Anda di halaman 1dari 16

Analisis Kriteria dan Syarat Jabatan ASN Tertentu yang dapat diisi dari

Anggota Polri dan Prajurit TNI


(Novi Savarianti Fahrani)

ANALISIS KRITERIA DAN SYARAT JABATAN ASN TERTENTU YANG


DAPAT DIISI DARI ANGGOTA POLRI DAN PRAJURIT TNI

CRITERIA ANALYSIS AND TERMS OF CERTAIN ASN POSITIONS THAT


CAN BE COMPLETED FROM POLRI AND PRAURITOR MEMBERS OF
THE TNI
Novi Savarianti Fahrani
Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian BKN
Badan Kepegawaian Negara
Jl. Letjen Sutoyo No.12 Cililitan jakarta Timur
e-mail: novi.savarianti@gmail.com

(Diterima 10 September 2018, Direvisi 16 Oktober 2018, Disetujui 27 November 2018)

Abstrak
Penelitian ini di maksudkan untuk mengetahui kriteria dan syarat dari jabatan ASN tertentu yang dapat diduduki
oleh Anggota Polri dan Prajurit TNI dikarenakan adanya beberapa jabatan di instansi pemerintah diduduki
oleh Anggota Polri dan Prajurit TNI yang tidak berdasarkan system merit, yaitu adanya perbedaan kualifikasi,
kompetensi, dan kinerja yang dibutuhkan oleh jabatan dengan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja yang dimiliki
oleh pejabat yang menduduki jabatan tersebut khususnya dari Anggota Polri dan Prajurit TNI. Hal ini diperkuat
dengan adanya UU TNI memberikan ruang kepada prajurit TNI aktif untuk dapat menduduki jabatan di 10 Instansi
pemerintah dan UU Kepolisian memberikan ruang kepada anggota Polri dapat ditugaskan ke Kementerian atas
persetujuan Kapolri baik untuk jabatan struktural maupun fungsional, beberapa instasi selain kesepuluh tersebut
diatas melalui perpres dan tidak menutup kemungkinan bahwa nanti kedepannya Anggota Polri dan Prajurit TNI
dapat menduduki jabatan di seluruh instansi pemerintah baik pusat maupun daerah. Penelitian ini dilakukan
pada tahun 2017 dengan menggunakan metode Focus Group Discussion dan interview dengan para pakar dan
narasumber yang terkait dengan penelitian ini di beberapa instansi daerah yang terdapat Anggota Polri dan
Prajurit TNI men-duduki jabatan strategis di daerah tersebut. Dari hasil analisis dalam penelitian ini kriteria
jabatannya harus merujuk kepada tugas dari institusi TNI dan Polri. Sedangkan untuk syarat jabatannya harus
sesuai dengan kompetensi yang terkait dengan fungsi TNI dan Polri.

Kata kunci: kriteria jabatan, syarat jabatan, pengisian jabatan ASN, anggota Polri dan prajurit TNI, instansi
pemerintah

Abstract
The purpose of this research is to find out the criteria and conditions of certain ASN positions that can be
occupied by members of the National Police and TNI Soldiers due to several positions in government agencies
occupied by National Police Members and TNI Soldiers who are not based on merit systems, namely differences
in qualifications, competencies, and performance required by positions with qualifications, competencies, and
performance possessed by officials who occupy these positions, especially from Members of the Indonesian
National Police and TNI Soldiers. This is reinforced by the existence of the Law on the TNI giving space for active
TNI soldiers to be able to hold positions in 10 Government agencies and the Police Law giving space to members
of the National Police to be assigned to the Ministry with the approval of the Chief of Police for both structural and
functional positions, some of the tenth perpres and does not rule out the possibility that later in the future Members
of the Indonesian National Police and Soldiers can hold positions in all government agencies both central and
regional. This research was carried out in 2017 by using Focus Group Discussion methods and interviews with
experts and resource persons related to this research in several regional institutions that contained members of the
Indonesian National Police and Soldiers occupying strategic positions in the area. From the results of the analysis
in this study the criteria for his position must refer to the tasks of the TNI and Polri institutions. Whereas the terms
of office must be in accordance with the competencies related to the functions of the TNI and Polri.

Keywords: criteria of position, position terms, completion of ASN position, members of indonesian national police
and army soldiers, government agencies

139
Civil Service VOL. 12, No.2, November 2018 : 139 - 154

PENDAHULUAN akhirnya mengalami perubahan dengan


diterbitkannya Undang-Undang Nomor 43
Sejak berlakunya Undang-Undang Tahun 1999 tentang Perubahan Undang-
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang
Negara (UU-ASN), sistem kepegawaian Pokok-Pokok Kepegawaian (UU No. 43/99).
di Indonesia mengalami perubahan yang Setidak-tidaknya Terdapat 2 (dua) perubahan
cukup mendasar, salah satunya adalah penting didalam UU No. 43/99, yaitu
penyelengaraan manajemen kepegawaian Pertama, berkaitan dengan perubahan arah
didasarkan pada sistem merit. Hal ini pembinaan PNS. Sebelumnya pembinaan
sebagaimana disebutkan di dalam penjelasan PNS dilaksanakan dengan berpedoman
UU-ASN tersebut yang menyatakan bahwa pada sistem karir dan sistem prestasi kerja.
Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) Dengan UU No. 43/99 ini, pembinaan lebih
harus memiliki profesi dan Manajemen ditekankan pada sistem prestasi kerja. Hal ini
ASN yang berdasarkan pada sistem merit. dimaksudkan untuk menghindari kerancuan
Kemudian dijelaskan lebih lanjut bahwa penilaian terhadap kemampuan seorang
yang dimaksud dengan sistem merit yaitu PNS dalam melaksanakan tugas-tugasnya,
perbandingan antara kualifikasi, kompetensi, sehingga akan diperoleh penilaian yang lebih
dan kinerja yang dibutuhkan oleh jabatan obyektif terhadap kompetensi PNS tersebut.
dengan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja Kedua, berkaitan dengan pengangkatan
yang dimiliki oleh calon dalam rekrutmen, PNS dalam suatu jabatan, yaitu UU No.
pengangkatan, penempatan, dan promosi 8/74 menentukan bahwa pengangkatan
pada jabatan yang dilaksanakan secara PNS dalam suatu jabatan dilakukan dengan
terbuka dan kompetitif, sejalan dengan tata memperhatikan jenjang pangkat yang
kelola pemerintahan yang baik. Dengan ditetapkan untuk jabatan tersebut. Kemudian
demikian jelaslah bahwa ruh dari sistem hal tersebut diubah dengan berlakunya UU
pengelolaan kepegawaian di Indonesia No. 43/99, dimana pengangkatan seorang
adalah merit sistem. PNS dilakukan dengan menerapkan prinsip
Hal ini sangat berbeda dengan kondisi profesionalisme.
penyelenggaraan kepegawaian sebelumnya Dalam rangka untuk lebih memantap-
yaitu ketika masih diberlakukannya Undang- kan, menjamin serta merealisasikan
Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang prinsip profesionalisme yang telah di-
Pokok-Pokok Kepegawaian (UU No. 8/74). canangkan sebelumnya, maka pemerintah
Di dalam pokok pikiran penjelasan UU No. memberlakukan UU-ASN. Selain itu juga
8/74 dinyatakan bahwa penyelenggaraan dikarenakan ASN adalah sebagai sebuah
manajemen kepegawaian dilaksanakan ber- profesi yang harus berlandaskan pada
dasarkan pada 2 (dua) hal, yaitu pertama profesionalitas jabatan. Untuk mereali-
sistem karir dan kedua sistem prestasi kerja. sasikan hal tesebut, maka diperlukan suatu
Sistem karir tersebut menekankan bahwa sistem manajemen kepegawaian yang dapat
pengembangan karir seorang Pegawai Negeri menjamin prinsip profesionalisme dalam
Sipil (PNS) sangat ditentukan pada masa pengelolaan manajemen kepegawaian itu
kerja, kesetiaan, dan pengabdian. Sedangkan dapat berjalan sebagaimana mestinya.
sistem prestasi kerja digunakan sebagai Prinsip profesionalitas jabatan yang
alat atau istrumen terhadap pengangkatan ada di dalam UU-ASN berlaku bagi semua
seorang PNS pada suatu jabatan atau untuk jabatan ASN termasuk seluruh jenjang
kenaikan pangkat yang lebih tinggi dengan jabatan yang ada didalamnya. Di dalam
mendasarkan pada kecakapan dan prestasi ASN tersebut Jabatan ASN dibagi menjadi
kerja yang dicapai oleh PNS tersebut. 3 kelompok yaitu Jabatan Administrasi,
Paradigma lama mengenai penyeleng- Jabatan Fungsional, dan Jabatan Pimpinan
garan manajemen kepegawaian yang Tinggi (JPT). Selanjutnya dijelaskan bahwa
telah berjalan sekian puluh tahun tersebut Jabatan Administrasi terdiri dari Jabatan

