SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Pada Jurusan Tarbiyah Program Studi PAI
STAI Siliwangi Bandung
Oleh
ALI PASHA FAUZAN
No. Pokok. 016.011.0045
PENDAHULUAN
Empat unsur utama dalam peroses belajar mengajar, yakni tujuan, bahan,
metode dan alat serta penilaian (Nana Sudjana, 2009 : 22). Tujauan sebagai
arah dari proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah rumusan tingkah
laku yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa setelah menerima atau
ilmiah yang dijabarkan dari kurikulum untuk disampaikan atau dibahas dalam
peroses belajar mengajar agar sampai kepada tujuan yang telah ditetapkan.
Metode dan alat adalah cara atau teknik yang digunakan dalam mencapai
yang berasal dari dalam diri siswa (intrinsik) maupun yang berasal dari luar
untuk menuju ke tujuan yang ingin dicapai ialah belajar, tanpa belajar tidak
suatu kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang terdidik
dan berpengetahuan. Jadi motivasi itu muncul dari kesadaran diri sendiri
dengan tujuan secara esensial, bukan sekedar simbol dan seremorial. Motivasi
belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak
secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar, tetapi bukan berarti bahwa
motivasi ektrinsik ini tidak baik dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar-
mengajar tetap penting. Sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis,
terhadap hasil belajar siswa. Salah satu metode pembelajaran yang mampu
tongkat yang berfungsi sebagai alat untuk menentukan siswa yang akan
diberikan dari satu siswa kepada siswa yang lainnya. Tongkat digulirkan
dengan diiringi musik. Pada saat musik berhenti maka siswa yang sedang
28/07/2020).
konsentrasi belajar, hal tersebut dapat dilihat dari adanya siswa yang
hanya sebagian siswa yang aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan
diberikan guru.
masalah adalah :
1. Bagaimana motivasi belajar siswa pada mata pelajaran SKI di kelas 5 MI
C. Tujuan Penelitian
mengetahui :
digunakan.
digunakan.
cara pembelajaran dengan model talking stick agar siswa aktif dalam
mengikuti pembelajaran sehingga sehingga model pembelajaran yang
mengajar pada masa yang akan datang serta mengetahui pengaruh model
E. Kerangka Pemikiran
menggerakan orang tersebut untuk berbuat (Sardiman AM, 2011 : 77). Jadi
suatu kekuatan atau keinginan yang datang dari dalam hati nurani manusia
Motivasi merupakan kekuatan potensial yang ada dalam diri seorang manusia
untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu. Pada tahap awalnya
yang berasal dari dalam diri siswa (intrinsik) maupun yang berasal dari luar
diri siswa (ekstrinsik) (Sardiman AM, 2011 : 89). Perlu diketahui bahwa yang
terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Satu-
satunya jalan untuk menuju ke tujuan yang ingin dicapai ialah belajar, tanpa
orang yang terdidik dan berpengetahuan. Jadi motivasi itu muncul dari
kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial, bukan sekedar simbol
dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas
belajar, tetapi bukan berarti bahwa motivasi ektrinsik ini tidak baik dan tidak
2011 : 89).
Hasil belajar siswa merupakan suatu kewajiban yang harus dicapai oleh
guru. Salah satu cara agar hasil belajar siswa maksimal dengan menggunakan
hasil belajar siswa. Metode pembelajaran kooperatif tipe talking stick pada
guru akan membagi kelompok dan peserta didik yang memegang Stick
(tongkat) wajib menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Talking Stick
bergulir dari peserta didik ke peserta didik lainnya diiringi dengan musik.
metode pembelajaran talking stick diharapkan tidak hanya hasil belajar saja
siswa dalam kelas karena alat bantu berupa tongkat memberikan kesan
F. Hipotesis
penelitian ini adalah : Jika metode pembelajran talking stick digunakan dalam
meningkat
BAB II
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai
tersebut bertindak atau berbuat. Motif adalah daya penggerak dalam diri
2014 : 3).
Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara
potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan yang dilandasi
belajar yang lebih giat dan semangat (Hamzah B. Uno, 2014 : 23).
gairah, merasa senang, dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki
guru agar dapat mengetahui apakah metode belajar yang dipakai sudah
2020).
(https://eprints.uny.ac.id/57318/1/SKRIPSI%20LENGKAPENDAH
siswa, apakah itu karena metode yang digunakan guru itu menarik,
sehingga mendapat respon positif dari siswa. Begitu pula sorang guru
2. Macam-macam Motivasi
yaitu (1) motif biogenetis, yaitu motif-motif yang berasal dari kebutuhan-
music, makan pecel, makan cokelat, dan lain-lain; (3) motif teologis,
3. Peran Motivasi
belajar. Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan
motivasi belajar seorang siswa menjadi lebih giat dan dapat mencapai
4. Fungsi Motivasi
Makin tepat motivasi diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu.
fungsi motivasi menjadi tiga bagian, yaitu (Sardiman AM, 2011 : 85).:
mencapai tujuan belajar yang hendak dicapai. Maka dari itu seorang guru
5. Indikator Motivasi
sebagai berikut : (1) adanya hasraat dan keinginan berhasil; (2) adanya
dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (3) adanya harapan dan cita-cita
masa depan; (4) adanya penghargaan dalam belajar; (5) adanya kegiatan
2011 : 92).
a. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai sebagai symbol dari nilai kegiatan
angka/nilai yang baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa
b. Hadiah
menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk
pekerjaan tersebut.
c. Saingan/kompetisi
Saingan atau kkompetisi dapat digunakan sebagi alat motivasi
b. Ego/ involvement
c. Memberi ulangan
akan ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan
sarana motivasi. Tetapi harus diingat oleh guru, adalah jangan terlalu
d. Mengetahui hasil
e. Pujian
tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk
baik.
f. Hukuman
secara tepat dan bijak bias menjadi alat motivasi. Oleh karena itu
dimaksud untuk belajar. Hal ini lebih baik, bila dibandungkan segala
h. Minat
Proses belajar itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat.
sebagai berikut:
dnegan upaya pemberian pujian, nilai yang baik dan lainnya bias
1. Pengertian Metode
Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu meta yang artinya menuju,
melalui, mengikuti, dan hodos yang artinya jalan, perjalanan, cara, arah.
dan mencapai hasil yang optimal (Mahmud dan Tedi Priatna, 2008: 3).
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah
ُۚن
ٱۡد ُع ِإَلٰى َس ِبيِل َر ِّبَك ِبٱۡل ِح ۡك َم ِة َو ٱۡل َم ۡو ِع َظِة ٱۡل َحَس َنِۖة َو َٰج ِد ۡل ُهم ِبٱَّلِتي ِهَي َأۡح َس ِإَّن َر َّبَك ُهَو
َأۡع َلُم ِبَم ن َض َّل َعن َس ِبيِلِهۦ َو ُهَو َأۡع َلُم ِبٱۡل ُم ۡه َتِد يَن
pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
mendapat petunjuk.
sebagai cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip
dasar pendidikan serta berbagai teknik dan sumber daya terkait lainnya
yang unik, tidak ada dua orang siswa yang sama, sekalipun mereka
kembar. Satu kesalahan jika guru memperlakukan mereka secara
to live together).
harmonis antara siswa dengan guru dan di antara siswa itu sendiri,
berikut.
1) Memberikan pilihan bagi siswa yang lambat maupun yang cepat
pembelajaran lain.
