Anda di halaman 1dari 78

Pengertian dan

Manfaat Amdal
Dr. Asep Sofyan
Prodi Teknik Lingkungan ITB
Email: asepsofyan@gmail.com
HP/WA 081322902009,
• Paparan Erik Teguh Primiantoro, S.Hut.,
MES, Direktur PDLKWS, dalam Pelatihan
Dasar-Dasar Amdal EcoEdu.id, tanggal 1
September 2021
Sumber • Paparan Ir. Ary Sudijanto, MSE (Direktur
paparan PDLUK, Direktorat Pencegahan Dampak
Lingkungan Usaha Dan Kegiatan, KLHK)
dalam Webinar EcoEdu.id berjudul Regulasi
Amdal Pasca UUCK pada tanggal 22 Juli 2021
• UU 11/2020 tentang Cipta Kerja

2
Sejarah Environment Impact Assessment (EIA)

• Negara pertama yang menerapkan EIA dalam UU adalah Amerika


Serikat melalui National Environmental Protection Act (NEPA)
pada tahun 1969. EIA mulai diterapkan di Amerika Serikat pada
tahun 1970.
• Sejumlah besar negara mengikuti Amerika Serikat, terutama
negara yang memiliki industri, seperti Kanada (1973), Australia
(1974), Belanda (1981), dan Jepang (1984).
• Pada Juli 1985, European Community (EC) mewajibkan EIA.
3
• Pada tahun 1987 UNEP menyusun tujuan dan prinsip EIA untuk seluruh
negara anggota dan menyusun pedoman EIA pada tahun 1988.
• Pada tahun 1987 EIA menjadi bagian dari kebijakan World Bank yang
menyatakan bahwa isu lingkungan harus menjadi bagian tak terpisahkan
dari kebijakan ekonomi.
• Arti penting EIA tercantum dalam Brundtland Report tahun 1987 dan
dalam United Nations Earth Summit di Rio de Janeiro tahun 1992.
• Pada tahun 1990 Asian Development Bank menerbitkan pedoman EIA.

4
Status
Pelaksanaan
AMDAL di Negara-
negara Maju

5
• Di Indonesia, EIA (AMDAL) mulai diterapkan secara formal pada tahun
1982 melalui penerapan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 namun
belum dilaksanakan secara luas karena belum adanya pedoman
pelaksanaan yang lebih rinci.
• Barulah pada tahun 1986 ketika Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun
1986 tentang AMDAL mulai diberlakukan, AMDAL secara sistematis mulai
dilaksanakan dan bahkan cenderung sangat ekstensif karena banyak
sekali kegiatan yang diwajibkan menyusun AMDAL dan melakukan
evaluasi lingkungan melalui Studi Evaluasi Mengenai Dampak
Lingkungan, SEMDAL.

6
Perkembangan Kebijakan AMDAL di Indonesia
PP 27/2012
OSS
Integrasi IL dalam
(PP 24/2018)
Proses Amdal & UKL- PP
UPL
revitalisasi 2012 2018 22/2021
2010 2021
Perbaikan
(PP 27/1999)
1999
Pengembangan
(PP 51/1993)
1993
tonggak awal
(PP 29/1986)
1986

2020
UU 11/2020
2009
UU 32/2009
1997
UU 23/1997

1982
“Revolusi Perizinan”: UU 4/1982 Sumber: KLHK, 2021
1. PP No 24/2018, Perizinan Melalui (OSS);
2. PP No. 22/2021 7
Status
Pelaksanaan
AMDAL di Asia
Timur

8
Pengertian Amdal dan UKL-UPL dalam PP 22/2021

• Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut Amdal adalah
Kajian mengenai dampak penting pada Lingkungan Hidup dari suatu usaha dan/atau
kegiatan yang direncanakan, untuk digunakan sebagai prasyarat pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan serta termuat dalam
Perizinan Berusaha, atau persetujuan Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
• Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup yang
selanjutnya disebut UKL-UPL adalah rangkaian proses pengelolaan dan pemantauan
Lingkungan Hidup yang dituangkan dalam bentuk standar untuk digunakan sebagai
prasyarat pengambilan keputusan serta termuat dalam perizinan Berusaha, atau
persetujuan Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
9
Perbedaan Amdal dengan UKL-UPL

Persamaan Amdal dan UKL-UPL


• Tujuan penyusunan

Perbedaan Amdal dan UKL-UPL


• Skala usaha atau kegiatan
• Dampak terhadap lingkungan
• Format dokumen
• Penyusun
• Mekanisme penyusunan
10
Amdal dalam PP 22/2021

• Amdal wajib dimiliki bagi setiap rencana Usaha dan/atau kegiatan


yang memiliki Dampak Penting terhadap Lingkungan Hidup.
• Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki Amdal:
• besaran/skalanya wajib Amdal; dan/atau
• berlokasi di dalam dan/atau berbatasan langsung dengan kawasan
lindung

11
UKL-UPL dalam PP 22/2021

• UKL-UPL wajib dimiliki bagi setiap rencana Usaha dan/atau kegiatan


yang tidak memiliki Dampak Penting terhadap Lingkungan Hidup.
• Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki UKL-UPL:
• besaran/skalanya dikecualikan dari wajib Amdal; dan/atau
• tidak berlokasi/berbatasan langsung dengan kawasan lindung

12
SPPL dalam PP 22/2021

• Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki SPPL:


• jenis rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang tidak memiliki Dampak
Penting dan tidak wajib UKL-UPL;
• merupakan Usaha dan/atau Kegiatan Usaha mikro dan kecil yang tidak
memiliki Dampak penting terhadap Lingkungan Hidup; dan/atau
• termasuk jenis rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang dikecualikan
dari wajib UKL-UPL.

13
Environmental and Social Safeguard di Level Usaha dan/atau Kegiatan
Muatan DOKUMEN AMDAL Usaha dan/atau Kegiatan

Identitas Pemrakarsa Deskripsi Rencana


Usaha dan/atau
Kegiatan

Deskripsi Rona Pengelolaan


Lingkungan di dalam Dampak Lingkungan: Dampak LH dan
dan disekitar Lokasi 1. Dampak Penting; Pemantauan LH
Usaha dan/atau 2. Dampak Lainnya (Dampak Penting
Kegiatan dan Lainnya)

Aspirasi dan Concern


Identitas Penyusun Masyarakat
Dokumen Amdal
Dampak Penting dalam PP 22/2021
a. pengubahan bentuk lahan dan bentang alam;
b. eksploitasi sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun yang
tidak terbarukan;
c. proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan
Pencemaran Lingkungan Hidup dan/atau Kerusakan Lingkungan
Hidup serta pemborosan dan kemerosotan sumber daya alam
dalam pemanfaatannya;
d. proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan
alam, lingkungan buatan, serta lingkungan sosial dan budaya;
15
Dampak Penting dalam PP 22/2021

e. proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi kelestarian kawasan


konservasi sumber daya alam dan/atau perlindungan cagar budaya;
f. introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan dan jasad renik;
g. pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati;
h. kegiatan yang mempunyai risiko tinggi dan/atau mempengaruhi pertahanan
negara; dan/atau
i. penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk
mempengaruhi Lingkungan Hidup.