140
Analisis Kriteria dan Syarat Jabatan ASN Tertentu yang dapat diisi dari
Anggota Polri dan Prajurit TNI
(Novi Savarianti Fahrani)

Administrator, Jabatan Pengawas, dan tercipta daya saing di dalam diri pegawai
Jabatan Pelaksana. Adapun Jabatan Fung- ASN itu sendiri serta tercipta lingkungan
sional dikelompokan menjadi 2 (dua) yaitu karir yang bersifat fleksibel dan luas.
Jabatan Fungsional Keahlian dan Jabatan Artinya seorang pegawai ASN yang
Fungsional Keterampilan. Terakhir, JPT memenuhi syarat untuk menduduki suatu
yang dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu JPT JPT tidak harus dibatasi dengan menduduki
Pratama, JPT Madya, dan JPT Utama. jabatan yang ada di instansinya. Akan tetapi
Di dalam prinsip profesionalitas yang bersangkutan dapat mengembangkan
jabatan terdapat 3 (tiga) komponen yang karirnya diluar instansinya yang masih
sangat menentukan bagi keberhasilan dalam lingkup organisasi pemerintah.
pengelolaan sumber daya ASN. Komponen Dalam hal pengisian Jabatan ASN
pertama yaitu kompetensi, komponen kedua tidaklah sama antara pengisian jabatan ASN
yaitu kualifikasi, dan komponen terakhir yang berasal dari Pegawai ASN dengan
yaitu kinerja. Ketiga komponen tersebut Non ASN atau Anggota Polri dan Prajurit
dapat dikatakan juga sebagai syarat mutlak TNI. Menurut undang-undang tentang ASN,
yang harus ada di dalam suatu manajemen pengisian jabatan ASN diisi oleh pegawai
sumber daya manusia yang baik. Terutama ASN, namun Anggota Polri dan Prajurit
dalam hal pengangkatan seorang pegawai ke TNI dapat mengisi jabatan ASN tertentu
dalam suatu jabatan. Misalnya pengangkatan saja. Selain itu terdapat kondisi khusus
seorang pegawai ke dalam suatu jabatan yang harus dipenuhi apabila pengisian JPT
tanpa mempertimbangkan kompetensi yang di lingkungan instansi pemerintah oleh
dimilikinya yang sesuai dengan jabatan Anggota Polri dan Prajurit TNI. Menurut
tersebut pasti menyebabkan terjadinya UU-ASN, selain harus memenuhi prinsip
kesenjangan kompetensi antara pemangku profesionalitas jabatan atau sistem merit,
jabatan dan jabatan yang didudukinya. Anggota Polri dan Prajurit TNI pada saat
Akibatnya tugas-tugas yang dimiliki jabatan akan mengisi JPT memiliki 2 (dua) kondisi
tersebut dapat dipastikan tidak akan berjalan khusus yaitu sebagai berikut:
dengan baik yang pada akhirnya akan 1. JPT dapat diisi oleh Anggota Polri dan
menggangu kinerja organisasi. Prajurit TNI setelah mengundurkan
Meskipun prinsip profesionalitas ter- diri dari dinas aktif apabila dibutuhkan
sebut berlaku bagi semua jenis jabatan, dan sesuai dengan kompetensi yang
namun UU-ASN memberikan porsi per- ditetapkan melalui proses secara terbuka
hatian yang lebih kepada salah satu jenis dan kompetitif.
jabatan yaitu JPT. Hal ini dapat dimaklumi 2. JPT di lingkungan Instansi Pemerintah
dan dipahami karena di dalam JPT melekat tertentu dapat diisi oleh Anggota
fungsi kepeloporan (keahlian profesional, Polri dan Prajurit TNI sesuai dengan
analisis dan rekomendasi kebijakan, dan kompetensi berdasarkan ketentuan
kepemimpinan manajemen), pengembangan peraturan perundang-undangan.
kerja sama dengan instansi lain, dan Di Instansi Pemerintah baik Pusat
keteladanan. Dalam pelaksanaannya, maupun Daerah pengisian jabatan sipil yang
prinsip profesionalitas jabatan untuk JPT berasal dari Anggota Polri dan Prajurit TNI
membutuhkan sistem rekrutmen yang harus dilakukan dengan melakukan alih
memungkinkan perekrutan sumber daya status dan berdasarkan aturan yang berlaku.
pegawai tidak hanya dari internal organisasi Data di Direktorat Kepangkatan dan Mutasi
tersebut. Melainkan dibuka peluang untuk Pegawai terlihat bahwa untuk tahun 2016
mendapatkan sumber daya pegawai dari ada sejumlah 5 orang yang beralih status
eksternal organisasi atau non ASN yaitu menjadi PNS di sejumlah daerah, sedangkan
Anggota Kepolisian Republik Indonesia untuk tahun 2017 ada sejumlah 2 orang
(Polri) dan Prajurit Tentara Nasional yang beralih status menjadi PNS dengan
Indonesia (TNI). Hal ini bertujuan agar jabatan yang tidak ada kaitannya dengan

141
Civil Service VOL. 12, No.2, November 2018 : 139 - 154

pengalamannya di militer atau kepolisian Jenis penelitian ini adalah Kualitatif


seperti halnya Kepala Dinas Perhubungan, menggunakan metode Focus Group
Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Discussion dengan key informan penelitian
Kelautan dan Perikanan, Ketua Sekolah yaitu pengelola kepegawaian di instansi
Tinggi Penerbangan Indonesia dan lain pemerintah pusat dan daerah yang memiliki
sebagainya. pegawai dari Anggota Polri dan Prajurit TNI.
Selain permasalahan tersebut diatas, Teknik analisis data yang digunakan dalam
dalam riset awal ditemukan bahwa anggota penelitian ini adalah untuk data kualitatif
TNI selain menduduki jabatan tertentu menggunakan metode deduktif dan induktif
seperti yang diperbolehkan dalam UU ASN yang didapat dari hasil studi komparasi,
yaitu JPT, ditemui juga yang menduduki data-data yang sudah terkumpul, FGD, hasil
jabatan sebagai staf/pelaksana dimana tidak wawancara dan studi pustaka.
ada ketentuan yang mengatur hal tersebut,
seperti halnya yang terjadi di Sekretariat
Negara khususnya Sekretariat Militer PEMBAHASAN
Presiden.
Setelah lahirnya Peraturan Pemerintah Pengisian jabatan yang diisi oleh
Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Anggota Polri dan Prajurit TNI dilingkungan
Pegawai Negeri Sipil (PP Manajemen PNS), sipil dahulu pernah dilakukan pada jaman
maka sudah tidak ada lagi kesempatan Orde Baru. Hampir setengah jabatan di
bagi Anggota Polri dan Prajurit TNI untuk lingkungan sipil baik instansi pusat maupun
dapat melakukan alih status, sehingga daerah diisi oleh anggota ABRI, sehingga
Anggota Polri dan Prajurit TNI dapat saja pada saat itu terdapat istilah Dwi Fungsi
bekerja dilingkungan sipil baik dari level ABRI. Sejak dihapuskannya dwi fungsi
pelaksana hingga JPT apabila memang ABRI pada tahun 2000, maka terjadi suatu
dibutuhkan. Berdasarkan hal tersebut di- pembatasan pengisian jabatan dilingkungan
atas tidak menutup kemungkinan bahwa sipil dari Anggota Polri dan Prajurit TNI.
jabatan dilingkungan sipil dapat diduduki Hal tersebut dituangkan ke dalam Undang-
oleh Anggota Polri dan Prajurit TNI yang Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang
memang memiliki kompetensi yang sesuai Tentara Nasional Indonesia (UU TNI)
dengan jabatan tersebut. yang menetapkan secara limitatif beberapa
Oleh karena itu untuk menjamin instansi pemerintah pusat yang dapat diisi
kepastian pembinaan karir pegawai ASN dari anggota aktif TNI.
di lingkungan instansi pemerintah, perlu Sedangkan dalam Undang-Undang
kiranya dibuat penelitian tentang analisis Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
jabatan ASN tertentu yang dapat diisi Negara (UU Polri) tidak membatasi
dari Anggota Polri dan Prajurit TNI. Oleh instansi pusat maupun daerah yang dapat
karenannya permasalahan yang diangkat diduduki oleh anggota Polri, namun harus
dalam penelitian ini adalah apa kriteria mengundurkan diri dari keanggotaan atau
dan syarat dari jabatan ASN tertentu yang pension dari dinas kepolisian, walaupun
dapat diduduki oleh Anggota Polri dan dalam Peraturan Kepala Kepolisian Republik
Prajurit TNI. Tujuan dari penelitian ini Indonesia Nomor 1 Tahun 2013 tentang
adalah agar dapat dipetakan jabatan mana Penugasan Anggota Kepolisian Negara
saja yang menggambarkan jabatan ASN, Indonesia di Luar Struktur Organisasi
Anggota Polri dan Prajurit TNI. Penelitian Kepolisian Negara Republik Indonesia
ini dilakukan pada tahun 2017 dengan lokus (Peraturan Kapolri tentang Penugasan
penelitian adalah Provinsi Kepulauan Riau, anggota Polri) yang menyatakan bahwa
Kota Cilegon dan Sekretaris Negara dimana Polri dapat ditugaskan ke Kementerian atas
ketiga lokus tersebut memiliki pegawai yang Persetujuan Kapolri baik untuk jabatan
berasal dari Anggota Polri dan Prajurit TNI. struktural maupun fungsional.

