Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdasarkan kondisi di lapangan atau di bengkel, banyak sekali
ditemukan permasalahan atau kerusakan pada kendaraan dump truk Canter
125PS. Salah satunya pada komponen transmisi, komponen transmisi
mempunyai peranan cukup penting untuk meneruskan putaran mesin ke
penggerak akhir sesuai kebutuhan pengemudi. Jika pada transmisi sudah
timbul masalah atau kerusakan maka dapat menyebabkan truk berfungsi
kurang maksimal, kerusakan tersebut bisa saja terjadi karena pengemudi
kurang mengoperasikanya dengan baik ataupun kurang melakukan perawatan
secara berkala.
Salah satu contoh jika transmisi sudah mulai bermasalah adalah
terdengar bunyi berisik pada bagian transmisi, bunyi tersebut mungkin saja
disebabkan karena komponen pada transmisi sudah mulai rusak atau
mengalami ke ausan. Kerusakan tersebut bisa jadi karena pengemudi kurang
memperhatikan kondisi beban atau medan yang dilaluinya, misalnya
pengemudi memakai gigi besar seperti gigi 3 atau gigi 4 di kondisi jalan yang
menanjak ataupun di saat truk tersebut diberi beban yang cukup besar yang
berakibat gigi bisa pecah atau bearing menjadi rusak.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis ingin mengangkat
judul proposal Tugas Akhir “ Perawatan Dan Perbaikan Transmisi Manual
Canter 125PS.”

1
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada maka, perumusan masalah yang
akan dibahas dalam Penulisan Proposal Tugas Akhir ini adalah :
a. Bagaimana cara mengidentifikasi penyebab kerusakan pada tranmisi
mobil Mitsubishi Canter 125PS ?
b. Bagaimana melakukan perawatan pada transmisi Mitsubishi Canter
125PS.

1.3 Tujuan
Tujuan penelitian Tugas Akhir ini:
a. Untuk mengetahui penyebab kerusakan pada tranmisi mobil
Mitsubishi Canter 125PS.
b. Untuk melakukan perawatan dan perbaikan transmisi mobil
Mitsubsihi Canter 125PS.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian Tugas Akhir ini yaitu:
a. Sebagai bahan refrensi dan pengetahuan bagi penulis agar dapat
memahami lebih dalam setiap permasalahan yang dihadapi,
khususnya dalam menganalisa kerusakan transmisi mobil Mitsubishi
Canter 125PS.
b. Sebagai bahan refrensi bagi mahasiswa Teknik Mesin Politeknik
Negeri Kupang untuk mengetahui bagaimana cara menganalisa
penyebab kerusakan transmisi mobil Mitsubishi Canter 125PS
c. Dapat memberikan informasi akan pentingnya mengetahui kerusakan
pada bagian-bagian transmisi mobil Mitsubishi Canter 125PS.

2
1.5 Batasan Masalah
Agar penulisan ini lebih terarah , penulisan dalam hal ini membatasi
permasalahan yang dibahas yaitu :
a. Cara mengetahui penyebab kerusakan pada transmisi mobil
Mitsubishi Canter 125PS.
b. Cara melakukan perawatan dan perbaikan tranmisi mobil Mitsubishi
Canter 125PS.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Dump Truck Canter

Gambar 2.1 Dump Truk Canter 125PS


Sumber : Mitsubishi Manual Book , 2020

Dump Truck adalah suatu alat pengangkut yang digunakan untuk


memindahkan material dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Muatannya di isi
oleh alat pemuat, sedangkan untuk membongkar alat ini bekerja sendiri.
Material-material tersebut diantaranya batu bara, tanah uruk, pasir, batu,
nikel, biji besi bahkan sampah dan lain-lain.(Robert T. Mawhinney, 1920).
Mitsubshi Canter bermesin diesel pertama kali hadir pada tahun 1975
dengan nama Colt Diesel T200, untuk memenuhi kebutuhan akan truck
medium di Indonesia. Truck ini langsung jadi primadona sebab irit akan
bahan bakar dan memiliki mesin diesel. Tetapi, warna dari colt diesel T200
ini masih berwarna biru, bukan ciri khas mitsubshi canter sekarang. Pada
tahun 1979 PT KTB atau ( PT KRAMA YUDHA TIGA BERLIAN
MOTORS) memasukkan Colt Diesel FE 101 dan FE 111 ke Indonesia. FE
101 dan FE 111 masih menggunakan 4 ban seperti T200, dan si kepala

