berkembang sesuai dengan potensi dan
kodratnya. Namun sebaliknya apabila keputusan tersebut
tidak berpihak kepada murid, dalam hal metode, media,
penilaian dan lain sebagainya maka kemerdekaan
belajar murid hanya sebuah omong kosong belaka dan
tentunya murid tidak akan dapat berkembang sesu
Ketika guru sebagai pemimpin pembelajaran melakukan
pengambilan keputusan yang memerdekakan dan
berpihak pada murid, maka dapat dipastikan murid-
muridnya akan belajar menjadi oang-orang yang
merdeka, kreatif , inovatif dalam mengambil keputusan
yang menentukan bagi masa depan mereka sendiri. Di
masa depan mereka akan tumbuh menjadi pribadi-
pribadi yang matang, penuh pertimbangan dan cermat
dalam mengambil keputusan-keputusan penting bagi
kehidupan dan pekerjaannya.
Pengambilan keputusan adalah suatu kompetensi atau
skill yang harus dimiiki oleh guru dan harus berlandaskan
kepada filosofi Ki Hajar Dewantara yang dikaitkan
sebagai pemimpin pembelajaran.

Pengambilan keputusan harus berdasarkan pada


budaya positif dan menggunakan alur BAGJA yang akan
mengantarkan pada lingkungan yang positif, kondusif,
aman dan nyaman (well being).
Dalam pengambilan keputusan seorang guru harus
memiliki kesadaran penuh (mindfullness) untuk
menghantarkan muridnya menuju profil pelajar
pancasila.

Dalam perjalanannya menuju profil pelajar pancasila,


ada banyak dilema etika dan bujukan moral sehingga
diperlukan panduan sembilan langkah pengambilan dan
pengujian keputusan untuk memutuskan dan
memecahkan suatu masalah agar keputusan tersebut
berpihak kepada murid demi terwujudnya merdeka
belajar.

Anda mungkin juga menyukai