142
Analisis Kriteria dan Syarat Jabatan ASN Tertentu yang dapat diisi dari
Anggota Polri dan Prajurit TNI
(Novi Savarianti Fahrani)

Militer dan Birokrasi umum posisi-posisi kekuasaan dibagi


Menurut Fatah (1994), terdapat dengan orang-orang sipil, namun orang-
sekurang-kurangnya tiga bentuk birokratisasi orang sipil harus menyesuaikan diri dengan
khas Orde Baru: 1) melakukan pembesaran system dimana kekuasaan terletak di tangan
jumlah anggota birokrasi secara kuantitatif; militer. Pada masa Orde Baru, meskipun
2) memberikan kewenangan besar kepada pemerintah mengklaim dirinya menganut
birokrasi untuk menjadi perpanjangan tangan system demokrasi namun yang terjadi adalah
negara dalam mengontrol masyarakat; 3) sebaliknya, pola hubungan antara sipil dan
memasukkan kekuatan militer ke dalam militer menganut kontrol militer terhadap
birokrasi, baik dipusat maupun daerah. sipil dengan alasan stabilitas politik dan
Penguasaan militer atas birokrasi keamanan untuk suksesnya pembangunan
pada masa Orde Baru dapat dilihat ekonomi.
dalam penelitian McDaugall (1982) yang
menggambarkan bahwa persentase pejabat Tentara Negara Indonesia
militer lebih dominan dibanding sipil dalam Sejak era reformasi, terjadi pergeseran
jajaran birokrasi. Perentase tersebut dapat atas peran dan fungsi TNI. Hal ini disebabkan
dilihat dalam tabel berikut: oleh munculnya desakan di tengah-tengah
masyarakat yang menginginkan agar TNI
Tabel Persentase Militer-Sipil dalam Tiap kembali kepada khittahnya yaitu ke barak.
Departemen Tahun 1982 Keinginan tersebut menurut Kadi (2004)
No. Departemen
Militer Sipil muncul setelah banyak peristiwa buruk yang
(%) (%) dialami oleh sebagian memasyarakat akibat
1 Dalam Negeri 89 11 ekses yang timbul dari peran dwifungsi yang
2 Luar Negeri 50 50 dijalankan oleh TNI pada masa sebelum
Pertahanan dan reformasi. Terlebih lagi menurut Kadi
3 100 0
Keamanan
(2004) posisi TNI yang tidak netral dalam
4 Kehakiman 50 50
politik karena menjadi alat pemerintah untuk
5 Penerangan 57 43
6 Keuangan 30 70
melanggengkan kekuasaannya pada saat itu.
Posisi yang demikian mengakibatkan TNI
Perdagangan dan
7
Koperasi
38 62 menjadi jauh dari rakyat sehingga pertahanan
8 Pertanian 40 60
semesta yang menjadi tugas pokoknya
9 Perindustrian 38 62
beresiko tidak mendapatkan dukungan yang
seharusnya dari rakyat.
Pertambangan dan
10
Energi
14 86 Untuk membenahi situasi dan kondisi
11 Pekerjaan Umum 12 88
yang terjadi pada TNI tersebut, maka
ditempuhlah usaha-usaha yang mengarah
12 Perhubungan 56 44
pada reposisi peran dan fungsi TNI. Salah satu
Pendidikan dan
13
Kebudayaan
44 56 usaha tersebut yaitu dengan mengeluarkan
14 Kesehatan 38 62
kebijakan baru mengenai organisasi Tentara
15 Agama 56 44 Nasional Indonesia sebagaimana diatur di
16 Sosial 57 43 dalam UU TNI.
17
Tenaga Kerja dan
50 50
Di dalam ketentuan Pasal 2 UU TNI
Transmigrasi disebutkan tentang jati diri TNI sebagai
Rata-rata 48.18 51.82 berikut:
Sumber: McDaugall, 1982 1. Tentara Rakyat, yaitu tentara yang
anggotanya berasal dari warga negara
Secara keseluruhan, dilihat dari jumlah Indonesia;
personel, menunjukkan betapa militer begitu 2. Tentara pejuang, yaitu tentara yang
besar peranannya dalam birokrasi yang berjuang menegakkan Negara Kesatuan
merupakan unsur sipil. Meskipun secara Republik Indonesia dan tidak mengenal

143
Civil Service VOL. 12, No.2, November 2018 : 139 - 154

menyerah dalam melaksanakan dan 2. penindak terhadap setiap bentuk


menyelesaikan tugasnya; ancaman sebagaimana dimaksud pada
3 . Te n t a r a N asional, yaitu tenta r a ayat (1) huruf a; dan
kebangsaan Indonesia yang bertugas 3. pemulih terhadap kondisi keamanan
demi kepentingan negara dan di atas negara yang terganggu akibat kekacauan
kepentingan daerah, suku, ras, dan keamanan.
golongan agama; dan Selain itu TNI memiliki tugas pokok
4. Tentara Profesional, yaitu tentara yang sebagai berikut:
terlatih, terdidik, diperlengkapi secara 1. menegakkan kedaulatan negara;
baik, tidak berpolitik praktis, tidak 2. mempertahankan keutuhan wilayah
berbisnis, dan dijamin kesejahteraannya, Negara Kesatuan Republik Indonesia
serta mengikuti kebijakan politik negara yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
yang menganut prinsip demokrasi, Undang Dasar Negara Republik
supremasi sipil, hak asasi manusia, Indonesia Tahun 1945;
ketentuan hukum nasional, dan hukum 3. melindungi segenap bangsa dan seluruh
internasional yang telah diratifikasi. tumpah darah Indonesia dari ancaman
Sementara itu menurut Asshiddiqie dan gangguan terhadap keutuhan bangsa
(2010), kedudukan TNI di dalam ketata- dan negara.
negaraan kita adalah sebagai lembaga negara Terkait dengan tugas pokok TNI
yang ditinjau dari fungsinya bersifat sebagai untuk operasi militer selain perang maka
lembaga penunjang, sehigga kedudukannya pelaksanaannya didasarkan pada kebijakan
tidak sama dengan lembaga tinggi negara. dan keputusan politik negara. Selain
Kemudian meskipun pengerahan dan peng- itu pelaksanaan tugas TNI tidak hanya
gunaan kekuatan militer berada dibawah dilakukan melalui internal organisasi TNI
presiden, kebijakan dan strategi pertahanan saja. Akan tetapi dapat juga dilakukan
serta dukungan admnistrasi dibawah koor- di dalam organisasi atau instansi sipil.
dinasi Departemen Pertahanan. Pelaksanaan dari tugas TNI melalui instansi
Berdasarkan kedudukan TNI tersebut, sipil dikhususkan hanya untuk jabatan-
menurut Perwita (2006) TNI memiliki jabatan pada instansi sipil tertentu saja yaitu
peran dengan tugas utamanya yaitu untuk yang membidangi koordinator bidang Politik
mengatasi munculnya acaman yang ber- dan Keamanan Negara, Pertahanan Negara,
sifat eksternal maupun internal terhadap Sekretaris Militer Presiden, Intelijen Negara,
kedaulatan negara. Namun demikian Perwita Sandi Negara, Lembaga Ketahanan Nasional,
(2006) meskipun tugas utama TNI tersebut Dewan Pertahanan Nasional, Search and
adalah di bidang pertahanan akan tetapi TNI Rescue (SAR) Nasional, Narkotik Nasional,
dapat melakukan tugas militer lainnya selain dan Mahkamah Agung. Namun demikian,
perang. Agar pelaksanaan tugas-tugas TNI bagi personil TNI yang ingin memberikan
dapat berjalan dengan baik maka dibuatlah kontribusinya di instansi sipil selain yang
kode etik TNI yang digunakan sebagai telah disebutkan dapat juga menduduki
pedoman bagi TNI dalam bertindak. jabatan sipil setelah mengundurkan diri dari
Peran yang dijalankan oleh TNI dinas aktif keprajuritan.
tersebut terutama sebagai alat pertahanan
negara dilaksanakan dengan mengacu pada Kepolisian Republik Indonesia
fungsi TNI sebagaimana disebutkan di Pengertian Kepolisian Negara
dalam Pasal 6 UU TNI yaitu: Republik Indonesia harus dibedakan dengan
1. penangkal terhadap setiap bentuk Polisi Negara Republik Indonesia, karena
ancaman militer dan ancaman bersenjata perbedaan antara organ dan fungsinya.
dari luar dan dalam negeri terhadap Organ Polisi Negara Republik Indonesia
kedaulatan, keutuhan wilayah, dan (Polri) mempunyai fungsi kepolisian Negara
keselamatan bangsa; Republik Indonesia, akan tetapi fungsi