16
Prinsip Dasar Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH):
From Landscape Sustainability to Project Sustainability
PPLH
Pelestarian Fungsi Rangkaian Pencegahan Pencemaran dan
Lingkungan Hidup Upaya Kerusakan LH
2

Landscape Sustainability
3

1
4 5

9 7
Project Sustainability 8
6

• Baku Mutu Lingkungan Hidup (BML) → Indeks Pencemaran LH i.e. IKA & IKU;
Daya Dukung dan Daya Tampung • Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup (KBKL) i.e. Tanah, Mangrove, Lamun,
Lingkungan Hidup (D3TLH) Terumbu karang, Kehati/Biodiversity, Emisi GRK
Pemantauan Kualitas Lingkungan (Environmental Monitoring) di Level Landscape
Environmental and Social Safeguards for Landscape & Project Sustanaibility

KLHS: Environmental & Social Safeguard KLHS harus dapat memberikan arahan kajian
(ESS) untuk KRP (Landscape) LH lebih detail pada skala Proyek (Amdal &
UKL-UPL)
Intervensi Kebijakan PDLKWS Amdal atau UKL-UPL &
Persetujuan Lingkungan:
1. Rencana Tata Ruang: i.e. RTRW, RDTR, RZWP3K Landscape Sustainability: ESS untuk Proyek
• Keberlanjutan proses dan fungsi LH
2. Rencanan Pembangunan: i.e. RPJPD, RPJMD • Keberlanjutan produktivitas LH
3. KRP Lain yang berpotensi menimbulkan dampak • Keselamatan, Mutu Hidup dan
& risiko LH Kesejahteraan Masyarakat

2 1 9
Landscape Sustainability Usaha dan/atau Kegiatan
3 (Proyek)
1
4 5

9 7
Project Sustainability 8
6

Environmental Indicators:
Environmental Indicators: Daya Dukung • Baku Mutu Lingkungan Hidup (BML) Indeks Pencemaran LH
dan Daya Tampung Lingkungan Hidup • Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup (KBKL) i.e. Tanah, Mangrove, Lamun,
(D3TLH) Terumbu karang;
Environmental and Social Safeguards for Landscape Sustainability
KLHS harus dapat memberikan arahan
KLHS: Environmental & Social Safeguard kajian LH lebih detail pada skala Proyek
(ESS) untuk KRP (Landscape) (Amdal & UKL-UPL)
Intervensi Kebijakan PDLKWS Amdal atau UKL-UPL:
1. Rencana Tata Ruang: i.e. RTRW, RDTR, ESS untuk Proyek
RZWP3K Landscape Sustainability:
2. Rencanan Pembangunan: i.e. RPJPD, RPJMD • Keberlanjutan proses dan fungsi LH
3. KRP Lain • Keberlanjutan produktivitas LH
• Keselamatan, Mutu Hidup dan
Udara Kesejahteraan Masyarakat
Landscape Sustainability
9
Lahan 6 11 1
Usaha dan/atau
5 Kegiatan
7 8 10 1
Project Sustainability 11 (Proyek)
4 2
Pesisir - Laut
3

Environmental Indicators:
Environmental Indicators: Daya
• Baku Mutu Lingkungan Hidup (BML) Indeks Pencemaran LH
Dukung dan Daya Tampung
• Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup (KBKL) i.e. Tanah, Mangrove,
Lingkungan Hidup (D3TLH)
Lamun, Terumbu karang;
Filosofi Kajian Dampak Lingkungan: Environmental & Social Safeguard
Kajian Dampak Lingkungan (KLHS, Amdal, UKL-UPL):
1) Instrumen Good Environmental Governance (i.e. Transparansi, Terkait dengan Amanah Pasal 33 ayat (4)
partisipasi dan akuntabiltas); UUD 1945: kegiatan perekonomian yang
2) berfungsi untuk mengendalikan KRP yang disusun dan Rencana
berkelanjutan dan berwawaan
Usaha dan/atau Kegiatan yang akan dilakukan lingkungan
3) Dalam rangka Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(aspek geobiofisiki kimia dan sosekbud dan kesmas) → Terkait dengan Amanah Pasal 28 H ayat (1)
Environmental & Social Safeguard UUD 1945:
1. kualitas lingkungan hidup yang baik dan
a. Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup sehat yang diindikasikan antara lain
i. Kelangsungan daya dukung; oleh
ii. Kelangsungan daya tampung a. kualitas udara, lahan/tanah dan air
b. Pencegahan: yang bersih dan sehat, serta
i. Pencemaran Lingkungan Hidup (Standar: Baku Mutu b. kualitas ekosistem (i.e. hutan, karst,
Lingkungan-BML) dan/atau gambut, mangrove, pada lamun
ii. Kerusakan Lingkungan Hidup (Standar: Kriteria Baku
dan terumbu karang) yang baik dan
Kerusakan Lingkungan-KBKL);
c. Pemenuhan Hak-hak masyarakat atas LH yang baik dan sehat
sehat serta perperan dalam PPLH (concern masyarakat) 2. Hak Masyarakat untuk mendapatkan
Kualitas LH yang baik dan sehat
Efektivitas Pelaksanaan Kebijakan KLHS dan AMDAL
Efektivitas dan efisiensi implementasi Kebijakan KLHS dan AMDAL yang dapat menciptakan status dan
kondisi lingkungan hidup yang baik dan sehat ditentukan oleh beberapa faktor di bawah ini:

Rencana/Konsep Kebijakan
KLHS dan AMDAL Status Lingkungan Hidup
Diterjemahkan oleh Respon Ekosistem Gangguan
Pengetahuan pengambil keputusan Alam
Lingkungan Kebijakan
Keputusan Gangguan
Kebijakan KLHS & Amdal Target Groups Manusia Lain

Interpretasi Kebijakan Tingkat Pemahaman


Masyarakat &
Penerapan Kebijakan Budaya
Data, Informasi KLHS dan Amdal Tingkat
& Tools Penaatan Ekonomi
Kebijakan Yang Kebijakan
diambil PPLH & PSDA
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas
lainnya
Implementasi Kebijakan KLHS dan Amdal
NEXT SLIDE
Kerangka Kebijakan terkait dengan Environmental and Social Safeguard (ESS) di Indonesia

PUU terkait dengan Proses Perizinan Berusaha 6 PUU terkait dengan pelaksanaan kegiatan dan penaatan 7
lingkungan (pengawasan dan penegakan hukum)

PUU terkait dengan Perencanaan


1 Kebijakan, Rencana dan Program
(KRP) serta Kegiatan i.e. Tata Ruang

PUU terkait dengan Proses Kajian


2 Lingkungan (Environmental Landscape Sustainability
Assessments) i.e. KLHS, Amdal

PUU terkait dengan Baku Mutu Project Sustainability


3 Lingkungan Hidup (BML) dan
Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan
Hidup (KBKL) Planning Stage Project Implementation Stage

4
PUU terkait dengan Berbagai Upaya Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup i.e. kewajiban penyedian tools, peralatan dan infrastruktur
PUU terkait dengan pemetaan dan 5
proses pengambilan contoh dan
perlindungan lingkungan (Pencegahan, Penanggulangan/Tanggap Darurat dan
analisisnya
Pemulihan fungsi LH)
Perbedaan Dokumen Amdal dan UKL-UPL

• Dokumen Amdal:
• Formulir Kerangka Acuan;
• Andal; dan
• RKL-RPL

• UKL-UPL dalam bentuk Formulir UKL-UPL

23
Amdal Pasca UU CK

24
25
26
27
28
Perkembangan Kebijakan AMDAL di Indonesia
PP 27/2012
OSS
Integrasi IL dalam
Proses Amdal & UKL-
(PP 24/2018) PP
UPL
2018 22/2021
revitalisasi 2012
2010 2021
Perbaikan
(PP 27/1999)
1999
Pengembangan
(PP 51/1993)
1993
tonggak awal
(PP 29/1986)
1986

2020
UU 11/2020
2009
UU 32/2009
1997
UU 23/1997

1982
“Revolusi Perizinan”: UU 4/1982
1. PP No 24/2018, Perizinan
Melalui (OSS); 29
2. PP No. 22/2021
PRINSIP & KONSEP DASAR
Pengaturan Amdal dalam UU Cipta Kerja

Beberapa perubahan pengaturan


Secara Prinsip dan Konsep
Amdal dalam UU CK:
TIDAK MENGUBAH konsep
• Perubahan nomenklatur perizinan; pengaturan sebelumnya,
• Pengintegrasian Izin Lingkungan;
perubahan lebih diarahkan
untuk PENYEMPURNAAN
• Transformasi Komisi Penilai Amdal KEBIJAKAN DALAM ATURAN
menjadi Tim Uji Kelayakan; PELAKSANAANNYA sesuai
• Uji kelayakan dokumen Amdal oleh dengan tujuan UU CK yang
Ahli bersertifikat; memberikan kemudahan
kepada setiap orang dalam
• Pengaturan Keterlibatan Masyarakat
secara lebih Proporsional;
memperoleh Persetujuan
Lingkungan namun dengan
• Integrasi Izin PPLH dan Andalalin ke TETAP MEMENUHI KETENTUAN
dalam dokumen Lingkungan yang ditetapkan
31
Kriteria Amdal

UU 32/2009
Pasal 22 dan 23,
UU 32/2009
Sebagai dasar
penetapan wajib
Amdal

32
Pasal 22 UUCK tentang Persetujuan
Lingkungan

33
Pengaturan Integrasi Persyaratan dan Kewajiban Aspek
Lingkungan Kedalam Perizinan Berusaha

Persetujuan Lingkungan

AMDAL

UKL-UPL
Persyaratan dan
kewajiban Aspek
Lingkungan
Perizinan
Berusaha
“Diintegrasikan”
kembali

