Anda di halaman 1dari 25

BUSINNES PLAN UNTUK

USAHA ECERAN & CATERING


ANGGOTA KELOMPOK
Radhitta Diena Amellia 200910202149
Tarisa Amalia 200910202145
Sherly Veronica Sari 200910202048
Wahyu Rian Rofi' Darojat 200910202138
Usaha katering merupakan usaha yang paling
populer di bidang boga. Di setiap kesempatan dan
momen kita sering menjumpai aneka makanan enak
yang disajikan dengan menarik oleh pengusaha
catering. Usaha catering merupakan usaha yang
cocok bagi yang sibuk bekerja dan tidak mau repot
memasak, menyiapkan ini-itu pasti pilihan akan jatuh
pada jasa 'catering'.

Strategi pemasarannya bisa dimulai dari mulut ke mulut


ke tetangga, saudara dan teman. Misalnya saja bisa
menawarkan bantuan ke tetangga Anda yang sedang
mengadakan acara arisan/ ulang tahun dengan
menerima pesanan kue atau masakan
Perkembangan Pemasaran
Catering Khusus. Dalam
perkembangan pemasaran
catering khusus yaitu makanan
makanan sehat atau orang sering
menyebutnya dengan diet
catering ini cukup berbeda
perkembangannya dengan
katering yang pada umumnya di
pasaran.
Usaha catering tumbuh
dengan cepat dikarenakan :

1. Perubahan Demografis
2. Perubahan Sosial
3. Perubahan Perekonomian
Usaha katering bisa dibagi menjadi beberapa
segmen berdasarkan tempatnya, yaitu :

1. Katering Rumah,
2. Katering Sekolah,
3. Katering Kantor,
4. Katering Acara Khusus / Hajatan,
Strategi dalam Membuka
Usaha Catering
Dalam dunia usaha, kita harus pintar-pintar mencari
pelanggan dan menjaga agar pelanggan tersebut tidak
kabur ke tempat lain. Tunjukkan perhatian dan penghargaan
kepada teman atau kerabat yang sudah membantu
mempromosikan usaha sehingga mendapat order
berikutnya. Tidak perlu mahal, misalnya berikan seloyang
puding, makaroni panggan, atau setoples kue. Dengan
perhatian atau bonus tersebut dia akan lebih senang
membantu promosi.
MEMBUAT DAN MENJUAL
Kegiatan ‘membuat’ dan ‘menjual’ dapat
memberikan keunggulan yang diperlukan.
‘membuat’ dan ‘menjual’ seringkali dijadikan Ada kemungkinan timbulnya permintaan untuk
sebagai agunan atau jaminan yang lebih baik beberapa kelas barang yang tidak dipasok oleh toko-
apabila pasarnya ada dan produk yang dijual toko. Jika ada keyakinan untuk bisa menangkap peluang
benar-benar produk yang unggul, daripada hanya di pasar yang cukup besar, maka hal ini merupakan
menjual kembali barang dari perusahaan lain. keunggulan terbaik yang bisa didapatkan. Namun, hal
tersebut tetap akan memerlukan banyak riset pasar dan
kewaspadaan untuk memastikan bahwa produk kita
tetap memimpin di antara banyaknya pesaing.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Memiliki pengetahuan mengenai
berbagai barang khusus;
2. Menemukan ceruk pasar;
3. Adanya ide cerdas untuk membantu
mempertahankan pelanggan utama
yang loyal.
USAHA ECERAN (RETAIL)
Menurut Berman dan Evans (2007) dalam
Suparna (2018), usaha eceran merupakan
suatu usaha bisnis yang berusaha memasarkan
barang dan jasa kepada konsumen akhir yang
menggunakannya untuk memenuhi keperluan
pribadi dan rumah tangga.
Proses bisnis pada usaha eceran
memiliki tiga hal utama, yaitu:
1. Proses pembelian dan penjualan barang.
2. Proses pengendalian persediaan yang terkait
batas minimum dan maksimum diharuskan
tersedia pada periode tertentu.
3. Proses pembayaran utang/piutang.
Tahap-tahap perencanaan bisnis usaha eceran (ritel) menurut
Utami, 2006 adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan misi dan tujuan bisnis
2. Melakukan audit situasi
3. Menemukan berbagai peluang strategis
4. Mengevaluasi berbagai peluang strategis
5. Perencanaan Strategis)
6. Mengembangkan penggabungan ritel
7. Mengevaluasi pengelolaan dan membuat penyesuaian
Berikut ini adalah beberapa faktor
yang perlu diperhatikan saat
melakukan audit:
Faktor pasar
Faktor persaingan.
Faktor lingkungan
Menemukan berbagai peluang
strategis :
1. Penetrasi pasar
2. Ekspansi pasar
3. Mengembangkan format ritel
4. Diversifikasi
Ada tiga komponen pada tujuan
khusus perencanaan strategis, antara
lain sebagai berikut:
a. Pengelolaan terhadap kemajuan
yang dapat diukur.
b. Kerangka waktu.
c. Tingkat investasi yang diperlukan.
CATERING
Pada saat ini banyak orang dalam mengadakan
acara atau kegiatan memilih cara yang simpel dan
efisien, contohnya dalam hal menyiapkan makanan
dan hidangan. Catering merupakan sebuah ide
bisnis yang sesuai dengan pemikiran tersebut.
Catering adalah suatu usaha di bidang jasa dalam
hal menyediakan atau melayani permintaan
makanan, untuk berbagai macam keperluan.
Tahapan Perencanaan Bisnis Usaha Catering:
1.Perencanaan Ide
2.Perencanaan Usaha
3. Logo & nama produk (brand)
4. Perencanaan Pemasaran
5. Perencanaan SDM
6. Perencanaan Produksi
7. Perencanaan Modal Usaha
8. Perencanaan Target Bisnis
STUDI KASUS
Healthy Catering adalah perusahaan rumahan atau home industri terletak di JL. Merdeka No. 157
Bandung yang memproduksi, mendistribusikan dan menawarkan produk berupa makanan katering
bagi semua kalangan masyarakat khususnya untuk orang yang hendak menguruskan badannya
(diet) dan orang yang ingin menjaga kondisi tubuh mereka.
Maka dari itu alasan dari pembuatan usaha katering ini adalah untuk membantu masyarakat dalam
asupan makanan yang bergizi, menyehatkan, higienis, kualitas terjamin bagi tubuh dan tidak
menyita waktu bekerja atau aktifitas masyarakat yang sibuk. Makanan yang dikemas dalam bentuk
paket yakni paket 7 hari, paket 14 hari, dan 1 bulan, untuk 2 kali makan dalam sehari dengan setiap
harinya kami menyediakan 5 jenis menu yang berbeda.
Jenis makanan yang diproduksi Healthy Catering terdiri dari 5 jenis menu yang beraneka ragam sesuai dengan gizi
yang seimbang, Lima menu tersebut adalah :
- Menu 1 : Nasi Merah, Ayam Rica Rica, Tempe Bacem, Cah Jamur Kangkung, dan Jus Sirsak
- Menu 2 : Nasi Putih, Telur Balado, Kering Tempe, Sayur Asem, Jus Jeruk
- Menu 3 : Kentang Rebus Mentega, Beef Teriyaki, Salad (Wortel, Bengkoang, Kol, Kacang Polong, Mayonnaise), Jus
Mangga
- Menu 4 : Wedges Potatoes, Chicken Maryland, Salad (Timun, Tomat), Jus Melon Apel Hijau
- Menu 5 : Nasi Putih, Tuna Paprika, Perkedel Tahu, Capcay, Jus Belimbing Makanan bisa berubah sesuai dengan
keinginan namun harus sesuai pula dengan gizi yang dibutuhkan

