Anda di halaman 1dari 2

SISTEMATIKA PROTOKOL KONSELING

A. Identitas Konseli
( Inisial nama, usia, kota tempat tinggal, posisi dalam keluarga, konseling tatap
muka/e-counseling via.......)

B. Latar belakang konseli


1. Latar belakang keluarga
(pada bagian ini deskripsikan kelengkapan anggota keluarga inti, kondisi yang
terjadi dalam keluarga, jumlah anggota keluarga, pekerjaan anggota keluarga,
pendidikan orang tua, dan hal-hal lain yang dianggap perlu)
2. Latar belakang pendidikan
(tuliskan latar belakang pendidikan konseli, dan jika ada hal lainnya yan gperlu
dijelaskan terkait pendidikannya)
3. Latar belakang sosial
(deskripsikan kondisi lingkungan sosial konseli di keluarga, di sekolah/tpt perkerjaan,
di masyarakat)

C. Gejala yang nampak


(deskripsikan dalam bentuk point-point gejala yang terlihat pada konseli)

D. Keluhan yang di alami


(deskripsikan dalam bentuk point-point keluhan-keluhan yang terlihat pada konseli)

E. Masalah yang sebenarnya


(deskripsikan secara rinci masalah yang terjadi pada konseli. Agar memudahkan alur saudara
dalam menjelaskan bisa mengacu pada 5W + 1 H)

F. Problem Solving
1. Nama pendekatan
(bagian ini sebutkan pendekatan yang paling memungkinkan untuk diberikan
terhadap permasalahan konseli)
2. Alasan penggunaan pendekatan
(bagian ini deskripsikan kaitan pendekatan tersebut dengan permasalahan yang
dialami konseli)
3. Teknik yang digunakan
(bagian ini deskripsikan teknik-teknik yang digunakan khususnya dalam tahap
pembinaan/pemberian alternatif penyelesaian masalah konseli)

G. Tujuan Konseling
(deskripsikan apa yang menjadi tujuan konseling dilakukan sesuai dengan
permasalahan konseli)
H. Pelaksanaan konseling (verbatim wawancara konseling) :

Ko/Ki Dialog Keterampilan/Teknik


Ko
Ki
Ko
Ki
Dst.

Syarat dan Ketentuan:

1. Masing-masing mahasiswa melakukan konseling terhadap 2 konseli. Dengan kriteria


konseli 1 usia remaja (15-20 tahun) dan 1 usia dewasa (25-40 tahun).
2. Konseling boleh dilakukan melalui tatap muka secara langsung dan/atau e- counseling.
Disarankan untuk melakukan keduanya, tetapi tidak dibenarkan jika melakukan e-
counseling untuk kedua konseli.
3. Hasil konseling dibuatkan laporan dengan mengikuti format sistematika protokol
konseling untuk masing-masing konseli.

Anda mungkin juga menyukai