144
Analisis Kriteria dan Syarat Jabatan ASN Tertentu yang dapat diisi dari
Anggota Polri dan Prajurit TNI
(Novi Savarianti Fahrani)

kepolisian Negara Republik Indonesia tidak hal-hal yang berkaitan dengan aturan
selalu dipegang oleh organ polisi negara. mengenai eksistensi, kedudukan, fungsi
Menurut UU Kepolisian, pada pasal dan kekuasaan kepolisian atau tugas dan
1 ayat (1) menyebutkan bahwa Kepolisian wewenang kepolisian.
adalah segala hal-ihwal yang berkaitan Peran yang dijalankan oleh Polisi
dengan fungsi dan lembaga polisi sesuai Republik Indonesia tersebut ditetapkan
dengan peraturan perundang-undangan. menjadi tugas pokok Polisi Republik
Jadi kepolisian menyangkut semua aspek Indonesia, sebagai berikut:
yang berkaitan dengan tugas dan wewenang 1. Melaksanakan Pengaturan, Penjagaan,
kepolisian serta kelembagaan yang ada di Pengawalan, Dan Patroli Terhadap
dalamnya. Kegiatan Masyarakat Dan Pemerintah
Dalam UU Kepolisian, dijelaskan pada Sesuai Kebutuhan;
Pasal 13, bahwa tugas pokok Kepolisian 2. Menyelenggarakan Segala Kegiatan
Negara Republik Indonesia adalah: Dalam Menjamin Keamanan, Ketertiban,
a. Memelihara Keamanan dan Ketertiban Dan Kelancaran Lalu Lintas Di Jalan;
Masyarakat; 3. Membina Masyarakat Untuk Mening-
b. Menegakkan Hukum; dan katkan Partisipasi Masyarakat, Kesadaran
c. Memberikan Perlindungan, Pengayoman, Hukum Masyarakat Serta Ketaatan
dan Pelayanan Kepada Masyarakat Warga Masyarakat Terhadap Hukum
Pemerintahan yang baik menurut Dan Peraturan Perundang-Undangan;
Danendra (2012) hanya dapat dicapai 4. Turut Serta Dalam Pembinaan Hukum
apabila pemerintahan tersebut mendapatkan Nasional;
dukungan dari penyelenggara fungsi peme- 5. Memelihara Ketertiban Dan Menjamin
rintahan yang baik. Salah satu penyelenggara Keamanan Umum;
pemerintahan tersebut adalah Kepolisian 6. Melakukan Koordinasi, Pengawasan,
Negara Republik Indonesia. Di dalam UU Dan Pembinaan Teknis Terhadap
Kepolisian disebutkan bahwa Kepolisian Kepolisian Khusus, Penyidik Pegawai
adalah segala hal-ihwal yang berkaitan dengan Negeri Sipil, an Bentuk-Bentuk Penga-
fungsi dan lembaga polisi sesuai dengan manan Swakarsa;
peraturan perundang-undangan. Kemudian 7. Melakukan Penyelidikan Dan Penyi-
berdasarkan peraturan perundang-undangan dikan Terhadap Semua Tindak Pidana
disebutkan bahwa fungsi kepolisian adalah Sesuai Dengan Hukum Acara Pidana
salah satu fungsi pemerintahan negara Dan Peraturan Perundang-Undangan
di bidang pemeliharaan keamanan dan Lainnya;
ketertiban masyarakat, penegakan hukum, 8. M e n y e l e n g g a r a k a n I d e n t i f i k a s i
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan Kepolisian, Kedokteran Kepolisian,
kepada masyarakat. Laboratorium Forensik Dan Psikologi
Oleh karena itu dapat dikatakan Kepolisian Untuk Kepentingan Tugas
bahwa kepolisian adalah sebuah lembaga Kepolisian;
pemerintahan yang fungsinya untuk meme- 9. Melindungi Keselamatan Jiwa Raga,
lihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Harta Benda, Masyarakat, Dan
Dengan demikian menurut Danendra Lingkungan Hidup Dari Gangguan
(2012) dapat dipahami bahwa dalam Ketertiban Dan/Atau Bencana Termasuk
perspektif hukum maka hukum kepolisian Memberikan Bantuan Dan Pertolongan
berisi tentang norma yang mengatur Dengan Menjunjung Tinggi Hak Asasi
tentang lembaga dan fungsi pemerintahan Manusia;
bidang pemeliharaan keamanan dan 10. Melayani Kepentingan Warga Masya-
ketertiban masyarakat. Di dalam pengertian rakat Untuk Sementara Sebelum Di-
yang lebih sempit menurut Danendra tangani Oleh Instansi Dan/Atau Pihak
(2012), hukum kepolisian hanya berisi Yang Berwenang;

145
Civil Service VOL. 12, No.2, November 2018 : 139 - 154

11. Memberikan Pelayanan Kepada Masya- atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
rakat Sesuai Dengan Kepentingannya administratif. Kemudian tugas pemerintahan
Dalam Lingkup Tugas Kepolisian; Serta dilaksanakan untuk menyelenggarakan
Melaksanakan Tugas Lain Sesuai Dengan fungsi umum pemerintahan di bidang
Peraturan Perundang-Undangan; pendayagunaan kelembagaan, kepegawaian,
12. Melaksanakan Tugas Lain Sesuai Dengan dan ketatalaksanaan. Selain itu untuk
Peraturan Perundang-Undangan. tugas lainnya yaitu pembangunan tertentu
dilakukan dengan cara pembangunan politik,
Aparatur Sipil Negara budaya, sosial dan ekonomi bangsa. Hal ini
Pegawai Negeri Sipil (PNS) meru- bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
pakan warga negara Indonesia yang dan kemakmuran seluruh masyarakat.
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Agar pelaksanaan tugas-tugas PNS
Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) secara tersebut dapat berjalan dengan baik maka
tetap oleh pejabat pembina kepegawaian PNS harus memiliki profesi dan manajemen
untuk menduduki jabatan pemerintahan. ASN yang didasarkan pada sistem merit.
Sebagai Pegawai ASN yang menduduki Hal ini menurut Aulawi (2014) merupakan
jabatan pemerintahan, PNS memiliki 3 (tiga) konsep manajemen strategis sumber daya
fungsi yaitu melaksanakan kebijakan publik, manusia yang lebih menekankan pada
menjadi pelayan publik, serta perekat dan pengembangan potensi human capital dan
pemersatu bangsa. bukan pada administrasi kepegawaian.
Berdasarkan fungsi yang dimiliki Konsep dengan pendekatan pengembangan
oleh PNS tersebut maka peran PNS menjadi human capital inilah yang diadopsi di dalam
sangat penting dan menentukan dalam UU ASN. Selain itu konsep ini dikenal juga
penyelenggaraan fungsi pemerintahan dalam dengan istilah Human Capital Management
mencapai tujuan nasional. Oleh karena itu yang dibuat sebagai solusi atas munculnya
peran PNS ini harus dijalankan secara benar ide yang berkaitan dengan penempatan
dan baik pada setiap organisasi pemerintahan seseorang di dalam organisasi disesuaikan
karena peran tersebut merupakan pendukung dengan kompetensi dan talenta yang dimiliki
utama di dalam melaksanakan pembangunan oleh orang tersebut.
nasional. Di berbagai negara, secara
umum peran utama PNS menurut Ashari Analisis Kriteria dan Syarat Jabatan ASN
(2010) adalah sebagai operator peraturan Tertentu Yang Dapat Diisi Dari Anggota
perundang-undangan, menjalankan fungsi Polri dan Prajurit TNI.
manajemen pelayanan publik, mengelola Adanya Anggota Polri dan Prajurit
negara, dan mengelola keuangan negara atau TNI yang menduduki jabatan di instansi
aset. Di Indonesia sendiri, PNS memiliki pemerintah bermula dari adanya dwi
peran sebagai sebagai perencana, pelaksana, fungsi ABRI menyebabkan sebagian
dan pengawas penyelenggaraan tugas urusan pemerintah ditangani oleh ABRI,
umum pemerintahan dan pembangunan sehingga secara kasat mata telah mengambil
nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan “kesempatan” dari PNS yang telah berkarir
pelayanan publik yang profesional, bebas di instasi tersebut. Sebelum adanya PP
dari intervensi politik, serta bersih dari Manajemen PNS, keberadaan dari Anggota
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Polri dan Prajurit TNI dalam instansi
Peran PNS di Indonesia tersebut di- pemerintah telah diatur dalam Peraturan
arahkan untuk mencapai tujuan nasional. Pemerintah Nomor 15 Tahun 2001 tentang
Oleh karena itu PNS ditugaskan untuk Pengalihan Status Anggota Tentara Nasional
melaksanakan tugas pelayanan publik, tugas Indonesia Dan Anggota Kepolisian Negara
pemerintahan, dan tugas pembangunan Republik Indonesia Menjadi Pegawai
tertentu. Tugas pelayanan publik oleh PNS Negeri Sipil Untuk Menduduki Jabatan
dilakukan dengan cara memberikan pelayanan Struktural (PP Alih Status TNI/Polri) dimana

