Anda di halaman 1dari 36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian


4.1.1 Sejarah Perusahaan
PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) yang
merupakan grup perusahaan Yazaki corporation dari Jepang yang menghasilkan
kabel-kabel berkualitas untuk merek mobil-mobil ternama. PT. SAMI memiliki
tiga pabrik, pertama di daerah Tugu Semarang, Bergas Kabupaten Semarang, dan
Mayong Kabupaten Jepara.
Perluasan PT SAMI di Jepara yang sudah dimulai sejak tahun 2013
memiliki rencana investasi USD 58,2 juta dan sudah terealisasi bulan Juni 2014
dengan kapasitas produksi 3,2 juta pcs Wiring Harness Assy. Bahan baku yang
digunakan 90% lokal seperti kabel dan 10% impor seperti connector dan
terminal.
Dengan memperkerjakan 2.654 orang di pabrik Jepara, PT SAMI khusus
mengekspor ke Toyota Jepang dan Mazda Thailand. Kedepannya pabrik yang
beroprasi sejak bulan April 2015 itu juga akan ekspor kabel khusus ini ke pabrik
Honda khusus pasar Amerika.
Selain tiga pabrik PT SAMI, di Indonesia Yazaki Corporation memiliki
grup PT Autocomp System Indonesia (PASI) yang memproduksi suku cadang
mobil. Perusahaan di bawah PASI yaitu PT EDS Manufacturing Indonesia
(PEMI) di Tangerang, PT SAMI di Semarang dan Jepara, PT Surabaya
Autocomp Indonesia (SAI) di Mojokerto, PT Jatim Autocomp Indonesia (JAI) di
Pasuruan, dan PT Sybang Autocomp Indonesia (SUAI) di Subang.
Market share dari PASI yaitu Jepang 51,80%, Indonesia 24%, Amerika
21,10%, Australia dan lainnya 3,00%. Sementara itu pabrikan mobil ternama
yang kabelnya disuplai oleh PASI yaitu terbanyak adalah Daihatsu 56,9%,
Toyota 23,10%, Honda 7,10%, Hino 6,10%, Suzuki 2,50%, Isuzu 2,50%, dan
lainnya 1,50%.

28
29

Gambar 4.1 Profile Warehouse PT. Semarang Autocomp Manufacturing –


Jepara Factory
Sumber: PT. Semarang Autocomp Manufacturing – Jepara Factory

4.1.2 Visi dan Misi PT. Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia –


Jepara Factory
4.1.2.1 Visi Perusahaan
1. Perusahaan yang berjalan seiring dengan dunia
2. Perusahaan yang diperlukan oleh masyarakat

4.1.2.2 Misi Perusahaan


Membangun tempat kerja dengan semangat dan kebersamaan dan memberikan
kontribusi bagi masyarakat daerah

4.1.3 Struktur Organisasi


Struktur organisasi merupakan susunan dan hubungan antara setiap bagian
maupun posisi yang terdapat pada sebuah organisasi ataupun perusahaan dalam
menjalankan kegiatan-kegiatan operasionalnya dengan maksud untuk mencapai
30

tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Struktur Organisasi dapat


menggambarkan secara jelas pemisah kegiatan dari pekerjaan antar yang satu
dengan kegiatan yang lainnya juga bagaimana hubungan antara aktivitas dan
fungsi yang dibatasi .Berikut ini adalah struktur organisasi pada bagian staff
warehouse PT. Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia – Jepara Factory :

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Warehouse PT. Semarang Autocomp


Manufacturing Indonesia – Jepara Factory
Sumber: PT. Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia – Jepara
Factory
31

Job Description :
Line Leader
1. Memastikan Proses Receiving & Supply Material Sesuai Prosedur
2. Memastikan Penyimpanan Material Di Rack Free Sesuai Standart
3. Follow upp Kedatangan Material
4. Penyamaan Stock Actual Dengan Sistem
5. Improvement Area Warehouse
6. Control Overtime Area Warehouse
7. Preparation Project New Carline
8. Preparation Layout & equipment

Group Leader
1. Memastikan Proses Receiving & Supply Material Sesuai Prosedur
2. Memastikan Penyimpanan Material Di Rack Free Sesuai Standart
3. Penyamaan Stock Actual Dengan Sistem

Storage Chek Qty & Update WMS


1. Control penerimaan material
2. Check kedatangan material
3. Penempelan Sticker Label Rcv
4. Repacking Box Penyok
5. Update material IN-Out dari rcv ke free,free ke fix
6. Control Pengambilan Material Sesuai FIFO Dari Rack Free
7.Penyamaan stock actual dengan sistem
8. Membuat invoice problem

Print Name Plate


1. Pembuatan name plate all assy all carline
2. Follow up order dari affiliate lain
32

General Admin
1. Pembuatan plan budget bulanan
2. Pembuatan PR (Purchase Requisition)
3. Control all document, stationary, n equipment
4. Control ot all mp whs

PROSEDUR & INSTRUKSI


1. Pembuatan Prosedur & OS all area WHS

Kanban
1. Pembuatan Kanban Material
2. Pembuatan identitas rak & maxibin
4. Preparation New System

Receiving dan Storage Material


1. Control 5s area rcv
2. Control Incoming material
3. Prepare material yg diminta affiliet lain
4. Bantu prepare RCV to Free

DRIVER REACETRUK
1. Membantu team prepare saat melakukan prepare ke layer atas
2. Membantu mencari material ke layer atas
3. Penataan area free