4
kuning ini generasi paling pertama ini memiliki tenaga maksimal 90PS yang
disalurkan dari mesin 4D-30 14 OHV dengan kapasitas 3298cc. Otomatis
Colt T200 pun punah seiring dengan peluncuran generasi pertama truck ini
menjadi canter pertama yang berwarna kuning sangat laris dipasaran
Indonesia, sebab memiliki fitur yang sangat lengkap untuk ukuran tahun
1979, seperti exhaust brake, dimensi bak yang lebih besar, dan lain-lain.
PT. KTB meluncurkan kepala kuning dengan desain baru, tampilan
yang lebih modern, dan kabin yang lebih luas pada kurun 5 tahun kemudian.
PT. KTB memberikan julukan (Ragasa), yang berarti si ragil yang bergaya
dan leluasa, dengan kode FE 449D, dengan mesin 4D34 yang bertenaga
120PS dan bertorsi 274nm, serta kapasitas 3908cc. KTB juga meluncurkan
banyak tipe ragasa baru, mulai dari FE347E sampai FE447E. FE347 dan
FE447E hadir sebagai jawaban KTB atas munculnya isuzu ELF NKR66
135PS 2 tahun sebelumnya. Tipe 135PS sangat laris manis di pasaran
Indonesia sebab tipe ini memliki G.V.W hingga 8 ton .
Tahun 2002, KTB memberi facelift kepada FE3 dan FE4 berupa
headlamp yang berubah menjadi kotak, agar tidak ketinggalan jaman.
Perbedaan antara versi sebelumnya dan versi facelift ini hanyalah bagian
depan headlampnya, sementara lain tidak berubah.
Pada akhirnya tahun 2007 mitsubshi fuso pun lahir. Dengan
mempertahankan mesin 4D34 yang sidah diberi turbo dan intercooler ( yang
suaranya khas banget). Desain yang benar-benar baru, cabin yang benar-
benar memiliki desain baru, dan penambahan komponen lain agar mencapai
standar Euro 2 sesuai aturan pemerintah. Generasi inilah yang paling laris di
Indonesia, dan generasi ini yang masih bertahan di Indonesia sampe saat ini.
Canter generasi ini juga mulai memiliki tipe yang jauh lebih banyak dari
ragasa dan umplung. Mulai dari FE71 sampai FE74SS.

5
Akhirnya setelah lebih dari 40 tahun hadir di Indonesia mitsubshi
canter menembus penjualan 1 juta unit. Untuk merayakannya, KTB
menghadirkan mitsubshi canter 1.000.000 Limited Edition yang hanya dibuat
sekitar 100 unit saja. Perbedaan ada di cabin yang berwarna emas, door decal
berwarna merah putih, penambahan side visor dan door look alarm. Truck ini
mungkin akan bertahan selama-lamanya di Indonesia. Mengingat sekitar 46
tahun hadir, truck ini masih disayangi orang-orang Indonesia, bahan colt
T200 pun masih banyak dan masih sehat dan beroperasi sampe sekarang (Lita
Febriani, 2020).

2.2. Sistem Pemindah Tenaga

Gambar 2.2 Urutan Sistem Pemindah Tenaga


Sumber : Skripta Media Creative, 2011

Sistem pemindah tenaga berfungsi menyalurkan tenaga yang


dihasilkan mesin ke permukaan jalan. ttanpa adanya sistem pemindah tenaga
yang baik, tenaga yang dihasilkan oleh mesin tidak akan tersalur secara
sempurna ke permukaan jalan. Oleh karena itu sistem pemindah tenaga
memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah kendaraan.

