Anda di halaman 1dari 5

1.

Tiinjauan ekologi terhadap perkembangan administrasi berarti “Tinjauan yang


mencobamenerangkan hubungan antar lingkungan (environment) dimana administrasi itu tumbuh
danberkembang dengan administrasi itu sendiri yang dianggap sebagai organisme hidup (living organisme)”,
atau dengan lain perkataan tinjauan ekologis ingin menjelaskan pengaruh daripada lingkungan
terhadap administrasi dan sebaliknya, maka dengan adanya pengaruhtersebut akan memberikan ciri-ciri khas
kepada administrasi
Ciri-ciri dari faktor ekologislah yang menyebabkan mengapa dalam suatu daerah tertentu mempunyai
perbedaan administrasi dengan daerah lain walaupun masing-masingberada dalam suatu ikatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Berbeda dari masyarakatatau bangsa yang satu dengan masyarakat atau bangsa yang lain,
sehingga dapat diketahuimengapa suatu masyarakat atau bangsa memiliki corak administrasi negaranya
sedemikianrupa.Dalam hal ini manfaat dengan adanya ekologi administrasi bagi pemerintah yaitu pemerintah
dalam membuat suatu kebijakan akan menjadi lebih akurat dan lebih diterimamasyarakat. Dengan adanya ekologi
administrasi pemerintah dapat menganalisis berbagai p e r s o a l a n y a n g a d a d i m a s y a r a k a t s e h i n g g a
p e m e r i n t a h d a p a t c e p a t t a n g g a p d a l a m menyelesaikan masalah yang ada. Ekologi administrasi ini juga bisa
digunakan sebagai suatuacuan mengenai keadaan dari suatu masyarakat.

