Abstrak
Penelitian ini di maksudkan untuk mengetahui kriteria dan syarat dari jabatan ASN tertentu yang dapat diduduki
oleh Anggota Polri dan Prajurit TNI dikarenakan adanya beberapa jabatan di instansi pemerintah diduduki
oleh Anggota Polri dan Prajurit TNI yang tidak berdasarkan system merit, yaitu adanya perbedaan kualifikasi,
kompetensi, dan kinerja yang dibutuhkan oleh jabatan dengan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja yang dimiliki
oleh pejabat yang menduduki jabatan tersebut khususnya dari Anggota Polri dan Prajurit TNI. Hal ini diperkuat
dengan adanya UU TNI memberikan ruang kepada prajurit TNI aktif untuk dapat menduduki jabatan di 10 Instansi
pemerintah dan UU Kepolisian memberikan ruang kepada anggota Polri dapat ditugaskan ke Kementerian atas
persetujuan Kapolri baik untuk jabatan struktural maupun fungsional, beberapa instasi selain kesepuluh tersebut
diatas melalui perpres dan tidak menutup kemungkinan bahwa nanti kedepannya Anggota Polri dan Prajurit TNI
dapat menduduki jabatan di seluruh instansi pemerintah baik pusat maupun daerah. Penelitian ini dilakukan
pada tahun 2017 dengan menggunakan metode Focus Group Discussion dan interview dengan para pakar dan
narasumber yang terkait dengan penelitian ini di beberapa instansi daerah yang terdapat Anggota Polri dan
Prajurit TNI men-duduki jabatan strategis di daerah tersebut. Dari hasil analisis dalam penelitian ini kriteria
jabatannya harus merujuk kepada tugas dari institusi TNI dan Polri. Sedangkan untuk syarat jabatannya harus
sesuai dengan kompetensi yang terkait dengan fungsi TNI dan Polri.
Kata kunci: kriteria jabatan, syarat jabatan, pengisian jabatan ASN, anggota Polri dan prajurit TNI, instansi
pemerintah
Abstract
The purpose of this research is to find out the criteria and conditions of certain ASN positions that can be
occupied by members of the National Police and TNI Soldiers due to several positions in government agencies
occupied by National Police Members and TNI Soldiers who are not based on merit systems, namely differences
in qualifications, competencies, and performance required by positions with qualifications, competencies, and
performance possessed by officials who occupy these positions, especially from Members of the Indonesian
National Police and TNI Soldiers. This is reinforced by the existence of the Law on the TNI giving space for active
TNI soldiers to be able to hold positions in 10 Government agencies and the Police Law giving space to members
of the National Police to be assigned to the Ministry with the approval of the Chief of Police for both structural and
functional positions, some of the tenth perpres and does not rule out the possibility that later in the future Members
of the Indonesian National Police and Soldiers can hold positions in all government agencies both central and
regional. This research was carried out in 2017 by using Focus Group Discussion methods and interviews with
experts and resource persons related to this research in several regional institutions that contained members of the
Indonesian National Police and Soldiers occupying strategic positions in the area. From the results of the analysis
in this study the criteria for his position must refer to the tasks of the TNI and Polri institutions. Whereas the terms
of office must be in accordance with the competencies related to the functions of the TNI and Polri.
Keywords: criteria of position, position terms, completion of ASN position, members of indonesian national police
and army soldiers, government agencies
139
Civil Service VOL. 12, No.2, November 2018 : 139 - 154
140
Analisis Kriteria dan Syarat Jabatan ASN Tertentu yang dapat diisi dari
Anggota Polri dan Prajurit TNI
(Novi Savarianti Fahrani)
Administrator, Jabatan Pengawas, dan tercipta daya saing di dalam diri pegawai
Jabatan Pelaksana. Adapun Jabatan Fung- ASN itu sendiri serta tercipta lingkungan
sional dikelompokan menjadi 2 (dua) yaitu karir yang bersifat fleksibel dan luas.
Jabatan Fungsional Keahlian dan Jabatan Artinya seorang pegawai ASN yang
Fungsional Keterampilan. Terakhir, JPT memenuhi syarat untuk menduduki suatu
yang dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu JPT JPT tidak harus dibatasi dengan menduduki
Pratama, JPT Madya, dan JPT Utama. jabatan yang ada di instansinya. Akan tetapi
Di dalam prinsip profesionalitas yang bersangkutan dapat mengembangkan
jabatan terdapat 3 (tiga) komponen yang karirnya diluar instansinya yang masih
sangat menentukan bagi keberhasilan dalam lingkup organisasi pemerintah.