Prepare Rcv to Free


1. prepare material rcv ke free
2. penataan lokasi free

Prepare Rak Fix


1. Memastikan material out produksi secara FIFO
33

2. Menjaga keakuratan stock material


3. memastikan semua material yang berada di rack fix sesuai standart

PREPARE BC & TUBE


1.Prepare BC Free To Fix & tube ke PRD
2.Menjaga Keakurtan Stock Material
3.Memastikan Out Material Sesuai FIFO
4.menjaga 5s Area Tube Dan Rack Fix Bc
Prepare Wire
1. Menyiapkan Wire darircv ke free & Free ke Fix
2. Menjaga keakuratan stock
3. memastikan material out prd secara fifo

Prepare terminal
1. Menyiapkan terminal dari free ke fix
2. Menjaga ke akuratan stock material
3. Memastikan mayterial out prd secara fifo

Supply CPA
1. Supply material wire CPA (Cutting Pre Assy)
2. Mengambil Wire Dari Rack Fix Sesuai FIFO
3. Supply Material Terminal & Acc-Conn CPA
4. Bobin Wire Yang Akan Di Supply To Produksi

Supply FA
Handling Material Ke Conveyor
CVB01 & CVB02 : Supply All ACC-CONN
CVB03 & CVB01A : Supply All ACC-CONN
CVB08 & CVB09 : Supply All ACC-CONN
CVB10 & CVB11 : Supply All ACC-CONN
CVB12 : Supply All ACC-CONN
34

CVB13 : Supply All ACC-CONN


CVB14 : Supply All ACC-CONN
CVA03 & CVA04 & CVA01A : Supply All ACC-CONN
BC ALL CVA01 S/D CVA06 : Supply ALL BC
CVA05 & CVA06 & CVA04A : Supply All ACC-CONN
CVA07 & CV08 : Supply All ACC-CONN
CVA09 & CVA10 : Supply All ACC-CONN
CV A11 : Supply All ACC-CONN
CV A12 : Supply All ACC-CONN
CV A13 : Supply All ACC-CONN
CV A14 : Supply All ACC-CONN

REFFIL MATERIAL TO MAXIBIN


1. Mengisi Material Ke Maxibin
2.Memastikan Pengisian Maxibin Sesuai Qty Kanban
3.Memastikan 5S Di Area Fix
Rewinding Machine
1. Merewind wire & terminal kusut
2. Memastikan 5s di area sekitar rewind

Emergency
2. Control quantity material di Line
3. Back Up & support jika terjadi delay
4.control 5s area Fix ACC-Conn
35

4.1.4 Flow Proses Warehouse SAMI - JF

Gambar 4.3 Flow Proses Warehouse SAMI - JF


Sumber : PT. Semarang Autocomp Manufacturing – Jepara Factory

4.1.5 Kegiatan Perusahaan


Adapaun kegiatan PT. Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia –
Jepara Factory:
1. Memproduksi kabel-kabel berkualitas (Wairing Harness) untuk merek
mobil-mobil ternama, seperti HONDA (CRV,CIVIC,MDX), MAZDA,
TOYOTA (LEXUS, NOAH), BOON PASSO, SUBARU, dst.
2. Meng-eksport hasil produksi Wairing Harbess ke berbagai customer di
berbagai Negara ( YNA, NIIMI, TCS JAPAN, WSZ, MKH, THAILAND,
DSB)
3. Menangani customer yang complain tentang payment, pengiriman barang.
36

4.1.6 Jenis Produk


PT. Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia – Jepara Factory yaitu
kabel Wiring Harness. Jenis dan fungsinya bermacam-macam seperti untuk
airbag, body front harness, door harness, engine harness, dan masih banyak lagi.
Berikut contoh hasil produksinya :

Gambar 4.4 Bagan Wiring Harness Dalam Mobil


Sumber: PT. Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia – Jepara
Factory
37

Gambar 4.5 Wiring Harness


Sumber: PT. Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia – Jepara
Factory

Gambar 4.6 Wiring Harness


Sumber: PT. Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia – Jepara
Factory
38

4.2 Analisis Data


4.2.1 Profil Informal
Penelitian ini adalah penelitian dengan data kualitatif yang diperoleh
dengan cara wawancara mendalam, observasi dan membaca diklat yang
berhubungan dengan penelitian. Dalam sebuah penelitian data adalah hal yang
sangat penting terutama kevalidan data tersebut. Informan yang tepat juga
mempengaruhi data yang nantinya akan di dapat. Dalam penelitian ini proses
wawancara dilakukan dengan mencari informasi dari 6 (enam) informan yang
bekerja di PT. Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia – Jepara Factory.
Keenam informan ini dipilih karena dianggap dapat memberikan informasi yang
berhubungan dengan penelitian, yaitu tentang bagaimana penerapan sistem
akuntansi persediaan di PT. Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia –
Jepara Factory. Peneliti memilih beberapa perwakilan dari bagian yang ada di
gudang seperti Supervisor, Engineering Support, Line Leader, Operator Admin,
Operator Prepare. Data informan tersebut sebagai berikut:
a. Informan kunci:
1. Gagas Aprilan N.W. adalah karyawan PT. Semarang Autocomp
Manufacturing Indonesia – Jepara Factory yang berusia 30 tahun dengan
jabatan Supervisor
2. Nofa Edi Susanto adalah karyawan PT. Semarang Autocomp
Manufacturing Indonesia – Jepara Factory yang berusia 30 tahun dengan
jabatan Line Leader
3. Ainul Makhrus adalah karyawan PT. Semarang Autocomp Manufacturing
Indonesia – Jepara Factory yang berusia 28 tahun dengan jabatan
Engineering Support
b. Informan pendukung:
1. Nova Maulidya Chilma adalah karyawan PT. Semarang Autocomp
Manufacturing Indonesia – Jepara Factory yang berusia 21 tahun dengan
jabatan Operator Admin
39

