Anda di halaman 1dari 2

WORKSHOP VERBATIM

PRAKTIKUM KONSELING INDIVIDUAL (FASE KE 2)

A. Identitas Konseli (disamarkan)


Nama : inisial
Umur :
Jenis kelamin :
Agama :
Etnis :
Sekolah/pendidikan :
B. Deskripsi masalah yang dikeluhkan (profil konseli)
Uraian pada bagian ini menggambarkan profil konseli yang menyangkut gejala masalah yang
dikeluhkan, keadaan faktor kognitif konseli, faktor emosi, tingkah laku, faktor fisik, dan faktor-
faktor sosial yang terkait dengan masalah konseli). Gejala-gejala masalah yang dialami konseli
dipaparkan, dan paparan ini memuat aspek-aspek pokok gejala masalah menurut suatu teori
tertentu yang digunakan oleh konselor. Jika konselor menggunakan pendekatan REB maka
paparan kasus harus memuat aspek antecedent event, irrational believe, dan consequences.
Deskripsi kasus dipaparkan dengan menggunakan bahasa awam yaitu memaparkan gejala riil yang
teramati dan atau dihayati oleh konseli (tidak menggunakan istilah teknik). Jika konselor
menggunakan pendekatan person centered maka deskripsi kasus memaparkan gejala-gejala yang
menggambarkan descrepancy atau kesenjangan antara ideal-self dengan the real-self. Jika
konselor menggunakan pendekatan gestalt maka deskripsi kasus memuat gejala-gejala masalah
yang menggambarkan adanya unfineshed bussiness, introyeksi, dan atau projeksi. Demikian pula
jika konselor menggunakan teori lain, deskripsi masalah memuat pokok-pokok gejala masalah
menurut teori tersebut.
C. Kerangka kerja teoretik
Uraikan kerangka kerja teoretik merupakan dasar pendekatan teoretik konselor terhadap masalah
yang dialami konseli. Kerangka kerja teoretik berisi analisis konselor terhadap masalah yang
dikeluhkan konseli dengan menggunakan suatu teori konseling tertentu. Berdasarkan teori yang
konselor gunakan, konselor memaparkan bagaimana penjelasan terjadinya/munculnya masalah
yang dialami para konseli beserta sebab-sebabnya. Dengan demikian di bagian ini Anda tidak
perlu memindahkan konsep teoretik dari suatu pendekatan atau teori konseling. Gejala-gejala
yang ada pada konseli beserta hal-hal terkaitnya saja yang dianalisis berdasarkan teori tertentu
itu.
D. Diagnosis (jika ada)
E. Prognosis
F. Tujuan konseling
Tujuan spesifik berdasarkan kasus menurut kaca mata teori konseling tertentu (bukan kopi paste
tujuan pendekatan konseling tertentu).
G. Rencana Layanan Konseling
1. Pendekatan yang digunakan (jelaskan beserta alasan teoretiknya)
2. Teknik (jelaskan beserta alasan teoretiknya)
3. Rencana Pelaksanaan konseling (rencana wawancara konseling) :
(verbatim bukan untuk dihafalkan)
Konselor/Konseli Percakapan Keterampilan/Teknik
Pembukaan
Ko Salam, dengan hangan menghampiri Attending, bertanya
Konseli (sambil menepuk bahu
konseli)
Ko Empty chair
Apa yang konselor dan konseli lakukan Relaksi, dst.

Yogyakarta, ..............
Dosen Pembimbing, Praktikan,

............................

Anda mungkin juga menyukai