PERBAIKAN VII
ﺒﺳﻢﺍﷲﺍﻟﺮﺤﻤﻦﺍﻟﺮﺤﯾﻢ
FORMULIR PENGAJUAN ETIK PENELITIAN KESEHATAN YANG
MEMANFAATKAN HEWAN PERCOBAAN
No.Registrasi Protokol :
2 Judul Penelitian:
3. Tipe Proyek
Proyek Baru
Proyek Lanjutan
Proyek Perubahan
kerjasama nasional
kerjasama internasional
(lampirkan persetujuan etik dari negara tersebut )
Selesai:
Deskripsi Penelitian :
12. Protokol penelitian ini telah dibahas dengan Penanggung Jawab Lab/ Ahli Hewan Percobaan/ Komisi
Pemanfaatan dan Pemeliharaan Hewan Percobaan (KPPH)?
Ya Tidak
13. Bila ya, apakah ada rekomendasi KPPH tentang protokol penelitian yang diajukan ?
Ya Tidak
a. Tujuan proyek :
.
b. Alasan memanfaatkan hewan dalam kajian penelitian ini ( silahkan kemukakan dengan review
literatur).
.
c. Prosedur yang akan dilakukan (termasuk pre, post, dan selama pelaksanaan ).
- Pre Penelitian:
- Post Penelitain :
- Selama Penelitian :
d. Lama penelitian :
Ya Tidak
16. Peralatan dan obat-obatan/ anestesi yang akan digunakan terhadap hewan
a. Peralatan :
b. Obat penenang-analgesik (anestesia)
Nama obat:
c. Obat –obatan lainnya
Nama obat:
A B C D E
(*)
A : Penelitian yang dilakukan pada hewan invertebrata, atau tumbuhan, bakteri, amuba (binatang
bersel satu).
B : Penelitian pada hewan vertebrata yang sedikit sekali atau sama sekali tidak menimbulkan rasa
ketidak nyamanan
C : Penelitian pada hewan vertebrata yang sedikit menimbulkan stres atau rasa sakit tetapi pendek
D : Penelitian yang dilakukan pada hewan vertebrata dimana stress dan rasa sakit tidak bisa
dihindarkan.
E : Prosedur yang menimbulkan rasa sakit di atas toleransi sakit pada hewan tanpa dianestesi, dalam
keadaan sadar.
18. Lokasi dimana hewan akan ditempatkan :
ﺒﺳﻢﺍﷲﺍﻟﺮﺤﻤﻦﺍﻟﺮﺤﯾﻢ
RINGKASAN PROPOSAL
3. Jelaskan dengan singkat tetapi lengkap tentang tujuan, hipothese manfaat yang
jelas dari penelitian ini:
- Tujuan : untuk mengetahui efektifitas ekstrak daun kebiul (Caesalpinia
bonduc (L).Roxb) dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus dengan
diabetes melitus yang diinduksi streptozotocin
- Hipotesis : Ekstrak daun kebiul (Caesalpinia bonduc (L).Roxb)
memberikan efek hipoglikemik terhadap tikus dengan diabetes melitus
yang diinduksi streptozotocin
4. Jelaskan dengan singkat tetapi lengkap tentang latar belakang ilmiah dari
penelitian ini dan rencana penelitiannya. Scientific background to the project and
project plan:
Oleh karena prevalensi diabetes melitus yang tinggi di Indonesia serta himbauan
WHO untuk selalu mengembangkan penelitian tentang herbal medicine yang
berpotensi sebagai agen hipoglikemik dikarenakan penggunaan jangka obat
sintetik yang memiliki efek samping serta penggunaan obat seumur hidup yang
meningkatkan beban negara. Serta hasil penelitian terhadap senyawa flavonoid
dari inti biji kebiul (Caesalpinia bonduc (L).Roxb) yang terbukti memiliki efek
hipoglikemik dan profil senyawa tanaman kebiul (Caesalpinia bonduc (L).Roxb)
yang memperlihatkan bahwa senyawa flavonoid ini paling banyak ditemukan
pada daun, maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian tentang Uji
Efektivitas Ekstrak Daun Kebiul (Caesalpinia Bonduc (L).Roxb) Terhadap
Kadar Glukosa Darah Tikus Dengan Diabetes Melitus Yang Diinduksi
Streptozotocin.
5. Apakah metode yang digunakan pada penelitian ini bisa dilakukan dengan
simulasi komputer atau dilakukan pada binatang percobaan?