pengelolaan sumber daya ASN. Komponen Dalam hal pengisian Jabatan ASN
pertama yaitu kompetensi, komponen kedua tidaklah sama antara pengisian jabatan ASN
yaitu kualifikasi, dan komponen terakhir yang berasal dari Pegawai ASN dengan
yaitu kinerja. Ketiga komponen tersebut Non ASN atau Anggota Polri dan Prajurit
dapat dikatakan juga sebagai syarat mutlak TNI. Menurut undang-undang tentang ASN,
yang harus ada di dalam suatu manajemen pengisian jabatan ASN diisi oleh pegawai
sumber daya manusia yang baik. Terutama ASN, namun Anggota Polri dan Prajurit
dalam hal pengangkatan seorang pegawai ke TNI dapat mengisi jabatan ASN tertentu
dalam suatu jabatan. Misalnya pengangkatan saja. Selain itu terdapat kondisi khusus
seorang pegawai ke dalam suatu jabatan yang harus dipenuhi apabila pengisian JPT
tanpa mempertimbangkan kompetensi yang di lingkungan instansi pemerintah oleh
dimilikinya yang sesuai dengan jabatan Anggota Polri dan Prajurit TNI. Menurut
tersebut pasti menyebabkan terjadinya UU-ASN, selain harus memenuhi prinsip
kesenjangan kompetensi antara pemangku profesionalitas jabatan atau sistem merit,
jabatan dan jabatan yang didudukinya. Anggota Polri dan Prajurit TNI pada saat
Akibatnya tugas-tugas yang dimiliki jabatan akan mengisi JPT memiliki 2 (dua) kondisi
tersebut dapat dipastikan tidak akan berjalan khusus yaitu sebagai berikut:
dengan baik yang pada akhirnya akan 1. JPT dapat diisi oleh Anggota Polri dan
menggangu kinerja organisasi. Prajurit TNI setelah mengundurkan
Meskipun prinsip profesionalitas ter- diri dari dinas aktif apabila dibutuhkan
sebut berlaku bagi semua jenis jabatan, dan sesuai dengan kompetensi yang
namun UU-ASN memberikan porsi per- ditetapkan melalui proses secara terbuka
hatian yang lebih kepada salah satu jenis dan kompetitif.
jabatan yaitu JPT. Hal ini dapat dimaklumi 2. JPT di lingkungan Instansi Pemerintah
dan dipahami karena di dalam JPT melekat tertentu dapat diisi oleh Anggota
fungsi kepeloporan (keahlian profesional, Polri dan Prajurit TNI sesuai dengan
analisis dan rekomendasi kebijakan, dan kompetensi berdasarkan ketentuan
kepemimpinan manajemen), pengembangan peraturan perundang-undangan.
kerja sama dengan instansi lain, dan Di Instansi Pemerintah baik Pusat
keteladanan. Dalam pelaksanaannya, maupun Daerah pengisian jabatan sipil yang
prinsip profesionalitas jabatan untuk JPT berasal dari Anggota Polri dan Prajurit TNI
membutuhkan sistem rekrutmen yang harus dilakukan dengan melakukan alih
memungkinkan perekrutan sumber daya status dan berdasarkan aturan yang berlaku.
pegawai tidak hanya dari internal organisasi Data di Direktorat Kepangkatan dan Mutasi
tersebut. Melainkan dibuka peluang untuk Pegawai terlihat bahwa untuk tahun 2016
mendapatkan sumber daya pegawai dari ada sejumlah 5 orang yang beralih status
eksternal organisasi atau non ASN yaitu menjadi PNS di sejumlah daerah, sedangkan
Anggota Kepolisian Republik Indonesia untuk tahun 2017 ada sejumlah 2 orang
(Polri) dan Prajurit Tentara Nasional yang beralih status menjadi PNS dengan
Indonesia (TNI). Hal ini bertujuan agar jabatan yang tidak ada kaitannya dengan
141
Civil Service VOL. 12, No.2, November 2018 : 139 - 154
142
Analisis Kriteria dan Syarat Jabatan ASN Tertentu yang dapat diisi dari
Anggota Polri dan Prajurit TNI
(Novi Savarianti Fahrani)
143
Civil Service VOL. 12, No.2, November 2018 : 139 - 154
144
Analisis Kriteria dan Syarat Jabatan ASN Tertentu yang dapat diisi dari
Anggota Polri dan Prajurit TNI
(Novi Savarianti Fahrani)
kepolisian Negara Republik Indonesia tidak hal-hal yang berkaitan dengan aturan
selalu dipegang oleh organ polisi negara. mengenai eksistensi, kedudukan, fungsi
Menurut UU Kepolisian, pada pasal dan kekuasaan kepolisian atau tugas dan
1 ayat (1) menyebutkan bahwa Kepolisian wewenang kepolisian.
