Anda di halaman 1dari 4

Tugas 2 MK Arsip Sejarah Lisan

Nama: Zulkipli Islamsyah


NIM: 041791451
Jawaban:
1. Keberadaan alat perekam sangat penting artinya untuk kelangsungan wawancara.
Sepertinya wawancara belum tentu dapat dilaksanakan tanpa kehadiran alat rekam. Apabila
kita menengok ke belakang, Jauh sebelum orang menemukan peralatan rekaman, catatan
menjadi Alat utama dalam wawancara. Apapun yang disampaikan oleh orang itu maka si
pewawancara akan mencatatnya.

Kondisi Sekarang pasti jauh berbeda dengan masa lalu, sekarang pewawancara dapat
menggunakan alat perekam apabila akan melakukan wawancara. Namun yang perlu
diperhatikan adalah pakailah peralatan wawancara yang mudah diperoleh dan dibawa
kemana-mana. Mulailah untuk merencanakan Peralatan apa saja yang diperlukan untuk
wawancara.

Di pasaran terdapat beberapa jenis alat perekam yang harus memenuhi syarat-syarat yang
dibutuhkan oleh pewawancara. Namun kecanggihan teknologi yang berkembang ternyata
sangat sulit untuk menentukan alat perekam mana saja yang dipilih. Kebingungan itu tentu
saja akan membawa dampak yang kurang baik bagi pewawancara. Menghadapi hal itu maka
perlu diperhatikan para pewawancara dalam menggunakan alat perekaman adalah sebagai
berikut:

#Mudah dalam menggunakannya.

#Bisa dibawa ke mana-mana.

#Dapat diandalkan daya rekamnya.

#Mutu suaranya bagus dan jernih.

Pertimbangkan juga alat rekaman yang tidak selalu tergantung pada listrik, namun dapat
juga dipergunakan dengan baterai. Hal ini untuk mengantisipasi apabila penghisap yang
dihubunginya ternyata tinggal di suatu daerah yang belum ada jaringan listriknya. Dengan
demikian baterai dapat menjadi alat yang dipergunakan sebagai pengganti listrik.
Keberadaan alat perekaman ini sekarang menjadi penting karena anda tidak perlu harus
selalu menulis terhadap apa yang disampaikan oleh pengisah. Semua suara dan gerak
pengisah maupun suara lainnya, yang berada di sekitar kita pada saat wawancara
berlangsung pasti akan masuk. Alat rekaman ini merupakan sarana dokumentasi yang unik
karena peneliti akan mudah mendengarkan suara dengan kualitas yang baik dan dapat
melihat orang yang sedang diwawancarainya.

2. Menghentikan pengisah pada saat wawancara sedang berlangsung diperlukan teknik


tersendiri dan ketetapan yang mantap dari pewawancara untuk mengakhirinya. Ada batasan
waktu yang dapat dijadikan pegangan untuk mengakhiri wawancara, antara lain bisa 60 atau
90 menit. Pada waktu wawancara sudah berlangsung 60 menit, pewawancara dapat melihat
Bagaimana kondisi pengisah, Apakah sudah lelah atau belum. Namun apabila anda ragu-
ragu untuk memutuskannya, Anda dapat bertanya kepada pemisah" Apakah masih ada
waktu bapak/ibu?" Apabila dia menjawab masih, berarti pewawancara dapat terus
melanjutkan wawancara. Namun anda harus tetap memantau kondisi fisik pengisah. Apabila
sudah terlihat lelah sebaiknya pewawancara punya inisiatif untuk menghentikannya Dengan
mengatakan" Saya kira untuk sementara waktu wawancara ini kita akhiri dulu, mungkin lain
waktu dapat dilanjutkan lagi." Dengan perkataan demikian, pengisah tentunya akan nurut
apa kata pewawancara. Namun sebelum semuanya berakhir, pewawancara perlu juga
menanyakan kepada pengisah, Kapan sebaiknya wawancara akan dilanjutkannya dan juga
Berikan beberapa hal yang akan disampaikan pada wawancara berikutnya? Dengan
demikian, pengisah nantinya dapat mengingat kembali kisahnya Berdasarkan pertanyaan
pewawancara tadi ada.

Beberapa teknik yang mungkin dapat diterapkan dalam mengakhiri wawancara, diantaranya
adalah:

#Setelah wawancara berakhir sebaiknya pewawancara tidak terlalu lama di tempat


pengisah.

#Apabila wawancara hanya berlangsung 60 menit dan pengisah minta berhenti dan
dilanjutkan lain waktu maka sebaiknya pewawancara segera menutup pembicaraan dan
jangan mendesak untuk melanjutkan wawancara.
#Memperhitungkan adanya kejenuhan pada pengisah karena sudah terlalu sering
diwawancarai oleh pihak-pihak lain pada waktu-waktu sebelumnya.

#Carilah tempat untuk melakukan wawancara yang jauh dari keramaian karena tempat yang
ramai akan mempengaruhi jalannya wawancara.

3. Melakukan wawancara tidak selamanya dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan
keinginan kita. Banyak kendala yang dihadapi dalam melakukan wawancara. Hal ini dapat
dilihat dari mulai menghubungi pengisah sampai wawancara dilaksanakan. Semua itu
tergantung pada situasi dan kondisi yang ada, baik itu muncul dari pengisah, pewawancara
maupun dari lingkungan, seperti jarak tempat tinggal pengisah, pewawancara, jalan macet,
dan sebagainya.

Untuk mengatasi hal demikian, perlu adanya antisipasi sejak dini agar kendala-kendala yang
timbul dalam wawancara dapat dikurangi.

Adapun kendala-kendala yang sering muncul dalam wawancara adalah sebagai berikut:

#Fisik pengisah yang sudah tua.

#Pengisah yang masih ragu-ragu dalam memberikan keterangan.

#Sikap curiga dari si pengisah.

#Masalah-masalah sensitif yang berkaitan dengan isu politik sering menimbulkan kesulitan
dalam wawancara.

#Kurang mengenal karakter pengisah pada awal wawancara.

#Kesulitan dalam menghubungi pengisah karena sering tidak berada di tempat sehingga
harus berulang kali dihubungi. Di sinilah diperlukan kesabaran dari pewawancara.

#Pengisah yang secara tiba-tiba membatalkan janji wawancara secara mendadak.

#Kesulitan dalam menghentikan pengisah yang berbicara terus-menerus.

#Mundurnya waktu wawancara sehingga pewawancara harus menunggu lama.


4.

BERITA ACARA
PERSETUJUAN PENGGUNAAN HASIL WAWANCARA

Bahwa pada hari ini tanggal 7 bulan November 2022 telah dilaksanakan wawancara sejarah
lisan dengan pengisah bernama Ibrahim, yang bertempat tinggal di jalan kasimudin nomor
07 Rt. 05, Kelurahan Tanjung Palas Tengah, Kecamatan Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan,
Tanjung Selor. Berdasarkan kesepakatan antara pewawancara dengan pengisah bahwa hasil
wawancara ini dapat diinformasikan kepada peneliti atau publik bilamana" peneliti tersebut
telah mendapat persetujuan tertulis dari pengisah atau wawancara tersebut telah melewati
masa lima tahun sejak dilangsungkan" atau" peneliti tersebut telah memberikan hasil
transkripsi wawancara tersebut."

Demikian, surat persetujuan dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Tanjung Selor 7 November 2022


Pewawancara Pengisah

Zulkipli Islamsyah Ibrahim

Anda mungkin juga menyukai