Ya No
6. Jelaskan dengan ringkas semua metode yang anda gunakan pada subyek hewan
coba:
- Dipilih secara random 25 ekor tikus wistar lalu diaklimatisasi selama 7
hari kemudian diinjeksi streptozotocin intraperitoneal pada hari ke-8 dan
diberi diet tinggi lemak pada hari ke 8,9 dan 10 lalu diukur kadar glukosa
darahnya cara tikus yang telah diberi anestesi lokal dipasang pada penahan
lalu dimasukkan jarum 23 G ke dalam pembuluh darah tanpa menggosok
ekor tikus terlebih dahulu.
- Tikus yang telah mengalami peningkatan kadar glukosa darah >200
mg/dL dikelompokkan menjadi 5 kelompok yaitu : kelompok kontrol
positif yang akan diinjeksi glibenclamid, kelompok kontrol negatif yang
akan diinjeksi Na-CMC serta kelompok konsentrasi ekstrak kebiul
200/KgBB, 300/KgBB dan 400/KgBB
- Setelah dilakukan intervensi glukosa darah diukur kembali pada jam ke
0,2,4,6 dan 24 dengan cara tikus yang telah diberi anestesi lokal dipasang
pada penahan lalu dimasukkan jarum 23 G ke dalam pembuluh darah
tanpa menggosok ekor tikus terlebih dahulu.
7. Jelaskan kemungkinan bahaya, risiko atau efek samping dari cara yang anda
gunakan, serta kewaspadaan yang anda lakukan untuk mencegah atau
meminimalkan hal tersebut:
- Risiko perdarahan pasca pengambilan sampel darah dapat dihindari
dengan kompresi lokasi pengambilan sampel
- Nyeri akibat pengambilan darah dapat dihindari dengan melakukan
anestesi lokal sesuai SOP
- Risiko infeksi pada daerah pengambilan sampel darah dapat dicegah
dengan melakukan tindakan yang aseptik dan menjaga lingkungan hewan
coba tetap bersih
8. Jelaskan hal-hal yang tidak enak atau yang mengganggu subyek tapi harus
dilakukan oleh subyek.
Subyek harus diinduksi streptozotocin agar mengalami diabetes melitus
9. Tuliskan jumlah, jenis dan batasan usia subyek termasuk kontrol bila ada.
- Jumlah : 25
- Jenis : tikus wistar (Rattus novergicus) putih jantan berat ± 200 gram
- Usia : ± 3 bulan.
11. Apakah ada hubungan khusus antara subyek dengan orang yang merekrutnya?
Tidak ada
15. Fasilitas apa yang anda sediakan untuk mencegah dan mengatasi adverse event?
Menggunakan APD dan melakukan tindakan yang steril
16. Bagaimana anda menjaga kerahasiaan informasi, baik selama penelitian maupun
setelah penelitian selesai?
Dengan tidak menyebarkan hasil penelitian sampai penelitian selesai
(b). Apakah pada penelitian ini digunakan tehnik DNA, toksin, mutagen,
tetragon atau karsinogen?
Ya Tidak
18. Apakah proposal ini dimintakan persetujuan etik dari komite etik lain ?
Ya Tidak
19. Isu etik apakah yang mungkin terjadi pada pelaksanaan proyek penelitian,
sehubungan dengan jawaban anda terdahulu?
Isu etik yang mungkin terjadi adalah keadilan dalam memperlakukan subyek dan
kesejahteraan hewan.
Jelaskan jawaban anda untuk hal tersebut!
- Kesejahteraan hewan: Dalam penelitian diabetes melitus yang
menggunakan tikus sebagai model, penting untuk memastikan bahwa
tikus-tikus tersebut diperlakukan dengan baik dan mendapatkan
perawatan yang memadai. Ini termasuk kondisi kandang yang sesuai,
pemberian makanan dan air yang cukup, serta pemantauan kesehatan
secara berkala untuk mengidentifikasi potensi penderitaan atau penyakit.
- Penghindaran penderitaan yang tidak perlu: Peneliti harus berusaha untuk
mengurangi penderitaan yang tidak perlu pada hewan percobaan. Ini
berarti menggunakan metode alternatif yang tidak melibatkan penderitaan
hewan atau menggunakan teknik yang lebih meminimalkan stres dan rasa
sakit bagi tikus dalam penelitian.