SPPL

“Semangat UU Cipta Kerja


adalah Penyederhanaan
Regulasi Perizinan”

“Izin Lingkungan tidak dihilangkan namun tujuan dan fungsinya


diintegrasikan ke dalam Perizinan Berusaha” 34
Integrasi Persetujuan Lingkungan ke dalam
Perizinan Berusaha
Pengawasan
Dokumen Persetujuan (Psl. 63, UU CK)

Lingkungan Lingkungan
Perizinan
AMDAL SKKL Berusaha :
Penegakan
Persyaratan • Izin
penerbitan
Perizinan
• Sertifikat Standar
• NIB
Hukum:
Berusaha • Administrasi
UKL-UPL PKPLH (Psl. 24 ayat (5),
UU CK)
Matrik RKL-RPL
TERMUAT dalam
Perizinan Berusaha (Psl. 77, UU CK)
(Psl 1 angka 11 & 12,
UU CK)

SPPL NIB • Gubernur dan Bupati/Walikota berhak melakukan pengawasan


ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap
Perizinan Berusaha;
• Menteri berhak melakukan pengawasan jika dianggap terjadi
(Psl. 1, angka 35, UU CK) pelanggaran serius terhadap Perizinan yang seharusnya dilakukan
pengawasan oleh Gubernur atau Bupati/Walikota.
• Pemerintah Pusat menerapkan sanksi administratif kepada
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan, jika hasil pengawasan
ditemukan pelanggaran terhadap Perizinan Berusaha.
(Psl. 72 & 76, UU CK)
35
Tingkat Risiko Usaha dan Jenis Dokumen Lingkungan

Jenis Dokumen lingkungan tidak inline Pada dasarnya setiap pelaku usaha yang
dengan tingkat risiko usaha, Penentuannya telah memiliki NIB, maka yang
didasarkan pada kriteria Dampak Penting bersangkutan juga telah membuat dan
sebagaimana diatur dalam Pasal 22 dan 23,
UU 32/2009 memiliki SPPL

Jenis
Jenis Perizinan Tingkat Dokumen Persetujuan
Berusaha Risiko Usaha Lingkungan Lingkungan
• NIB

≠ Perizinan
Tinggi AMDAL SKKL Prayarat
• Izin penerbitan &

• NIB Menengah Tinggi


“termuat” Berusaha :
dalam • Izin
• Sertifikat UKL-UPL PKPLH Perizinan
Menengah Rendah • Sertifikat Standar
standar Tidak Berusaha • NIB
Linear

• NIB Rendah SPPL NIB


NIB sebagai Perizinan
Berusaha telah
mengintegrasikan
Tingkat Risiko Usaha digunakan SPPL
untuk penetapan jenis Perizinan
Berusaha yang harus dimiliki oleh
pelaku usaha
Penguatan Penegakan Hukum Lingkungan dalam UU CK
Pengintegrasian kembali “Izin Lingkungan” kedalam Perizinan Berusaha,
memperkuat posisi perlindungan terhadap Lingkungan Hidup

UU 23 Tahun 1997 dg turunannya PP 27/1999


Persetujuan Lingkungan Dalam Implementasi di
lapangan Pejabat
SKKL/Rekomedasi penerbit Izin Usaha
Izin Usaha
UKL-UPL Pejabat Penerbit Izin Usaha memasukkan tidak memasukkan
persyaratan Lingkungan dalam Izin Usaha Peryaratan Lingkungan
dalam Izin Usaha yang
Persyaratan dan kewajiban Lingkungan tidak dapat di enforce (tidak masuk dalam Izin Usaha) diterbitkan

UU 32 Tahun 2009 dg turunannya PP 27/2012


Persetujuan Lingkungan
Izin Usaha tidak
SKKL/Rekomendasi Izin memasukkan
Izin Usaha
UKL-UPL Lingkungan Peryaratan Lingkungan,
namun telah tercantum
dalam Izin Lingkungan
Persyaratan dan kewajiban Lingkungan dapat di enforce (masuk dalam Izin Lingkungan)

UU 11 Tahun 2020 dg turunannya PP 22/2021


Persetujuan Lingkungan Perizinan Berusaha/ Izin
Perizinan Usaha/Persetujuan
Izin Pemerintah akan
SKKL/ PKPLH Lingkungan
Berusaha/Persetujuan
memuat Peryaratan
Pemerintah kewajiban dan aspek
Lingkungan yang
Persyaratan dan kewajiban Lingkungan tetap dapat di enforce
dihasilkan dari proses
(karena termuat (terintegrasi) dalam Perizinan Berusaha)
Penerbitan Persetujuan Lingkungan

UU 32 / 2009 UU 11 / 2020
UU 32/2009 & PP 27/2012 PP 24/2018 UU 11/2020 & PP 22/2021

Penyusunan Penyusunan Penyusunan


Dokumen Lingkungan Dokumen Lingkungan Dokumen Lingkungan

Penilaian/pemeriksaan Penilaian/pemeriksaan Penilaian/pemeriksaan


Dokumen Lingkungan Dokumen Lingkungan Dokumen Lingkungan

Penerbitan Penerbitan Penerbitan


Persetujuan Lingkungan Persetujuan Lingkungan Persetujuan Lingkungan
(SKKL atau Rekomendasi (SKKL atau Rekomendasi (SKKL atau Persetujuan
UKL-UPL) UKL-UPL) PKPLH)

Penerbitan Penerbitan Penerbitan


Izin Lingkungan Izin Lingkungan PERIZINAN BERUSAHA

Tidak diterbitkan
diterbitkan Izin Lingkungan diterbitkan Izin Lingkungan
Izin Lingkungan

• SKKL dan Rekom UKL-UPL memuat • SKKL dan Rekom UKL-UPL memuat pernyataan • SKKL dan Persetujuan PKPLH memuat
pernyataan Kelayakan Lingkungan; Kelayakan Lingkungan dan persyaratan dan pernyataan Kelayakan Lingkungan dan
• Izin Lingkungan memuat persyaratan dan kewajiban aspek Lingkungan; persyaratan dan kewajiban aspek Lingkungan;
• Izin Lingkungan diterbitkan oleh OSS, BKPM; • Persetujuan Lingkungan sebagai prasyarat
Kewajiban aspek Lingkungan • Khusus kegiatan diluar OSS (Migas, Tambang, dan termuat dalam Perizinan Berusaha
kegiatan pemerintah), mekanisme masih
mengikuti ketentuan sesuai PP 27/2012
Persandingan Amdal, UKL-UPL, SPPL, Persetujuan Lingkungan & Perizinan Berusaha
Jenis Dokumen Persetujuan Jenis Perizinan
Norma Perizinan (UU 32/2009) Dampak Lingkungan Lingkungan Berusaha
PENGAWASAN
Dampak Penting AMDAL
Izin
Dampak Tidak Lingkungan IZIN Usaha
Penting UKL-UPL dan/atau Kegiatan

Dampak Tidak
Penting, kegiatan SPPL
Skala kecil PEMBINAAN

Konsep Perizinan RBA (UU CK)


Tingkat Jenis Dokumen Persetujuan Jenis Perizinan
Kriteria Risiko (dasar) Risiko Lingkungan Lingkungan Berusaha
PENGAWASAN

Tinggi SKKL IZIN

Menengah AMDAL IZIN


Tinggi
UKL-UPL PKPLH SERTIFIKAT
Menengah STANDAR
Rendah
SPPL

Rendah NIB NIB


PEMBINAAN
Pasal 1, 36, 37, 38, dan 40 UU CK
• Penetapan jenis Perizinan Berusaha menggunakan konsep RBA, sementara penetapan jenis
dokumen lingkungan menggunakan kriteria Dampak Penting;
39
• Persetujuan Lingkungan menjadi prasyarat dan termuat dalam Perizinan Berusaha.
Pengaturan Amdal, UKL-UPL, SPPL dalam UU CK
Jenis Dokumen Persetujuan Jenis Perizinan/
untuk Instansi Pemerintah Dampak
Lingkungan Lingkungan Persetujuan
PENGAWASAN
Dampak Penting AMDAL
SKKL
Dampak Tidak PERSETUJUAN
Penting UKL-UPL PKPLH PEMERINTAH