Untuk wilayah pemasaran dari Healthy Catering masih dibatasi hanya untuk wilayah Kota Bandung. Pembatasan wilayah
pemasaran ini dimaksudkan untuk menjaga kualitas dari makanan agar selalu tetap sehat, segar, higienis dan bergizi baik.
Pesaing dari usaha Healthy Catering dapat dikatakan lumayan besar. Karena dilihat dari menu yang ditampilkan, mungkin saja
katering lain dapat menirukannya atau membuatnya. Namun kelebihan dari Healthy Catering ini adalah takaran bumbu dan
kualitas bahan baku yang diperhatikan. Selain itu, sebelum pelanggan memesan sebuah paket terlebih dahulu pelanggan di cek
kesehatannya antara lain kadar gulanya, kalori yang dibutuhkan tubuhnya, lemak yang harus dikonsumsi dan lainnya. Dan
kebanyakan katering di Kota Bandung lebih berfokus pada acara – acara seperti pernikahan, pesta dan lain – lain.
Strategi Pemasaran Healthy Catering, terdiri dari :
Segmentasi Pasar Sasaran,
1. Targeting (target pasar)
2. Strategi Penentuan Posisi,
Strategi bauran pemasaran Healthy Catering (4P) :
1. Product,
2. Price,
3. Promotion,
4. Place,
Analisis SWOT
Strength Healthy Catering dibandingkan dengan katering lainnya yaitu menyediakan
makanan yang sehat, segar, higienis dan bergizi untuk tubuh dengan paket menu yang
lengkap setiap harinya.Weaknes Healthy Catering adalah makanan yang ditawarkan
merupakan makanan yang tidak tahan lama karena tidak menggunakan pengawet.
Opportunities Healthy Catering adalah jumlah pesaing katering yang fokus pada makanan
gizi seimbang masih sedikit.
Threats yang dapat timbul dari usaha Healthy Catering adalah semakin banyak
bermunculan usaha katering yang juga fokus pada makanan dengan gizi seimbang.
Rancangan Biaya variabel Bulanan
Rancangan Biaya Tetap
Analisa Biaya
1.Biaya Total = Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp7.143.500 + Rp13.825.300
= Rp20.968.800
2.Asumsi setiap bulan mendapatkan menghasilkan 300 paket katering makanan bergizi atau sama dengan 10 pelanggan dengan pembelian
minimal 1 menu dalam 1 bulan.
3.Harga Pokok Produksi (HPP) = = Rp46.100
4.Mark Up 20% = 20% HPP = 20% X 46.100 = Rp9.22
5.Harga Jual = HPP + Mark Up = 55.320 = Rp56.000
6.Penjualan per bulan = Harga Jual x 300 paket = Rp16.800.000
7.Keuntungan per paket = Harga Jual – HPP = Rp9.900
8.Keuntungan per bulan = Keuntungan per paket x 300 = Rp2.970.000
9.BEP = = = 112,95 = 113
Hal tersebut menunjukan bahwa modal usaha katering ini akan kembali ketika 113 paket terjual, atau sekitar sebelum 1 bulan modal sudah
kembali.

Anda mungkin juga menyukai