146
Analisis Kriteria dan Syarat Jabatan ASN Tertentu yang dapat diisi dari
Anggota Polri dan Prajurit TNI
(Novi Savarianti Fahrani)

dalam pasal 8 dinyatakan bahwa hanya pada dalam menyelenggarakan kekuasaan ter-
jabatan eselon I dan II atau Jabatan Pimpinan tinggi atas Angkatan Darat, Angkatan
Tinggi, namun pada kenyataannya banyak Laut, dan Angkatan Udara, dalam hal
Anggota Polri dan Prajurit TNI menduduki pengangkatan dan pemberhentian Anggota
jabatan dibawah JPT atau Admistrator Polri dan Prajurit TNI, penganugerahan
hingga pelaksana seperti halnya yang terjadi gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan yang
di Sekretariat Militer (Setmil) dimana wewenangnya berada pada Presiden, serta
pengurusan kepegawaiannya masih diurus koordinasi pengamanan Presiden dan Wakil
oleh Sekretariat Negara (Setneg), Dinas Presiden beserta keluarga termasuk Tamu
Perhubungan Provinsi Kepulauan Riau dan Negara setingkat Kepala Negara/Kepala
Dinas Satpol PP Kota Cilegon. Pemerintahan negara asing. Jabatan Setmil
Dalam melaksanakan pengisian jabatan Presiden dipimpin oleh Sekretaris Militer
tidak luput dengan adanya penempatan Presiden yang kedudukannya berada di bawah
jabatan yaitu pengisian jabatan yang lowong dan bertanggung jawab kepada Menteri
sehingga tugas pada jabatan tersebut dapat Sekretaris Negara dan karena jabatannya
jalankan. Penempatan pegawai dalam suatu maka Setmil Presiden melaksanakan tugas
jabatan menurut Nawawi (2005) tidak hanya sebagai Sekretaris Dewan Gelar, Tanda Jasa,
sekedar menempatkannya saja, melainkan dan Tanda Kehormatan.
harus dengan perbandingan kompetensi dan Sedangkan Fungsi dari Setmil Presiden
kualifikasi dan persyaratan jabatan sehingga adalah:
prinsip the right man on right place dapat 1. Pemberian dukungan teknis dan admi-
dicapai. Hasibuan (2013) menjelaskan bahwa nistrasi personel TNI dan Polri yang
penempatan pegawai yang tepat merupakan berkaitan dengan pengangkatan atau
salah satu kunci untuk memperoleh prestasi pemberhentian dalam jabatan serta
kerja yang optimal dari setiap karyawan. kepangkatan perwira TNI dan Polri
Kemudian moral kerja, kreatifitas, inisiatif serta pengangkatan atau pemberhentian
kerja juga akan berkembang. Oleh karena dari dinas keprajuritan yang wewenang
itu menurut Hasibuan (2013) agar pegawai penetapannya berada pada Presiden;
dapat memberikan kontribusi yang optimal 2. Pengoordinasian penyelenggaraan
maka pimpinan harus betul-betul memahami pengamanan fisik dan non fisik bagi
kompetensi dan kualifikasi yang dimiliki Presiden dan Wakil Presiden beserta
oleh pegawainya dengan menempatkannya keluarga, termasuk Tamu Negara
pada jabatan yang tepat. setingkat Kepala Negara/Kepala Peme-
Oleh karenanya jabatan-jabatan rintahan negara asing;
ASN yang saat ini diisi oleh Anggota Polri 3. Pelaksanaan kegiatan teknis dan admi-
dan Prajurit TNI di Sekretaris Negara nistrasi penganugerahan gelar pahlawan,
khususnya Sekretris Militer Presiden, Dinas tanda jasa, dan tanda kehormatan yang
Perhubungan Provinsi Kepulauan Riau wewenang penetapannya berada pada
dan Dinas Satpol PP Kota Cilegon tidak Presiden;
sepenuhnya tepat. Hal ini dapat dilihat dari 4. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi
tugas dan fungsi dari masing-masing jabatan terkait mengenai penganugerahan
yang diduduki oleh Anggota Polri dan tanda jasa dan tanda kehormatan secara
Prajurit TNI di instansi pemerintah tersebut. imbal balik antara Pemerintah Republik
Setmil memiliki tugas menurut Indonesia dengan Pemerintah negara
Peraturan Menteri Sekretaris Negara asing;
Nomor 3 Tahun 2015 tentang Organisasi 5. Pembinaan personel dan pemberian
dan Tata Kerja Kementerian Sekretariat petunjuk teknis di bidang pengamanan
Negara (Permen SOTK Setneg), yaitu kepada Ajudan Presiden, Ajudan Wakil
menyelenggarakan pemberian dukungan Presiden, Ajudan Istri/Suami Presiden,
teknis dan administrasi kepada Presiden Ajudan Istri/Suami Wakil Presiden,