6
Sistem pemindah tenaga dibagi memjadi beberapa komponen untuk
menyalurkan tenaga yang dihasilkan mesin. Diurutan pertama terdapat mesin,
mesin berfungsi menghasilkan daya atau putaran kemudian putaran tersebut
di teruskan ke kopling sebagai pemutus dan penghubung tenaga mesin
setelah kopling terdapat transmisi yang berfungsi mengkonversi daya atau
putaran lalu daya yang dihasilkan akan diteruskan ke propeler shaft, Gardan,
poros penggerak roda dan roda sebagai penggerak akhir.

2.3. Sistem Transmisi


Menurut Eriyanto (2005), sistem transmisi dalam otomotif adalah
salah satu dari sistem pemindah tenaga dari mesin ke diferensial, kemudian
ke poros axle yang mengakibatkan roda dapat berputar dan menggerakan
mobil yang berfungsi mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai
dengan kondisi jalan dan kondisi pembebanan. Kendaraan membutuhkan
momen yang besar pada saat mulai berjalan atau pada saat menanjak, tetapi
sebaliknya bila kendaraan berjalan pada jalan yang rata dengan kecepatan
yang tinggi tidak diperlukan momen yang besar. Hal ini karena adanya
momentum yang membantu jalannya kendaraan sehingga tidak diperlukan
tenaga gerak yang besar, untuk inilah diperlukan sistem transmisi sehingga
tenaga mesin dapat dipindahkan ke roda-roda dengan momen dan kecepatan
tertentu sesuai dengan kondisi jalannya kendaraan. Transmisi juga
mempunyai fungsi antara lain:
1) Merubah dan mengatur putaran pada roda penggerak sesuai
dengan kebutuhan (posisi 1,2,3,4,5 dan n).
2) Memungkinkan kendaraan berhenti meskipun mesin dalam
keadaan hidup (posisi netral).
3) Memungkinkan kendaraan berjalan mundur (posisi R/mundur).

7
Sistem transmisi dalam otomotif adalah sistem yang berfungsi untuk
konversi torsi dan kecepatan dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang
berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah
kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau
sebaliknya.
Tujuan dari transmisi adalah untuk meneruskan tenaga atau putaran
mesin dari koling ke poros propeler dan merubah momen yang dihasilkan
mesin sesuai dengan kebutuhan ( beban mesin dan kondisi jalan)
(Eriyanto,2005 )

2.4. Jenis-Jenis Transmisi


A. Tranmisi Manual
Jenis transmisi pertama yang ada adalah transmisi manual. Transmisi
mobil manual bisa dibilang jadi salah satu yang terfavorit, bahkan bagi orang
di dunia.
Transmisi mobil manual punya sistem yang diatur oleh pengendara itu
sendiri. Jadi perpindahan gigi tidak diatur oleh komputer melainkan
pengendara itu sendiri. Mau memulai dari gigi berapapun, itu pilihan dari
pengendara. Transmisi manual juga mempunyai komponen yang cukup
simple. (Risen Panji, 2021)
Adapun kelebihan transmisi manual yaitu:
- Harga mobil dan transmisi manual lebih murah.
- Perawatan lebih mudah.
- Biaya perawatan cenderung terjangkau.
- Punya sensasi lebih sporty.
Kekurangan transmisi manual :
- Penggunaan kurang simple karena harus pindah kopling.

8
- Butuh penyesuaian atau pengalaman berkendara untuk melibas
medan ekstrem atau tanjakan.
- Di kondisi lalu lintas macet kaki pengemudi bisa lebih cepat pegal.
- Tidak bisa diinjak terus menerus atau bermain setengah kopling.

a). Pengertian Transmisi Manual

Gambar 2.3 Transmisi Manual


Sumber : Yoyok Damay, 2018

Transmisi manual adalah tipe transmisi yang digunakan pada


kendaraan bermotor.Sistem ini menggunakan kopling yang
dingoperasikan oleh pengemudi untuk mengatur perpindahan torsi
dari mesin menuju transmisi,serta memindahkan gigi yang
dioperasikan dengan tangan atau kaki (Daryanto, 2001)

b). Fungsi Transmisi Manual


Fungsi dari transmisi manual ialah untuk meneruskan tenaga
atau putaran mesin dari kopling ke poros propeler dan merubah
momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan (beban mesin
dan kondisi jalan. (Daryanto, 2001)

9
c). Prinsip KerjaTransmisi Manual
Mobil yang menggunakan transmisi manual menganut prinsip
momen yang sederhana.Transmisi manual sendiri bekerja berdasarkan
rasio roda gigi.Dengan melakuka pengubahan pada rasio roda gigi
pada sistem transmisi,akan menbuat mobil mengalami perbedaan
output kecepatan.(Carsome, 2021).

Gambar 2.4 Prinsip Kerja Transmisi Manual


Sumber : Yoyok Damay, 2018

d). Komponen Transmisi Manual


Transmisi mobil manual sendiri terdiri dari beberapa jenis
komponen yang seluruhnya saling bekerja sama sehingga dapat
berfungsi untuk memindahkan tenaga mesin kendaraan .Berikut
komponen-komponen transmisi manual: (Loeby Galih Witantra,
2000)

10
1). Gigi transmisi
Komponen yang satu ini bertugas untuk mengubah tenaga
dari mesin menjadi gaya torsi yang disesuaikan dengan kebutuhan
pengemudi pada saat mesin kendaraan berjalan.

Gambar 2.5 Gigi Transmisi


Sumber : Yoyok Damay,2018

2). Poros input


Poros input merupakan sumbu yang saling berhubungan
dengan kopling berfungsi agar dapat memutar gigi dalam gearbox
kendaraan

Gambar 2.6 Poros Input


Sumber : Yoyok Damay, 2018

3). Gigi penyesuai ( Synchronizer)

11
Bagian ini merupakan tambahan yang terletak pada gigi
transmisi. Synchronizer berfungsi untuk mencegah pemutaran
apabila kedua gigi yang tersambung tidak dalam posisi sama, serta
memudahkan pengaturan kecepatan dari gigi satu ke gigi lainnya.

Gambar 2.7 Gigi Penyesuai


Sumber : Yoyok Damay, 2018

4). Garpu pemindah ( Shift Fork)


Fungsi utama bagian ini memindahkan gigi sesuai pada
sumbuhnya, sehingga perpindahan gigi mudah pada saat
pemasangan dan dipindahkan.

Gambar 2.8 Garpu Peminda


Sumber : Yoyok Damay, 2018

5). Tuas penghubung ( Shift Linkage)

12
Adapun fungsi dari tuas penghubung, yakni sebagai
penghubung anatar tuas persneling dengan shift fork atau yang
sering disebut dengan garpu pemindah.

Gambar 2.9 Tuas Penghubung


Sumber : Yoyok Damay, 2018

6). Tuas transmisi atau tuas pemindah persneling


Tuas ini berfungsi sebagai pengendali pengemudi agar bisa
melakukan pemindahan gigi transmisi sesuai dengan kondisi
mengemudi yang mereka inginkan. Komponen ini biasanya
terletak berdekatan dengan sang pengemudi.

Gambar 2.10 Tuas Transmisi


Sumber : Yoyok Damay, 2018

7). Bak transmisi ( Transmission Case)

13
Bak transmisi digunakan sebagai dudukan bearing transmisi
beserta dengan poros-porosnya. Selain itu, bisa juga digunakan
sebagai wadah untuk menyimpan oli transmisi pada mobil.
Dengan demikian, pergerakan atau pergeseran setiap komponen di
dalam sistem transmisi mobil bisa tetap lancar dan juga halus.

