7-Kalam - Wakaf Public Kitchen Era Kesultanan Utsmani
7-Kalam - Wakaf Public Kitchen Era Kesultanan Utsmani
MAJALAH TABLIGH EDISI NOMOR 5/XXI BULAN SYAWAL 1444 H / MEI 2023 M
KALAM
Asal Usul Wakaf Imaret Imaret dan Aplikasi Nilai Islam
Dapat dibayangkan bagaimana dampak Imaret adalah sebuah unit dalam instansi
wakaf yang telah menjadi budaya masyarakat wakaf yang menjangkau banyak penerima
Utsmani kala itu. Setiap orang berlomba-lomba manfaat, seperti jama'ah masjid, pelajar di
untuk berwakaf masjid, madrasah, rumah madrasah, fakir miskin, yatim piatu, pasien
sakit, jalan raya, dan aset publik lainnya. Tentu rumah sakit, orang yang sedang bepergian
akan banyak bangunan-bangunan sosial (musafir), bahkan penduduk umum. Dana yang
berserakan di mana-mana. Maka dari itu ada menyokong kegiatan pemberian makan gratis ini
bentuk wakaf yang kemanfaatannya disalurkan bersumber dari pasar yang menyewakan
secara harian, terus-menerus, dan merupakan rukonya, hasil pertanian, dan industri yang
kebutuhan asasi manusia, yaitu makan. Tidak dikelola oleh lembaga wakaf. Instansi Imaret
ada manusia yang tidak membutuhkan makan. pada umumnya berkembang di kota-kota besar
seperti Istanbul, Jerusalem, Bursa, dan Edirne.
Sultan Sulaiman al-Qanuni adalah Sultan
Para Sultan secara khusus mewakafkan hartanya
Utsmani yang berkontribusi besar mewarnai
untuk Imaret.
wajah kesultanan, tidak terkecuali di wilayah
Palestina. Ia telah mempercantik wajah Baytul Menu makanan yang dibagikan adalah soup
Maqdis menjadi lebih indah, baik dari sisi nasi di pagi hari dan soup bulgar (gandum halus)
infrastruktur maupun sosialnya. Termasuk di sore hari dengan teman roti sebagai bahan
salah satunya adalah wakaf imaret ini. pokok utama di setiap makan. Selain itu juga ada
Khasseki Sultan Hurrem atau Roxelana, Istri menu penutup berupa yoghurt dan jus buah.
Sulaiman al Qanuni, membangun sebuah Adapun setiap malam Jumat, malam Asyura, Idul
institusi wakaf bernama Takiyya, yang di Fitri, idul Adha dan hari-hari besar keagamaan
dalamnya terdapat masjid, madrasah, lainnya terdapat menu yang lebih istimewa.
penginapan, dan imaret. Setiap harinya ia Sajian dane (daging kambing dicampur nasi) dan
membagikan makanan gratis kepada 500 orang zerde (nasi yang dimaniskan dengan madu dan
sebanyak dua kali sehari. Tidak kurang dari kunyit) disediakan bagi semua orang di hari raya.
1.000 buah roti tersebar setiap harinya. Semua elemen masyarakat mulai dari Sultan
hingga penduduk biasa menyantap menu yang
Motivasi di balik lahirnya wakaf imaret ini
sama.
terinspirasi dari kisah masyhur Khalifah Umar
bin Khattab tentang kepedulian pada Hal yang inspiratif dari imaret ini adalah
rakyatnya. Suatu Ketika beliau berkeliling kota implementasi prinsip sosial kemanusiaan yang
dan mendapati sebuah rumah yang terlihat tinggi disertai menjaga adab Islam terhadap
kompornya menyala. Dari pondok itu juga makanan, yaitu berhemat dan menghindari
terdengar tangisan anak-anak. Umar bin mubadzir. Tidak ada sisa makanan dalam setiap
Khattan kemudian mendatangi rumah itu untuk sajian kecuali diberikan kepada fakir dan miskin.
mengetahui kondisi sebenarnya. Beliau Selain makan di tempat, mereka mendapatkan
melihat seorang ibu yang sedang memasak dan makanan tembahan untuk dibawa pulang jika
anak-anaknya mengelilingi ibu itu sembari ada sisa.
menangis. Ternyata panik yang dimasak ibu itu
Budaya Wakaf era Kesultanan Utsmani ini
adalah air dan batu.
merupakan sebuah rekaman sejarah kejayaan
Sang ibu berharap anak-anaknya sebuah dinasti yang terlahir dari gagasan nilai-
kelelahan menunggu masakannya matang nilai Qur'ani yang teraplikasikan dalam
hingga mereka tertidur. Selama tiga hari ke kehidupan sehari-hari. Inspirasi kisah Umar bin
belakang, bahan makanan di rumah mereka Khattab menjadikan referensi bagi para Sultan
sudah habis. Umar bin Khattab lantas pergi ke untuk memakmurkan rakyatnya. Tidak hanya itu,
Baitul Mal dan membawa bahan makanan untuk budaya wakaf ini juga menarik perhatian umat
mereka. Kisah yang masyhur ini menjadi Yahudi dan Nasrani untuk ikut berwakaf sesuai
inspirasi yang mengilhami lahirnya wakaf dengan kaidah Islam. Lebih menariknya lagi, ini
Dapur Umum. Kebutuhan makan yang bersifat bukanlah sekadar cerita khayalan, melainkan
asasi ini dipandang sebagai amalan yang tidak berdasarkan sumber sejarah Utsmani berupa
akan sia-sia karena berkaitan dengan hajat Sijills (dokumen yang terangkum di Pengadilan
utama. Syariah Kesultanan Utsmani). []
MAJALAH TABLIGH EDISI NOMOR 5/XXI BULAN SYAWAL 1444 H / MEI 2023 M