- Validitas dan relevansi penelitian: Pertimbangan etika juga harus
melibatkan pertanyaan tentang apakah penggunaan hewan coba dalam
penelitian ini benar-benar diperlukan untuk mendapatkan hasil yang
relevan dan valid. Dalam beberapa kasus, penelitian dengan model hewan
mungkin menjadi langkah yang diperlukan sebelum mencoba
diaplikasikan pada manusia. Namun, para peneliti harus secara kritis
mempertimbangkan manfaat ilmiah yang diharapkan dan pertimbangan
etis dalam penggunaan hewan coba.
- Alternatif pengujian: Isu etika muncul tentang penggunaan tikus diabetes
melitus sebagai model penelitian. Peneliti harus mempertimbangkan
penggunaan alternatif pengujian, seperti penggunaan sel-sel atau model in
silico (dalam komputer), jika memungkinkan, untuk mengurangi
penggunaan hewan coba atau menerapkan metode non-invasif.
- Pengawasan dan persetujuan etika: Penelitian yang melibatkan hewan
coba harus melewati proses pengawasan dan persetujuan etika oleh komite
etika atau badan yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
penelitian ini sesuai dengan standar etika yang tinggi dan relevan dengan
tujuan penelitian yang diinginkan.
- Penggunaan data yang ada: Peneliti harus mencari dan memanfaatkan data
yang sudah ada, jika memungkinkan, untuk menghindari pengulangan
penelitian yang tidak perlu pada hewan coba.
- Penting untuk selalu menekankan perlunya mempertimbangkan isu-isu
etika dalam penelitian yang melibatkan hewan coba, termasuk dalam
penelitian diabetes melitus menggunakan tikus sebagai model. Tujuan
utama adalah memastikan bahwa perlakuan terhadap hewan coba
dilakukan secara etis dan penelitian dilakukan dengan mempertimbangkan
kesejahteraan dan keadilan terhadap hewan tersebut.
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca dan mengerti tentang peraturan-
peraturan terbaru tentang percobaan yang dilakukan pada manusia atau hewan dan penjelasan-
penjelasan tambahan tehadap peraturan tersebut. Saya menyadari tanggung jawab yang harus
saya jalankan dalam menjalankan semua langkah-langkah penelitian saya, prinsip-prinsip dan
lain-lain hal yang ditentukan oleh Komite Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Makassar sehubungan dengan etika penelitian
menggunakan subyek manusia atau hewan.
ﺒﺳﻢﺍﷲﺍﻟﺮﺤﻤﻦﺍﻟﺮﺤﯾﻢ
Lampiran 1 :
Susunan Tim Peneliti
N0 Nama Kedudukan
dalam penelitian
ﺒﺳﻢﺍﷲﺍﻟﺮﺤﻤﻦﺍﻟﺮﺤﯾﻢ
Lampiran 2:
Biodata Peneliti Utama
I. Identitas Peneliti
Nama Anisah Ainun Zahrah
Tempat dan tanggal lahir Sikeli, 24 Januari 2002
Jenis kelamin Perempuan
Pekerjaan Mahasiswa
No. HP 081243784010
Tempat tinggal Minasa Upa
Email anisahainunzahrahregistrasi@gmail.com
ﺒﺳﻢﺍﷲﺍﻟﺮﺤﻤﻦﺍﻟﺮﺤﯾﻢ
Lampiran 3 :
SURAT PERSETUJUAN
Jabatan : pembimbing
NIM : 105421102320
Menyatakan setuju bila yang bersangkutan di atas melakukan penelitian dengan judul:
Uji Efektivitas Ekstrak Daun Kebiul (Caesalpinia Bonduc (L).Roxb) terhadap Kadar
Glukosa Darah Tikus dengan Diabetes Melitus yang Diinduksi Streptozotocin
ﺒﺳﻢﺍﷲﺍﻟﺮﺤﻤﻦﺍﻟﺮﺤﯾﻢ
Lamp 4
PENANGGUNG JAWAB HEWAN PERCOBAAN
Keputusan : Diterima
Perbaikan
Ditolak
Nomor Rujukan:
0 0 0 0
ﺒﺳﻢﺍﷲﺍﻟﺮﺤﻤﻦﺍﻟﺮﺤﯾﻢ
MAJELIS PENDIDIKAN TINGGI PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEDOKTERAN & ILMU KESEHATAN
KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN
Alamat: Lt.3 KEPK Jl. Sultan Alauddin No. 259 Tlp. 0411- 840 199, E-mail: ethics@med.unismuh.ac.id, Makassar, Sulawesi Selatan
ﺒﺳﻢﺍﷲﺍﻟﺮﺤﻤﻦﺍﻟﺮﺤﯾﻢ
Lampiran 5 :
DESKRIPSI PENELITIAN
A. LATAR BELAKANG
Artinya:
“ Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya Kami
tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik?” Syu’ara (26)
ayat 7
Artinya
"Allah tidak menurunkan suatu penyakit kecuali menurunkan obat baginya."(HR.