Dampak Tidak
Penting kegiatan SPPL
Skala kecil PEMBINAAN

untuk Pelaku Usaha


Tingkat Jenis Dokumen Persetujuan Jenis Perizinan
Kriteria Risiko (dasar) Risiko Lingkungan Lingkungan Berusaha
PENGAWASAN

Tinggi SKKL IZIN

Menengah AMDAL IZIN


Tinggi
UKL-UPL PKPLH SERTIFIKAT
Menengah STANDAR
Rendah
SPPL

Rendah NIB NIB


PEMBINAAN

• Perizinan Berusaha , Sertifikat Standar dan NIB diperuntukkan untuk Pelaku Usaha, Untuk yang dilakukan oleh Pemerintah
dalam bentuk Persetujuan dari Pemerintah (Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah)
• Perizinan Berusaha, Sertifikat standar atau Persetujuan dari Pemerintah wajib di lakukan pengawasan 40
Pengaturan Tata Laksana Uji Kelayakan Lingkungan

Profesional
PENETAPAN PERCEPATAN DAN
KELAYAKAN KETEPATAN ENVIRONMENTAL SAFEGUARDS
LINGKUNGAN KAJIAN AMDAL
Efektif Pasal 24, UU CK
Konsep Dasar :
Amdal adalah kajian teknis, ekonomi dan sosial untuk Penetapan Kelayakan Lingkungan

KRITERIA
KELEMBAGAAN KOMPETENSI TATA LAKSANA
(Penyusun dan Ahli) TAHAPAN:
I. BENTUK/FORMAT LEMBAGA
II. KRITERIA PERSONIL DALAM
LEMBAGA & PENGATURANNYA
LEMBAGA di PUSAT, “EFEKTIF” III. MEKANISME PENILAIAN / TATA
menugaskan Tim Uji BERBASIS BERBASIS LAKSANA
Kelayakan
Lingkungan Hidup di
STANDARDISASI & SCIENTIFIC
Pusat, Provinsi dan KOMPETENSI STANDAR &
Kab/ Kota TEKNOLOGI

Dasar pemikiran sistem KPA diganti dengan Sistem Uji Kelayakan:


1. Memastikan standarisasi pelaksanaan sesuai dengan NSPK;
2. Mengembalikan Amdal sebagai kajian ilmiah;
3. Mengatasi bottleneck penilaian Amdal. 41
Konsep Lembaga Uji Kelayakan dan Tim Uji Kelayakan
Dibentuk oleh LEMBAGA UJI
Bank Ahli
Pemerintah KELAYAKAN

Tim Uji
Lembaga Uji Kelayakan,
Kelayakan bertugas
Tim Uji membantu
membentuk Tim Uji Tim Uji Tim Uji
Kelayakan Menteri,
Tim Uji Kelayakan Kelayakan Kelayakan
Pusat gubernur,
Kelayakan Pusat Provinsi Kab/Kota bupati/walikota
(penugasan
(KLHK) (tiap Provinsi) (tiap Kab/Kota) untuk
untuk khusus)
melakukan
melaksanak
penilaian uji
an tugasnya kelayakan
lingkungan
• Keanggotaan Tim Uji Kelayakan terdiri dari unsur Pemerintah Pusat, hidup rencana
Pemerintah daerah dan Ahli bersertifikat usaha dan/atau
kegiatan sesuai
• Akan disusun mekanisme pemenuhan sertifikasi kompetensi bagi
kewenangan
anggota tim uji kelayakan, sertifikasi kompetensi merupakan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh anggota Tim Uji Kelayakan;
• Tim Uji Kelayakan Adhoc merupakan Tim Uji kelayakan yang dapat
ditugaskan sewaktu-waktu dan dimanapun sesuai dengan kebutuhan
untuk melakukan penilaian uji kelayakan

42
Konsep Lembaga Uji Kelayakan dan Tim Uji Kelayakan
PERSYARATAN TIM UJI KELAYAKAN
MENTERI LHK
BERBASIS PROFESIONAL
SK Tim Uji
Kelayakan ▪ UNSUR UNSUR AHLI
BERSERTIFIKAT
PEMERINTAH
(Minimal 5 orang),
PUSAT & DAERAH
TIM UJI KELAYAKAN LH Antara lain:
yang membidangi
LEMBAGA UJI PUSAT LH
ahli kualitas udara,
ahli kualitas air, ahli
KELAYAKAN ▪ Instansi Penerbit
sosial, ahli kesehatan
Persetujuan
TIM UJI KELAYAKAN LH masyarakat, atau ahli
Teknis
PROVINSI lainnya
Evaluasi
Pemenuhan
Kriteria
Penilaian Keahlian
TIM UJI KELAYAKAN LH
KAB/KOTA

TIM UJI KELAYAKAN LH


Penugasan Khusus KRITERIA:
Usulan Pembentukan ❑ UNSUR PEMERINTAH & AHLI
Tim Uji Kelayakan oleh MEKANISME:
Kepala Daerah & ❑ PEMBENTUKAN LEMBAGA
Dirjen ❑ PENILAIAN KEAHLIAN
43
Pengaturan Sertifikasi Kompetensi
Penyusun Dokumen Amdal dan anggota Tim Uji Kelayakan

PEMRAKARSA PEMERINTAH
Menunjuk

AMDAL
LEMBAGA UJI
KELAYAKAN

Lembaga Penyedia Jasa TIM UJI KELAYAKAN


Penyusun
Penyusunan Amdal (Unsur Pemerintah Pusat dan
Bersertifikat
Teregistrasi daerah serta AHLI BERSERTIFIKAT)

PENYUSUNAN DOKUMEN AMDAL UJI KELAYAKAN LINGKUNGAN

Pengambil Keputusan
(Menteri, gubernur,
bupati/walikota)

Penyusun maupun Penilai Amdal dipersyaratkan harus memiliki sertifikat, agar dokumen Amdal
yang digunakan dalam menentukan kelayakan lingkungan hidup suatu usaha dan/atau kegiatan
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah/saintifik 44
Skema Konsep Sertifikasi Penilai Amdal

• Ijazah pendididkan
Pemohon Lembaga Uji Kelayakan formal;
Sertifikasi Ahli a.n. Menteri • Sertifikat pelatihan;
• Bukti pengalaman;
• Rekam jejak ahli;
• Rekomendasi dari asosiasi
keahlian;
• Tulisan ilmiah.

Tidak memenuhi syarat Assesment


Calon Ahli

Penerbitan
Sertifikat Ahli

• Sertifikasi untuk Ahli dipersyaratkan hanya bagi ahli yang duduk sebagai anggota
tetap Tim Uji Kelayakan;
• Sertifikasi dimaksudkan untuk menyetarakan pemahaman terkait konsep dan
philosophi tentang Amdal 45
Pengaturan NSPK & Kewenangan Penerbitan SKKL (AMDAL)

NSPK Kewenangan
Penerbitan SKKL
Amdal
Pemerintah Pusat Pemrakarsa Menteri SKKL
melalui PP

Menteri LHK Tim Uji


Gubernur SKKL
Kelayakan

Tim Uji Kelayakan


membantu Menteri,
Membentuk gubernur atau Bupati/
Lembaga Uji SKKL
bupati/walikota sesuai Walikota
Kelayakan kewenangannya untuk
melakukan Uji Kelayakan
terhadap Dokumen
Amdal yang disampaikan
Perizinan
oleh pemrakarsa
Berusaha
dalam bentuk
Kewenangan Penerbitan Persetujuan Lingkungan sesuai dengan Izin melalui OSS
Kewenangan Penerbitan Perizinan Berusaha 46
Penyusunan dan Penilaian Amdal serta Penerbitan Izin Lingkungan
(Sesuai Mekanisme PP 27 Tahun 2012)
Pemrakarsa (Penyusunan Amdal) Sekretariat KPA, Tim Teknis dan Komisi Menteri, gubernur, atau
Penilai Amdal bupati/walikota