147
Civil Service VOL. 12, No.2, November 2018 : 139 - 154

Ajudan Tamu Negara Asing, Dokter oleh prajurit Polri. Tidak hanya pada level
Pribadi Presiden, Dokter Pribadi Wakil jabatan tinggi saja namun hampir semua
Presiden, Staf Khusus Presiden dan Staf jabatan dilingkungan Setmil Presiden di-
Khusus Wakil Presiden, serta pembinaan duduki oleh anggota TNI/Polri.
anggota TNI dan Polri yang bertugas Hal tersebut jelas melanggar PP
di lingkungan Kementerian Sekretariat Alih Status TNI/Polri pada saat itu yang
Negara dan Sekretariat Kabinet; mengatakan bahwa hanya untuk level
6. Pembinaan dan pemberian dukungan pada jabatan tertentu yaitu JPT namun
administrasi yang meliputi penyusunan dalam kenyataannya terdapat juga Anggota
perencanaan program dan anggaran, Polri dan Prajurit TNI yang menduduki
keuangan, ketatausahaan, kepegawaian, jabatan pada level staf atau pelaksana.
perlengkapan, kerumahtanggaan, Diperbolehkannya Anggota Polri dan
arsip dan dokumentasi di lingkungan Prajurit TNI dapat menduduki jabatan
Sekretariat Militer Presiden; dan di lingkungan Setmil Presiden tersebut
7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan diperkuat dengan Permen SKJP utuk
oleh Presiden dan Menteri. maupun Permen SKJS. Hal tersebut jelas
Terlihat dari uraian tugas dan menjadikan suatu diskresi hukum tersendiri
fungsi dari Setmil Presiden sebagian dalam penerapannya.
besar melakukan tugas administrasi yang Dalam aturan tersebut juga sudah
seharusnya dilakukan oleh PNS hal tersebut ditetapkan mengenai kompetensi apa saja
juga sesuai dengan kompetensi yang diatur yang memang dibutuhkan untuk mengisi
dalam Peraturan Menteri Sekretaris Negara jabatan-jabatan tersebut, namun pada
Nomor 4 Tahun 2014 jo. Peraturan Menteri kenyataannya aturan tersebut dianulir.
Sekretaris Negara Nomor 4 Tahun 2015 jo. Menurut keterangan yang didapat melalui
Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor dept interview dengan key informan
10 Tahun 2015 tentang Standar Kompetensi mengatakan bahwa ada beberapa jabatan
Jabatan Struktural (Permen SKJS) dan eselon III dan IV yang tidak seharusnya
Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor diduduki oleh Anggota Polri dan Prajurit
14 Tahun 2015 tentang Standar Kompetensi TNI berdasarkan Permen SKJS, namun
Jabatan Pelaksana (Permen SKJP), namun karena berdasarkan usulan dari Sekretaris
dalam kenyataannya tugas-tugas tersebut Militer Presiden dan disetujui oleh Menteri
justru dilakukan oleh Anggota Polri dan Sekretaris Negara, maka hal tersebut menjadi
Prajurit TNI. suatu diskresi hukum tersendiri pada Setmil
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Presiden.
tersebut, Sesmil dibantu oleh 4 eselon II, Selain itu terdapat suatu tradisi
yaitu: mengenai pembagian jabatan berdasarkan
1. Biro Personel TNI dan Polri; matra/korps/satuan di TNI dan juga Polri.
2. Biro Pengamanan; Jika dilihat dari tugas dan fungsi dari
3. Biro Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda keempat unit eselon II tersebut hanya ada
Kehormatan; dan satu unit eselon II yang memang dapat diisi
4. Biro Umum. oleh Anggota Polri dan Prajurit TNI yaitu
Dari keempat jabatan tersebut diatas, Kepala Biro Personil TNI/Polri, sedangkan
semuanya diduduki oleh anggota TNI/Polri, ketiga unit eselon II lainnya berdasarkan
antara lain semua jabatan eselon II yaitu Tugas dan Fungsinya dapat diisi oleh PNS
Kepala Biro Operasi dan Pengamanan yang itu sendiri. Kenyataannya justru semua
diduduki oleh anggota TNI AU, Kepala Biro unit eselon II di Setmil Presiden diisi oleh
Tanda Jasa dan Kehormataan yang diduduki Anggota Polri dan Prajurit TNI.
oleh anggota TNI AL, Kepala Biro Personil Dari semua jabatan struktural di Sesmil
TNI/Polri yang diduduki oleh anggota TNI Presiden, menurut informan hanya ada satu
AD, dan Kepala Biro Umum yang diduduki Biro yang memang secara kompetensi dapat

148
Analisis Kriteria dan Syarat Jabatan ASN Tertentu yang dapat diisi dari
Anggota Polri dan Prajurit TNI
(Novi Savarianti Fahrani)

diduduki oleh anggota TNI/Polri, yaitu Biro dan juga ada tugas yang bersifat administrasi
Pengamanan yang mempunyai tugas tugas sesuai dengan kompetensi yang seharusnya
menyelenggarakan koordinasi pengamanan dimiliki oleh dari PNS. Oleh karena perlu
fisik dan non fisik bagi Presiden dan Wakil ada ketegasan dalam menduduki seorang
Presiden beserta keluarganya, termasuk pegawai sesuai dengan kompetensinya
Tamu Negara setingkat Kepala Negara/ sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
Kepala Pemerintahan negara asing. Anggota Polri dan Prajurit TNI dapat
Di dalam Biro Pengamanan itu menduduki jabatan-jabatan yang memang
sendiri, menurut informan juga terdapat berkaitan dengan kompetensinya sesuai
bagian yang memang menjadi supporting dengan fiosofi dari TNI/Polri yang menjaga
dan bisa dilakukan PNS, yaitu Bagian pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan
Administrasi Pengamanan dimana tugasnya Republik Indonesia. Sedangkan PNS dapat
adalah melaksanakan pemberian dukungan menduduki jabatan yang berkaitan dengan
a d m i n i st r asi dan penyelengga r a a n kompetensinya sesuai dengan aturan yang
operasi pengamanan Presiden dan Wakil telah ditetapkan.
Presiden beserta keluarga, termasuk Tamu Di Kepulauan Riau, terdapat
Negara setingkat Kepala Negara/Kepala seorang anggota TNI AD yang mengikuti
Pemerintahan negara asing. Sedangkan open biding dan akhirnya terpilih untuk
ketiga biro yang lain mempuyai tugas dan menduduki jabatan sebagai kepala Dinas
fungsi melakukan kegiatan administrasi Perhubungan. Peraturan Daerah Nomor 4
bukan pekerjaan teknis yang berhubungan Tahun 2011 tentang Organisasi Dan Tata
dengan kompetensi yang dimiliki oleh Kerja Sekretarid Daerah, Sekretaris DPRD
institusi TNI/Polri. Dan Dinas Daerah Provinsi Kepulauan Riau,
Selain jabatan struktural yang diisi menyatakan bahwa tugas dari Kepala Dinas
oleh Anggota Polri dan Prajurit TNI, Perhubungan di Provinsi Kepulauan Riau
pada jabatan pelaksana melalui Permen adalah melaksanakan sebagian kewenangan
SKJP, memperbolehkan Anggota Polri desentralisasi tugas dekonsentrasi dan tugas
dan Prajurit TNI untuk dapat menduduki pembantuan di bidang perhubungan sesuai
jabatan pelaksana tertentu seperti Analis dengan lingkup tugasnya.
Data Intelijen, Ajudan, Petugas Protokol Sedangkan fungsi dari Kepala Dinas
Kepresidenan, Petugas Protokol, Pengemudi Perhubungan adalah
Kenegaraan, Pengemudi VIP, Pengemudi, 1. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan,
Petugas Keamanan, Pemandu Wisata Istana meliputi perencanaan dan evaluasi,
Untuk jabatan struktural tertentu diatur keuangan, umum dan kepegawaian;
melalui Permen SKJS yang diperbolehkan 2. Penyusunan program di bidang per-
diisi oleh Anggota Polri atau Prajurit TNI hubungan;
sebanyak 25 jabatan yang syarat jabatannya 3. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi,
dapat diisi oleh selain PNS, yaitu Anggota koordinasi, pembinaan teknis serta
Polri dan Prajurit TNI, namun tidak penyelenggaraan di bidang perhubungan
semuanya memiliki kompetensi jabatan darat;
yang memerlukan keahlian khusus yang 4. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi,
dimiliki oleh Anggota Polri dan Prajurit TNI. koordinasi, pembinaan teknis serta
Keahlian tersebut dapat seharusnya dimiliki penyelenggaraan di bidang perhubungan
oleh PNS dikarenakan tugas yang bersifat laut;
administrative atau manajemen. Selain 5. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi,
itu, uraian tugas dan fungsi diatas, maka koordinasi, pembinaan teknis serta
sudah terlihat jelas tugas-tugas yang ada penyelenggaraan di bidang perhubungan
di Setmil ada yang memang bersifat teknis udara;
sesuai dengan kompetensi yang seharusnya 6. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana
dimiliki oleh Anggota Polri dan Prajurit TNI Teknis Dinas dalam lingkup tugasnya;