2. Mujib Jaya Sakti adalah karyawan PT. Semarang Autocomp


Manufacturing Indonesia – Jepara Factory yang berusia tahun 26 dengan
jabatan Operator Prepare
3. Arie Novalistianto adalah karyawan PT. Semarang Autocomp
Manufacturing Indonesia – Jepara Factory yang berusia 29 tahun dengan
jabatan Operator Prepare

4.2.2 Analisis Data


Berikut adalah analisi data yang di dapat dari PT. Semarang Autocomp
Manufacturing Indonesia – Jepara Factory :

Tabel 4.1
Tabulasi Hasil Wawancara

Gagas Nofa Edi Ainul Nova Mujib Arie


Pertanyaan Aprilian N. Susanto Makhrus Maulidya Jaya Sakti Novalistian
W. (Line (Engineer Chilma (Operator to
(Supervisor) Lider) ing (Operator Prepare) (Operator
Support) Admin) Prepare)
Apakah ada Ada yaitu Ada, Ada Ada, SIS Ada, SIS SAMI
sistem SIS (SAMI sistem sistem (SAMI dan AS Inventory
yang Inventory yang SIS Inventory 400 System
memuat System) memuat System) (SIS) dan
tentang adalah AS 400
persediaan SIS dan
di PT. AS 400
Semarang
Autocomp
Manufactur
ing
Indonesia –
Jepara
Factory ?
Bagaimana Pencatatan -SIS= - Tidak Pengambil Proses out
proses barang sistem Melakuka memberia an dari
sistem berupa yang n kan material produksi
akuntansi sticker menginfo ordering jawaban berdasarka
persediaan barcode, rmasikan material n lembar
barang di dimana alamat - PPF
40

PT. ketika dan Memanta


Semarang barang akan quantity u
Autocomp in & out material pergeraka
Manufactur sticker beserta n
ing barcode invoice kedatanga
Indonesia – akan di scan kedatanga n material
Jepara & otomatis n dari -
Factory ? sistem supplier/a Melakuka
melakukan gility n rekap
update - AS 400 data
= sistem material
yang dating
mentrans -
aksikan Melakuka
keluar n rekap
dan out sistem
masuk material
barang/m yang
aterial keluar
dan bisa
dilihat di
seluruh
affiliate
Bagaimana Dengan Melalui Memastia Tidak Pengambil Kontrol
proses melakukan order kan memberia an barang stock setiap
pengendali STO setiap yaitu proses kan secara hari. Jika
an internal bulan, daily tarik SIS sesuai jawaban FIFO ada stock
atas cek stock dari dat FIFO, (First In yang
persediaan oaut melakuka First Out) abnormal,
barang di material n STO bisa segera
PT. hari ini secara di atasi
Semarang kemudian berkala
Autocomp kirim
Manufactur data order
ing by email
Indonesia – ke agility
Jepara dan bisa
Factory ? dilihat di
seluruh
affiliate
Apa yang -Human -Operator Kegagala Adanya Material Out
menjadi eror tidak scan n sstem perbedaa lupa di pemakaian
penyebab -Tidak di out atau n data scan pada material
dari selisih scan saat material sistem dan saat proses produksi
stock di transksi -Jaringan eror saat aktual out tidak
PT. in/out yang eror melakuka terrecord
41

Semarang -Problem n scan out


Autocomp sistem
Manufactur hardware/so
ing ftware
Indonesia –
Jepara
Factory ?
Dokumen - Laporan - Surat - PPF, Surat jalan Surat jalan
dan catatan STO jalan Dokumen surat (Invoice)
akuntansi - Invoice yang ordering jalan,
apa saja Problem berisi (SJ) delivery
yang terkait - Invoice invoice - Invoice note
dengan (penerimaan - PPF kedatanga
sistem barang) (Perintah n (PC)
akuntansi - Prepare -
persediaan Outstanding Fix) Dokumen
di PT. order PPF
Semarang
Autocomp
Manufactur
ing
Indonesia –
Jepara
Factory
Apakah Setiap 1 Ada yaitu Ada Ya, setiap Iya Ada
diadakan bulan sekali stock setiap satu bulan diadakan,
perhitunga diadakan opname bulan sekali disebut
n jumlah STO (stock (STO) dengan
stok opname) dilakukan STO
persediaan untuk setiap 1
secara pengecekan bulan
berkala? stock antara sekali
di sistem
dengan
aktual
Bagaimana Penerimaan Penerima Penerima Penerima Sesuai Member
prosedur = semua an = an = an = barang MPC order
penerimaan barang yang kontainer barang barang yang material ke
, akan masuk datang yang dating dioutkan supplier
permintaan harus ada bawa diterima dibawa ke sesuai
dan dokumen material, sesuai container produksi, kebutuhan
pengeluara yang dicek operator dengan kemudian secara produksi
n barang di terlebih menerima surat dicek otomatis kemudiaan
PT. dahulu oleh dokumen/ jalam oleh bea terkirim ke dikirim ke
Semarang bea cukai, surat Permintaa cukai, admin agility
Autocomp kemudiaan jalan, n = setelah warehouse untuk di
42