adalah segala hal-ihwal yang berkaitan Peran yang dijalankan oleh Polisi
dengan fungsi dan lembaga polisi sesuai Republik Indonesia tersebut ditetapkan
dengan peraturan perundang-undangan. menjadi tugas pokok Polisi Republik
Jadi kepolisian menyangkut semua aspek Indonesia, sebagai berikut:
yang berkaitan dengan tugas dan wewenang 1. Melaksanakan Pengaturan, Penjagaan,
kepolisian serta kelembagaan yang ada di Pengawalan, Dan Patroli Terhadap
dalamnya. Kegiatan Masyarakat Dan Pemerintah
Dalam UU Kepolisian, dijelaskan pada Sesuai Kebutuhan;
Pasal 13, bahwa tugas pokok Kepolisian 2. Menyelenggarakan Segala Kegiatan
Negara Republik Indonesia adalah: Dalam Menjamin Keamanan, Ketertiban,
a. Memelihara Keamanan dan Ketertiban Dan Kelancaran Lalu Lintas Di Jalan;
Masyarakat; 3. Membina Masyarakat Untuk Mening-
b. Menegakkan Hukum; dan katkan Partisipasi Masyarakat, Kesadaran
c. Memberikan Perlindungan, Pengayoman, Hukum Masyarakat Serta Ketaatan
dan Pelayanan Kepada Masyarakat Warga Masyarakat Terhadap Hukum
Pemerintahan yang baik menurut Dan Peraturan Perundang-Undangan;
Danendra (2012) hanya dapat dicapai 4. Turut Serta Dalam Pembinaan Hukum
apabila pemerintahan tersebut mendapatkan Nasional;
dukungan dari penyelenggara fungsi peme- 5. Memelihara Ketertiban Dan Menjamin
rintahan yang baik. Salah satu penyelenggara Keamanan Umum;
pemerintahan tersebut adalah Kepolisian 6. Melakukan Koordinasi, Pengawasan,
Negara Republik Indonesia. Di dalam UU Dan Pembinaan Teknis Terhadap
Kepolisian disebutkan bahwa Kepolisian Kepolisian Khusus, Penyidik Pegawai
adalah segala hal-ihwal yang berkaitan dengan Negeri Sipil, an Bentuk-Bentuk Penga-
fungsi dan lembaga polisi sesuai dengan manan Swakarsa;
peraturan perundang-undangan. Kemudian 7. Melakukan Penyelidikan Dan Penyi-
berdasarkan peraturan perundang-undangan dikan Terhadap Semua Tindak Pidana
disebutkan bahwa fungsi kepolisian adalah Sesuai Dengan Hukum Acara Pidana
salah satu fungsi pemerintahan negara Dan Peraturan Perundang-Undangan
di bidang pemeliharaan keamanan dan Lainnya;
ketertiban masyarakat, penegakan hukum, 8. M e n y e l e n g g a r a k a n I d e n t i f i k a s i
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan Kepolisian, Kedokteran Kepolisian,
kepada masyarakat. Laboratorium Forensik Dan Psikologi
Oleh karena itu dapat dikatakan Kepolisian Untuk Kepentingan Tugas
bahwa kepolisian adalah sebuah lembaga Kepolisian;
pemerintahan yang fungsinya untuk meme- 9. Melindungi Keselamatan Jiwa Raga,
lihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Harta Benda, Masyarakat, Dan
Dengan demikian menurut Danendra Lingkungan Hidup Dari Gangguan
(2012) dapat dipahami bahwa dalam Ketertiban Dan/Atau Bencana Termasuk
perspektif hukum maka hukum kepolisian Memberikan Bantuan Dan Pertolongan
berisi tentang norma yang mengatur Dengan Menjunjung Tinggi Hak Asasi
tentang lembaga dan fungsi pemerintahan Manusia;
bidang pemeliharaan keamanan dan 10. Melayani Kepentingan Warga Masya-
ketertiban masyarakat. Di dalam pengertian rakat Untuk Sementara Sebelum Di-
yang lebih sempit menurut Danendra tangani Oleh Instansi Dan/Atau Pihak
(2012), hukum kepolisian hanya berisi Yang Berwenang;
145
Civil Service VOL. 12, No.2, November 2018 : 139 - 154
11. Memberikan Pelayanan Kepada Masya- atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
rakat Sesuai Dengan Kepentingannya administratif. Kemudian tugas pemerintahan
Dalam Lingkup Tugas Kepolisian; Serta dilaksanakan untuk menyelenggarakan
Melaksanakan Tugas Lain Sesuai Dengan fungsi umum pemerintahan di bidang
Peraturan Perundang-Undangan; pendayagunaan kelembagaan, kepegawaian,
12. Melaksanakan Tugas Lain Sesuai Dengan dan ketatalaksanaan. Selain itu untuk
Peraturan Perundang-Undangan. tugas lainnya yaitu pembangunan tertentu
dilakukan dengan cara pembangunan politik,
Aparatur Sipil Negara budaya, sosial dan ekonomi bangsa. Hal ini
Pegawai Negeri Sipil (PNS) meru- bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
pakan warga negara Indonesia yang dan kemakmuran seluruh masyarakat.
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Agar pelaksanaan tugas-tugas PNS
Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) secara tersebut dapat berjalan dengan baik maka
tetap oleh pejabat pembina kepegawaian PNS harus memiliki profesi dan manajemen
untuk menduduki jabatan pemerintahan. ASN yang didasarkan pada sistem merit.
Sebagai Pegawai ASN yang menduduki Hal ini menurut Aulawi (2014) merupakan
jabatan pemerintahan, PNS memiliki 3 (tiga) konsep manajemen strategis sumber daya
fungsi yaitu melaksanakan kebijakan publik, manusia yang lebih menekankan pada
menjadi pelayan publik, serta perekat dan pengembangan potensi human capital dan
pemersatu bangsa. bukan pada administrasi kepegawaian.
Berdasarkan fungsi yang dimiliki Konsep dengan pendekatan pengembangan
oleh PNS tersebut maka peran PNS menjadi human capital inilah yang diadopsi di dalam
sangat penting dan menentukan dalam UU ASN. Selain itu konsep ini dikenal juga
penyelenggaraan fungsi pemerintahan dalam dengan istilah Human Capital Management
mencapai tujuan nasional. Oleh karena itu yang dibuat sebagai solusi atas munculnya
peran PNS ini harus dijalankan secara benar ide yang berkaitan dengan penempatan
dan baik pada setiap organisasi pemerintahan seseorang di dalam organisasi disesuaikan
karena peran tersebut merupakan pendukung dengan kompetensi dan talenta yang dimiliki
utama di dalam melaksanakan pembangunan oleh orang tersebut.
nasional. Di berbagai negara, secara
umum peran utama PNS menurut Ashari Analisis Kriteria dan Syarat Jabatan ASN
(2010) adalah sebagai operator peraturan Tertentu Yang Dapat Diisi Dari Anggota
perundang-undangan, menjalankan fungsi Polri dan Prajurit TNI.
manajemen pelayanan publik, mengelola Adanya Anggota Polri dan Prajurit
negara, dan mengelola keuangan negara atau TNI yang menduduki jabatan di instansi
aset. Di Indonesia sendiri, PNS memiliki pemerintah bermula dari adanya dwi
peran sebagai sebagai perencana, pelaksana, fungsi ABRI menyebabkan sebagian
dan pengawas penyelenggaraan tugas urusan pemerintah ditangani oleh ABRI,
umum pemerintahan dan pembangunan sehingga secara kasat mata telah mengambil
nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan “kesempatan” dari PNS yang telah berkarir
pelayanan publik yang profesional, bebas di instasi tersebut. Sebelum adanya PP
dari intervensi politik, serta bersih dari Manajemen PNS, keberadaan dari Anggota
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Polri dan Prajurit TNI dalam instansi
Peran PNS di Indonesia tersebut di- pemerintah telah diatur dalam Peraturan
arahkan untuk mencapai tujuan nasional. Pemerintah Nomor 15 Tahun 2001 tentang
Oleh karena itu PNS ditugaskan untuk Pengalihan Status Anggota Tentara Nasional
melaksanakan tugas pelayanan publik, tugas Indonesia Dan Anggota Kepolisian Negara
pemerintahan, dan tugas pembangunan Republik Indonesia Menjadi Pegawai
tertentu. Tugas pelayanan publik oleh PNS Negeri Sipil Untuk Menduduki Jabatan
dilakukan dengan cara memberikan pelayanan Struktural (PP Alih Status TNI/Polri) dimana
146
Analisis Kriteria dan Syarat Jabatan ASN Tertentu yang dapat diisi dari
Anggota Polri dan Prajurit TNI
(Novi Savarianti Fahrani)
dalam pasal 8 dinyatakan bahwa hanya pada dalam menyelenggarakan kekuasaan ter-
jabatan eselon I dan II atau Jabatan Pimpinan tinggi atas Angkatan Darat, Angkatan
Tinggi, namun pada kenyataannya banyak Laut, dan Angkatan Udara, dalam hal
Anggota Polri dan Prajurit TNI menduduki pengangkatan dan pemberhentian Anggota
jabatan dibawah JPT atau Admistrator Polri dan Prajurit TNI, penganugerahan
hingga pelaksana seperti halnya yang terjadi gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan yang
di Sekretariat Militer (Setmil) dimana wewenangnya berada pada Presiden, serta
pengurusan kepegawaiannya masih diurus koordinasi pengamanan Presiden dan Wakil
oleh Sekretariat Negara (Setneg), Dinas Presiden beserta keluarga termasuk Tamu
Perhubungan Provinsi Kepulauan Riau dan Negara setingkat Kepala Negara/Kepala
Dinas Satpol PP Kota Cilegon. Pemerintahan negara asing. Jabatan Setmil
Dalam melaksanakan pengisian jabatan Presiden dipimpin oleh Sekretaris Militer
tidak luput dengan adanya penempatan Presiden yang kedudukannya berada di bawah
jabatan yaitu pengisian jabatan yang lowong dan bertanggung jawab kepada Menteri
sehingga tugas pada jabatan tersebut dapat Sekretaris Negara dan karena jabatannya
jalankan. Penempatan pegawai dalam suatu maka Setmil Presiden melaksanakan tugas
jabatan menurut Nawawi (2005) tidak hanya sebagai Sekretaris Dewan Gelar, Tanda Jasa,
sekedar menempatkannya saja, melainkan dan Tanda Kehormatan.
harus dengan perbandingan kompetensi dan Sedangkan Fungsi dari Setmil Presiden
kualifikasi dan persyaratan jabatan sehingga adalah:
prinsip the right man on right place dapat 1. Pemberian dukungan teknis dan admi-
dicapai. Hasibuan (2013) menjelaskan bahwa nistrasi personel TNI dan Polri yang
penempatan pegawai yang tepat merupakan berkaitan dengan pengangkatan atau
salah satu kunci untuk memperoleh prestasi pemberhentian dalam jabatan serta
kerja yang optimal dari setiap karyawan. kepangkatan perwira TNI dan Polri
Kemudian moral kerja, kreatifitas, inisiatif serta pengangkatan atau pemberhentian
kerja juga akan berkembang. Oleh karena dari dinas keprajuritan yang wewenang
itu menurut Hasibuan (2013) agar pegawai penetapannya berada pada Presiden;
dapat memberikan kontribusi yang optimal 2. Pengoordinasian penyelenggaraan
maka pimpinan harus betul-betul memahami pengamanan fisik dan non fisik bagi
kompetensi dan kualifikasi yang dimiliki Presiden dan Wakil Presiden beserta
oleh pegawainya dengan menempatkannya keluarga, termasuk Tamu Negara
pada jabatan yang tepat. setingkat Kepala Negara/Kepala Peme-
Oleh karenanya jabatan-jabatan rintahan negara asing;
ASN yang saat ini diisi oleh Anggota Polri 3. Pelaksanaan kegiatan teknis dan admi-
dan Prajurit TNI di Sekretaris Negara nistrasi penganugerahan gelar pahlawan,
khususnya Sekretris Militer Presiden, Dinas tanda jasa, dan tanda kehormatan yang
Perhubungan Provinsi Kepulauan Riau wewenang penetapannya berada pada
dan Dinas Satpol PP Kota Cilegon tidak Presiden;
sepenuhnya tepat. Hal ini dapat dilihat dari 4. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi
tugas dan fungsi dari masing-masing jabatan terkait mengenai penganugerahan
yang diduduki oleh Anggota Polri dan tanda jasa dan tanda kehormatan secara
Prajurit TNI di instansi pemerintah tersebut. imbal balik antara Pemerintah Republik
Setmil memiliki tugas menurut Indonesia dengan Pemerintah negara
Peraturan Menteri Sekretaris Negara asing;
Nomor 3 Tahun 2015 tentang Organisasi 5. Pembinaan personel dan pemberian
dan Tata Kerja Kementerian Sekretariat petunjuk teknis di bidang pengamanan
Negara (Permen SOTK Setneg), yaitu kepada Ajudan Presiden, Ajudan Wakil
menyelenggarakan pemberian dukungan Presiden, Ajudan Istri/Suami Presiden,
teknis dan administrasi kepada Presiden Ajudan Istri/Suami Wakil Presiden,
147
Civil Service VOL. 12, No.2, November 2018 : 139 - 154
Ajudan Tamu Negara Asing, Dokter oleh prajurit Polri. Tidak hanya pada level
Pribadi Presiden, Dokter Pribadi Wakil jabatan tinggi saja namun hampir semua
Presiden, Staf Khusus Presiden dan Staf jabatan dilingkungan Setmil Presiden di-
Khusus Wakil Presiden, serta pembinaan duduki oleh anggota TNI/Polri.
