Nim : 12020727428 Kelas : ilmu hukum (4) - i Mata Kuliah : Hukum Administrasi Negara Dosen : Nur HIdayat SH.,MH.
1.APA YANG DIKATAKAN ASAS LEGALITAS DAN APA KAITAN ASAS
LEGALITAS DENGAN WEWENANG PEMERINTAH? Jawab : Yang dimaksud dengan asas legalitas adalah salah satu prinsip utama yang dijadikan sebagai dasar dalam setiap penyelengaraan pemerintahan dan kenegaraan disetiap Negara hukum terutama bagi Negara – Negara hukum dalam sistem continental. Istilah asas legalitas juga dikenal dalam Hukum Pidana “nullum lage poenali delictum sine praevia (tidak ada hukuman tanpa undang – undang ). Kemudian asas legalitas ini digunakan dalam hukum administrasi negara yang memiliki makna, “Dat het bestuur aan de wet is onderworpen” Penerapan asas legalitas, menurut Indroharto, akan menunjang berlakunya kepastian hukum dan kesamaan perlakuan. Kaitan asas legalitas dengan wewenang pemerintah ialah dengan adanya asas legalitas yang diperluas, berarti bahwa tanpa adanya dasar wewenang yang diberikan peraturan perundang – perundangan yang berlaku maka aparat pemerintah itu tidak akan memiliki wewenang yang dapat mempengaruhi atau mengubah keadaan atau posisi hukum warga masyarakat.
2. APA PERBEDAAN ASAS LEGALITAS YANG ADA PADA PITUR /
PRINSIP NEGARA HUKUM ( DOEPROSES) DENGAN ASAS LEGALITAS HUKUM PIDANA (NULLUM DILECTUM NULA PEONA SINE PREVEA LEGE PEONALI)? Jawab : Asas legalitas merupakan prinsip negara hukum yang diartikan bahwa setiap tindakan hukum pemerintah, baik dalam menjalankan fungsi pengaturan maupun fungsi pelayanan, harus berdasarkan pada wewenang yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.Apabila asas legalitas dihubungkan dengan Negara hukum, ketentuan pidana yang tertulis, jelas dan dibuat atau bersifat demokratis akan membatasi kewenangan para penegak hukum dan pejabat negara, atau dengan kata lain asas legalitas berfungsi untuk melindungi warga negara dari perilaku sewenang-wenang penguasa. Oleh karena itu kriminalisasi suatu perbuatan menjadi tindak pidana harus melalui proses yang demokratis, tidak dapat diserahkan kepada penguasa/pemerintah sepenuhnya. Karena apabila dihubungkan dengan hak negara untuk menghukum seseorang, asas legalitas meru pakan safeguard dari kesewenang-wenangan penguasa. makna undang-undang dalam hukum pidana, tidak sebatas bahwa suatu tindak pidana harus dirumuskan dalam hukum tertulis (undang-undang) melainkan termasuk proses perumusannya harus melalui proses demokrasi untuk membatasi kesewenang-wenangan penguasa dan melindungi hak asasi warga Negara.
3, KENAPA WEWENANG PEMERINTAH HARUS ADA SUMBER DAN
CARA MENDAPATKANNYA? Jawab : Karena dalam kajian HAN, mengetahui sumber dan cara memperoleh wewenang organ pemerintahan ini penting karena berkenaan dengan pertanggung jawaban hukum dalam penggunaan wewenang tersebut, seiring dengan salah satu prinsip dalam Negara hukum “geen bevoegdheid zonder verantwoordelijkheid atau there is no authority without responsibility” (tidak ada kewenangan tanpa pertanggung jawaban). Setiap pemberian kewenangan kepada pejabat pemerintahan tertentu, tersirat di dalamnya pertanggung jawaban dari pejabat dari pejabat yang bersangkutan. Berdasarkan keterangan tersebut di atas, tampak bahwa wewenang yang diperoleh secara atribusi itu bersifat asli yang berasal dari peraturan perundang – undangan. Dengan kata lain, organ pemerintahan memperoleh kewenangan secara langsung dari redaksi pasal tertentu dalam suatu peraturan perundang – undangan.