Manufactur masuk ke material melakuka dicek bea , lalu di pindah dan


ing gate di prepare n cukai olah dikirim
Indonesia – bongkar ke rak ordering material admin untuk
Jepara untuk free setiap sift diarahkan warehouse kebutuhan
Factory ? selanjutnya Permintaa di jam 12 ke area dan produksi
proses in n = & 24 bongkar dikirim ke 30 jam
stock material Pengeluar untuk agility
Permintaan secara an = out dilakukan untuk
= sebelum order sistem pembong memuhi
order akan sistem berdasark karan kebutuhan
dilakukan Pengeluar an FIFO material warehouse
scan rak an = kedatanga Permintaa selama 30
kosong, material n material n = jam
kemudiaan secara out produksi
di analisa sistem request,
dengan kemudian
SOH, dari
setelah di warehous
dapat e
hasilnya menyiapk
akan an
dilakukan material
order sesuai lalu di
QTY hasil supply ke
dari analisa produksi
Pengeluaran Pengeluar
= seksi an =
terkait material
melakukan discan
upload ASN barcode
dimana kemudian
kemudian diproses
akan AS 400
dibuatkan dan SIS
dokumen untuk
pengeluaran actual
oleh exim, stock
ketika
sudah ok
akan dicek
dulu oleh
bea cukai
untuk
kemudian
barang akan
di keluarkan
43

Apakah ada Tidak ada Tidak ada Secara Ya, ada Iya ada Iya ada
pemisahan pemisahan fungsi
antara dari beda tapi
fungsi penerimaan, secara
gudang, penyimpana struktur
fungsi n dan fungsi sama
penerimaan gudang di
, danhand
penyimpan section
an barang? warehouse
Apakah ada Ya ada, Tidak ada Ada, Iya, ada Dulu Ada
pengecekan ketika ada dilakukan pernah
kondisi pengeluaran pengecek ada, tapi
fisik barangataupun an oleh berhubung
yg diterima pemasukan QA RCV gudang
maupun barang akan sudah
barang dicek dipindah
yang akan terlebih di agility,
keluar dari dahulu oleh sekarang
gudang? internal & sudah
bea cukai tidak ada
antara
actual
barang
dengan
dokumen
Solusi apa - Daily Melakuka - Selalu Melakuka Diadakan Menelusuri
yang PT. ckeck n STO scan out n perhitunga penyebab
Semarang eksistensi berkala sistem komparas n stock selisih
Autocomp stock saat akan i secara stock, lalu
Manufactur -Monthly mengelua (compare berkala, mengactual
ing STO rkan ) antara minimal kan
Indonesia – -Daily material data satu bulan kembali
Jepara refresh - Lakukan dengan sekali
Factory training job sesuai aktual
lakukan proses standart barang
dalam in/out perusahaa
mengatasi n
perbedaan
selisih
stock ?

Dalam tabel hasil wawancara didalam penelitian ini, beberapa informan


dapat memberikan jawaban setiap pertanyaan dan ada yang tidak dapat menjawab
44

beberapa pertanyaan yang diajukan. Berdasarkan tabulasi hasil wawancara dengan


metode triangulasi maka hasil penelitian dapat dirinci dalam kegiatan; bagian
yang terkait dengan sistem akuntansi persediaan; prosedur akuntansi persediaan,
serta dokumen dan catatan yang digunakan.

4.2.2.1 Sistem Yang Memuat Persediaan


PT. Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia – Jepara Factory
memiliki sistem khusus dalam persediaan dan menggunakan sistem
komputerisasi yaitu SAMI INVENTORY SYSTEM (SIS) dan AS 400. SIS =
sistem yang menginformasikan alamat dan quantity material beserta invoice
kedatangan dari supplier/agility dan AS 400 = sistem yang mentransaksikan
keluar dan masuk barang/material dan bisa dilihat di seluruh affiliate.

4.2.2.2 Proses Sistem Akuntansi Persediaan


Pencatatan barang berupa sticker barcode, dimana ketika barang akan in
& out sticker barcode akan di scan & otomatis sistem melakukan update.
Melakukan ordering material, memantau pergerakan kedatangan material,
melakukan rekap data material datang dan melakukan rekap out sistem
material yang keluar. Pengambilan material berdasarkan lembar PPF.

4.2.2.3 Proses Pengendalian Internal


Dalam proses sistem pengendalian internal atas persediaan barang pada
PT. Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia – Jepara Factory juga baik
yaitu dengan adanya Stock opname persediaan baik cek stock harian, bulanan
maupun kemudian memastikan semua proses sesuai FIFO dan Kontrol stock
setiap hari, jika ada stock yang abnormal, bisa segera di atasi.

4.2.2.4 Penyebab Selisih Stock


Ada beberapa factor :
1. Human eror
45

2. Tidak di scan saat transksi in/out sehingga datanya masih ada tetapi actual
material sudah out
3. Problem sistem hardware/software, seperti saat scan in/out transaksi tidak
dilakukan di sistem
4. Jaringan yang eror, operator yang sudah scan kadang di sistem tidak out
5. Adanya perbedaan data dan aktual

4.2.2.5 Dokumen/ Catatan Akuntansi yang Digunakan


1. Laporan STO
2. Invoice Problem
3. Invoice (penerimaan barang)/ Surat Jalan
4. Outstanding Order
5. PPF (Perintah Prepare Fix)
6. Dokumen Ordering (SJ)
7. Invoice Kedatangan (PC)
8. Delivery Note

Gambar 4.7 Contoh Invoice Kedatangan (PC)


Sumber : PT. Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia – Jepara Factory
46

Gambar 4.8 Contoh Invoice Problem


Sumber : PT. Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia – Jepara Factory

Gambar 4.9 Contoh Surat Jalan


Sumber : PT. Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia – Jepara Factory
47

Gambar 4.10 Contoh PPF (Perintah Prepare Fix)


Sumber : PT. Semarang Autocomp Manufacturing – Jepara Factory

Gambar 4.11 Contoh Laporan STO


Sumber : PT. Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia – Jepara Factory
48

