Anda di halaman 1dari 5

Teori Belajar Konstruktivisme:

Pengertian, Keunggulan, Contoh


by Sereliciouz Mei 7, 2021

Peserta didik merupakan objek pembelajaran utama di sekolah. Kesuksesan


peserta didik dalam belajar, tentu menjadi tanggung jawab semua pihak
terkait seperti guru, lingkungan, orang tua, teman, dan sebagainya.
Sebagai guru, Bapak/Ibu tidak bisa menghalau faktor di luar kewenangan
Bapak/Ibu. Oleh karena itu, Bapak/Ibu harus terus berupaya agar peserta
didik bisa mendapatkan pengetahuan serta menerapkannya dalam
kehidupan.
Jika peserta didik sudah tidak bisa diberi pembelajaran satu arah,
Bapak/Ibu bisa mencoba pembelajaran yang sifatnya membangun atau
konstruktivisme, yaitu mereka diminta untuk bereksplorasi dengan media
dan bahan ajar yang ada dan aktif untuk menggali informasi di dalamnya.
Lantas, seperti apa teori belajar konstruktivisme itu?

Daftar Isi
Pengertian Teori Belajar Konstruktivisme
1. Hill
2. Shymansky
3. Karli dan Margareta
4. Tobin dan Timmons
5. Samsul Hadi
Tujuan Teori Belajar Konstruktivisme
Langkah-Langkah Teori Belajar Konstruktivisme
1. Tahap pertama
2. Tahap kedua
3. Tahap ketiga
4. Tahap keempat
Keunggulan Teori Belajar Konstruktivisme
Penerapan Teori Belajar Konstruktivisme
Contoh Teori Belajar Konstruktivisme
Pengertian Teori Belajar Konstruktivisme

Teori belajar konstruktivisme adalah teori belajar yang mengedepankan


kegiatan mencipta serta membangun dari sesuatu yang telah dipelajari.
Mengapa demikian?
Kegiatan membangun bisa memacu peserta didik untuk selalu aktif,
sehingga kecerdasannya akan meningkat. Lantas, bagaimana pengertian
teori konstruktivisme menurut para ahli?
1. Hill
Tindakan mencipta suatu makna dari apa yang sudah dipelajari seseorang.
2. Shymansky
Aktivitas yang aktif, ketika peserta didik melatih sendiri pengetahuannya,
mencari tahu apa yang sudah dipelajari, dan merupakan proses
menyelesaikan konsep dan ide baru dengan kerangka berpikir sendiri.
3. Karli dan Margareta
Proses belajar yang diawali dengan adanya konflik kognitif, sehingga
akhirnya pengetahuan dibangun sendiri oleh peserta didik lewat
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan sekitarnya.
4. Tobin dan Timmons
Pembelajaran berlandaskan pandangan konstruktivisme yang harus
memperhatikan empat hal, yakni pengetahuan awal seseorang, belajar
lewat pengalaman, interaksi sosial, dan tingkat kepahaman.
5. Samsul Hadi
Sebuah upaya membangun tata susunan hidup berbudaya modern.

Tujuan Teori Belajar Konstruktivisme


Teori belajar konstruktivisme ini dikembangkan dari teori kognitif. Adapun
tujuan penggunaan teori ini adalah sebagai berikut.
1. Membantu peserta didik dalam memahami isi dari materi pembelajaran.
2. Mengasah kemampuan peserta didik untuk selalu bertanya dan mencari
solusi atas pertanyaannya.
3. Meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap suatu konsep secara
komprehensif.
4. Mendorong peserta didik untuk menjadi pemikir aktif.