Prof. Drs. S. Pamudji, MPA. Tentang Ekologi Administrasi Negara disebutkan beberapa faktor yang
mempengaruhi administrasi negara, yakni sebagai berikut :
1. Faktor-faktor ekologis bersifat ilmiah, yang terdiri dari :
a. Lokasi dan posisi geografi
Posisi geografis suatu Negara menunjukan ketentuan tentang lokasi suatu Negara dalam rangka ruang/tempat dan
waktu sehingga menjadi jelas batas-batas wilayah Negara pada suatu saat tertentu. Lokasi, dengan demikian
menunjuk kepada tempat atau letak sesuatu secara tepat dan jelas, sehingga dalam kaitannya dengan Negara akan
terlihat bentuk wujudnya kedalam dan keluar. Lokasi dan posisi geografi ini jelas mempunyai dampak/pengaruh
terhadap struktur dan perilaku administrasi Negara. Contohnya, untuk melihat pengaruh lokasi dan posisi geografi
terhadap administrasi Negara, perlu disebutkan bentuk wujudnya Negara Indonesia yang terdiri dari kepulauan,
letak astronomiknya antara 95° dan 141° BT, diantara 6° LU dan 11° LS, yang berada didaerah tropic, posisi silang
antara 2 benua dan 2 samudera. Jelas memerlukan suatu administrasi Negara yang mampu menghubungkan pulau-
pulau tersebut satu dengan yang lainsehingga pulau-pulau tadi tidak terisolasi, dan bangsa Indonesia yang mendiami
pulau-pulau tersebut merupakan bangsa yang terintegrasi.
b. Keadaan dan kekayaan alam
Negara Indonesia memiliki potensi kekayaan alam yang cukup besar, sumber-sumber kekayaan alam yang beraneka
ragam. Kekayaan alam ini dapat berupa tanah yang subur, lautan yang kaya akan ikan, bahan-bahan tambang dan
sebagainya. Pengaruh keadaan dan kekayaan alam ini terhadap administrasi Negara ialah pada usaha-usaha untuk
memanfaatkan sumber-sumber alam bagi pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Contohnya pada lautan yang
mengandung kekayaan laut yang bermacam-macam, ikan, kerang dan sebagainya perlu dibudidayakan sehingga
memberikan manfaat yang lebih bagi penduduk. Untuk keperluan ini telah terbentuk seperangkat administrasi
Negara yang terhimpun dalam departemen pertanian dengan komponen-komponennya.
c. Keadaan dan kemampuan penduduk
Dalam melihat pengaruh faktor keadaan dan kemampuan penduduk ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
yaitu; jumlah penduduk, distribusi spasial, komposisi (umur), penghasilan penduduk, tingkat pendidikan, dan
kesehatan penduduk.
2. Aspek kemasyarakatan (IPOLEKSOSBUDMIL), meliputi :
a. Ideology
Ideologi adalah suatu komlpeks atau jalinan ide-ide tentang manusia dan dunia, yang dijadikan pedoman dan cita-
cita hidup. Bagi Indonesia, ideology yang dimaksud adalah Pancasila. Dalam mempelajari pengaruh ideologi
terhadap administrasi Negara Indonesia hendaknya dilihat Pancasila sebagai dasar/ideologi Negara yang telah
dirumuskan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan yang selanjutnya telah terjabarkan dalam pasal-
pasal UUD 1945.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa; Adanya pembangunan tempat-tempat ibadah, penyediaan fasilitas-fasilitas
penunaian ibadat oleh administrasi Negara merupakan petunjuk-petunjuk pengaruh sila Ketuhanan Yang Maha Esa
terhadap adminstrasi Negara.
Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab; Untuk mewujudkan sila ini adminstarsi Negara mengambil langkah-
langkah menghapuskan penindasan, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Departemen Luar Negeri
memelihara hubungan antar Negara atas dasar saling menghormati dan saling menghargai satu sama lain.
Sila Persatuan Indonesia; Perlu diingat bahwa kebinekaan masyarakat Indonesia juga perlu diperhatikan dengan
membentuk satuan-satuan pemenrintahan di daerah-daerah yang bersifat otonom dengan administrasi daerahnya
masing-masing. Dengan demikian cita Negara kesatuan dilengkapi dengan asas desentralisasi dengan maksud untuk
mencapai efisiensi dan evektifitas pemerintahan.
Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan; Sila keempat ini
mengandung nilai cita demokrasi. Sebagai Negara demokrasi pemerintah dan adminstrasi negaranya harus
bertanggung jawab kepada rakyat, dikontrol oleh rakyat, dan memberikan pelayanan kepada rakyat, hanya saja
system dan mekanismenyta berbeda-beda. Di Indonesia pertanggungan jawab administrasi Negara diberikan kepada
rakyat melalui presiden sebagai administrator pemerintah.
Sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia; Pada dasarnya sila ini menghendaki adanya kemakmuran yang
merata diantara seluruh rakyat. Sila ini berwujud ke dalam norma-norma yang mengatur kesejahteraan social yaitu
pasal 33 dan 34 UUD 1945. Departemen-departemen pemerintahan telah diciptakan untuk mewujudkan norma-
norma tersebut serta peraturan-peraturan disiapkan dan dilaksanakan untuk memberikan perlindungan kepada yang
lemah.
Pada ketetapan MPR Nomor II/MPR/1978 telah memetapkan suatu pedoman penghayatan dan pengamalan
pancasila yang merupakan penuntun dan pegangan hidup dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara bagi setiap
warga Negara Indonesia. Dalam rangka melaksanakan ketetapan tersebut presiden sebagai administrator
pemerintahan membentuk tim penasehat presiden tentang Pelaksanaan Pedoman Penhayatan dan Pengamalan
Pancasila.
b. Politik
Oleh karena administrasi Negara ada dibawah pimpinan pejabat-pejabat politis yang berorientasi kepada partai
politik tetentu, maka sering terjadi pembentukan suatu badan/lembaga baru atau unit-unit baru dalam kementrian,
walaupun secara terselubung dilatar belakangi kepentingan untuk menempatkan orang-orang partai pada jabatan
dalam badan/lembaga yang baru tersebut.
Pada era Orde Baru mulai diambil langkah-langkah untuk membenahi administrasi Negara menuju kearah
administrasi Negara yang sehat, dengan mengurangi pengaruh partai-partai politik. Usaha-usaha tersebut seperti:
· Bidang Organisasi, antara lain meliputi refungsionalisasi, restrukturisasi, dan penempatan.
· Bidang struktur dan prosedur kerja, antara lain meliputi hubungan-hubungan, debirokratisasi/decontrol dan
penyelenggaraan fungsi organisasi dan metoda.
· Di bidang perusahaan Negara, telah dilakukan pengelompokan perusahaan-perusahaan milik Negara kedalam tiga
bentuk perusahaan yaitu: Perusahaan Jawatan (PERJAN), Perusahaan Umum (PERUM) dan Perusahaan Perseroan
(PERSERO).
Pengaruh administrasi Negara terhadap system politik dapat ditelusuri bertolak pada maklumat Pemerintah tentang
pembentukan partai-partai politik 3 Nopember 1945 yang berisi anjuran pemerintah tentang pembentukan partai-
partai politik.
c. Ekonomi
Ekonomi Indonesia tidak berdasarkan pada ekonomi bebas, tidak pula berdasakan ekonomi sentral yang bercorak
etatisma, melainkan berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Landasan ekonomi tersebut mampunyai dampak terhadap
administrasi Negara, yaitu bahwa dalam rangka mewujudkan “usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan”
atau secara tegas disebut sebagai usaha koperasi, maka pemerintah sejak semula sudah mempersiapkan seperangkat
administrasi Negara untuk membina koperasi.
Dalam mempelajari pengaruh administrasi Negara terhadap ekonomi dapat dikemukakan beberapa hal saja yaitu :
· Anggaran belanja dan pendapatan Negara,
· Kebijakan penanaman modal,
· Kebijakan proteksi (perlindungan) dan
· Kebijakan di bidang ekspor.
d. Sosial budaya
Pembahasan pengaruh faktor sosbud terhadap administrasi Negara Indonesia sengaja dilakukan secara garis besar
saja, dengan maksud untuk dibahas lebih lanjut secara terperinci dan intensif dalam laporan atau tulisan sendiri.
· Tradisional versus modern
· Teknologi social dan fisik
·
Rovolusi komunikasi
Pengaruh administrasi Negara terhadap social budaya dapat ditelusuri melalui program-program pembangunan
social budaya yang dilancarkan oleh pemerintah yang diimplementasikan oleh administrasi Negara. GBHN telah
memberikan pengarahan-pengarahan program pembangunan dibidang social budaya yang dapat dijadikan acuan
dalam membahas pengaruh administrasi Negara terhadap social budaya. Beberapa pengaruh yang dimaksud adalah :
· Program moderenisasi desa,
· Program-program di bidang seni budaya,
· Program di bidang pendidikan,
· Program di bidang kesehatan dan keluarga berencana.