4.2.2.6 Prosedur Perhitungan Fisik


Persediaan Prosedur ini dilakukan satu bulan sekali pada akhir
bulan oleh. Data yang dicatat dalam proses perhitungan fisik persediaan
adalah part number material, jenis material, jumlah dan tanggal kedatangan
material. Hasil perhitungan fisik ini input dalam komputer. Setelah itu
dilakukan pencocokan data yang diperoleh dari perhitungan fisik dengan data
yang ada pada sistem. Apabila terdapat selisih, maka ditelusuri penyebabnya
dan dilakukan penyesuaian data persediaan. Berikut Flow chart proses
perhitungan fisik persediaan :

Gambar 4.12 Flow Chart Prosedur STO (Stockopname)


Sumber : PT. Semarang Autocomp Manufacturing – Jepara Factory
49

Penjelasan
No PIC Aktivitas Penjelasan

1. Check man Terima list part Check man akan menerima list yang
number yang berisi part number yang akan di check
akan di check dari Adm.

2. Check man Melakukan melakukan pengecekan jumlah stock


pengecekan part material secara actual, terhadap part
number sesuai list number sesuai list yang diterima.

3. Adm Terima form hasil Menerima form hasil pemeriksaan stock


pemeriksaan yang sudah terisi.
stock material
4. Adm Follow up data Mengolah data yang didapat dari hasil
pemeriksaan stock. Dengan cara
membandingkan antara stock AS400
dengan actual.

5. Adm Stock Berbeda ? Jika menemukan perbedaan jumlah


stock antara actual dengan OES/AS400,
segera lapor leader & SPV.

6. Check man Melakukan - Melakukan penelusuran terjadinya


penelusuran perbedaan tersebut dengan bertanya ke
storage atau dengan melakukan
pengecekan ulang.
- Melakukan penelusuran
ketidaksesuaian hasil STO dilakukan
setelah data hasil STO selesai, di update
pada computer sampai cutt off data
stock AS 400,dan menganalisa
ketidaksesuaian dilakukan setelah cutt
off data stock selama 1 minggu untuk
melakukan check ulang material yang
telah dilakukan adjustment stock.

- Melakukan penelusuran
ketidaksesuaian hasil check daily
dilakukan saat itu juga pada saat
ditemukan ketidaksesuaian.

7. Check man Ditemukan ? Jika menemukan penyebab dari


perbedaan stock,maka tidak terjadi
adjustment stock,jika tidak ditemukan
50

penyebab lanjut ke proses selanjutnya.

8. Adm Informasi ke Menginformasikan kepada atasan


atasan LL/SPV penyebab terjadinya perbedaan stock
supaya bisa ditindak lanjuti
(Adjustment stock diinformasikan ke
Line leader atau Supervisor
Warehouse.

9. Adm Adjustment Melakukan adjustmen dengan data


dengan Data actual setelah mendapat ijin dari atasan.
Actual
10. LL Inform MPC Menginformasikan adjustmen stock ke
MPC dengan e-mail.

4.2.2.7 Prosedur Permintaan Pembelian


Sesuai barang yang dioutkan ke produksi, secara otomatis terkirim
ke admin warehouse, lalu di olah admin warehouse setelah di dapat hasilnya
akan dilakukan order sesuai QTY hasil dari analisa dan dikirim ke agility.
Melakukan ordering setiap sift di jam 12 & 24 untuk memuhi kebutuhan
warehouse selama 30 jam

4.2.2.8 Prosedur Penerimaan Barang


Semua barang yang akan masuk harus ada dokumen yang dicek
terlebih dahulu oleh bea cukai, kemudiaan masuk ke gate bongkar untuk
selanjutnya proses in stock.
51

Gambar 4.13 Flow Chart Prosedur Penerimaan dan Pemeriksaan Barang


Sumber : PT. Semarang Autocomp Manufacturing – Jepara Factory

PENJELASAN PROSEDUR
No PIC Aktivitas Keterangan

1 WHS Terima Invoice WHS menerima invoice dari


SAMI JF Exim Agility sebelum material
datang.

2 WHS Barang datang & Barang / material datang ke area


SAMI JF Bongkar receiving WHS (unloading
warehouse)

3 Bea Cukai Pengecekan material Memastikan sticker bea cukai


oleh Bea Cukai atau segel sudah lepas atau di
buka oleh petugas bea cukai.
Dan Material bias dibongkar dan
digunakan.

4 WHS Bongkar Material Bongkar material dari container


SAMI JF & letakkan di area RCV WHS.

5 WHS Scan material yang RCV WHS melakukan scan


SAMI JF datang menggunakan material untuk update lokasi.
aplikasi K3 Device
52

6 WHS Cek Material Sesuai Cek qty material sesuai invoice


SAMI JF Invoice (DN), jika ditemukan material
tanpa identitas, segera print
sticker barcode & tempel /
masukkan ke dompet kanban yg
terdapat pada box.

7 WHS Sesuai? Jika sesuai, lanjut ke no. 8, jika


SAMI JF tidak lanjut ke no. 9.

8 WHS Prepare Material ke Menyimpan Barang datang ke


SAMI JF Rak Free – Fix area Rak Free - Fix sesuai
dengan ID rak yang tertempel
dimasing-masing rak.

9 WHS Buat Invoice Problem Buat Inv. Problem sesuai dengan


SAMI JF Kategory Problem yang terjadi “
Referensi lampiran kategory
Invoice problem di bawah flow
chart”.
10 WHS Distribusi Invoice Mendistribusikan invoice
SAMI JF Problem ke Agillity Problem ke Agility dan EXIM.
dan EXIM
11 Admin Update ke AS400 Melakukan Input Qty di system
AS400 AS 400 untuk semua material.