2007 : 174) :
maket.
disk, film.
media lainnya. Media cetak seperti modul dan buku digunakan agar
siswa membaca kembali materi yang telah dijelaskan oleh guru, dan
Talking adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa inggris yang
akan berpindah dari satu orang ke orang lain jika orang tersebut
rapat (https://ainamulyana.blogspot.com/2015/02/metode-pembelajaran-
Dalam al-Qur’an tongkat juga digunakan oleh Nabi Musa as. untuk
٦٣ َفَأۡو َح ۡي َنٓا ِإَلٰى ُم وَس ٰٓى َأِن ٱۡض ِر ب ِّبَعَص اَك ٱۡل َبۡح َۖر َفٱنَفَلَق َفَك اَن ُك ُّل ِفۡر ٖق َك ٱلَّطۡو ِد ٱۡل َعِظ يِم
Artinya : “Lalu Kami wahyukan kepada Musa: "Pukullah lautan itu
pertanyaan.
talking stick diawali oleh penjelasan guru mengenai materi pokok yang
akan dipelajari. Peserta didik diberi kesempatan membaca dan
tersebut diberikan kepada salah satu peserta didik. Peserta didik yang
2020)
stick yaitu saat orang bertemu tongkat di keluarkan, selama ada satu
orang memegang tongkat maka hanya orang tersebut yang boleh bicara
sampai orang lain merasa telah mengerti sepenuhnya. Orang lain tidak
(http://repository.radenintan.ac.id/2696/1/SKRIPSI.pdf. (28-06-2020).
(http://digilib.unila.ac.id/26649/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB
%20PEMBAHASAN.pdf. (28-06-2020).
Menjelaskan pada metode talking stick tongkat akan pindah ke orang lain
berbicara akan berpindah dari satu orang ke orang lain jika orang tersebut
%20febrina%20wulandari%2012511241017.pdf. (28-06-2020)
Belajar Siswa Mata Pelajaran TIK Siswa Kelas VII SMPN 1 Kandeman”.
Menjelaskan bahwa Model pembelajaran talking stick memungkinkan
(https://lib.unnes.ac.id/28058/1/5302411200.pdf. (28-06-2020).
talking stick dapat dilakukan pada kegiatan apapun dan dalam dunia
guru
6) Evaluasi
http://eprints.uny.ac.id/33280/1/dwi%20febrina%20wulandari
secara individu.
Skripsi Online):
bahasa Melayu yang dapat mengambil alih dari bahasa Arab yaitu kata
sebab masa lampau itu telah menjadisebuah kisah atau cerita, dimana
dalam proses pengkisahan itu telah menajdi sebuah kisah atau crita,
dimana dalam proses pengkisahan itu terdapat kesan yang dirasakan oleh
menyatu dengan gagasan tentang peristiwa sejarah (Ratu Suntiah dan Dr.
sebagai anggota masyarakat, (b). Warisan social atau tradisi, (c). Cara,
aturan, dan jalan hidup manusia, (d). Penyesuaian manusia terhadap alam
2016 : 1-8).
bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
islaman, mempunyai beberapa arti yaitu: (1) melepaskan diri dari segala
penyakit lahir dan batin, (2) kedamaian dan keamanan, dan (3) ketaatan
terdapat dalam kitab suci al-Qur’an dan sunah dalam bentuk perintah-
bukan hanya mengenai satu segi, tetapi mengenai berbagai aspek dari
kehidupan manusia yang meliputi aspek akidah/teologi, ibadah, hokum,
adalah segala peristiwa yang dialami manusia pada masa lalu sebagai
Abbasiyah, atau yang lainnya (Ratu Suntiah dan Dr. Maslani, 2016 : 10).
SKI
Metode pembelajaran talking stick menggunakan sebuah tongkat, untuk
mengoper tongkat itu agar dipegang oleh salah satu siswa dilakukan dengan
menjawab pertanyaan dari guru, sehingga tidak hanya beberapa siswa saja
METODOLOGI PENELITIAN
1. Metode Penelitian
2. Teknik Penelitian
a. Observasi
Sanjaya, 2016:86).