1 SPT dari
Pengumuman = 10 Penilaian Kerangka Acuan (Persiapan Izin
Pengumuman & hari Kerja
Lingkungan)
Konsultasi Publik
Paling lambat 5 hari kerja
setelah diterbitkan
2 3 4 5 6 15
Pengajuan Penilaian KA Pengumuman Izin
Penyusunan Penilaian KA Penerbitan
Penilaian oleh Lingkungan
Kerangka oleh Tim Persetujuan KA
Kerangka Sekretariat
Teknis oleh Ketua KPA
Acuan (KA) KPA 14a
Acuan
Penerbitan:
7 Penyusunan Paling lama 30 hari kerja 1. Keputusan Kelayakan
ANDAL dan Lingkungan; dan
RKL-RPL Penilaian ANDAL, RKL-RPL & Izin Lingkungan 2. Izin Lingkungan
8 Paling Lama 75 hari kerja, termasuk 10 hari kerja SPT
Layak Paling lama 10
Pengajuan Permohonan Izin Lingkungan Pengumuman
dan Penilaian ANDAL dan RKL-RPL 9 Penilaian 11 12 Lingkungan hari kerja
Penilaian Penilaian 14b
ANDAL & Keputusan
Satu surat ANDAL & ANDAL &
RKL-RPL
RKL oleh RKL-RPL Ketidaklayakan LH
permohonan Sekretariat
Tim Teknis oleh KPA
KPA
PROSES PERMOHONAN IZIN Tidak Layak
LINGKUNGAN: Integrasi Izin Lingkungan 10 Pengumuman Permohonan Izin 13 Rekomendasi Lingkungan
dalam Proses AMDAL Lingkungan KPA Penerbitan Izin Lingkungan

47
Penyusunan dan Penilaian Amdal serta Penerbitan Persetujuan Lingkungan
(Sesuai Mekanisme PP 22 Tahun 2021)
Pemrakarsa Tim Uji Kelayakan (TUK) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota

1 SPT dari
Perizinan
Pengumuman dan Pengumuman Pemeriksaan Formulir Kerangka Acuan Berusaha
10 hari kerja
Konsultasi Publik = 10 hari
Kerja (semenjak Formulir KA diterima secara lengkap)

2 3 4 5 SKKL sebagai prasyarat


Pengajuan Penerbitan Berita dan termuat dalam
Penyusunan Formulir Pemeriksaan Perizinan Berusaha
Pemeriksan Formulir Acara Kesepakatan
Kerangka Acuan (KA) Formulir KA
Kerangka Acuan Formulir KA
6 11a
Penyusunan ANDAL Surat Keputusan Kelayakan
dan RKL-RPL Lingkungan Hidup

Penilaian ANDAL dan RKL-RPL


7 50 hari kerja, Persetujuan Lingkungan
(termasuk perbaikan dokumen)
Pengajuan Penilaian
ANDAL dan RKL- 10 hari kerja
11b
RPL 8 9 Surat Keputusan
Penilaian
Penilaian Substansi Ketidaklayakan Lingkungan
Administrasi
ANDAL & RKL- RPL Hidup
ANDAL & RKL-RPL
Dikembalikan untuk
diperbaiki, dalam hal
diperlukan perbaikan 10
Rekomendasi TUK

Terkait muatan dokumen Andal RKL-RPL dan metode penilaiannya secara prinsip dan
konsepnya masih tetap sama seperti sebelumnya
Penyusunan & Pemeriksaan Formulir UKL-UPL serta Penerbitan Izin Lingkungan
(Sesuai Mekanisme PP 27 Tahun 2012)

Pemrakarsa Menteri, gubernur, atau bupati/walikota

Penyusunan Permohonan Izin Lingkungan dan


Pemeriksaan UKL-UPL
UKL-UPL Pemeriksaan UKL/UPL
dan Penerbitan
Pemeriksaan Administrasi Rekomendasi UKL-UPL
dapat dilakukan oleh:
Pengumuman Permohonan Izin a. Pejabat yang
Lingkungan ditunjuk oleh
Menteri;
Pemrakarsa
Pemeriksaan Substansi UKL/UPL b. Kepala Instansi LH
Catatan: Jangka waktu Provinsi; atau
Pemeriksaan Teknis UKL- c. Kepala Instansi LH
UPL: 14 Hari Kerja, termasuk Penerbitan Rekomendasi Persetujuan Kab/Kota.
pengumuman permohonan UKL-UPL & Izin Lingkungan Pasal 40 PP 27/2012
izin lingkungan DAN
tidak termasuk perbaikan/ Pengumuman Izin Lingkungan
penyempurnaan

49
Penyusunan & Pemeriksaan Formulir UKL-UPL serta Penerbitan Persetujuan Lingkungan
(Sesuai Mekanisme PP 22 Tahun 2021)

Pemrakarsa Menteri, gubernur, atau bupati/walikota


Permohonan Persetujuan Lingkungan dan Pemeriksaan UKL/UPL
Penyusunan
Formulir UKL-UPL
Pemeriksaan Administrasi

Menengah Rendah Menengah Tinggi

Form disediakan oleh Form Standar Form Standar


sistem tersedia belum tersedia

Persetujuan Lingkungan Proses melalui Proses melalui


Pemrakarsa Diterbitkan otomatis sistem pembahasan
oleh sistem

• Pemerintah memfasilitasi
pelaku usaha dengan Persetujuan Lingkungan
menyediakan standar-standar (Persetujuan Pernyataan Kesanggupan
pengelolaan lingkungan Pengelolaan Lingkungan Hidup/ PKPLH)
untuk usaha dan/atau
Kegiatan;
Proses akan difasilitasi dengan pemanfaatan Sistem Informasi Amdalnet
Pengaturan Tata Cara Pelibatan Masyarakat

Pasal 26 (2) Penyusunan dokumen Amdal dilakukan dengan


melibatkan masyarakat yang terkena dampak
UU CK Pengumuman Konsultasi Publik
langsung terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan
Masyarakat yang berada di dalam batas
wilayah studi amdal (yang menjadi batas Masyarakat
Pemrakarsa
sosial) yang berkepentingan terhadap Berkepentingan/
Terpengaruh
rencana usaha dan/atau kegiatan, terdiri
dari masyarakat yang akan mendapatkan
manfaat dan masyarakat yang akan
mengalami kerugian
Pelibatan
Masyarakat Masyarakat
Terkena
masyarakat yang tidak Dampak
terkena dampak, tetapi Langsung
Pemerhati
mempunyai perhatian Lingkungan LSM pembina Pemerintah
terhadap rencana usaha masyarakat
dan/atau kegiatan
(Tim Uji Kelayakan)
tersebut, maupun
dampak-dampak
lingkungan yang akan LSM yang memang terbukti sebelumnya telah
ditimbulkannya melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap
masyarakat yang terkena dampak langsung Konsultasi Masyarakat
dalam Uji Kelayakan
PELIBATAN MASYARAKAT DILAKUKAN SECARA PROPORSIONAL.
• Untuk Memberikan Perhatian Lebih Terhadap Kepentingan Masyarakat Yang Terkena Dampak Langsung dari rencana
usaha dan/atau kegiatan oleh pemrakarsa kegiatan dengan tetap membuka ruang bagi pemerhati lingkungan dan LSM
Pembina masyarakat terkena dampak;
• Pelibatan masyarakat lain diluar masyarakat terkena dampak langsung dilakukan oleh pemerintah melalui TUK 51
Rumusan keterlibatan masyarakat dalam UU CK
(Penyusunan dan Penilaian Amdal)
2 PENILAIAN AMDAL
Dilakukan oleh TIM UJI KELAYAKAN (TUK)

Dalam Penilaian Amdal Dalam Penilaian Amdal


masyarakat lain yang masyarakat terkena
masukannya relevan dampak langsung
dilibatkan dilibatkan

Masyarakat lain :
• Masyarakat pemerhati
• Masyarakat yang terpengaruh
atas keputusan
• LSM
Dapat dilibatkan oleh TUK apabila 1 PENYUSUNAN AMDAL
tidak ada masukan yang diperoleh
Dilakukan oleh PEMRAKARSA
Masukan masyarakat Dalam penyusunan Amdal,
lain yang relevan
disampaikan kepada
Masyarakat yang dilibatkan
pemrakarsa sebagai adalah masyarakat terkena
bahan Pelingkupan dampak langsung

52
Pengaturan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL)
Kewenangan
NSPK Pemrakarsa
mengisi Form
Standar UKL-UPL
Persetujuan PKPLH*
Pemerintah Pusat
melalui PP
Menteri LHK
(Ditjen PKTL)
Instansi LH Menyampai
sesuai kewenangan -kan
Menteri LHK melakukan verifikasi
kesesuaian standar yang
Gubernur Persetujuan
dipilih dalam form UKL- (DLH Provinsi) PKPLH
UPL oleh pelaku usaha melalui
Bupati/ Walikota
OSS
Standar UKL-UPL (DLH Kab/Kota)