e. Militer
Militer di Indonesia mempunyai kedudukan, peranan dan fungsi yang khas, sesuai dengan jiwa dan semangat
pengabdiannya, yaitu mempunyai fungsi ganda atau dwi fungsi = sebagai kekuatan pertahanan-keamanan dan
sebagai kekuatan sosial.
Peranan militer (ABRI) sebagai kekuatan sosial meliputi : ikut menentukan haluan Negara, bertinak sebagai
pelopor, stabilisator dan dinamisator, ikut serta dalam pembangunan nasional. Diciptakan suasana hubungan
kerjasama yang harmonis di antara sesama kekuatan-kekuatan sosial.hal ini memperkokoh integritas bangsa, yang
siap menunaikan tugas-tugas pembangunan di samping selalu siap juga dalam menghadapi bahaya dari dalam dan
dari luar.
Pengaruh militer terhadap administrasi Negara dapat ditelusuri melalui dwifungsi ABRI dengan system
kekaryaannya. Praktek-praktek dan kebiasaan administrasi militer sampai tingkat tertentu mewarnai system dan
prosedur serta praktek-praktek dan kebiasaan administrasi lembaga-lembaga tadi.
· Pemantapan prinsip-prinsip organisasi
· Asisten sekretaris wilayah/daerah
· Tata upacara
Pengaruh administrasi Negara terhadap militer (hankam) paling tidak Nampak dalam 2 hal.Pertama, karena anggota
militer sewaktu-waktu harus siap ditugaskan di luar jajaran departemen hamkan, maka mereka harus memiliki
kualifikasi yang sedemikian krupa sehingga cocok dengan tuntutan persyaratan jabatan-jabatan di luar jajaran
hankam dimaksud.
Kedua, pelaksanaan sishankamrata memerlukan pengerahan kekuatan rakyat.rakyat perlu dipersipakan dengan
latihan-latihan, diorganisir dalam kelompok-kelompok yang sewaktu-waktu dapat digerakan untuk menghadapai
tugas-tugas nyata.

2. Birokrasi menurut Max Weber memiliki ciri-ciri seperti di bawah ini:

 Jabatan administratif yang terorganisir atau tersusun secara hirarkis


 Setiap jabatan memiliki wilayah kompetensinya sendiri.
 Pegawai negeri ditetapkan, dan tidak dipilih berdasarkan hasil kualifikasi teknik yang ditunjukan melalui ijazah atau ujian.
 Pegawai negeri menerima gaji tetap sesuai dengan pangkat atau kedudukan yang dimiliki.
 Pekerjaan adalah karir yang terbatas, atau pada intinya, yaitu pekerjaanya sebagai pegawai negeri.
 Para pejabat tidak memiliki kantor tersendiri.
 Para pejabat berperan sebagai subjek yang melakukan pengontrolan, dan pendisiplinan.
 Promosi diberikan berdasarkan pertimbangan kemampuan yang melebihi rata-rata.

Pada dasarnya, terdapat 4 jenis Birokrasi di Amerika Serikat, yakni:

1. The Cabinet Departments (departemen-departemen di dalam kabinet)

Birokrasi ini terorganisir ke dalam departemen-departemen yang dibagi berdasarkan tugas yang dimiliki, contohnya
seperti departemen kesehatan, departemen pertahanan, departemen pendidikan, dan sebagainya. Tugas utama dari
deretan departemen ini adalah melaksanakan kebijakan yang telah diterapkan oleh lembaga yudikatif maupun
eksekutif.
2. Federal Agencies (agen-agen federal)

Agen-agen federal merupakan tangan kanan dari lembaga kepresidenan yang dibentuk dan dipilih secara langsung
oleh presiden yang tengah menjabat pada saat itu, misalkan saja seperti FBI atau Nasa. Sementara, birokrasi ini di
Indonesia dapat dicontohkan dengan BATAN (Badan Tenaga Atom Nasional), dan LAPAN (Lembaga Penerbangan
dan Antariksa Nasional),

3. Federal Corporation (perusahaan-perusahaan federal milik federal)

Birokrasi ini memadukan fungsinya sebagai lembaga pemerintah sekaligus lembaga bisnis, contohnya di birokrasi
Indonesia adalah BUMN (Badan Usaha Milik Negara), Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA), Perusahaan Listrik
Negara (PLN), dan Garuda Indonesia Airways (GIA)

4. Independent Regulatory Agencies (agen-agen pengaturan independen).

Pembentukan birokrasi ini karena adanya kebutuhan untuk menyelenggarakan regulasi ekonomi pada dunia bisnis,
yang nantinya akan berhubungan langsung dengan kesejahteraan masyarakat. Birokrasi jenis ini di Indonesia dapat
dicontohkan seperti KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional), KPU
(Komisi Pemilihan Umum), dan sebagainya.

Karakteristik Birokrasi

Menurut Max Weber, karakteristik birokrasi yang ideal adalah sebagai berikut:

 Kerja yang ketat pada peraturan


 Tugas yang bersifat khusus
 Kaku dan sederhana
 Diselenggarakan secara resmi
 Pengaturannya bersifat hirarki, atau dari atas ke bawah.
 Berorientasi terhadap logika
 Tersentralistis
 Taat dan patuh
 Disiplin
 Terstruktur atau sistematis
 Tidak pandang bulu.

Anda mungkin juga menyukai