4.2.2.9 Prosedur Pengeluaran Barang


Seksi terkait melakukan upload ASN dimana kemudian akan
dibuatkan dokumen pengeluaran oleh exim, ketika sudah ok akan dicek dulu
oleh bea cukai untuk kemudian barang akan di keluarkan. Atau material
discan barcode kemudian diproses AS 400 dan SIS untuk actual stock ini
untuk proses pengeluaran ke produksi. Berikut contoh flow chart pengeluaran
barang ke produksi :
53

Gambar 4.14
Flow Chart Prosedur Pengeluaran Barang Ke Poduksi
Sumber : PT. Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia – Jepara Factory

PENJELASAN PROSEDUR
No PIC Aktivitas Penjelasan

1. WH Ambil kanban Melakukan pengambilan kanban


turun turun di pre assy rack dengan jam-
jam tertentu (setiap 1 jam
sekali,dimulai dari awal shift sampai
lembur kerja).

2 WH Prepare material Operator WH menyiapkan material


sesuai kanban yang diterima dari
produksi

3. WH Scan Out Material Menscan kanban material sebelum


54

disupply ke area produksi

4 WH Supply ke Produksi Supply ke produksi sesuai alamat


yang tertera pada kanban

5. PRD Terima Part Menerima part yang telah di supply


oleh warehouse.

4.2.2.10 Pemisahan antara Fungsi Gudang, Fungsi Penerimaan, dan


Penyimpanan Barang
Tidak ada pemisahan dari penerimaan, penyimpanan dan fungsi
gudang di hand section warehouse.

4.2.2.11 Pengecekan Kondisi Fisik Barang


Ketika ada pengeluaran ataupun pemasukan barang akan dicek
terlebih dahulu oleh internal & bea cukai antara actual barang dengan
dokumen.

4.2.2.12 Solusi yang PT. Semarang Autocomp Manufacturing


Indonesia – Jepara Factory lakukan dalam mengatasi perbedaan
selisih stock
1. Daily ckeck eksistensi stock
2. Monthly STO
3. Daily refresh training proses in/out
4. Selalu scan out sistem saat akan mengeluarkan material
5. Lakukan job sesuai standart perusahaan
6. Melakukan komparasi (compare) antara data dengan aktual barang
7. Menelusuri penyebab selisih stock, lalu mengactualkan kembali

4.3 Pembahasan
Bagian berikut menggambarkan hasil evaluasi sistem akuntansi persediaan
PT. Semarang Autocomp Manufacturing – Jepara Factory yang terdiri dari 4
unsur sistem pengendalian internal yaitu struktur organisasi yang memisahkan
55

tanggung jawab fungsional secara tegas, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan,
praktek yang sehat, dan karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung
jawabnya.

4.3.1 Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional


secara tegas
Struktur organisasi adalah kerangka pembagian tanggung jawab fungsional
setiap unit organisasi dalam melaksanakan tugasnya. Dalam praktek pemisahan
tanggung jawab fungsional yang diterapkan di PT. Semarang Autocomp
Manufacturing – Jepara Factory, masih terdapat perangkapan fungsi dan tidak ada
pemisahan antara fungsi gudang, fungsi penerimaan, dan penyimpanan barang.
Perangkapan fungsi diperbolehkan selama tidak mengganggu kegiatan operasional
perusahaan. Contoh : Bagian admin merangkap fungsi penerimaan dan
penyimpanan persediaan. Hal tersebut bisa menjadi kemungkinan terjadinya
kesalahan pencatatan mutasi persediaan, sehingga data yang dihasilkan tidak
dapat dipercaya kebenarannya dan sebagai akibatnya persediaan barang tidak
terjamin keamanannya.

4.3.2 Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan


Dalam praktik, PT. Semarang Autocomp Manufacturing – Jepara Factory
telah melaksanakan prosedur pencatatan sesuai dengan prinsip system
pengendalian intern bahwa system otorisasi dan prosedur pencatatan tidak dapat
dilakukan hanya oleh satu orang dari awal hingga akhir transaksi. Hal ini dapat
dilihat, antara lain:
a. Bagian fungsi penyimpanan barang berwenang untuk meyimpan barang
sesui lokasi rak tempat penyimpanan barang tersebut dan di scan barcode
untuk update lokasi pada system.
b. Bagian admin ordering berwenang untuk melakukan permintaan barang
dari hasil pengeluaran barang yang otomatis masuk ke dalam system
ordering kemudian di analisis untuk menentukan jumlah barang yang di
56

butuhkan selama 30 jam, sebelum data di kirim ke pihak gudang/agility


untuk segera mengirimkan barang.
c. Bagian fungsi supply produksi berwenang untuk mengisi tempat/wadah
barang yang akan di supply ke produksi dan melakukan proses out barang
yang akan dikirim ke produksi.
Dokumen yang digunakan dalam praktik sistem akuntansi persediaan PT.
Semarang Autocomp Manufacturing – Jepara Factory belum sepenuhnya sesuai
dengan prinsip system pengendalian intern. Seperti kartu perhitungan fisik
persediaan diperlukan sebagai dokumen tambahan untuk mendukung pelaksanaan
sistem akuntansi persediaan yang lebih baik.