Perizinan Berusaha
Kewenangan Penerbitan Persetujuan Lingkungan sesuai dengan dalam bentuk:
Kewenangan Penerbitan Perizinan Berusaha • Izin; atau
• Sertifikasi Standar;
*) Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup 53
Pengaturan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan
dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL)

Dokumen Persetujuan
Lingkungan Lingkungan

AMDAL SKKL Prayarat


penerbitan & Perizinan Berusaha :
“termuat” • Izin
dalam • Sertifikat Standar
UKL-UPL PKPLH Perizinan • NIB
Berusaha

SPPL NIB
NIB sebagai Perizinan
Berusaha telah
mengintegrasikan SPPL

54
Pengaturan Integrasi Izin Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup dengan Amdal dan UKL-UPL
b Pasal 61A,
Pasal 61 A

Persetujuan Teknis UU CK Dalam hal Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan:


Penyimpanan, a. Menghasilkan, mengangkut, mengedarkan,
pengumpulan, menyimpan, memanfaatkan, dan/atau mengolah
pemanfaatan
a pengolahan dan
penimbunan LB3
c b.
B3;
Menghasilkan, mengangkut, mengedarkan,
Persetujuan
Teknis Persetujuan menyimpan, memanfaatkan, mengolah, dan/atau
Teknis menimbun Limbah B3;
Penyimpanan,
c. Melakukan pembuangan air limbah ke laut;
pengumpulan, Pembuangan d. Melakukan pembuangan air limbah ke sumber air;
pemanfaatan air limbah ke
pengolahan dan Integrasi laut
e. Membuang emisi ke udara; dan/atau
penimbunan B3 kajian f. Memanfaatkan air limbah untuk aplikasi ke tanah;
yang merupakan bagian dari kegiatan usaha, pengelolaan
dampak
tersebut dinyatakan dalam Amdal atau UKL-UPL.
dalam
f dokumen d Sejalan dengan pengaturan Pasal 123, UU
Amdal atau 32/2009
Persetujuan UKL-UPL Persetujuan
Teknis
Teknis
Pemanfaatan air
limbah untuk Pembuangan air
aplikasi ke tanah limbah ke sumber
e air

Persetujuan
Sertifikat
Teknis Layak Operasi
Membuang emisi
ke udara Untuk
Operasional
Integrasi Pengelolaan ke dalam
dokumen AMDAL atau UKL-UPL
kegiatannya
55
Integrasi Izin PPLH dan Andallalin ke dalam Dokumen Lingkungan
(Amdal atau UKL-UPL) Serta Persetujuan Awal Pemerintah
Proses KA - Andal Proses Andal, RKL-RPL

Kesesuaian Rencana Masuk ke dalam


Usaha dan/atau Dokumen Lingkungan Penyusunan & Persetujuan Teknis
Kegiatan dengan Penilaian Amdal PLB3, PPKL,
Rencana Tata Ruang atau UKL-UPL Andallalin
Andalalin

Persetujuan Awal Pertek ditujukan bagi Sudah tersedia Informasi untuk mengkaji
Pemerintah (FS usaha dan/atau kegiatan persyaratan izin PPLH: Kajian Izin PPLH
Kegiatan, RIP, dll…) yang berisiko tinggi dan (i.e. PLB3, pembuangan air limbah ke
sungai & laut) terintegrasi ke dalam
menengah, Pertek bagi Kajian AMDAL/UKL-UPL
Risiko menengah dilakukan
by Sistem Kajian Andal
(Kelola Pantau yang Rinci dan
Operasional)

untuk memastikan terpenuhinya


Post Inspection SKKL/Persetujuan PKPLH
ketentuan dalam Rekomtek/Persetujuan Teknis
sudah memuat/ melampirkan
(Cek Kesesuaian persyaratan dan kewajiban
Diterbitkan bukti pemenuhan Persetujuan Teknis) Rekomtek
Persyaratan Teknis sebagai
dasar pelaksanaan kegiatan
operasional Implementasi
Perizinan Berusaha
Mekanisme seperti ini telah lama diterapkan, seperti:
• Persetujuan Tekno Ekonomi untuk kegiatan Pertambangan; Pasal 61 A
• RIP untuk kegiatan pembangunan Pelabuhan; Dalam Hal penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan: menghasilkan,
• RIB untuk kegiatan pembangunan Bandar Udara; melakukan, membuang dan/atau memanfaatkan ….. yang merupakan
• Desain Bendungan dari komite Keselamatan Bendungan; bagian dari kegiatan usaha, pengelolaan tersebut dinyatakan
• SLF untuk kegiatan Pembangunan Gedung; dll. 56
dalam Amdal atau UKL-UPL.
Penerbitan Izin PPLH/ Persetujuan Teknis
sebelum dan setelah UU 11/2020 dan PP 22/2021

UU 32 Tahun 2009 dgn turunannya PP 27/2012


1 4 5
Penyusunan
Proses secara
Penilaian permohonan
Dokumen Lingkungan Izin Lingkungan
Izin PPLH
Sekuen

Penilaian/pemeriksaan Persetujuan
Uji Coba Izin PPLH
Dokumen Lingkungan Lingkungan
2 3 6 7

UU 11 Tahun 2020 dgn turunannya PP 22/2021


Proses Paralel 3 4
Penyusunan a Persetujuan
Post Inspection
Dokumen Lingkungan Lingkungan

Penilaian Persetujuan Penilaian/pemeriksaan SLO


Teknis b Dokumen Lingkungan (Sertifikat Laik Operasi)

1 2 5
Proses Persetujuan LH (SKKL) dan Integrasi dengan
Persetujuan Teknis
Menteri LHK
Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK):
Penapisan & Pengecualian Sertifikasi Kompetensi Penyusuan LEMBAGA UJI KELAYAKAN Masyarakat
Amdal, Data & Informasi Amdal Pemerhati LH
dan terkena
Masyarakat Terkena Pengaruh/Berke
Penyusun Amdal: Pemrakarsa & Penilai AMDAL oleh Tim Uji Kelayakan/ pentingan
Dampak Langsung
(Pengumuman &
Penyusun Amdal Bersertifikak TUK (Unsur Pemerintah dan Ahli (Konsultasi
Konsultasi Publik) Kompetensi (KTPA & ATPA) Bersertifikat) Masyarakat)

50 hari kerja Dana Jamian


Pemulihan LH
perbaikan dokumen
30 hari kerja Andal dan RKL-RPL
60-180 hari kerja
10 hari kerja
Rekom hasil keputusan
Pengisian Penyusunan Penilaian atau
Pemeriksaan penilaian atau kelayakan LH
Pra- Formulir KA ANDAL & RKL- Penilaian akhir
Formulir KA oleh Penilaian Akhir (SKKL) & Perizinan
AMDAL oleh RPL oleh ANDAL & RKL-
Tim Teknis Andal dan RKL- Berusaha atau
Pemrakarsa Pemrakarsa RPL Oleh TUK
RPL oleh TUK ketidak-layakan LH

Integrasi ke dalam Amdal

Persetujuan Teknis dalam bentuk Rencana Induk Pelabuhan Baku Mutu Lingkungan Hidup Baku Kerusakan LH
Persetujuan Teknis dalam Pengelolaan Limbah B3 • Air dan Udara Ambien; • Tanah
• Air Limbah (effluent) • Mangrove
Persetujuan Teknis Pengelolaan Air Limbah • Emisi; • Lamun
Persetujuan Teknis Kajian Dampak Lalu Lintas • Gangguan • Terumbu Karang

58
Pengaturan kewenangan penerbitan
Persetujuan Lingkungan (1)
• Pengaturan kewenangan penerbitan
PERSETUJUAN LINGKUNGAN didasarkan pada
kewenangan penerbitan PERIZINAN BERUSAHA
atau PERSETUJUAN PEMERINTAH;
• Berbeda dengan konsep sebelumnya dalam Izin
Lingkungan;
• Kewenangan tidak lagi berdasarkan pembagian
kegiatan strategis Pusat, Provinsi dan Kab/Kota;
• Pengaturan menyelaraskan kewenangan
Persetujuan Lingkungan dengan Perizinan
Berusaha