b. Angket (Kuesioner)
a) Selalu = skor 4
b) Sering = skor 3
c) Kadang-kadang = skor 2
a) Selalu = skor 1
b) Sering = skor 2
c) Kadang-kadang = skor 3
1. Pola PTK
kolaboratif. Pola ini biasanya inisiatif untuk melakukan PTK tidak dari
guru, akan tetapi dari pihak luar yang berkeinginan untuk memecahkan
yang biasanya terdiri atas, guru, kepala sekolah, dosen LPTK, dan orang
lain yang terlibat dalam tim peneliti. Guru berperan hanya sebagai
dirancang oleh tim peneliti. Dengan demikian, pada pola ini guru tidak
2. Model PTK
model spiral Kemmis & Mc. Taggart. Model yang dikembangkan oleh
model Kurt Lewin, sehingga kelihatan masih sangat dekat dengan model
2010:137).
Kemmis dan Taggart (1988) membagi prosedur penelitian
tindakan dalam empat tahap kegiatan pada satu putaran (siklus) yaitu:
2010:137).
OBSERVASI PERENCANAA
N
REFLEKSI PELAKSANAAN
SIKLUS 1
PENGAMATAN
PERENCANAAN
PENGAMATAN
HASIL
2010:138).
1. Subjek Penelitian
2. Populasi
3. Sampel
D. Pengolahan Data
b. Klasifikasi Data
c. Mentabulasi Data
d. Penafsiran Data
Data yang telah diperoleh disusun dengan baik dan khusus angket
F
P = ---------- x 100%
N
Dengan keterangan :
N = Jumlah responden
100 % = Seluruhnya
90 % - 99 % = Hampir seluruhnya
60 % - 89 % = Sebagian benar
50 % = Setengahnya
40 % - 49 % = Hampir setengahnya
20 % - 39 % = Sebagian kecil
1 % - 19 % = Sedikit sekali
melalui seleksi data yang penulis lakukan setelah data angket terkumpul
ialah menyeleksi angket ini untuk mengetahui apakah data yang diterima
E. Analisis Data
berbagai informasi yang telah diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan
dilaksankan yaitu :
1. Reduksi Data
diteliti.
2. Mendeskripsikan Data
3. Pengembilan Kesimpulan
yang telah tersusun, karena jika data itu sudah tersaji dengan jelas tetapi
belum diinterpretasi maka data itu tidak berarti. Data yang telah
Pada bab ini akan diuraikan informasi dan data yang telah diperoleh selama
A. Hasil Penelitiaan
angket tahap awal. Semua siswa menjawab angket dengan baik. Dari
hasil angket pra siklus dapat dilihat pada tabel 4.1, berdasarkan tabel
Tabel 4.1
Sangat Rendah 25 ≤ X ≥ 40 0 0%
Rendah 40 ≤ X ≥ 55 6 66,6 %
Sedang 55 ≤ X ≥ 70 3 33,3 %
Tinggi 70 ≤ X ≥85 0 0%
Sangat Tinggi 85 ≤ X ≥ 100 0 0%
Jumlah 9 100 %
Sumber : Data penelitian yang diolah
siswa dalam kategori rendah dan hanya 3 siswa dalam kategori sedang.
dilakukan dengan 2 kali pertemuan yaitu siklus I, dan siklus II. Mata
sebuah tongkat, untuk mengoper tongkat itu agar dipegang oleh salah satu
mata pelajaran SKI yaitu dengan cara pertama guru menjelaskan materi
terlebih dahulu, Setelah dijelaskan oleh guru, siswa dipersilahkan untuk
guru.
dalam pembelajaran.
pertemuan di kelas.
2) Pelaksanaan Tindakan
siklus I.
a) Siklus I
selama 15 menit.
3) Hasil Observasi
mengobrol dan ada juga yang melamun. Selain itu saat siswa
mengobrol.