Gambar 2.11 Bak Transmisi


Sumber :Yoyok Damay, 2018

8). Output shaft


Output shaft merupakan sebuah proses yang memiliki fungsi
untuk mentransfer torsi yang berasal dari sistem transmisi ke gigi
terakhir. Selain itu, komponen tersebut juga bisa digunakan
sebagai dudukan persneling pada sebuah mobil.

Gambar 2.12 Output Shaft


Sumber : Yoyok Damai, 2018

9). Bantalan atau bearing (Main Bearing)

14
Sebenarnya, komponen berfungsi untuk mengurangi gesekan
yang terjadi antara permukaan komponen yang berputar di dalam
sistem transmisi.

Gambar 2.13 Bantalan Atau Bearing


Sumber : Yoyok Damay, 2018

10). Counter Gear


Counter gear digunakan untuk menghasilkan torsi dari gigi
input menuju gigi kecepatan.

Gambar 2.14 Counter Gear


Sumber : Yoyok Damay, 2018

11). Reserve Gear

15
Dalan hal ini, komponen yang satu ini berguna untuk
mengubah arah putaran output shaft. Hal inilah yang membuat
mobil kita bisa berjalan mundur ketika pengemudi menggerakan
tuas persneling kearah reserve gear.

Gambar 2.15 Reverse Gear


Sumber : Yoyok Damay, 2018

12). Hub Slave


Hub slave berfungsi sebagai pengunci penyesuain gigi
percepatan. Dengan adanya komponen ini maka dapat membuat
output shaft menjadi bisa berputar dan juga berhenti.

Gambar 2.16 Hub Slave


Sumber : Yoyok Damay, 2018

13). Speedometer Gear

16
Dengan adanya speedometer gear membuat kecepatan dari
mobil yang anda kendarai tersebut dapat terukur.

Gambar 2.17 Spedometer Gear


Sumber : Yoyok Damay, 2018

Selain transmisi Manual, sistem transmisi yang berfungsi untuk


mengkonversi daya ini juga masi memiliki banyak model atau tipe seperti
dibawah ini.
B. Transmisi Otomatis Konvensional
Jenis transmisi otomatis konvensional ini masih memakai cara kerja
torque converter. Tenaga mekanik yang dihasilkan oleh mesin akan diubah
menjadi energi kinetik. Torque converter inilah yang nantinya akan
menyalurkan energi ke driveshaft. Transmisi AT dengan torque converter
juga sama seperti manual. Sudah ada sejak lama di dunia otomotif dan dinilai
menjadi salah satu transmisi yang cukup favorit.
Adapun kelebihan dari transmisi otomatis konvensional :
- Cukup responsif.
- Bisa lebih membantu performa mobil.
- Penggunaan lebih simpel.

Kekurangan transmisi manual konvensional :

17
- Konsumsi bahan bakar lebih boros.
- Model sudah ketinggalan jaman.
- Butuh perawatan yang lebih.

C. Transmisi Otomatis CVT


Transmisi jenis ini menggunakan pulley dan memang lebih fokus kepada
komsumsi bahan bakar.Transmisi matik CVT biasanya terdapat sepasang
pulley yang mengikuti putaran mesin mobil. Pulley ini disambungkan dengan
sabuk baja untuk menggerakanya.
Transmisi CVT pun kini semakin populer sebab komsumsi bahan bakar
yang dihasilkan oleh mobil bisa lebih baik dibanding torque converter.
Adapun kelebihan transmisi otomatis CVT :
- Lebih nyaman digunakan.
- Suara mesin tidak bising
- Konsumsi bahan bakar lebih irit.
- Putaran mesin bisa terjaga dengan baik.
Kekurangan transmisi otomatis CVT :
- Lemot saat dikendarai.
- Tidak cocok bagi pengendara yang suka ugal ugalan.
- Penggantian oli wajib dilakukan berkala.
- Kurang oke saat mobil melewati tanjakan tajam.