Kewenangan Penerbitan Persetujuan Lingkungan (PL) mengikuti


pembagian kewenangan penerbitan Perizinan Berusaha (PB)
59
Pengaturan kewenangan penerbitan
Persetujuan Lingkungan (2)
Pasal 57
Usaha dan/atau Kegiatan
Wajib UKL-UPL

PP 22 Tahun 2021, tentang


Penyelenggaraan Perlindungan
dan Pengelelolaan Lingkungan
Hidup

Usaha dan/atau Kegiatan


Wajib AMDAL
Pasal 79
60
Kewenangan Penerbitan Persetujuan Lingkungan & Perizinan Berusaha atau
Poersetujuan Pemerintah ( contoh: PERTAMBANGAN Emas & Bijih Logam Mulia)
PP 5/2021
Lampiran I, (Sektor ESDM)

Kewenangan
Penerbitan
Persetujuan
Lingkungan sama
dengan
PP 22/2021 kewenangan
penerbitan
Perizinan Berusaha
atau Persetujuan
Pemerintah

Usaha dan/atau Kegiatan Usaha dan/atau Kegiatan


Wajib UKL-UPL Wajib AMDAL
Kewenangan Penerbitan Persetujuan Lingkungan & Perizinan Berusaha atau
Poersetujuan Pemerintah ( contoh: Kegiatan MIGAS)
PP 5/2021
Lampiran I, (Sektor ESDM)

Kewenangan
Penerbitan
Persetujuan
PP 22/2021 Lingkungan sama
dengan
kewenangan
penerbitan
Perizinan Berusaha
atau Persetujuan
Pemerintah
Usaha dan/atau Kegiatan Usaha dan/atau Kegiatan
Wajib UKL-UPL Wajib AMDAL
Kewenangan Penerbitan Persetujuan Teknis

Persetujuan Teknis Baku Mutu Lingkungan Hidup


1. Kewenangan penerbitan Pertek mengikuti/ sesuai dengan kewenangan penerbitan
Persetujuan Lingkungan;
2. Pengaturan terdapat dalam Pasal 8 ayat (2), PermenLHK Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Tata Cara Penerbitan Pertek dan Surat Kelayakan Operasional Bidang Pengendalian
Pencemaran;

Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah B3


1. Kewenangan penerbitan Pertek sesuai dengan kewenangan penerbitan Persetujuan
Lingkungan berada di Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota;
Menteri : Pengumpulan LB3 skala nasional, Pemanfaatan LB3, Pengolahan
LB3, Penimbunan LB3, dumping (pembuangan) LB3
gubernur : Pengumpulan LB3 skala provinsi; atau
bupati/ wali kota : Pengumpulan LB3 skala kabupaten/kota
2. Pengaturan diatas terdapat dalam Pasal 221 ayat (1), PermenLHK Nomor 6 Tahun 2021
tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun; 63
Kewajiban Penyusunan Persetujuan Teknis

Persetujuan Teknis Baku Mutu Lingkungan Hidup (PermenLHK 05/2021), Pasal 3


• ayat (1), setiap usaha dan/atau kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL yang melakukan Kegiatan
pembuangan dan/atau pemanfaatan air limbah, wajib memiliki Persetujuan Teknis dan SLO”;
• ayat (2), Kegiatan pembuangan dan/atau pemanfaatan air limbah, meliputi:
1) pembuangan Air Limbah ke Badan Air permukaan;
2) pembuangan Air Limbah ke formasi tertentu;
3) pemanfaatan Air Limbah ke formasi tertentu;
4) pemanfaatan Air Limbah untuk aplikasi ke tanah; dan
5) pembuangan Air Limbah ke Laut.

Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah B3 (PermenLHK 06/2021), Pasal 220


• ayat (1), setiap usaha dan/atau kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL yang melakukan kegiatan
Pengelolaan Limbah B3, wajib memiliki Persetujuan Teknis PLB3 dan SLO-PLB3”;
• ayat (2), kegiatan pengelolaan limbah B3, meliputi:
1) pengumpulan Limbah B3;
2) pemanfaatan Limbah B3;
3) pengolahan Limbah B3; dan
4) penimbunan Limbah B3.
• Ayat (3), Setiap Usaha dan/atau Kegiatan wajib Amdal atau UKLUPL yang melakukan kegiatan
Dumping (pembuangan) Limbah B3 wajib memiliki Persetujuan Teknis PLB3, tanpa disertai dengan
kewajiban memiliki SLO-PLB3.
64
Kewajiban Penyusunan Persetujuan Teknis
Pertek Baku Mutu Lingkungan (Pasal 3, PermenLHK 05/2021)
Usaha dan/atau Kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL yang membuang atau
memanfaatkan air limbah, yaitu: pembuangan air limbah ke badan air
permukaan, laut, formasi tertentu dan pemanfaatan air limbah aplikasi ke
tanah, formasi tertentu
Penyusunan
Pertek tidak
diterapkan
untuk seluruh
Kewajiban Menyusun Pertek usaha dan/atau
kegiatan wajib
Amdal atau
UKL-UPL

Pertek Pengelolaan LB3 (Pasal 220, PermenLHK 06/2021)


Usaha dan/atau Kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL yang melakukan
Kegiatan pengelolaan LB3, yaitu: pengumpulan, pemanfaatan, pengolahan,
dan penimbunan LB3

65
Perubahan Persetujuan Lingkungan
PENGECUALIAN : Dengan melalui penyusunan dokumen LH
1. Perubahan (Kepemilikan, a. Wajib Amdal: Amdal Baru
Pemisahan/penggabungan, Penanggungjawab,
(Pengembangan) atau Adendum Andal &
nama kegiatan, wilayah administrasi);
RKL-RPL;
2. Penciutan/pengurangan;
3. Perubahan Dampak/Risiko LH (Audit LH atau ARLH) b.UKL-UPL: UKL-UPL Baru Pengembangan
yang diwajibkan; atau Amdal Baru Pengembangan

Pemegang Perubahan Perubahan Pelaksanaan


Persetujuan Usaha dan/atau Persetujuan Perubahan Usaha
Lingkungan Kegiatan Lingkungan dan/atau Kegiatan

Jenis perubahan Usaha tidak dapat dilakukan


sebelum
dan/atau Kegiatan
diterbitkannya
merujuk pada ketentuan perubahan
Pasal 89 ayat (2), PP Persetujuan
22/2021 Lingkungan

66
Perubahan Persetujuan Lingkungan
Tanpa Penyusunan Dokumen
Lingkungan Hidup baru
Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan
1. Perubahan Spesifikasi Teknik;
2. Penambahan Kapasitas Produksi;
3. Perluasan lahan usaha dan/atau kegiatan;
4. Perubahan waktu atau durasi operasi;
5.
6.
Perubahan Kebijakan Pemerintah;
Perubahan LH yang mendasar akibat
Kriteria
peristiwa alam atau akibat lain; Perubahan
7. Tidak dilaksanakannya kegiatan dalam
jangka waktu 3 tahun sejak diterbitkan
yang lebih
keputusan Persetujuan Lingkungan; detail
8. Perubahan identitas penanggung jawab
kegiatan;
9. Perubahan wilayah administrasi

10.
pemerintahan
Perubahan pengelolaan dan pemantauan a b c
Adendum
AMDAL UKL-UPL
lingkungan;
11. Perubahan SLO yang lebih ketat dari
Persetujuan Lingkungan yang dimiliki; Andal &
12. Penciutan/pengurangan luas areal usaah
dan/atau kegiatan; BARU RKL-RPL BARU
13. Perubahan dampak dan/atau risiko
lingkungan berdasarkan hasil analislis
risiko dan/atau audit lingkungan yang Sumber: Pasal 89 dan 90, PP 22 Tahun 2021
67
diwajibkan.
Pembagian Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Berdasarkan Dokumen LH
Jenis Rencana Usaha Dampak Lingkungan dan
dan/atau kegiatan Dokumen Lingkungan
Kegiatan AMDAL
USAHA DAN/ATAU berdampak
KEGIATAN penting terhadap
WAJIB AMDAL LH Saat ini dalam Peraturan
MENLHK 38/2019
Batas AMDAL
Kegiatan
tidak Ditetapkan
Ditetapkan
USAHA DAN/ATAU UKL-UPL dalam
dalam
KEGIATAN berdampak Peraturan
Peraturan
Menteri LHK
WAJIB UKL/UPL penting Menteri
(P.4/2021)
terhadap LH
Batas dokumen Saat ini dalam
Peraturan Gub. atau
UKL-UPL Bupati/Walikota