Muslim)
Oleh karena adanya himbauan tersebut dan hasil penelitian terhadap senyawa
flavonoid dari inti biji kebiul (Caesalpinia bonduc (L).Roxb) yang terbukti memiliki
efek hipoglikemik. Serta profil senyawa tanaman kebiul (Caesalpinia bonduc (L).Roxb)
yang memperlihatkan bahwa senyawa flavonoid ini paling banyak ditemukan pada daun,
maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian tentang UJI EFEKTIVITAS
EKSTRAK DAUN KEBIUL (CAESALPINIA BONDUC (L).ROXB) TERHADAP
KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DENGAN DIABETES MELITUS YANG
DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu “apakah ekstrak daun kebiul
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas ekstrak daun kebiul
(Caesalpinia bonduc (L).Roxb) dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus dengan
diabetes melitus yang diinduksi streptozotocin.
2. Tujuan Khusus.
a. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian ekstrak daun kebiul
mg/KgBB
mg/KgBB
c. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian ekstrak daun kebiul
mg/KgBB
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Sebagai bahan pengetahuan dan pembelajaran tersendiri dalam melakukan
penelitian eksperimental di laboratorium.
2. Bagi Universitas
Menjadi referensi pengetahuan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Makassar mengenai tanaman herbal daun kebiul
(Caesalpinia bonduc (L).Roxb) dan menambah pengetahuan tentang penyakit endokrin
dan metabolik diabetes melitus
3. Bagi Masyarakat
Menambah pengetahuan masyarakat bahwa daun kebiul (Caesalpinia bonduc
(L).Roxb) dapat digunakan untuk penyakit diabetes melitus.
E. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
1) Tikus wistar yang cacat
2) Tikus wistar yang albino
3) Tikus wistar yang tidak mampu beradaptasi.
a. Alat
Alat-alat yang digunakan adalah : spoit 1ml, spoit 5 ml, pipet tetes,
glukometer, cawan porselin, gelas ukur 50 ml dan 100 ml, mortir, neraca analitik,
timbangan analitik, stamper, rotavapor, seperangkat alat maserasi, gelas piala 50
ml,tabung reaksi, jarum 23 G.
b. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : simplisia daun kebiul
(Caesalpinia bonduc (l).roxb) , larutan CMC-Na 1 %, tablet glibenclamid, etanol
96%, strip glukometer, aquades, larutan Mg, larutan HCl, larutan FeCl3 1%.
c. Penentuan Jumlah Sampel
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah tikus wistar (Rattus
novergicus).Pada penelitian ini jumlah sampel minimal diestimasi berdasarkan rumus
Federer sebagai berikut :
(t-1)(r-1)>15
Keterangan :
r = jumlah sampel tiap kelompok perlakuan
t = banyaknya kelompok perlakuan
( t-1)(r-1) > 15
d. (5-1)(r-1) > 15
e. (4) (r-1) > 15
g. r>3,75 + 1
F. Hipotesis
A. Alat
- spoit 1ml
- spoit 5 ml
- pipet tetes
- glukometer
- cawan porselin
- gelas ukur 50 ml dan 100 ml
- mortir
- neraca analitik
- timbangan analitik
- stamper
- rotavapor
- seperangkat alat maserasi
- gelas piala 50 ml
- tabung reaksi
- jarum 23 G.
B. Bahan
- simplisia daun kebiul (Caesalpinia bonduc (l).roxb)
- larutan CMC-Na 1 %
- tablet glibenclamid
- etanol 96%
- strip glukometer
- Aquades
- larutan Mg
- larutan HCl
- larutan FeCl3 1%.
Lampiran 9.
Rencana Biaya Penelitian
Novergicus
tikus
Jumlah 4.425.000
DAFTAR PUSTAKA
ﺒﺳﻢﺍﷲﺍﻟﺮﺤﻤﻦﺍﻟﺮﺤﯾﻢ