tgs2 S Lisan Zulk
tgs2 S Lisan Zulk
Kondisi Sekarang pasti jauh berbeda dengan masa lalu, sekarang pewawancara dapat
menggunakan alat perekam apabila akan melakukan wawancara. Namun yang perlu
diperhatikan adalah pakailah peralatan wawancara yang mudah diperoleh dan dibawa
kemana-mana. Mulailah untuk merencanakan Peralatan apa saja yang diperlukan untuk
wawancara.
Di pasaran terdapat beberapa jenis alat perekam yang harus memenuhi syarat-syarat yang
dibutuhkan oleh pewawancara. Namun kecanggihan teknologi yang berkembang ternyata
sangat sulit untuk menentukan alat perekam mana saja yang dipilih. Kebingungan itu tentu
saja akan membawa dampak yang kurang baik bagi pewawancara. Menghadapi hal itu maka
perlu diperhatikan para pewawancara dalam menggunakan alat perekaman adalah sebagai
berikut:
Pertimbangkan juga alat rekaman yang tidak selalu tergantung pada listrik, namun dapat
juga dipergunakan dengan baterai. Hal ini untuk mengantisipasi apabila penghisap yang
dihubunginya ternyata tinggal di suatu daerah yang belum ada jaringan listriknya. Dengan
demikian baterai dapat menjadi alat yang dipergunakan sebagai pengganti listrik.
Keberadaan alat perekaman ini sekarang menjadi penting karena anda tidak perlu harus
selalu menulis terhadap apa yang disampaikan oleh pengisah. Semua suara dan gerak
pengisah maupun suara lainnya, yang berada di sekitar kita pada saat wawancara
berlangsung pasti akan masuk. Alat rekaman ini merupakan sarana dokumentasi yang unik
karena peneliti akan mudah mendengarkan suara dengan kualitas yang baik dan dapat
melihat orang yang sedang diwawancarainya.
Beberapa teknik yang mungkin dapat diterapkan dalam mengakhiri wawancara, diantaranya
adalah:
#Apabila wawancara hanya berlangsung 60 menit dan pengisah minta berhenti dan
dilanjutkan lain waktu maka sebaiknya pewawancara segera menutup pembicaraan dan
jangan mendesak untuk melanjutkan wawancara.
#Memperhitungkan adanya kejenuhan pada pengisah karena sudah terlalu sering
diwawancarai oleh pihak-pihak lain pada waktu-waktu sebelumnya.
#Carilah tempat untuk melakukan wawancara yang jauh dari keramaian karena tempat yang
ramai akan mempengaruhi jalannya wawancara.
3. Melakukan wawancara tidak selamanya dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan
keinginan kita. Banyak kendala yang dihadapi dalam melakukan wawancara. Hal ini dapat
dilihat dari mulai menghubungi pengisah sampai wawancara dilaksanakan. Semua itu
tergantung pada situasi dan kondisi yang ada, baik itu muncul dari pengisah, pewawancara
maupun dari lingkungan, seperti jarak tempat tinggal pengisah, pewawancara, jalan macet,
dan sebagainya.
Untuk mengatasi hal demikian, perlu adanya antisipasi sejak dini agar kendala-kendala yang
timbul dalam wawancara dapat dikurangi.
Adapun kendala-kendala yang sering muncul dalam wawancara adalah sebagai berikut:
#Masalah-masalah sensitif yang berkaitan dengan isu politik sering menimbulkan kesulitan
dalam wawancara.
#Kesulitan dalam menghubungi pengisah karena sering tidak berada di tempat sehingga
harus berulang kali dihubungi. Di sinilah diperlukan kesabaran dari pewawancara.
BERITA ACARA
PERSETUJUAN PENGGUNAAN HASIL WAWANCARA
Bahwa pada hari ini tanggal 7 bulan November 2022 telah dilaksanakan wawancara sejarah
lisan dengan pengisah bernama Ibrahim, yang bertempat tinggal di jalan kasimudin nomor
07 Rt. 05, Kelurahan Tanjung Palas Tengah, Kecamatan Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan,
Tanjung Selor. Berdasarkan kesepakatan antara pewawancara dengan pengisah bahwa hasil
wawancara ini dapat diinformasikan kepada peneliti atau publik bilamana" peneliti tersebut
telah mendapat persetujuan tertulis dari pengisah atau wawancara tersebut telah melewati
masa lima tahun sejak dilangsungkan" atau" peneliti tersebut telah memberikan hasil
transkripsi wawancara tersebut."