anggota TNI dan Polri yang bertugas Hal tersebut jelas melanggar PP
di lingkungan Kementerian Sekretariat Alih Status TNI/Polri pada saat itu yang
Negara dan Sekretariat Kabinet; mengatakan bahwa hanya untuk level
6. Pembinaan dan pemberian dukungan pada jabatan tertentu yaitu JPT namun
administrasi yang meliputi penyusunan dalam kenyataannya terdapat juga Anggota
perencanaan program dan anggaran, Polri dan Prajurit TNI yang menduduki
keuangan, ketatausahaan, kepegawaian, jabatan pada level staf atau pelaksana.
perlengkapan, kerumahtanggaan, Diperbolehkannya Anggota Polri dan
arsip dan dokumentasi di lingkungan Prajurit TNI dapat menduduki jabatan
Sekretariat Militer Presiden; dan di lingkungan Setmil Presiden tersebut
7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan diperkuat dengan Permen SKJP utuk
oleh Presiden dan Menteri. maupun Permen SKJS. Hal tersebut jelas
Terlihat dari uraian tugas dan menjadikan suatu diskresi hukum tersendiri
fungsi dari Setmil Presiden sebagian dalam penerapannya.
besar melakukan tugas administrasi yang Dalam aturan tersebut juga sudah
seharusnya dilakukan oleh PNS hal tersebut ditetapkan mengenai kompetensi apa saja
juga sesuai dengan kompetensi yang diatur yang memang dibutuhkan untuk mengisi
dalam Peraturan Menteri Sekretaris Negara jabatan-jabatan tersebut, namun pada
Nomor 4 Tahun 2014 jo. Peraturan Menteri kenyataannya aturan tersebut dianulir.
Sekretaris Negara Nomor 4 Tahun 2015 jo. Menurut keterangan yang didapat melalui
Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor dept interview dengan key informan
10 Tahun 2015 tentang Standar Kompetensi mengatakan bahwa ada beberapa jabatan
Jabatan Struktural (Permen SKJS) dan eselon III dan IV yang tidak seharusnya
Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor diduduki oleh Anggota Polri dan Prajurit
14 Tahun 2015 tentang Standar Kompetensi TNI berdasarkan Permen SKJS, namun
Jabatan Pelaksana (Permen SKJP), namun karena berdasarkan usulan dari Sekretaris
dalam kenyataannya tugas-tugas tersebut Militer Presiden dan disetujui oleh Menteri
justru dilakukan oleh Anggota Polri dan Sekretaris Negara, maka hal tersebut menjadi
Prajurit TNI. suatu diskresi hukum tersendiri pada Setmil
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Presiden.
tersebut, Sesmil dibantu oleh 4 eselon II, Selain itu terdapat suatu tradisi
yaitu: mengenai pembagian jabatan berdasarkan
1. Biro Personel TNI dan Polri; matra/korps/satuan di TNI dan juga Polri.
2. Biro Pengamanan; Jika dilihat dari tugas dan fungsi dari
3. Biro Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda keempat unit eselon II tersebut hanya ada
Kehormatan; dan satu unit eselon II yang memang dapat diisi
4. Biro Umum. oleh Anggota Polri dan Prajurit TNI yaitu
Dari keempat jabatan tersebut diatas, Kepala Biro Personil TNI/Polri, sedangkan
semuanya diduduki oleh anggota TNI/Polri, ketiga unit eselon II lainnya berdasarkan
antara lain semua jabatan eselon II yaitu Tugas dan Fungsinya dapat diisi oleh PNS
Kepala Biro Operasi dan Pengamanan yang itu sendiri. Kenyataannya justru semua
diduduki oleh anggota TNI AU, Kepala Biro unit eselon II di Setmil Presiden diisi oleh
Tanda Jasa dan Kehormataan yang diduduki Anggota Polri dan Prajurit TNI.
