Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Penanaman modal dalam suatu usaha ataau proyek, baik untuk usaha baru

maupun perluasan usaha yang sudah ada, biasanya disesuaikan dengan tujuan

perusahaan dan bentuk badan usahanya. Salah satu tujuan perusahaan diidirikan adalah

mencari keuntungan (profit), dalam arti seluruh aktivitas perusahaan hanya ditujukan

untuk mencari keuntungan semata. Tujuan lainnya bersifat social, artinya usaha ini

sengaja didirikan untuk membantu masyarakat dalam penyediaan berbagai sarana dan

prasarana yang dibutuhkan, seperti pendidikan, rumah sakit, panti social, rumah yatim

piatu, dan usaha sosila lainnya. Disamping itu ada perusahaan yang didirikan dengan

tujuan, artinya disamping ingin memperoleh keuntungan juga memberikan layanan

social.

Agar tujuan perusahaan tersebut dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang

diinginkan, maka apa pun tujuan perusahaan (baik profit/social/ gabungan), hendaknya

apabila ingin melakukan investasi sebaiknya didahului dengan suatu studi. Tujuannya

adalah untuk menilai apakah investasi yang akan ditanamkan layak atau tidak untuk

dijalankan atau dengan kata lain proyek/usaha yang dijalankan memberikan manfaat

atau tidak. Terkadang dalam praktiknya, sekalipun telah dilakukan studi secara baik an

benar factor kegagalan suatu usaha tetap ada, apalagi yang tanpa dilalui studi

sebelumnya. Hal ini disebabkan mencapai tujuan yang ingin dicapai banyak sekali

hambatan yang akan dihadapi dan resiko yang mungkin timbul setelah usaha berjalan.

1
2

Oleh sebab itu, untuk menghindari kegagalan ini perlu dilakukan studi sebelum

proyek tersebut dijalankan. Studi ini dikenal dengan nama studi kelayakan bisnis. Salah

satu tujuan dilakukan studi kelayakan bisnis adalah untuk mencari jalan keluar agar

dapat meminimalkan hambatan dan resiko yang mungkin timbul di masa yang kan

datang karena di masa yang akan datang penuh dengan ketidakpastian.

Dalam era digital yang semakin berkembang, teknologi telah merasuk ke

hampir setiap aspek kehidupan manusia, termasuk dalam bisnis ritel seperti toko

sembako. Konsep toko sembako berbasis teknologi bertujuan untuk menggabungkan

kebutuhan pokok sehari-hari dengan kemudahan dan efisiensi teknologi modern.

Melalui pemanfaatan teknologi, toko sembako dapat memberikan pengalaman

berbelanja yang lebih praktis, cepat, dan responsif terhadap kebutuhan konsumen.

Toko "Asia Mart" merupakan sebuah usaha ritel yang fokus pada penjualan

kebutuhan pokok atau sembako dengan menggunakan perangkat teknologi sebagai

penunjang kegiatan usahanya. Konsep toko ini bertujuan untuk menyediakan beragam

produk yang mencakup bahan makanan, minuman, dan barang-barang sehari-hari.

Dengan pertumbuhan kebutuhan pokok yang konstan dan permintaan yang stabil di

pasar, inisiatif untuk membuka toko sembako ini diharapkan dapat memenuhi

kebutuhan konsumen secara lebih spesifik dan memperkaya pengalaman berbelanja

mereka. “Asia Mart” sendiri menyediakan kebutuhan pokok seperti bahan pangan dan

sandan atau sembako dan juga alat penunjang untuk kebutuhan sehari-hari. Toko ini

beralamat di jalan Urip sumoharjo No. 66A, Makassar dengan lokasi yang dapat

dikatakan strategis membuat toko ini mudah untuk dijangkau.


3

B. Tujuan dan manfaat

1. Tujuan dari pembuatan proposal ini sebagai bentuk analisis atau gambaran dari

usaha yang akan dijalankan serta dapat menjadi patokan untuk pengambilan

keputusan-keputusan untuk dapat mengembangkan atau tidaknya usaha yang

akan dibuat.

2. Manfaat dari propoasal ini iyalah untuk mengetahui apakah usaha yang akan

dijalankan dapat mengahasilkan keuntungan serta dapat dikembangkan atau

sebaliknya akan menimbulkan kerugiaan untuk pelaku usaha.

Anda mungkin juga menyukai