Tabel 4.3
Hasil Angket Motivasi Belajar SKI Siklus I
No Nama Skor Kategori
1. Desti Jayanti Putri 63 Sedang
2. Chelsea Mutiara Rafif 63 Sedang
3. Ghazi Ahza Khairan 59 Sedang
4. Lakeisha Luna Putri Iskandar 68 Sedang
5. Raisya Hana Nadhira 72 Tinggi
6. Raisya Maharani Suhendar 64 Sedang
7. Riezky Jhian Juliandhani 62 Sedang
8. Syahril Nizam Azzahda 61 Sedang
9. Zulfa Hasna Hanifah 62 Sedang
Jumlah 547
Rata-Rata 61
Tabel 4.4
Persentase Kategori Motivasi Belajar SKI pra Siklus
Rentang
Kategori Frekuensi Persentase
Skor
Sangat
25 ≤ X ≥ 40 0 0%
Rendah
Rendah 40 ≤ X ≥ 55 0 0%
Sedang 55 ≤ X ≥ 70 8 89 %
Tinggi 70 ≤ X ≥85 1 11 %
Sangat Tinggi 85 ≤ X ≥ 100 0 0%
Jumlah 9 100 %
Sumber : Data penelitian yang diolah
berikutnya.
Pertemuan Siklus I
b) Saat dalam praktek metode talking stick siswa masih ada yang
meliputi :
2) Pelaksanaan Tindakan
siklus II.
a) Kegiatan Awal
Kegiatan awal dimulai dengan siswa dan guru
b) Kegiatan Inti
guru.
c) Kegiatan Akhir
3) Hasil Observasi
pembelajaran.
Tabel 4.6
motivasi belajar SKI, rata- rata skor motivasi belajar SKI siswa
80.
telah berhasil.
90
80
70
60
50
40
30
20 55 61 80
10
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Hasil skor angket rata-rata motivasi belajar SKI pada pra
tinggi, dengan rata- rata kelas sebesar 61, dan pada sisklus II
dengan baik seperti yang dilihat dari hasil angket motivasi belajar
siswa.
B. Pembahasan
Baik yang berasal dari dalam diri siswa (intrinsik) maupun yang berasal
belajar siwa di MI Al-Inayah masih rendah. Hal ini terlihat saat proses
pembelajaran berlangsung banyak siswa yang kurang bersemangat,
dapat menarik rasa ingin tahu siswa, sehingga siswa merasa bosan.
Metode ceramah kurang menarik perhatian siswa karena tidak ada hal-hal
yang menarik perhatian dan membuat siswa ingin tahu, sehingga siswa
Dari hasil angket pra siklus rata-rata motivasi belajar SKI siswa
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah
oleh salah satu siswa dilakukan dengan cara bernyanyi, ketika nyanyian
materi yang di ajarkan lalu siswa menutup buku dan bersiap-siap untuk
oleh guru.
dalam pembelajaran.
belajar yang lebih giat dan semangat (Hamzah B. Uno, 2014 : 23).
belajar siswa meningkat dari yang semula pada pra siklus rata-rata hasil
kenaikan hasil motivasi belajar siswa dalam kategori tinggi dan ada 1
dengan teman lain tetapi masih seputar materi yang diajarkan, siswa
yang datang dari guru. Disini sudah terlihat bahwa siswa sudah aktif
dalam pembelajaran.
BAB V
A. Simpulan
sebelumnya dan mengacu kepada hasil penelitian yang telah dilakukan dan
sesuai dengan permasalahan, maka secara keseluruhan hasil penelitian ini dapat
kategori rendah. Hasil skor angket rata-rata motivasi belajar SKI pada pra
dengan 2 kali pertemuan yaitu siklus I, dan siklus II. Mata pelajaran SKI
untuk mengoper tongkat itu agar dipegang oleh salah satu siswa dilakukan
bersemangat bernyanyi dengan gembira dan ketika ditanya oleh guru siswa
pembelajaran.
SKI. Hasil skor angket rata-rata motivasi belajar SKI pada pra siklus
kategori sedang dan 1 siswa dalam kategori tinggi, dengan rata- rata kelas
sebesar 61, dan pada sisklus II menunjukan bahwa sebanyak 8 siswa telah
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka penulis merekomendasikan
1. Guru
belajar.
2. Pihak sekolah
mengikuti pelajaran.
3. Bagi siswa