oleh anggota TNI AL, Kepala Biro Personil Dari semua jabatan struktural di Sesmil
TNI/Polri yang diduduki oleh anggota TNI Presiden, menurut informan hanya ada satu
AD, dan Kepala Biro Umum yang diduduki Biro yang memang secara kompetensi dapat
148
Analisis Kriteria dan Syarat Jabatan ASN Tertentu yang dapat diisi dari
Anggota Polri dan Prajurit TNI
(Novi Savarianti Fahrani)
diduduki oleh anggota TNI/Polri, yaitu Biro dan juga ada tugas yang bersifat administrasi
Pengamanan yang mempunyai tugas tugas sesuai dengan kompetensi yang seharusnya
menyelenggarakan koordinasi pengamanan dimiliki oleh dari PNS. Oleh karena perlu
fisik dan non fisik bagi Presiden dan Wakil ada ketegasan dalam menduduki seorang
Presiden beserta keluarganya, termasuk pegawai sesuai dengan kompetensinya
Tamu Negara setingkat Kepala Negara/ sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
Kepala Pemerintahan negara asing. Anggota Polri dan Prajurit TNI dapat
Di dalam Biro Pengamanan itu menduduki jabatan-jabatan yang memang
sendiri, menurut informan juga terdapat berkaitan dengan kompetensinya sesuai
bagian yang memang menjadi supporting dengan fiosofi dari TNI/Polri yang menjaga
dan bisa dilakukan PNS, yaitu Bagian pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan
Administrasi Pengamanan dimana tugasnya Republik Indonesia. Sedangkan PNS dapat
adalah melaksanakan pemberian dukungan menduduki jabatan yang berkaitan dengan
a d m i n i st r asi dan penyelengga r a a n kompetensinya sesuai dengan aturan yang
operasi pengamanan Presiden dan Wakil telah ditetapkan.
Presiden beserta keluarga, termasuk Tamu Di Kepulauan Riau, terdapat
Negara setingkat Kepala Negara/Kepala seorang anggota TNI AD yang mengikuti
Pemerintahan negara asing. Sedangkan open biding dan akhirnya terpilih untuk
ketiga biro yang lain mempuyai tugas dan menduduki jabatan sebagai kepala Dinas
fungsi melakukan kegiatan administrasi Perhubungan. Peraturan Daerah Nomor 4
bukan pekerjaan teknis yang berhubungan Tahun 2011 tentang Organisasi Dan Tata
dengan kompetensi yang dimiliki oleh Kerja Sekretarid Daerah, Sekretaris DPRD
institusi TNI/Polri. Dan Dinas Daerah Provinsi Kepulauan Riau,
Selain jabatan struktural yang diisi menyatakan bahwa tugas dari Kepala Dinas
oleh Anggota Polri dan Prajurit TNI, Perhubungan di Provinsi Kepulauan Riau
pada jabatan pelaksana melalui Permen adalah melaksanakan sebagian kewenangan
SKJP, memperbolehkan Anggota Polri desentralisasi tugas dekonsentrasi dan tugas
dan Prajurit TNI untuk dapat menduduki pembantuan di bidang perhubungan sesuai
jabatan pelaksana tertentu seperti Analis dengan lingkup tugasnya.
Data Intelijen, Ajudan, Petugas Protokol Sedangkan fungsi dari Kepala Dinas
Kepresidenan, Petugas Protokol, Pengemudi Perhubungan adalah
Kenegaraan, Pengemudi VIP, Pengemudi, 1. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan,
Petugas Keamanan, Pemandu Wisata Istana meliputi perencanaan dan evaluasi,
Untuk jabatan struktural tertentu diatur keuangan, umum dan kepegawaian;
melalui Permen SKJS yang diperbolehkan 2. Penyusunan program di bidang per-
diisi oleh Anggota Polri atau Prajurit TNI hubungan;
sebanyak 25 jabatan yang syarat jabatannya 3. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi,
dapat diisi oleh selain PNS, yaitu Anggota koordinasi, pembinaan teknis serta
Polri dan Prajurit TNI, namun tidak penyelenggaraan di bidang perhubungan
semuanya memiliki kompetensi jabatan darat;
yang memerlukan keahlian khusus yang 4. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi,
dimiliki oleh Anggota Polri dan Prajurit TNI. koordinasi, pembinaan teknis serta
Keahlian tersebut dapat seharusnya dimiliki penyelenggaraan di bidang perhubungan
oleh PNS dikarenakan tugas yang bersifat laut;
administrative atau manajemen. Selain 5. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi,
itu, uraian tugas dan fungsi diatas, maka koordinasi, pembinaan teknis serta
sudah terlihat jelas tugas-tugas yang ada penyelenggaraan di bidang perhubungan
di Setmil ada yang memang bersifat teknis udara;
sesuai dengan kompetensi yang seharusnya 6. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana
dimiliki oleh Anggota Polri dan Prajurit TNI Teknis Dinas dalam lingkup tugasnya;
149
Civil Service VOL. 12, No.2, November 2018 : 139 - 154
150
Analisis Kriteria dan Syarat Jabatan ASN Tertentu yang dapat diisi dari
Anggota Polri dan Prajurit TNI
(Novi Savarianti Fahrani)
151
Civil Service VOL. 12, No.2, November 2018 : 139 - 154
diberikan tugas dan fungsi tersebut, dan hal pengamat hubungan sipil-militer dalam
tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa negeri, Suryohardiprojo (1999) dan Hardito
kedepannya akan ada instansi pemerintah (1999) yang mendefenisikan bahwa militer
yang memiliki tugas dan fungsi dibidang berkaitan dengan kekuatan bersenjata, yaitu
Pertahanan dan Keamanan sesuai dengan TNI sebagai organisai kekuatan bersenjata
perkembangan akan kebutuhan Negara yang bertugas menjaga kedaulatan negara,
Republik Indonesia. Disamping itu juga serta membatasi pihak militer ditekankan
perlu ada ketegasan dari pemerintah dalam pada para perwira profesional. Dari defenisi-
hal ini BKN sebagai Pembina kepegawaian defenisi tersebut, dapat dikatakan bahwa
untuk dapat memberikan sangsi kepada PPK pengertian militer secara universal adalah
yang mencoba untuk melakukan hal-hal institusi yang bukan sipil yang mempunyai
yang tidak sesuai dengan aturan perundang- tugas dalam bidang pertahanan dan
undangan seperti tidak sesuai kompetensi keamanan, dalam hal ini militer merupakan
antara jabatan dengan anggota TNI/Polri suatu lembaga, bukan individu, yang
tersebut. menduduki posisi dalam organisasi militer.
