Anda di halaman 1dari 3

Kau yang ku sebut rindu.

Huruf terindah terangkai menjadi rindu.

Hening,

hanya ada pena, buku, dan namamu,

juga Tuhan yang sedang melihatku tersenyum mengabadikan sebuah rindu.

Jika kau bertanya mengapa harus aku yang kau rindu?

Aku tidak pernah punya jawabanya.

Kau...

Lagi- lagi aku menyertakan kata itu di buku biru,

tertulis bahwa ‘aku tak tahu cara menghilangkan setiap 1 kata yang datang,

yang acap kali menemaniku kala sendiri dengan gelap mataku,

dia terlalu indah untuk dihancurkan kehadiranya.

Entah mengapa, hatiku berkata kaulah kata itu’

Seseungguhnya jarak hanyalah angka,

sementara perasaan ini tak seorangpun bisa menghitungnya.

Ketika langit yang kau tatap hari ini di kejauhan,

mungkin kau tak sadar,

padanya ku telah sematkan rindu untukmu di sudut cakrawala.

Dan terkadang aku juga berfikir,

mengapa tuhan memilih hatiku untuk tetap ditempatkan oleh seseorang,

yaitu dirimu dari 7 miliar manusia di bumi ini.

Ah sepertinya memang lagi lagi takdir telah memainkan peranya.

Tapi tak mengapa,

toh jatuh hati adalah salah satu anugerah terindah,

yang bisa menggetarkan sebuah takdir,

seperti ketulusan zulaikha yang berhasil membuat takdir berubah indah pada dirinya.

Kau yang ku sebut rindu,


kiranya boleh aku mengatakan dengan jujur,

bahwa aku ingin melihatmu.

Matamu yang indah,

dengan senyummu yang berseri,

selalu menang melawan elakan bahwa aku tak merindukanmu.

Sementara cara untuk menggagalkan rindu yang tiba,

hanyalah prasangka belaka.

Aku tahu jika kau sibuk karena mengejar mimpimu,

karena mimpi adalah segalanya, melebihi rasa.

Namun,

Merebahlah sejenak, diamlah sebentar,

aku ingin memelukmu sembari tersenyum bersama hembusan nafas,

yang terhirup dari rongga rongga hidungmu.

Itu mungkin tak bisa membuat lelahmu pergi,

namun setidaknya sejenak dapat membuatmu meninggalkan semua fikiran- fikiran,

yang membuat berat kapasitas kepalamu.

Tersenyumlah sejenak,

meskipun bukan untukku,

namun untuk dirimu sendiri,

karena kau pantas merasa bahagia.

Dan perihal aku,

Aku akan tetap menjadi orang yang sama,

yang merindukanmu dengan sederhana,

menyayangimu dengan luar biasa,

dan menyakitimu dengan mustahil.

Selamat hari sabtu dan sebuah rindu yang telah tersampaikan kepadamu,

Salam manis. Mojokerto, 26 Mei 2022.

Anda mungkin juga menyukai