USAHA DAN/ATAU Kegiatan tidak wajib UKL/UPL &


KEGIATAN WAJIB SPPL tidak berdampak penting serta SPPL
68
Kegiatan usaha mikro dan kecil
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Amdal
PERMENLHK Eksisting
Jumlah Jenis
No Bidang
Lampiran I, Kegiatan

PermenLHK 38 Tahun 2019 1. Multisektor 5


2. Pertahanan 3

• 14 Bidang 3. Pertanian 3

• 87 Jenis Kegiatan 4. Perikanan dan KELAUTAN 6


5. Kehutanan 1
6. Perhubungan 5
Usaha dan/atau Kegiatan di 7. Teknologi Satelit 5
Luar Lampiran I, Penetapan 8. Perindustrian 8
Wajib Amdal nya akan 9. Pekerjaan Umum 14
ditetapkan kemudian oleh 10. Perumahan dan Kaw. Permukiman 3
Menteri setelah dilakukan
11. Energi dan Sumber Daya Mineral 23
pengkajian
12. Pariwisata 2

Hanya Berisi Daftar 13. Ketenaganukliran 5

Wajib Amdal 14. Pengelolaan LB3 4


Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Amdal
PERMENLHK 4 Tahun 4/2021
2021
Jumlah Jenis
Lampiran PermenLHK No Sektor
Kegiatan/KBLI
KBLI
1. Sektor PUPR 39 KBLI
• 1004 KBLI dan 36 Non KBLI 2. Sektor Perhubungan 11 KBLI
• Lampiran I, KBLI (12 3. Sektor Perindustrian 527 KBLI
Sektor); 4. Sektor Pariwisata 45 KBLI
• Lampiran II, Non KBLI; 5. Sektor Ketenaga Nukliran 11 KBLI
6. Sektor Kesehatan 25 KBLI

Usaha dan/atau Kegiatan di 7. Sektor Pertanian 196 KBLI

Luar Lampiran, Penetapan 8. Sektor Perikanan dan Kelautan 33 KBLI


9. Sektor Ketenagalistrikan 3 KBLI
Wajib Amdal nya akan
10. Sektor LHK 78 KBLI
ditetapkan kemudian oleh
11. Sektor ESDM 34 KBLI
Menteri setelah dilakukan
12. Sektor Kominfo 2 KBLI
pengkajian Non KBLI

Berisi Daftar Usaha dan/atau 1 Multisektor 3


Kegiatan Wajib Amdal, UKL- 2. Non KBLI Lainnya 33
UPL dan SPPL
*) Terhadap KBLI kegiatan perdagangan & jasa yang melakukan pembangunan sarana dan
prasarana, pemenuhan jenis dokumen lingkungannya mengikuti ketentuan Multisektor
Lampiran Daftar Usaha dan/atau Kegiatan
Wajib Amdal, UKL-UPL, dan SPPL
Bantuan Pemerintah terhadap UMK
Amdal bagi Usaha dan/atau
kegiatan Mikro dan Kecil
yang berdampak penting
Sesuai terhadap lingkungan
Kewenangannya
Pemerintah &
Pemerintah Daerah
membantu
(melalui pembiayaan
APBN dan/atau APBD)

Bentuk bantuan:
1. Fasilitasi;
2. Biaya; dan/atau
3. Penyusunan Amdal

72
Penerapan RKL-RPL Rinci

Kawasan RKL-RPL Rinci


Ekonomi merupakan bentuk
Khusus
dokumen lingkungan
bagi pelaku
usaha/tenant yang
melakukan usaha di
Kawasan Kawasan dalam:
…….. Industri
1.Kawasan Ekonomi
Khusus;
2.Kawasan Industri;
atau
3.Kawasan
Perdagangan Bebas
dan Pelabuhan
Kawasan
Perdagangan
Bebas.
Kawasan ……. Bebas dan
Pelabuhan
Bebas

73
Pengaturan Peralihan (1)
a. Dengan terbitnya PP 22/2021 maka Izin Lingkungan tidak lagi diterbitkan.
b. Penilaian Amdal, atau pemeriksaan Formulir UKL-UPL dan pengajuan Izin
PPLH yang sedang dalam proses, dilanjutkan sampai dengan terbitnya
Persetujuan Lingkungan;
c. Proses penilaian Amdal atau pemeriksaan Formulir UKL-UPL berdasarkan
permohonan penerbitan Izin Lingkungan yang diajukan dan dinyatakan telah
lengkap administrasi sebelum tanggal 2 Februari 2021, dilaksanakan oleh
Komisi Penilai Amdal atau instansi lingkungan hidup berdasarkan
pengaturan kewenangan pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor
8 Tahun 2013, sampai dengan diterbitkan Persetujuan Lingkungan dengan
format sebagaimana diatur dalam pasal 49 ayat (6) dan Pasal 63 PP
22/2021;
d. Proses penilaian Amdal, pemeriksaan Formulir UKL-UPL atau Proses Izin
PPLH terkait baku mutu lingkungan hidup dan pengelolaan Limbah B3
berdasarkan permohonan yang diajukan setelah tanggal 2 Februari 2021,
pemohon diminta untuk mengajukan kembali permohonannya sesuai PP
22/2021, kepada Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota sesuai
kewenangan penerbitan Perizinan Berusaha atau Persetujuan Pemerintah;
74
Pengaturan Peralihan (2)
e. Proses Izin PPLH terkait baku mutu lingkungan hidup dan Pengelolaan
Limbah B3 berdasarkan permohonan yang diajukan dan dinyatakan telah
lengkap administrasi sebelum tanggal 2 Februari 2021, diterbitkan
Persetujuan Teknis yang selanjutnya dimasukkan dalam Persetujuan
Lingkungan melalui perubahan Persetujuan Lingkungan karena
perubahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup sesuai Pasal 89
ayat (2) huruf j PP 22/2021.
f. Komisi Penilai Amdal tetap melaksanakan penilaian Amdal sampai
dengan terbentuknya Tim Uji Kelayakan Lingkungan Hidup di Pusat,
Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagaimana diatur dalam Pasal 531 huruf b,
PP 22/2021.
g. Lisensi yang telah dimiliki Komisi Penilai Amdal dinyatakan tetap berlaku
dan dapat diperpanjang sampai dengan terbentuknya Tim Uji Kelayakan
Lingkungan Hidup.
h. Sertifikasi profesi dari lembaga sertifikasi profesi yang dimiliki oleh
penyusun Amdal tetap berlaku sampai dengan berakhirnya masa berlaku
sertifikasi dan dapat diperpanjang sampai terbentuknya lembaga sertifikasi
kompetensi. 75
SURAT EDARAN MENLHK
(SE.2/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2021)

Tentang
Pengaturan Peralihan
Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 5
Tahun 2021, Peraturan
Pemerintah Nomor 22
Tahun 2021, dan
Peraturan Pemerintah
Nomor 23 Tahun 2021
Bagaimana Status Perizinan Eksisting?...

PP 22/2021 PERIZINAN
EKSISTING
dinyatakan
TETAP BERLAKU

Sejalan Pengaturan PP 27/2012


Pengaturan dalam Pasal 73, PP 27 Tahun 2012
tentang Izin Lingkungan yang menyatakan
“Dokumen lingkungan yang telah mendapat
persetujuan sebelum berlakunya Peraturan
Pemerintah ini, dinyatakan tetap berlaku dan
dipersamakan sebagai Izin Lingkungan”
• Ijin klarifikasi Pak Asep, terkait tata ruang sudah terbit Permen
ATR/BPN No. 11 tahun 2021 tentang TATA CARA PENYUSUNAN,
PENINJAUAN KEMBALI, REVISI, DAN PENERBITAN PERSETUJUAN
SUBSTANSI RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI, KABUPATEN,
KOTA, DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG. Untuk RDTR tetap wajib
KLHS , tercantum pada pasal 29 ayat 1 dan 2 a yaitu (1) Kajian
lingkungan hidup strategis dilaksanakan secara terintegrasi dalam
rangkaian penyusunan RDTR kabupaten/kota sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 21 ayat (1) huruf a sampai dengan huruf d. (2) Kajian
lingkungan hidup strategis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menghasilkan dokumen kajian lingkungan hidup strategis.
78

Anda mungkin juga menyukai