D. Tranmisi Dual Clutch (DCT)


Transmisi jenis ini merupakan transmisi manual yang
diotomatisasi.Sesuai namanya,DCT merupakan jenis transmisi yang
menggunakan dua unit kopling ganda .Komputer atau ECU lah yang
nantinya mengendalikan langsung perpindahan gigi.Kedua kopling ini juga
bertanggung jawab atas gigi yang berbeda.Satu untuk gigi ganjil dan satunya

18
lagi untuk gigi genap sehingga perpindahan bisa lebih siggap.Di
indonesis,jenis transmisi DCT memang cukup jarang ditemukan dan kurang
disukai.Biasanya mobil yang memakai transmisi DCT adalah mobil mobil
pabrikan asal eropa.
Adapun kelebihan transmisi DCT :
- Akselerasi responsif ala mobil sport.
- Nikmat dikendarai untuk ugal ugalan
- Meningkatkan performa mobil.
- Perpindahan gigi cepat.
Kekurangan transmisi DCT :
- Bobot transmisi cukup berat.
- Jika rusak biaya perbaikan bisa sangat besar
- Kurang nyaman jika dipakai di kemacetan

E. Transmisi AMT
Transmisi jenis ini sebenarnya menggunakan model manual yang
dibekali dengan kopling kering dengan pergerakan kopling yang bekerja
otomatis.Banyak orang Indonesia tidak familiar dengan transmisi satu ini
sehingga banyak orang merasa perpindahan gigi AMT terasa aneh.Padahal
hanya karena belum terbiasa saja.
Adapun kelebihan transmisi AMT :
- Harga transmisi tidak mahal.
- Dimensi tidak terlalu besar.
- Responsif untuk digunakan di perkotaan.
- Bisa memakai mode manual.
- Biaya perbaikan murah.

Kekurangan transmisi AMT :

19
- Delai saat pergamtian gigi.
- Kurang nyaman saat melewati kemacetan.
- Cenderung tidak bisa mengeluarkan tenaga mobil.

2.5. Spesifikasi Mobil Mitsubishi Canter 125PS


Data Kecepatan Dan Daya Tanjak Maksimal Truk Canter 125PS
No
Jenis Kecepatan Maksimal Daya Tanjakan
Maksimum
1 FE 74 S K 120 Km/Jam GVW 31,5 %
2 FE 74 L K 120 Km/Jam GVW 32 %
3 FE 74 HD K 110 Km/Jam GVW 37 %
Tabel 2.1 Data kecepatan dan daya tanjak
Sumber : Manual Book Mitsubishi Motors

2.6. Data Standar Dan Profil Roda Gigi Transmisi Canter 125PS

20
Roda Gigi Bentik Profil Jumlah Gigi Perbandingan Tingkat
Kecepatan
Roda Gigi 1 Helix 45 5.380 0 - 20 Km/Jam
M03SSS
Roda Gigi 2 Helix 38 3.028 15 – 30 Km/Jam
M03SSS
Roda Gigi 3 Helix 32 1.700 30 – 60
M03SSS Km/Jam
Roda Gigi 4 Helix 20 1.000 50 – 80 Km/Jam
M03SSS
Roda Gigi 5 Helix 17 0,722 Lebih Dari 80
M03SSS Km/Jam
Roda Gigi Helix 45 5.380 0 – 20 Km/Jam
Mundur M03SSS
Tabel 2.2 Data Standar Dan Profil Roda Gigi Canter 125PS
Sumber : Manual Book PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors

BAB III
METODE PENELITIAN

21
3.1. Metode Penelitian

A. Observasi
Pada metode ini penulis melakukan pengamatan langsung ke bengkel D
AUTO GARAGE untuk melihat masalah pada sistem Transmisi Manual
mobil Mitsubishi Canter 125PS .

B. Identifikasi Masalah
Membongkar dan mengidentifikasi penyebab kerusakan pada Transmisi
Manual mobil Mitsubishi Canter 125PS,agar dapat menemukan masalah dan
cara mengatasinya .

C. Studi Pustaka
Dalam metode ini penulis melakukan pengumpulan refrensi dan
informasi mengenai penyebab kerusakan pada Transmisi Manual Canter
125PS

3.2. Prosedur Penelitian


A. Persiapan Alat Dan Bahan

22
1) . Alat
 Kunci sok 1 set
 Kunci pas dan ring 1 set
 Kunci T 1 set
 Tang 1 set
 Palu
 Wadah penamoung oli
 Treker bearing
 Mesin press
 Obeng (+) dan (-)
 Dial Gague
 Jangka sorong

2) . Bahan
 Mobil Mitsubishi Canter 125PS
 Komponen Transmisi

B. Langkah-langkah Pekerjaan
1) . Langkah-langkah Pengerjaan
 Pemeriksaan jumlah dan kondisi oli transmisi
 Ganjal roda dan pasang rem tangan
 Hidupkan mesin
 Pindahkan tuas transmisi pada posisi gigi masuk sambil
menginjak pedal rem dengan kuat agar mobil tidak bergerak.
 Lalu injak pedal gas sampai ke bawah
 Catat RPM maksimal yang dicapai
 Cek tuas gigi apakah bisa dipindahkan dengan mudah atau agak
sedikit keras.

23
2) . Langkah Pembongkaran Komponen
 Langkah pertama paastikan kondisi mobil dalam keadaan
mati,dengan tujuan tidak terjadi hal-hal yang diinginkan.
 Kedua siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan
 Langkah berikutnya melepas proprler shaft
 Melepas tuas penghubung
 Melepaskan kabel yang berkaitan dengan transmisi
 Melepas baut transmisi
 Setelah itu tempatkan Transmisi pada tempat yang sudah
disediakan
 Berikut melepas secara perlahan bagian bagian pada transmisi .
 Setelah dilakukan pembongkaran maka selanjutnya yaitu
melakukan analisa dan identifikasi terhadap transmisi.

3) . Langkah Analisa Dan Identifikasi


 Bersihkan komponen dengan solar
 Lakukan pengukuran pada gigi transmisi
 Cek komponen apakah terdapat komponen yang pecah
 Mencari penyebab kerusakan yang terjadi
 Setelah itu lakukan pembersihan
 Ganti komponen yang rusak
 Memperbaiki penyebab kerusakan tersebut

4) . Langkah Perakitan Komponen


 Pasang kembali komponen yang sudah diperbaiki

24
 Letakan counter gear dan poros gigi secara bersama
 Pasang garpu peminda sesuai posisi
 pastikan garpu peminda dapat bekerja dengan baik
 Pasang box transmisi dan kencangkan semua baut pengikat
 Pasang kembali transmisi pada mesin
 kencangkan smua bautnya
 Pasang propeler shaft dan Tuas penghubung persneling.

5) . Uji Fungsi
Uji fungsi dilakukan untuk mengecek kembali semua komponen yang
sudah di service ,dimana semua komponen bekerja dengan normal

3.3. Diagram Alir Penelitian

25
Tahapan proses yang akan dilakukan dalam penelitian dapat dilihat
dalam diagram alir berikut ini :

Mulai

Observasi

Identifikasi Masalah

Studi Pustaka

Persiapan Alat

Pembongkaran Dan Pemeriksaan

Tidak

Uji Fungsi

Ya
Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan/Saran

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir


3.4. Rancangan Penelitian

26
A. Pemeriksaan Komponen Transmisi
Pemeriksaan kpmponen akan dilakukan dengan pengukuran
menggunakan alat ukur jangka sorong seperti dibawah ini.