Langkah-Langkah Teori Belajar


Konstruktivisme

Langkah teori belajar ini diuraikan ke dalam empat tahap, yaitu sebagai
berikut.
1. Tahap pertama
Pada tahap ini, guru harus bisa memancing peserta didik tentang suatu
pokok bahasan atau konsep, misalnya dengan memberikan sejumlah
pertanyaan yang bersifat clickbait di kehidupan sehari-hari. Lalu,
Bapak/Ibu bisa mulai membangun komunikasi dua arah agar mereka
bersedia memberikan gambaran umumnya.
2. Tahap kedua
Pada tahap ini, Bapak/Ibu meminta peserta didik untuk mencari solusi
atau menyelidiki konsep yang telah dipaparkan di tahap pertama. Kegiatan
tersebut bisa diisi dengan membaca buku, mencari referensi dari berbagai
sumber, atau mengorganisasi ilmu-ilmu yang relevan. Dengan demikian,
mereka bisa memenuhi rasa ingin tahunya secara mandiri. Dalam hal ini,
peran Bapak/Ibu hanya sebagai fasilitator.
3. Tahap ketiga
Tahap ketiga berisi kegiatan lanjutan dari hasil penyelidikan dan eksplorasi
di tahap kedua. Pada tahap ini, peserta didik diminta untuk memberikan
pemaparan tentang konsep yang dirumuskan berdasarkan pengetahuan
yang telah diperolehnya. Bapak/Ibu juga bisa memberikan penguatan
berdasarkan keilmuan yang Bapak/Ibu miliki.
4. Tahap keempat
Untuk mengoptimalkan ketiga tahap sebelumnya, Bapak/Ibu bisa
mengondisikan suasana belajar di kelas menjadi lebih hangat, santun, dan
penuh wibawa. Dengan demikian, Bapak/Ibu bisa mendorong peserta didik
untuk bisa menerapkan pemahaman konseptual yang telah diperolehnya di
kehidupan sehari-hari.

Keunggulan Teori Belajar Konstruktivisme

Adapun keunggulan teori belajar konstruktivisme dibandingkan teori


belajar lainnya adalah sebagai berikut.
1. Menuntut keaktifan peserta didik untuk menemukan pengetahuan
berdasarkan kematangan kognitifnya.
2. Teori belajar ini fokus pada kesuksesan peserta didik terhadap sesuatu
yang telah ditugaskan.
3. Peserta didik dituntut untuk berpikir secara sistematis, sehingga bisa
membangun pengetahuan secara komprehensif.

Penerapan Teori Belajar Konstruktivisme

Jika Bapak/Ibu ingin menerapkan teori belajar ini di kelas, perhatikan


langkah-langkah berikut.
1. Bapak/Ibu harus mampu membentuk pemikiran peserta didik bahwa
bekerja secara mandiri akan menghasilkan kegiatan belajar yang lebih
bermakna.
2. Kembangkan kegiatan inkuiri di semua topik pembelajaran.
3. Memunculkan rasa keingintahuan peserta didik terhadap suatu
permasalahan melalui bertanya.
4. Membentuk masyarakat belajar atau belajar dengan kelompok-kelompok
tertentu.

Contoh Teori Belajar Konstruktivisme

Berikut ini merupakan contoh teori belajar konstruktivisme pada pelajaran


Matematika.
Pak Andre merupakan seorang guru Matematika. Saat ini, Matematika Pak
Andre di kelas VII memasuki materi Nilai Rata-Rata. Beliau membuat suatu
instruksi agar para peserta didik bisa mulai menerapkan teori belajar
konstruktivisme di kelas. Untuk menentukan suatu nilai rata-rata, peserta
didik diminta mengikuti langkah berikut.
1. Menyiapkan beberapa menara blok dengan beberapa variasi ketinggian.
2. Bapak/Ibu bisa meminta peserta didik untuk memotong beberapa menara
blok yang lebih tinggi, sesuai kata hati.
3. Ambil ujung menara blok tertinggi, lalu tempelkan di menara blok terendah.
Lakukan hal tersebut sampai ketinggian menara bloknya sama.
4. Ulangi kegiatan tersebut dengan beberapa perbedaan variabel.
Itulah pembahasan Quipper Blog tentang teori belajar konstruktivisme.
Semoga bisa menginspirasi Bapak/Ibu saat akan melakukan pembelajaran
di kelas.

Anda mungkin juga menyukai