Anda di halaman 1dari 5

BAB II

ISI PEMBAHASAN

2.1 Konsep Manusia

1. Beberapa pendapat tentang Manusia

a) Carles Darwin : Binatang ayng terjadi dari sebab-sebab mekanis

b) Sigmund Freund : Mahluk yang memiliki perilaku hasil interaksi antara


ide,ego dan super ego

c) Behaviorisme : Homo mechanicus, perilaku manusia yang terbentuk


sebagai hasil pembelajaran dengan lingkungan

d) Kognitif : Homo Sapiens, selalu berusaha memahami lingkungannya

e) Humanisme : Homu ludens, berperilaku untuk mempertahankan,


meningkatkan dan mengaktualisasikan diri

f) Aristoteles : Hewan yang berakal sehat, Mengeluarkan pendapat, dan


berbicara berdasarkan akal pikiran

2. Konsep Manusia dalam Islam

a) Historis: bani adam (al-a’raf 31)

b) Biologis: basyar (ar-rum 20)

c) Intelektual: Insan (at-tin 4)

d) Sosiologis: naas (al-hujarat 13)

e) Posisional: abd (saba’ 9)

f) Khalifah (al-baqarah 30)

2.2 Hakikat Manusia menurut ajaran Islam

Manusia diciptakan oleh Allah SWT, berasal dari saripati tanah, lalu menjadi
nutfah, alaqah, dan mudgah sehingga akhir nya menjadi makhluk yang paling
sempurna yang memiliki berbagai kemampuan. Oleh karena itu, Manusia wajib
bersyukur oleh karunia yang diberikan oleh Allah SWT. Makhluk ciptaan tuhan
yang paling sempurna dan sebaik-baik ciptaan, yang telah di ciptakan dari tanah
dan disempurnakan dengan ditiupkannya ruh, unsur-unsur yang ada pada
manusia yaitu berupa fisik atau jasmani yang dapat dilihat untuk menu jukan
keberadaannya yang di dalamnya terdapat jantung sebagai pusat hidup dan otak
sebagai Lembaga pikir, rasa, dan sikap sebagai pusat kehidupan.yang semuanya
itu bisa berfungsi jika ada ruh di dalamnya, tidaklah diciptakan manusia selain
untuk menyembah atau beribadah kepada Allah SWT, baik sebagai mahluk
individual, mahluk social, ataupun mahluk ekonomi.

Dengan demikian Al-Quran tidak berbicara tentang proses penciptaan manusia


pertama. Yang dibicarakan secara terinci namun dalam ungkapan yang tersebar
adalah proses terciptanya manusia dari tanah, saripati makanan, air yang kotor
yang keluar dari tulang sulbi, alaqah, berkembang menjadi mudgah, ditiupkannya
ruh, kemudian lahir ke dunia setelah berproses dalam Rahim ibu.

- Mahluk ciptaan tuhan yang paling sempurna dan sebaik-baik ciptaan, yang
diciptakan dari tanah dan disempurnakan dengan ditiupkannya ruh.
- Unsur-unsur yang ada pada manusia yaitu berupa fisik atau jasmani yang dapat
dilihat untuk menu jukan keberadaannya yang di dalamnya terdapat jantung
sebagai pusat hidup dan otak sebagai Lembaga pikir, rasa, dan sikap sebagai
pusat kehidupan.yang semuanya itu bisa berfungsi jika ada ruh di dalamnya,
- Tidaklah diciptakan manusia selain untuk menyembah atau beribadah kepada
Allah SWT, baik sebagai mahluk individual, mahluk social, ataupun mahluk
ekonomi.

