Anda di halaman 1dari 1

Tuna grahita (atau disebut juga tunagrahita) adalah istilah yang mengacu pada individu yang

mengalami keterbatasan mental atau keterbelakangan mental dalam berbagai tingkat keparahan.
Mereka memiliki keterbatasan intelektual yang signifikan, yang mempengaruhi kemampuan mereka
untuk belajar, berkomunikasi, dan berfungsi secara mandiri dalam kehidupan sehari-hari.

Di Indonesia, pendidikan dan dukungan bagi individu tuna grahita diselenggarakan melalui lembaga
Diklat Khusus (Diksu) atau SLB (Sekolah Luar Biasa). Diksu atau SLB adalah lembaga pendidikan yang
dirancang khusus untuk menyediakan pendidikan dan perawatan kepada individu dengan berbagai
jenis disabilitas, termasuk tunagrahita.

Di dalam Diksu atau SLB, pendidikan dan perawatan disesuaikan dengan kebutuhan individu
tunagrahita. Ini mencakup berbagai aspek, seperti:

1. Kurikulum Khusus: Kurikulum di SLB dirancang agar sesuai dengan tingkat pemahaman dan
kemampuan individu tunagrahita. Ini mungkin termasuk pelajaran akademik, keterampilan
sosial, dan keterampilan hidup sehari-hari.
2. Pendekatan Pembelajaran: Guru dan staf di SLB menggunakan pendekatan pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan individu, termasuk metode yang lebih visual, interaktif, dan
berbasis pengulangan.
3. Terapi dan Dukungan Khusus: Individu tunagrahita juga mungkin menerima terapi terpadu,
seperti terapi fisik, terapi wicara, dan terapi okupasi, yang dirancang untuk membantu
mereka mengatasi hambatan fisik atau komunikasi.
4. Pengembangan Keterampilan Hidup: Program di SLB juga sering melibatkan
pengembangan keterampilan hidup sehari-hari, seperti perawatan diri, pengelolaan
keuangan, dan keterampilan sosial, yang diperlukan untuk mendukung individu tunagrahita
dalam kehidupan sehari-hari mereka.
5. Dukungan Orang Tua dan Keluarga: Orang tua dan keluarga seringkali terlibat dalam
pendidikan dan perawatan individu tunagrahita, dan mereka menerima dukungan dalam
pemahaman dan perawatan anak mereka.

Pendidikan dan perawatan individu tunagrahita bertujuan untuk membantu mereka mencapai
potensi terbaik mereka, menjadi anggota produktif dalam masyarakat, dan mencapai tingkat
kemandirian sejauh mungkin. Ini adalah pendekatan yang sangat sensitif dan membutuhkan
dukungan dari berbagai sumber, termasuk sekolah khusus, komunitas, dan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai