Definisi DCCC
Kromatografi arus balik tetesan (DCCC atau DCC) adalah teknik pemisahan cair-cair
yang menggunakan fase diam cair yang ditahan dalam kumpulan kolom kaca vertikal
yang dihubungkan secara seri. Fase gerak melewati kolom dalam bentuk tetesan. DCCC
diperkenalkan pada tahun 1970 oleh Tanimura, Pisano, Ito, dan Bowman
. Ini dianggap sebagai bentuk pemisahan cair-cair, yang mencakup distribusi arus
berlawanan dan kromatografi arus berlawanan
. DCCC memungkinkan pemurnian sampel mentah secara efisien hingga kisaran gram
. Ini telah dikembangkan sebagai alat pemisahan yang efisien untuk isolasi berbagai
komponen dari jamu dan produk herbal
. Peralatan DCCC dapat dijalankan dengan fase stasioner bawah dan fase atas
dimasukkan ke bagian bawah setiap kolom, atau dapat dijalankan dengan fase diam
atas dan fase bawah dimasukkan dari atas kolom.
. Dalam beberapa kasus, sistem pelarut bifasik non-air seperti asetonitril dan metanol
telah digunakan.
. Perbedaan utama antara DCCC dan jenis teknik kromatografi arus balik lainnya adalah
tidak adanya pencampuran fase yang kuat untuk meningkatkan perpindahan massa
senyawa sehingga memungkinkan senyawa tersebut terdistribusi.
Fungsi DCCC
Kromatografi arus balik tetesan (DCCC) adalah teknik pemisahan cair-cair yang
digunakan untuk pemurnian sampel hingga kisaran gram.
. Ini dianggap sebagai bentuk pemisahan cair-cair, yang mencakup distribusi arus
berlawanan dan kromatografi arus berlawanan
. DCCC memungkinkan persiapan sampel yang cukup murni
. Teknik ini telah dikembangkan sebagai alat pemisahan yang efisien untuk isolasi
berbagai komponen dari jamu dan produk herbal
. DCCC juga telah digunakan untuk pemisahan glikolipid
. Keunggulan DCCC antara lain resolusi tinggi dan perolehan senyawa target yang
tinggi, tidak diperlukan dukungan padat, dan volume sampel yang besar dapat diproses
. Namun, teknik ini memakan waktu dan memerlukan pelarut dalam jumlah besar
Fungsi Glikolipid
Glikolipid memiliki berbagai fungsi dalam tubuh, termasuk sebagai komponen penting
dari membran sel. Glikolipid juga berperan dalam pengenalan sel, adhesi sel, dan sinyal
seluler. Beberapa jenis glikolipid juga memiliki aktivitas biologi yang penting, seperti
sebagai agen antimikroba dan sebagai agen imunomodulator. Glikolipid juga memiliki
potensi sebagai bahan aktif dalam obat-obatan dan kosmetik karena aktivitas
biologinya yang beragam.
apa tujuan dari Pemisahan berbagai
komponen dari jamu dan produk herbal ?
Tujuan dari meninjau berbagai komponen dari jamu dan produk herbal adalah untuk
memperoleh senyawa-senyawa yang terkandung dalam jamu atau produk herbal dalam bentuk
yang murni dan terpisah. Hal ini memungkinkan karakterisasi lebih lanjut dari senyawa-senyawa
tersebut menggunakan berbagai teknik analisis. Beberapa teknik yang digunakan dalam analisis
jamu dan produk herbal antara lain kromatografi, elektroforesis, dan spektroskopi. Dengan
membedakan komponen-komponen dari jamu dan produk herbal, maka dapat diketahui
kandungan senyawa-senyawa aktif yang terkandung dalam jamu atau produk herbal
tersebut. Hal ini dapat membantu dalam menentukan dosis yang tepat dan memastikan kualitas
dan keamanan produk herbal yang dikonsumsi. Selain itu,Cara untuk mendapatkan komponen-
komponen dari jamu dan produk herbal adalah dengan melakukan ekstraksi menggunakan
pelarut organik seperti kloroform, metanol, atau campuran keduanya. Ekstraksi dilakukan
dengan cara menghancurkan jaringan sampel dan mengekstraknya dengan pelarut
organik. Setelah itu, campuran ekstrak dipisahkan menggunakan teknik perpecahan seperti
kromatografi atau elektroforesis untuk memisahkan senyawa-senyawa aktif dari campuran
kompleks.Komponen-komponen dari jamu dan produk herbal memiliki berbagai fungsi dalam
tubuh, tergantung pada jenis senyawa yang terkandung di dalamnya. Beberapa senyawa aktif
yang terkandung dalam jamu dan produk herbal memiliki aktivitas biologi yang penting, seperti
sebagai agen antimikroba, antiinflamasi, dan sebagai agen imunomodulator. Selain itu,
beberapa senyawa aktif dalam jamu dan produk herbal juga memiliki potensi sebagai bahan
aktif dalam obat-obatan dan kosmetik karena aktivitas biologinya yang beragam.
apa tujuan farmasi pada metode pemisahan
zat aktif atau suatu senyawa sampai kisaran
gram ?
Metode pengungkapan suatu senyawa sampai kisaran gram memiliki tujuan yang
penting dalam bidang farmasi, yaitu:
1. Memisahkan atau menyebarkan senyawa aktif dalam obat-obatan dan produk
herbal yang memiliki susunan kimia yang kompleks.
2. Memperoleh senyawa-senyawa dalam bentuk yang murni dan terpisah untuk
keperluan analisis lebih lanjut.
3. Menentukan kandungan senyawa-senyawa aktif dalam suatu sampel.
4. Menentukan dosis yang tepat dan memastikan kualitas dan keamanan produk
herbal atau obat-obatan yang dikonsumsi.
5. Mengidentifikasi penambahan bahan kimia obat (BKO) yang tidak seharusnya
ada dalam produk herbal atau obat-obatan.
Beberapa teknik perpecahan yang digunakan dalam metode perpecahan sampai
kisaran gram antara lain kromatografi lapis tipis (KLT), sentrifugasi, ekstraksi, dan
distilasi
. Dengan menggunakan teknik sinkronisasi sampai kisaran gram, maka dapat diperoleh
senyawa-senyawa dalam bentuk yang murni dan terpisah untuk keperluan analisis lebih
lanjut. Teknik ini sering digunakan dalam bidang farmasi untuk memisahkan senyawa-
senyawa aktif dalam obat-obatan dan produk herbal.
dalam bidang farmasi droplet
countercurrentchromatography digunakan
sebagai apa saja ?
Kromatografi countercurrent tetesan (DCCC) memiliki beberapa aplikasi dalam bidang
farmasi, antara lain:
Isolasi berbagai komponen dari jamu dan produk herbal.
Pemurnian produk alami.
Pengembangan obat.
DCCC telah dikembangkan sebagai alat pemisahan yang efisien untuk isolasi berbagai
komponen dari jamu dan produk herbal
. Ini memungkinkan persiapan sampel yang cukup murni
. Teknik ini telah digunakan untuk pemurnian produk alami
. DCCC juga telah digunakan dalam pengembangan obat
. Keunggulan DCCC antara lain resolusi tinggi dan perolehan senyawa target yang
tinggi, tidak diperlukan dukungan padat, dan volume sampel yang besar dapat diproses
. Namun, teknik ini memakan waktu dan memerlukan pelarut dalam jumlah besar
Kromatografi arus balik tetesan (DCCC) adalah suatu bentuk kromatografi arus balik yang
menggunakan fase diam cair yang ditahan oleh inersia fase gerak. Dalam DCCC, fase gerak
didispersikan menjadi tetesan yang dibiarkan jatuh melalui kolom fase diam hanya dengan
menggunakan gravitasi. Tetesan fase gerak yang lebih padat dan sampel dibiarkan jatuh melalui
kolom fase diam yang lebih ringan hanya dengan menggunakan gravitasi. Jika digunakan fase
gerak yang kurang padat, maka fase tersebut akan naik melalui fase diam
. Oleh karena itu, fase gerak pada DCCC adalah fase gerak terdispersi, sedangkan fase diam
adalah fase diam
Apa perbedaan antara fase gerak dan fase diam pada kromatografi droplet
countercurrent?
Kromatografi arus balik tetesan (DCCC) adalah suatu bentuk kromatografi arus balik
yang menggunakan fase diam cair yang ditahan oleh inersia fase gerak. Fase gerak dan
fase diam di DCCC didefinisikan sebagai berikut:
Fase gerak: Fase gerak di DCCC didispersikan menjadi tetesan yang dibiarkan
jatuh melalui kolom fase diam hanya dengan menggunakan gravitasi. Tetesan
fase gerak yang lebih padat dan sampel dibiarkan jatuh melalui kolom fase diam
yang lebih ringan hanya dengan menggunakan gravitasi. Jika digunakan fase
gerak yang kurang padat, maka fase tersebut akan naik melalui fase diam.
Diam fase: Fase diam di DCCC adalah fase cair yang ditahan oleh inersia fase
gerak. Fase diam lebih ringan dari fase gerak, dan disimpan dalam tabung
vertikal panjang yang dihubungkan secara seri. Tetesan fase gerak yang lebih
padat dan sampel dibiarkan jatuh melalui kolom fase diam yang lebih ringan
hanya dengan menggunakan gravitasi. Jika digunakan fase gerak yang kurang
padat, maka fase tersebut akan naik melalui fase diam.
Ringkasnya, fase gerak pada DCCC adalah fase gerak terdispersi, sedangkan fase diam
adalah fase diam.
Keuntungan DCCC
Kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC) dan kromatografi cair dengan kolom disk (DCCC) adalah
dua bentuk kromatografi cair yang berbeda. Berikut adalah perbedaan antara kromatografi
HPLC dan DCCC:Perbedaan antara HPLC dan DCCC:
Fase gerak : HPLC menggunakan fase gerak cair, sedangkan DCCC menggunakan fase
gerak cair yang dipompa melalui kolom disk
Tekanan : HPLC menggunakan tekanan tinggi untuk menggerakkan fase gerak,
sedangkan DCCC tidak memerlukan tekanan tinggi.
Kolom : HPLC menggunakan kolom yang terbuat dari bahan padat, sedangkan DCCC
menggunakan kolom disk yang terbuat dari bahan cair.
Kecepatan : DCCC memiliki kecepatan analisis yang lebih tinggi dibandingkan dengan
HPLC.
Meskipun keduanya merupakan bentuk kromatografi cair, HPLC dan DCCC memiliki perbedaan
dalam fase gerak, tekanan, kolom, dan kecepatan analisis.
Meskipun kromatografi HPLC dan DCCC memiliki perbedaan dalam beberapa hal,
namun keduanya juga memiliki beberapa persamaan, antara lain:
Keduanya adalah bentuk kromatografi cair yang digunakan untuk mencampur
campuran senyawa berdasarkan perbedaan afinitasnya terhadap zat padat
tertentu.
Keduanya dapat digunakan untuk memisahkan senyawa organik, senyawa
anorganik, dan senyawa biologi.
Keduanya dapat digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif.
Keduanya dapat digunakan untuk memisahkan senyawa dengan berbagai tingkat
polaritas.
Pada bagian ini, kromatografi HPLC dan DCCC memiliki beberapa persamaan dalam
penggunaannya untuk mencampur campuran senyawa berdasarkan perbedaan
afinitasnya terhadap zat padat tertentu, serta dapat digunakan untuk memisahkan
senyawa organik, senyawa anorganik, dan senyawa biologi.