149
Civil Service VOL. 12, No.2, November 2018 : 139 - 154

7. Pelaksanaan tugas lain di bidang ketenteraman dan ketertiban umum,


perhubungan yang diserahkan oleh penegakan Peraturan Daerah dan
Gubernur. Peraturan Daerah;
Melihat dari Tugas dan Fungsi dari 2. Pelaksanaan kebijakan pemeliharaan
Kepala Dinas Perhubungan, jelas sama sekali dan penyelenggaraan ketenteraman dan
tidak ada kaitannya dengan kompetensi yang ketertiban umum di Daerah;
dimiliki oleh pejabat tersebut yaitu berasal 3. Pelaksanaan kebijakan penegakan
dari TNI AD. Terpilihnya anggota TNI AD Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota;
tersebut menjadi Kepala Dinas Perhubungan 4. Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan
dikarenakan adanya alasan politik, yaitu dan penyelenggaraan ketenteraman
PPK dalam hal ini ada Gubernur Kepulauan dan ketertiban umum serta penegakan
Riau menginginkan adanya suatu perubahan Peraturan Daerah, Peraturan Walikota
terkait dengan mekanisme perhubungan dengan aparat Kepolisian Negara,
dikarenakan wilayah geografis dari Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)
Kepulauan Riau yang dikelilingi oleh pulau- dan atau aparatur lainnya; dan
pulau. Diharapkan dengan adanya anggota 5. Pengawasan terhadap masyarakat agar
TNI menjadi Kepala Dinas Perhubungan mematuhi dan mentaati Peraturan
maka wilayah Kepualaun Riau aman apabila Daerah dan Peraturan Walikota.
ada serangan dari luar. Tugas dan fungsi dari Satpol PP
Mekanisme terkait dengan per- tersebut merupakan tugas yang terkait
hubungan bukanlah merupakan bagian dari dengan ketertiban sesuai dengan kompetensi
kompetensi institusi TNI/Polri, namun dari yang ada di dalam Kepolisian, yaitu menjaga
PNS. Hal ini dikarenakan di Kementerian ketertiban umum. Namun permasalahannya
Perhubungan terdapat sekolah kedinasan disini adalah pertama tugas tersebut bukan
dibidang perhubungan, baik perhubungan menyangkut permasalahan nasional dan
darat, udara, laut, dan kereta api, sehingga selama ini tugas tersebut dilakukan oleh PNS,
penempatan Kepala Dinas Perhubungan kedua yang masuk ternyata anggota TNI AD
yang berasal dari Anggota Polri dan Prajurit sehingga tidak sesuai kompetensinya untuk
TNI tidak tepat. Disamping itu kompetensi menduduki jabatan dilingkungan Satpol PP,
sosio-kultural antara TNI/Polri dengan PNS ketiga anggota TNI AD tersebut tidak lulus
sangat berbeda, sehingga menyebabkan dalam rangka seleksi open biding Kepala
adanya suatu gap antara Kepala Dinas Satpol PP dan karena kebijakan dari PPK
tersebut dengan para staf dibawahnya. dalam hal ini adalah Walikota Cilegon, maka
Di Kota Cilegon, terdapat anggota anggota TNI AD tersebut menduduki jabatan
TNI AD juga yang mengikuti open biding administrator dimana aturan mengenai
untuk menduduki jabatan sebagai kepala hal tersebut bertentangan dengan PP alih
Satpol PP namun dikarenakan tidak lulus status, sehingga menimbulkan suatu diskresi
pada tahap kedua sehingga oleh PPK atau hukum.
Walikota Cilegon ditempatkan di jabatan Dari contoh kasus tersebut diatas, tidak
eselon III di Satpol PP tersebut dengan menunjukkan adanya kesesuaian antara
alih status. Tugas Satpol PP Kota Cilegon kompetensi Anggota Polri dan Prajurit TNI
berdasarkan Peraturan Daerah Kota Cilegon tersebut dengan jabatan yang didudukinya
Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembentukan saat ini. Oleh karena itu diperlukan syarat
Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja jabatan berdasarkan pada kompetensi yang
Kota Cilegon adalah memelihara dan terkait dengan fungsi TNI tersebut, yaitu:
menyelenggarakan ketentraman dan ke- 1. Memiliki pengetahuan dan keahlian
tertiban umum, menegakkan Peraturan dibidang intelejen, atau pengamanan,
Daerah, Peraturan Walikota, dan Keputusan atau penanggulangan terorisme,
Walikota. Sedangkan fungsinya adalah atau penanggulangan bencana yang
1. Penyusunan program dan pelaksanaan dibuktikan dengan sertifikat atau

150
Analisis Kriteria dan Syarat Jabatan ASN Tertentu yang dapat diisi dari
Anggota Polri dan Prajurit TNI
(Novi Savarianti Fahrani)

pengalaman kerja dibidang intelejen, 3. mempererat persatuan dan kesatuan


atau pengamanan, penanggulangan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
terorisme atau penanggulangan bencana. Berdasarkan tugas PNS tersebut, maka
2. Memiliki pengetahuan dan keahlian PNS berperan sebagai perencana, pelaksana,
dibidang strategi untuk mempertahankan dan pengawas penyelenggaraan tugas
pertahanan dan keamanan serta umum pemerintahan dan pembangunan
kedaulatan Negara Kesatuan Republik nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan
Indonesia. pelayanan publik yang profesional, bebas
3. Memiliki pengetahuan dan keahlian dari intervensi politik, serta bersih dari
dibidang perencanaan dalam memper- praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
tahankan pertahanan dan keamanan serta Oleh karena itu diperlukan syarat
kedaulatan Negara Kesatuan Republik jabatan berdasarkan pada kompetensi yang
Indonesia. terkait dengan fungsi PNS tersebut, yaitu:
4. Memiliki pengetahuan dan keahlian 1. Memiliki pengetahuan dan keahlian di-
dibidang pelaksanaan dan pengendalian bidang pelayanan publik yang dibuktikan
serta penguasaan untuk mempertahankan dengan sertifikat atau pengalaman kerja
pertahanan dan keamanan serta dimasing-masing bidang.
kedaulatan Negara Kesatuan Republik 2. Memiliki pengetahuan dan keahlian
Indonesia. dibidang manajemen dan hukum.
Sedangkan kriteria Jabatan yang dapat Kriteria dan syarat jabatan yang akan
diisi oleh anggota Polri berdasarkan tugas diduduki oleh anggota TNI/Polri tersebut
Polri dalam UU Kepolisian, yaitu: harus jelas, sehingga dalam satu jabatan
1. Memelihara keamanan dan ketertiban tersebut tidak ada pilihan karena hanya
masyarakat; dapat diduduki oleh anggota TNI atau Polri.
2. Menegakkan hukum; dan Sedangkan tugas yang berkaitan dengan
3. Memberikan perlindungan, pengayoman, administrasi dan tugas umum manajemen
dan pelayanan kepada masyarakat. lainnya diserahkan kepada PNS. Hal ini
Oleh karena itu diperlukan syarat dikarenakan bahwa adanya Anggota Polri
jabatan berdasarkan pada kompetensi yang dan Prajurit TNI yang menduduki jabatan
terkait dengan fungsi Kepolisian tersebut, di instansi pemerintah tersebut dikarenakan
yaitu: tidak adanya pengetahuan dan keahlian pada
1. Memiliki pengetahuan dan keahlian PNS pada instansi pemerintah yang juga
dibidang investigasi yang dibuktikan melakukan tugas pertahanan dan keamanan
dengan sertifikat atau pengalaman kerja sebagai bagian dari mempertahankan
dibidang investigasi. kedaulatan Negara Republik Indonesia.
2. Memiliki pengetahuan dan keahlian Selain itu adanya Anggota Polri dan
dibidang penegakan hukum. Prajurit TNI menduduki jabatan ASN tertentu
3. Memiliki pengetahuan dan keahlian itu adalah untuk memperlancar koordinasi
dibidang perlindungan, pengayoman dan dengan instansi TNI/Polri terkait dengan
pelayanan hukum kepada masyarakat. kebijakan dalam rangka mempertahankan
Sedangkan kriteria Jabatan yang dapat kedaulatan Negara Republik Indonesia
diisi oleh PNS berdasarkan tugas PNS dalam dan menciptakan profesionalisme dalam
UU ASN, yaitu: menjalankan roda pemerintahan serta sistem
1. Melaksanakan kebijakan publik merit dalam manajemen ASN.
yang dibuat oleh Pejabat Pembina Jabatan-jabatan tersebut tentunya
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan tidak lepas dari tugas dan fungsi yang
peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada instansi pemerintah
berlaku. oleh negara melalui peraturan perundang-
2. memberikan pelayanan publik yang undangan baik di pusat maupun daerah.
profesional dan berkualitas; dan Saat ini ada 10 instansi pemerintah yang