4.3.3 Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi tiap bagian
organisasi
Pembagian tanggung jawab fungsional, sistem wewenang dan prosedur
pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak
diciptakan cara untuk menjamin praktek yang sehat. PT. Semarang Autocomp
Manufacturing – Jepara Factory telah melaksanakan praktek yang sehat sebagai
berikut :
a. Adanya pemeriksaan mendadak. Pemeriksaan ini dilakukan tanpa
pemberitahuan, hal ini akan mendorong karyawan melaksanakan tugasnya
sesuai jobdesk.
b. Setiap transaksi dilakukan oleh lebih dari satu orang, sehingga ada internal
cek dan setiap bagian akan melaksanakan tugasnya dengan lebih teliti.
c. Secara periodik dilakukan perhitungan fisik persediaan. Hasil perhitungan
fisik ini dapat digunakan untuk mengecek ketelitian. Namun dalam
pelaksanaannya perhitungan fisik persediaan ini belum optimal karena
belum ada pembagian tugas antara penghitung dan pengecek sehingga
perhitungan fisik persediaan dilaksanakan satu kali dan tidak mempunyai
kartu perhitungan fisik persediaan.
Meskipun perusahaan telah menerapkan praktek yang sehat dalam
akuntansi persediaan, namun ada pula hal-hal yang masih perlu diperbaiki.
57

Misalnya, System FIFO yang sering tidak di jalankan sesuai standart serta belum
adanya rotasi jabatan. System FIFO perlu dilakukan selalu setiap kita
mengerjakan sesuatu agar material yang datang pertama bisa digunakan terlebih
dahulu sebelum mengabil yang belakangan untuk menghindari terjadinya
perubahan desain material dan kerusakan material akibat debu yang menempel,
sehingga dapat merugikan perusahaan. Selain itu, rotasi jabatan secara berkala
juga diperlukan untuk mengurangi resiko kecurangan dan penyalahgunaan
wewenang.

4.3.4 Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya


Mutu karyawan merupakan elemen penting dalam pengendalian intern.
Karyawan yang jujur dan ahli dalam bidangnya akan dapat melaksankan
pekerjaannya dengan efektif dan efisien. Upaya yang dilakukan oleh PT.
Semarang Autocomp Manufacturing – Jepara Factory untuk mendapatkan
karyawan yang kompeten antara lain : seleksi terhadap calon karyawan sesuai
dengan kebutuhan dan adanya kesempatan bagi karyawan untuk mengikuti
pendidikan maupun training. Namun dalam seleksi terhadap karyawan masih
kurang baik karena saat karyawan yang sebelumnya sudah out & tidak lolos
kontrak, karyawan baru yang menggantikannya belum ada. Sehingga karyawan
yang sudah punya jobdesk masing – masing salah satunya menggantikan terlebih
dahulu untuk menutupi kekosongan tersebut, seperti ini dapat menggangu
kelancaran dalam pekerjaan pada area tersebut.

4.3.5 Tentang Fakta, Teori dan Pendapat Peneliti

Tabel 4.2
Tentang Fakta, Teori dan Pendapat

Pertanyaan Fakta Teori


Pendapat
Peneliti
Apakah ada sistem yang Ada, yaitu SIS Dari sudut Ada, SIS dan
memuat tentang persediaan (SAMI pandang AS 400
58

di PT. Semarang Autocomp Inventory pimpinan


Manufacturing Indonesia – System) perusahaan,
Jepara Factory ? persediaan
merupakan
aset
perusahaan
yang sangat
penting karena
dana yang
tertanam
dalam
persediaan
sering kali
jumlahnya
lebih besar
dibandingkan
aktiva lancar
lainnya. Oleh
karena itu,
persediaan
memegang
peranan
penting dalam
perusahaan,
terutama
perusahaan
dagang
(Karongkong
dkk, 2018).
Bagaimana proses sistem Pencatatan Sistem Pencatatan
akuntansi persediaan barang barang berupa akuntansi proses in/out
di PT. Semarang Autocomp sticker barcode, persediaan barang
Manufacturing Indonesia – dimana ketika bertujuan dengan
Jepara Factory ? barang akan in untuk barcode,
& out sticker mencatat
ketika barang
barcode akan di mutasi tiap
scan & otomatis jenis datang di
sistem persediaan update lokasi
melakukan yang disimpan dengan scan
update digudang barcode
(Mulyadi, barang dan
2014:553). raknya,
begitu juga
untuk proses
out ke
produksi
Bagaimana proses Dengan Pengendalian Dengan STO
pengendalian internal atas melakukan STO persediaan setiap bulan
persediaan barang di PT. setiap bulan, diperlukan dan cek
Semarang Autocomp daily cek stock guna menjaga
59

Manufacturing Indonesia – kuantitas fisik actual stock


Jepara Factory ? persediaan ketika ada
yang ada tetap barang yang
sebagai harta terlihat pada
perusahaan sistem
(Hermawan,
2008:57).
Apa yang menjadi penyebab -Human eror - Kurangnya -Human eror
dari selisih stock di PT. -Tidak di scan pengecekan - Tidak di scan
Semarang Autocomp saat transksi stock secara barcode saat
Manufacturing Indonesia – in/out fisik proses in/out
Jepara Factory ? -Problem sistem - Pengelolan barang
hardware/softwa sock masih - Sistem yang
re manual eror
- Pengelolan - Pengisian
ruang barang ke
persediaan wadah yang
yang buruk tidak sesuai
- Proses quantitynya
pengeluaran, - Terdapat
penerimaan salah
dan penempelan
stockopname sticker
barcode pada
barang
Dokumen dan catatan - Laporan STO
Sistem -Surat jalan
akuntansi apa saja yang - Invoice Informasi -Laporan STO
terkait dengan sistem Problem Akuntansi -PPF
akuntansi persediaan di PT. - Invoice adalah -PS (Perintah
Semarang Autocomp (penerimaan organisasi Supply)
Manufacturing Indonesia – barang) formulir, -Part
Jepara Factory -Outstandingcatatan dan Requesition
order laporan yang - Invoice
dikoordinasika - Faktur Pajak
n sedemikian
rupa untuk
menyediakan
informasi
keuangan yang
dibutuhkan
oleh
manajemen
guna
memudahkan
pengelolaan
persediaan
(Mulyadi,
2001: 3).
Apakah diadakan Setiap 1 bulan Menurut Diadakan
perhitungan jumlah stok sekali diadakan (Prima, 2018) setiap akhir
60