2.3 Martabat Manusia

Martabat adalah harga diri tingkatan harkat kemanusiaan dan kedudukan


yang terhormat, Dan martabat saling berkaitan dengan maqam, maksudnya adalah
secara dasarnya maqam merupakan tingkatan martabat seseorang hamba terhadap
khalikNya, yang juga merupakan sesuatu keadaan tingkatannya seseorang sufi di
hadapan tuhannya pada saat dalam perjalanan spritual dalam beribadah kepada
Allah Swt. Maqam ini terdiri dari beberapa tingkat atau tahapan seseorang dalam
hasil ibadahnya yang di wujudkan dengan pelaksanaan dzikir pada tingkatan
maqam tersebut, secara umum dalam thariqat naqsyabandi tingkatan maqam ini
jumlahnya ada 7 (tujuh), yang di kenal juga dengan nama martabat tujuh,
seseorang hamba yang menempuh perjalanan dzikir ini biasanya melalui
bimbingan dari seseorang yang alim yang paham akan isi dari maqam ini setiap
tingkatnya, seseorang hamba tidak di benarkan sembarangan menggunakan
tahapan maqam ini sebelum menyelesaikan atau ada hasilnya pada riyadhah dzikir
pada setiap maqam, ia harus ada mendapat hasil dari amalan pada maqam
tersebut.

Tingkat martabat seseorang hamba di hadapan Allah Swt mesti melalui


beberapa proses sebagai berikut :
1. Taubat;
2. Memelihara diri dari perbuatan yang makruh, syubhat dan apalagi yang
haram;
3. Merasa miskin diri dari segalanya;
4. Meninggalkan akan kesenangan dunia yang dapat merintangi hati terhadap
tuhan yang maha esa;
5. Meningkatkan kesabaran terhadap takdirNya;
6. Meningkatkan ketaqwaan dan tawakkal kepadaNya;
7. Melazimkan muraqabah (mengawasi atau instropeksi diri);
8. Melazimkan renungan terhadap kebesaran Allah Swt;
9. Meningkatkan hampir atau kedekatan diri terhadapNya dengan cara
menetapkan ingatan kepadaNya;
10. Mempunyai rasa takut, dan rasa takut ini hanya kepada Allah Swt saja.

Seseorang hamba harus melalui beberapa tingkatan maqam di bawah ini,


tetapi melaluinya adalah amalan dzikir pada maqam yang 7 (tujuh), adapun
hasilnya akan dapat di uraikan dengan beberapa maqam sifat, yaitu :

 Taubat;

 Zuhud;
 Sabar;

 Syukur;

 Khauf (takut);

 Raja’ (harap);

 Tawakkal;

 Ridha;

 Muhibbah.

Menurut Ibnu Sina yang terkenal dengan filasafat jiwanya menjelaskan


bahwa manusia adalah makhluk sosial dan sekaligus makhluk ekonomi

a) Manusia sebagai makhluk social, manusia tidak bisa hidup tanpa


manusia yang lain. Manusia baru bisa mencapai kepuasan dan memenuhi segala
kebutuhan bila hidup berkumpul.

b) Manusia sebagai makhluk ekonomi, karena mereka selalu


memikirkan masa depan dan menyiapkan segala sesuatu untuk masa depannya.

Menurut pandangan Murtadha Mutahhari, manusi adalah makhluk serba


dimensi

a) Dimensi Pertama

Secara fisik manusia hampir sama dengan hewan, membutuhkan makan, minum,
istirahat dan menikah supaya ia dapat tumbuh dan berkembang.

b) Dimensi Kedua
Manusia memiliki sejumlah emosi yang bersifat etis, yaitu ingin memperoleh
keuntungan dan menghindari kerugian.

c) Dimensi Ketiga

Manusia mempunyai perhatian terhadap keindahan.

d) Dimensi keempat

Manusia memiliki dorongan untuk menyembah Tuhan.

e) Dimensi kelima

Manusia mempunyai kemampuan dan kekuatan yang berlipat ganda karena


dikaruniahi akal, fikiran dan khendak bebas.

f) Dimensi keenam

Manusia mampu mengenal dirinya.

Anda mungkin juga menyukai