151
Civil Service VOL. 12, No.2, November 2018 : 139 - 154

diberikan tugas dan fungsi tersebut, dan hal pengamat hubungan sipil-militer dalam
tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa negeri, Suryohardiprojo (1999) dan Hardito
kedepannya akan ada instansi pemerintah (1999) yang mendefenisikan bahwa militer
yang memiliki tugas dan fungsi dibidang berkaitan dengan kekuatan bersenjata, yaitu
Pertahanan dan Keamanan sesuai dengan TNI sebagai organisai kekuatan bersenjata
perkembangan akan kebutuhan Negara yang bertugas menjaga kedaulatan negara,
Republik Indonesia. Disamping itu juga serta membatasi pihak militer ditekankan
perlu ada ketegasan dari pemerintah dalam pada para perwira profesional. Dari defenisi-
hal ini BKN sebagai Pembina kepegawaian defenisi tersebut, dapat dikatakan bahwa
untuk dapat memberikan sangsi kepada PPK pengertian militer secara universal adalah
yang mencoba untuk melakukan hal-hal institusi yang bukan sipil yang mempunyai
yang tidak sesuai dengan aturan perundang- tugas dalam bidang pertahanan dan
undangan seperti tidak sesuai kompetensi keamanan, dalam hal ini militer merupakan
antara jabatan dengan anggota TNI/Polri suatu lembaga, bukan individu, yang
tersebut. menduduki posisi dalam organisasi militer.
Untuk jabatan-jabatan tersebut dalam
hal ini JPT, administrator dan pengawas
serta pelaksana dapat menduduki jabatan PENUTUP
tersebut apabila memang sesuai kompetensi
pegawai tersebut dan instansi asal dengan Simpulan
jabatan yang didudukinya. Seperti halnya di Berdasarkan hasil pembahasan diatas,
Setmil Presiden, berdasarkan analisis diatas maka dapat disimpulkan secara sederhana
disimpulkan bahwa jabatan yang dapat diisi beberapa hal, sebagai berikut terkait dengan
oleh anggota TNI adalah semua jabatan baik kriteria dan syarat dari jabatan ASN tertentu
struktural maupun fungsional di lingkungan yang dapat diduduki oleh anggota TNI/Polri
Biro Pengamanan sesuai dengan tugas dan berdasarkan temuan-temuan yang didapat
fungsi teknis pekerjaannya kecuali jabatan pada lokus penelitian ini, yaitu:
yang menangani permasalahan administrasi Untuk jabatan yang akan diisi oleh
dan manajemen pada bagian administrasi 1. Anggota TNI, kriteria jabatannya harus
dilakukan oleh PNS. merujuk kepada tugas dari institusi TNI,
Begitu juga di pemerintah daerah, yaitu
berdasarkan dari tugas dan fungsi pada a) Menegakkan kedaulatan negara;
jabatan di dinas perhubungan dan juga b) Mempertahankan keutuhan wilayah
satpol pp tersebut, maka jabatan tersebut Negara Kesatuan Republik Indonesia
dapat juga dilakukan oleh TNI untuk dinas yang berdasarkan Pancasila dan
perhubungan namun hanya di daerah- Undang-Undang Dasar Negara
daerah yang urgent, seperti halnya Daerah Republik Indonesia Tahun 1945;
Rawan Konflik, Daerah Perbatasan dan c) Melindungi segenap bangsa dan
Daerah Darurat Militer. Sedangkan untuk seluruh tumpah darah Indonesia dari
daerah lain pemenuhan kebutuhan akan ancaman dan gangguan terhadap
pegawai dapat diisi oleh PNS yang memiliki keutuhan bangsa dan negara.
pengetahuan dan pengalaman dibidang Sedangkan untuk syarat jabatannya harus
perhubungan terutama pada lulusan sekolah sesuai dengan kompetensi yang terkait
kedinasan perhubungan. Untuk Satpol PP, dengan fungsi TNI tersebut, yaitu:
dapat diisi oleh anggota Polri, hal ini terkait a) Memiliki pengetahuan dan keahlian
dengan tugas dan fungsi dari Satpol PP yang dibidang intelejen, atau pengamanan,
kompetensinya dimiliki oleh anggota Polri, atau penanggulangan terorisme,
namun hal tersebut masih dapat dipenuhi atau penanggulangan bencana yang
oleh PNS. dibuktikan dengan sertifikat atau
Hal ini sejalan dengan pemikiran pengalaman kerja dibidang intelejen,

152
Analisis Kriteria dan Syarat Jabatan ASN Tertentu yang dapat diisi dari
Anggota Polri dan Prajurit TNI
(Novi Savarianti Fahrani)

atau pengamanan, penanggulangan anggota TNI/Polri yang menduduki jabatan


terorisme atau penanggulangan di instansi pemerintah tersebut dikarenakan
bencana. tidak adanya pengetahuan dan keahlian pada
b) Memiliki pengetahuan dan ke- PNS pada instansi pemerintah yang juga
ahlian dibidang strategi untuk melakukan tugas pertahanan dan keamanan
mempertahankan pertahanan dan sebagai bagian dari mempertahankan
keamanan serta kedaulatan Negara kedaulatan Negara Republik Indonesia.
Kesatuan Republik Indonesia.
c) Memiliki pengetahuan dan keahlian Saran
dibidang perencanaan dalam Saran yang coba tim peneliti ungkap
mempertahankan pertahanan dan dalam penelitian ini, yaitu Kriteria dan syarat
keamanan serta kedaulatan Negara jabatan yang akan diisi oleh Anggota Polri
Kesatuan Republik Indonesia. dan Prajurit TNI tersebut perlu dituangkan
d) Memiliki pengetahuan dan ke- dalam aturan Kepala Badan Kepegawaian
ahlian dibidang pelaksanaan dan Negara agar menjadi acuan oleh setiap
pengendalian serta penguasaan untuk instansi pemerintah baik pusat maupun
mempertahankan pertahanan dan daerah.
keamanan serta kedaulatan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
2. Anggota Polri, kriteria jabatannya harus DAFTAR PUSTAKA
merujuk kepada tugas dari institusi
Kepolisian, yaitu: Akhmad Aulawi. 2014. Penerapan sistem
a) Memelihara keamanan dan keter- merit dalam manajemen asn dan
tiban masyarakat; Netralitas asn dari unsur politik Dalam
b) Menegakkan hukum; dan undang-undang aparatur sipil negara,
c) Memberikan perlindungan, penga- Jurnal Rechtsfinding, ISSN 2089-9009
yoman, dan pelayanan kepada Anak Agung Bayu Perwita. 2006, Mencari
masyarakat. F o r m a t K o m p re h e n s i f S i s t e m
Sedangkan untuk syarat jabatannya harus Pertahanan dan Keamanan Negara,
sesuai dengan kompetensi yang terkait Jakarta: Propatria Institute.
dengan fungsi Kepolisian tersebut, yaitu: E d y To p o A s h a r i . 2 0 1 0 . R e f o r m a s i
a) Memiliki pengetahuan dan keahlian Pengelolaan Sdm Aparatur, Prasyarat
dibidang investigasi yang dibuktikan Tata Kelola Birokrasi Yang Baik,
dengan sertifikat atau pengalaman Jurnal Borneo Administrator
kerja dibidang investigasi. Hadawi Nawawi. 2005. Manajemen Sumber
b) Memiliki pengetahuan dan keahlian Daya Manusia. Yogyakarta: Gajah
dibidang penegakan hukum. Mada University Press.R. Eep.
c) Memiliki pengetahuan dan keahlian Ida Bagus Kade Danendra. 2012. Kedudukan
dibidang perlindungan, pengayoman Dan Fungsi Kepolisian Dalam Struktur
dan pelayanan hukum kepada Organisasi Negara Republik Indonesia,
masyarakat. Lex Crimen Vol.I/No.4/Okt-Des/2012.
Adanya kejelasan mengenai kriteria Jimly Asshiddiqie. 2010. Perkembangan dan
dan syarat jabatan yang akan diduduki oleh Konsolidasi Lembaga Negara Pasca
anggota TNI/Polri tersebut, maka dalam satu Reformasi, Jakarta: Sinar Grafika
jabatan tersebut tidak ada pilihan karena Malayu Hasibuan. 2013. Manajemen
hanya dapat diduduki oleh anggota TNI Sumber Daya Manusia. Cetakan
atau Polri. Sedangkan tugas yang berkaitan Ketujuh Belas, Jakarta: Bumi Aksara.
dengan administrasi dan tugas umum Saefulloh Fatah. 1994. Masalah dan Prospek
manajemen lainnya diserahkan kepada Demokrasi di Indonesia, Jakarta:
PNS. Hal ini dikarenakan bahwa adanya Penerbit Ghalia Indonesia.

153
Civil Service VOL. 12, No.2, November 2018 : 139 - 154

Sayidiman Suryohardiprojo. 1999. Hubungan


Sipil-militer di Indonesia: Suatu
Pembahasan, sebuah makalah yang
disajikan dalam Seminar Nasional
Mencari Format Baru Hubungan
Sipil-militer, Jakarta: FISIP UI.
Saurip Kadi. 2004. TNI Dahulu, Sekarang,
dan Masa Depan, Jakarta: Pustaka
Utama Grafiti.

154

Anda mungkin juga menyukai