persediaan secara berkala? STO (stock Dalam arti bulan sekali


opname) untuk sempit: yaitu STO
pengecekan Pengendalian untuk update
stock antara di Intern actual stock
sistem dengan disamakan terbaru
actual dengan
“Internal
Check” yang
merupakan
prosedur-
prosedur
mekanisme
untuk
memeriksa
ketelitian dari
data-data
administrasi,
seperti
mencocokkan
penjumlahan
Horizontal
dengan
penjumlahan
vertikal.
Bagaimana prosedur Penerimaan = -Permintaan= Penerimaan=
penerimaan, permintaan dan semua barang fungsi gudang Barang yang
pengeluaran barang di PT. yang akan mengajukan akan masuk
Semarang Autocomp masuk harus ada permintaan ke pabrik
Manufacturing Indonesia – dokumen yang pembelian harus ada
Jepara Factory ? dicek terlebih dalam formulir
dokumennya
dahulu oleh bea surat
cukai, permintaan dan di cek
kemudiaan pembelian oleh bea
masuk ke gate kepada fungsi cukai, setelah
bongkar untuk pembelian. itu baru bisa
selanjutnya -Penerimaan= unuk di
proses in stock fungsi lakukan
Permintaan = penerimaan pembongkara
sebelum order barang n
akan dilakukan menerima Permintaan=
scan rak kosong, barang, harus Ketika proses
kemudiaan di dicocokan
analisa dengan dengan faktur
out sistem ke
SOH, setelah di dan mencatat produksi
dapat hasilnya jumlah barang akan
akan dilakukan yang diterima otomatis
order sesuai beserta tanggal masuk ke
QTY hasil dari diterima dan sistem order,
analisa surat pesanan sebelumnya
Pengeluaran = pembelian. di analisis
61

seksi terkait Barang yang dulu sebelum


melakukan diterima harus permintaan
upload ASN dihitung, barang di
dimana ditimbang atau terima oleh
kemudian akan diukur untuk pihak
dibuatkan memperoleh
gudang/agilit
dokumen keyakinan
pengeluaran bahwa yang y
oleh exim, dibayar adalah Pengeluaran
ketika sudah ok hanya barang = Barang
akan dicek dulu yang telah yang akan
oleh bea cukai diterima. keluar di
untuk kemudian -Permintaan buat kan
barang akan di dan dokumen
keluarkan Pengeluaran= surat jalan
Dalam sebelum
prosedur ini dikirimkan
dicatat harga
pokok
persediaan
produk yang
dijual oleh
perusahaan.
Dokumen
sumber yang
digunakan
dalam
prosedur ini
adalah bukti
permintaan
dan
pengeluaran
barang gudang
(Soemita,
1981).
Apakah ada pemisahan Tidak ada Sistem adalah Tidak ada,
antara fungsi gudang, fungsi pemisahan dari sekelompok manpower
penerimaan, dan penerimaan, dua atau lebih bisa
penyimpanan barang? penyimpanan komponen- melakukan
dan fungsi komponen
double
gudang di hand yang saling
section berkaitan atau
pekerjaan
warehouse subsistem- ketika ada
subsistem manpower
yang bersatu yang tidak
untuk masuk
mencapai
tujuan yang
sama
(Gondodiyoto
62

dan Hendarti,
2006:92).

Apakah ada pengecekan Ya ada, ketika Metode fisik Ada, ketika


kondisi fisik barang yg ada pengeluaran adalah barang keluar
diterima maupun barang ataupun metode atau masuk
yang akan keluar dari pemasukan pengelolaan akan di cek
gudang? barang akan persediaan dahulu oleh
dicek terlebih
dahulu oleh
dimana arus internal
internal & bea keluar perusahaan
cukai antara masuknya dan pihak
actual barang barang tidak bea cukai
dengan dicatat secara untuk
dokumen terinci mencocokan
sehingga actual barang
untuk dengan
mengetahui dokumen
nilai
persediaan
pada suatu
waktu
tertentu harus
melakukan
perhitungan
barang secara
fisik (stock
opname) di
gudang
(Rudianto,20
12).
Solusi apa yang PT. - Daily ckeck Menurut -Brefiing
Semarang Autocomp eksistensi stock (Mayangsari & setiap akan
Manufacturing Indonesia – -Monthly STO Wandanarum, memulai
Jepara Factory lakukan -Daily refresh 2013: 59) pekerjaan
dalam mengatasi perbedaan training proses committee of -Memberikan
selisih stock ? in/out sponsoring
upgrade
Organizations
of the treatway pelatihan
commission di pada
singkat dengan karyawan
COSO - Melakukan
menyatakan STO secara
ada 5 akurat
komponen - Melakukan
pengendalian double scan
intern, yaitu : untuk
-Lingkungan menghindari
pengendalian
63

(Control human eror


Environment)
Penilaian
Resiko (Risk
assessment)
-Prosedur
Pengendalian
(Control
activities)
-Pemantauan
(monitoring)
-Informasi dan
komunikasi
(informationan
d
communicatio
n)

Anda mungkin juga menyukai