Untuk jabatan-jabatan tersebut dalam
hal ini JPT, administrator dan pengawas
serta pelaksana dapat menduduki jabatan PENUTUP
tersebut apabila memang sesuai kompetensi
pegawai tersebut dan instansi asal dengan Simpulan
jabatan yang didudukinya. Seperti halnya di Berdasarkan hasil pembahasan diatas,
Setmil Presiden, berdasarkan analisis diatas maka dapat disimpulkan secara sederhana
disimpulkan bahwa jabatan yang dapat diisi beberapa hal, sebagai berikut terkait dengan
oleh anggota TNI adalah semua jabatan baik kriteria dan syarat dari jabatan ASN tertentu
struktural maupun fungsional di lingkungan yang dapat diduduki oleh anggota TNI/Polri
Biro Pengamanan sesuai dengan tugas dan berdasarkan temuan-temuan yang didapat
fungsi teknis pekerjaannya kecuali jabatan pada lokus penelitian ini, yaitu:
yang menangani permasalahan administrasi Untuk jabatan yang akan diisi oleh
dan manajemen pada bagian administrasi 1. Anggota TNI, kriteria jabatannya harus
dilakukan oleh PNS. merujuk kepada tugas dari institusi TNI,
Begitu juga di pemerintah daerah, yaitu
berdasarkan dari tugas dan fungsi pada a) Menegakkan kedaulatan negara;
jabatan di dinas perhubungan dan juga b) Mempertahankan keutuhan wilayah
satpol pp tersebut, maka jabatan tersebut Negara Kesatuan Republik Indonesia
dapat juga dilakukan oleh TNI untuk dinas yang berdasarkan Pancasila dan
perhubungan namun hanya di daerah- Undang-Undang Dasar Negara
daerah yang urgent, seperti halnya Daerah Republik Indonesia Tahun 1945;
Rawan Konflik, Daerah Perbatasan dan c) Melindungi segenap bangsa dan
Daerah Darurat Militer. Sedangkan untuk seluruh tumpah darah Indonesia dari
daerah lain pemenuhan kebutuhan akan ancaman dan gangguan terhadap
pegawai dapat diisi oleh PNS yang memiliki keutuhan bangsa dan negara.
pengetahuan dan pengalaman dibidang Sedangkan untuk syarat jabatannya harus
perhubungan terutama pada lulusan sekolah sesuai dengan kompetensi yang terkait
kedinasan perhubungan. Untuk Satpol PP, dengan fungsi TNI tersebut, yaitu:
dapat diisi oleh anggota Polri, hal ini terkait a) Memiliki pengetahuan dan keahlian
dengan tugas dan fungsi dari Satpol PP yang dibidang intelejen, atau pengamanan,
kompetensinya dimiliki oleh anggota Polri, atau penanggulangan terorisme,
namun hal tersebut masih dapat dipenuhi atau penanggulangan bencana yang
oleh PNS. dibuktikan dengan sertifikat atau
Hal ini sejalan dengan pemikiran pengalaman kerja dibidang intelejen,
152
Analisis Kriteria dan Syarat Jabatan ASN Tertentu yang dapat diisi dari
Anggota Polri dan Prajurit TNI
(Novi Savarianti Fahrani)
153
Civil Service VOL. 12, No.2, November 2018 : 139 - 154
154