Gambar 3.2 Jangka Sorong


Sumber : InformaZone, 2022

1). Menggunakan Jangka sorong, ukur diameter luar dari permukaan


jurnal poros output.
Roda gigi-2 : Minumum 38,415 mm (1,5124 in)
Roda gigi-3 : Minumum 38,415 mm (1,5124 in)
2). Periksa celah oli roda gigi 2 dan 3, menggunakan dial gague, ukur
celah oli antara roda gigi dan poros dengan bantal rol jarum
terpasang.
Celah standar : 0,06-0,11 mm (0,00211 – 0,0043 in), Bila celah oli
melampaui nilai maksimum, gantilah roda gigi atau poros output.
3). Periksa gigi celah oli pada gigi penyesuai menggunakan jangka
sorong, setelah pengukuran pastikanlah gigi penyesuai masi dengan
kondisi atau ukuran standar, juka hasil pengukuran sudah melampaui
batas maksimum gantilah gigi penyesuai dengan yang baru

27
4). Periksalah poros imput dengan dial gague apakah poros input
mengalami kelengkungan atau tidak, jika sudah mengalami
kelengkungan maka komponen ini perlu diganti.
5). Periksalah celah oli pada counter gear dengan menggunakan alat ukur
dial gague dan jangka sorong, jika tidak sesuai dengan ketentuan
pabrik maka gigi penyesuai perlu diganti.
.

28
3.5 . Lokasi Penelitian dan Jadwal Pelaksanaan

A. Lokasi Penelitian
Penelitian direncanakan di bengkel D AUTO GARAGE, Kecamatan
Nubatukan ,Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur

29
B. Tabel Waktu Penelitian

30
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
No Kegiatan
Bulan/Minggu Program
Juni Oktober November Desember Januari Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Acc Judul
TA

2 Penyusunan
Proposal
3 Seminar
Proposal
4 Penelitian

5 Penyusunan
TA
6 Ujian Sidang
TA

3.3

31
3.6. Rancangan Anggaran Biaya (RAB)
Rancangan anggaran biaya ini merupakan banyaknya biaya yang
diperlukan dalam proses pelaksanaan penelitian seperti pembelian alat,bahan,
maupun fasilitas pendukung lainya guna membantu memperlancar letak
jalanya suatu penelitian .Rencana anggaran biaya dapat dilihat pada tabel
berikut.

Tabel 3.2 Rencana Anggaran Biaya ( RAB )


N Nama alat dan Harga (Rp) Jumlah Jumlah(Rp)
O bahan barang
1 Ganti Gigi 650.000 1 650.000
Transmisi
2 Ganti Gigi 250.000 2 250.000
penyesuai
3 Ganti Bearing 250.000 1 250.000
Jumlah Rp1.150.000

32
3.7. Data Hasil Penelitian

Tabel 3.3 Data Hasil Penelitian


No Komponen Gejala Diagnosa Identifikasi Tindakan/Solusi

1 Gigi transmisi

2 Counter gear

3 Poros input

4 Gigi penyesuai

33
DAFTAR PUSTAKA

Build end Maintenance. Mengenal Dump Truk Dan Cara Pengoperasiannya.


Manual book Mitsubishi Motors. www.Salatigaweb.Com, (2023).
Casrome (2021). Prinsip Kerja Transmisi. www.casrome.id/item/transmisi
9 maret (2021).
Daryanto (2001). Pengertian Dan Fungsi Transmisi Manual, Wikipedia,
Indonesia.
Eryanto (2005). Sistem Transmisi,483939238, document. Scribd Inc, 2023.
Inggil Yustiar (2019). Pengertian dan sejarah Transmisi Manual,
Berita/Manual. Jurnal Otopedia .
Lita Febriani (2020). Menilik-Sejarah-Truk-Kepala-Kuning-Mitsubishi-
Canter-Di-Indonesia, Otomotif.
Loeby Galih Witranta, Dani Agus (2000). Komponen Transmisi Yang
Terdapat Pada Mobil Manual, Auto2000.
Robert T. Mawhinney (1920). Alat-Alat Berat Dan Pemindah Tanah
Mekanis, Jurnal Teknik Sipil, (2017).
Risen Panji, Dimas (2021). Jenis-Jenis Transmisi Mobil Kenali Juga
Kelebihan Dan Kekurangannya, Jurnal Carmudi Indonesia.
Yoyok Damay (2018). Komponen Transmisi Manual. Meisetio/ author/
page/ 7/, (2020).

34

Anda mungkin juga menyukai