1.

Pengertian Pemilihan fungsi dan prioritas layanan klinis yang akan diperbaiki adalah
suatu kegiatan memilih layanan yang prioritas diperbaiki. Pemilihan ini
didasarkan atas identifikasi layanan dengan kriteria yang ditetapkan
bersama dengan melibatkan semua layanan klinis dan Kepala Klinik dalam
upaya perbaikan mutu layanan klinis dan menjamin keselamatan pasien
2. Tujuan Sebagai acuan prosedur tetap ditujukan untuk menjadi pedoman baku
dalam pemilihan prioritas layanan klinis yang akan diperbaiki
3. Kebijakan

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017

tentang Keselamatan Pasien
5. Prosedura. Tim mutu klinis berkoordinasi dengan masing-masing
koordinator layanan klinis untuk mengidentifikasi pelayanan klinis yang akan
diperbaiki;

b. Tim mutu menentukan kriteria pemilihan prioritas layanan klinis yang

akan diperbaiki dengan melihat kondisi layanan klinis tersebut, risiko
yang akan ditimbulkan, kenyamanan dan keselamatan pasien, sering
atau tidaknya masalah yang ditimbulkan;
c. Tim mutu klinis menentukan skoring layanan klinis yang akan diperbaiki;
d. Tim mutu klinis melaporkan hasil identifikasi prioritas layanan klinis yang
akan diperbaiki kepada Kepala Klinik;
e. Tim mutu klinis dan Kepala Klinik bersama-sama menentukan prioritas
layanan yang akan diperbaiki;
f. Tim mutu klinis membuat perencanaan dan jadwal pelaksanaan
perbaikan layanan klinis;

1/1
 g. Tim mutu klinis mendokumentasikan hasil kegiatan pemilihan prioritas
layanan klinis yang akan diperbaiki;
h. Dilakukan monitoring dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan perbaikan
layanan klinis; dan
i. Tim mutu klinis mengadakan rapat sosialisasi dan penggalangan
komitmen kepada semua petugas pemberi layanan klinis akan
pentingnya peningkatan mutu dan keselamatan dalam layanan klinis
yang dilaksanakan secara periodik.
6. Diagram Alir -

7. Hal-Hal Yang
Perlu -
Diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Tim Mutu Klinis/Tim PMKP
2. Semua unit layanan klinis

9. Rekaman
Histori No Yang dirubah Isi Perubahan
Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan

1/2