I. KITCHEN COSTING
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menghasilkan perhitungan biaya (Cost) dari setiap Resep makanan produksi
Radien Restaurant Surabaya
2. Menghasilkan perhitungan Cost dari susunan menu Radien Restaurant Surabaya
yang telah ditetapkan pada Meal Presentation.
3. Menghasilkan perhitungan waste/yield dari produk olahan Radien Restaurant
Surabaya
4. Menghasilkan perhitungan Cooking Test/ Shrinkage dari produk-produk olahan
Radien Restaurant Surabaya/bahan baku.
B. MATERI
1. Pengertian dan Istilah
Perlu dipahami bahwa setiap bahan makanan yang akan diolah selalu melewati
tahapan dibersihkan, dicuci, membuang bagian-bagian yang tidak berguna/ rusak, dan
hanya bagian yang baik saja yang dipilih untuk diikutkan dalam proses pengolahan
makanan selanjutnya. Proses demikian disebut sebagai proses trimming atau
penyiangan. Bagian bahan yang dibuang baik karena rusak atau akibat triminning
disebut Loss in Trimming. Adanya bagian bahan yang dibuang tersebut akan
berpengaruh pada Food Cost atau Raw Material Cost, terlebih hal ini akan
berlangsung setiap hari. Contoh lihat tabel 1 berikut ini.
Berdasar hal tersebut, maka petugas (staf) dapur harus melakukan penyelamatan
terhadap sisa-sisa penyiangan, misalnya tetelan tulang, agar dapat dimanfaatkan
menjadi makanan lain, sehingga tidak seluruhnya dibuang, dengan demikian maka
food cost dapat dikurangi, dan oleh karenanya petugas dapur dituntut untuk selalu
menumbuhkan kreatifitasnya.
96
Agar tidak terjadi perbedaan pemahaman, maka terdapat beberapa istilah yang
perlu dipahami, antara lain:
a. Kitchen Costing dapat didefinisikan sebagai:
Metode perhitungan Raw Material (bahan baku) melalui perhitungan Yield Test
(wastage) dan Cooking Test (shrinkage) sehingga dapat diperoleh harga pokok
produksi yang selanjutnya akan digunakan dalam perhitungan harga jual.
b. Raw Material adalah
Bahan baku yang berupa bahan makanan yang dikategorikan ke dalam
jenisnya, seperti meat, poultry, fish, seafood, drygoods, dengan takaran satuan
berat yang telah ditentukan.
c. Original (frozen) weight atau berat utuh adalah
Berat asli dari keseluruhan bahan baku dalam satuan ukuran tertentu yang
diperoleh pada saat serah terima antara petugas Receiving dengan Pemasok.
d. Usable Weight atau Net Weight atau Berat Terpakai adalah
Berat bahan baku dari keseluruhan berat asli setelah melalui proses Yield Test
sehingga siap digunakan dalam proses produksi atau dengan kata lain berat
terpakai.
e. Waste Weight/Trimming atau Berat Tidak Terpakai adalah
Berat bahan baku dari keseluruhan berat asli setelah melalui proses Yield Test,
yang pada akhirnya bahan tersebut tidak digunakan, antara lain berupa plastic
pembungkus, liquid, air, darah (blood), lemak, kepala, kulit, ekor, shell (kulit
kerang), dan hasil-hasil trimming lainnya.
f. Yield Test adalah
Bagian dari proses Costing, yang tujuannya mencari perhitungan prosentase
(%) perbandingan antara Usable Weight atau berat terpakai dan Waste
Weight/Trimming terhadap original (frozen) weight atau berat utuh yang akan
digunakan dalam proses produksi.
g. Cooking Test adalah
Bagian dari proses Costing, yang tujuannya mencari jumlah berat penyusutan
dari bahan baku yang telah melalui proses pemasakan (cooking)
h. Cost Price adalah
Biaya bahan baku yang diperhitungkan berdasarkan harga pembelian dan
proses costing. Cost price ini selanjutnya digunakan pihak perusahaan untuk
proses produksi selanjutnya.
Usable Weight
Original Weight X 100 = % Usable
97
Waste Weight
……………………………..X100 = % Waste
Original Weight
Keterangan:
% Usable adalah prosentase berat raw material yang siap dimasak.
% Waste adalah prosentase berat raw material yang tidak terpakai
b. Formula untuk mencari berat Raw Material setelah perhitungan Waste adalah:
Usable Weight
= Gross Weight-1
(100% - %Waste)
Keterangan:
Net Weight atau Usable Weight adalah berat raw material yang
dikehendaki.
Grooss Weight-1 adalah berat Raw Material setelah Yield Test atau berat
bahan baku siap masak.
c. Formula untuk mencari berat matang Raw Material setelah perhitungan Cooking
Test (Shrinkage) sebagai berikut:
Gross Weight-1
(100% - % Shrink) = Gross Weight-2
Keterangan:
Net Weight adalah berat raw material yang dikehendaki.
Grooss Weight-2 adalah berat Cooking Test (Shrinkage) atau berat bahan
baku yang harus dikeluarkan dari Store (khusus untuk bahan baku yang
disimpan dalam keadaan masak).
Usable Weight
= Gross Weight-1
(100% - % Waste)
98
4. Contoh Perhitungan
Contoh – 1 Braised Chicken Leg Boneless
Diketahui :
Harga Chicken Leg Boneless = Rp. 24.000,-/kg
Tingkat % Waste = 7,28%
Tingkat % Shrink = 30, 9 %
Ditanyakan:
Berapa banyak (berat) ayam (chicken) yang dibutuhkan untuk
mendapatkan 60 gram berat bersih atau berat siap masak ?
Berapa banyak ayam (raw material) yang dibutuhkan untuk mendapatkan
Braised Chicken (Cooked Weight) sebanyak 60 gram ?
Berapa Cost untuk 60 gram Braised Cooked Weight tersebut ?
Jawab:
a. Mencari berat Chicken dengan perhitungan Wastage
Usable Weight
Gross Weight –1 = ……………………..
(100% - %Waste)
60 gram
= (100% - 7,28%)
60 gram
= 92,72%
60 gram
0,9272
=
Gross Weight-1
Gross Weight -2 = .. (100% - %Shrink)
’
64,71 gram
= (100% - 30,9%)
]
64,71 gram
= 69,10%
64,71 gram
= 0,6910%
Berat inilah (Gross Weight-2) yang selanjutnya digunakan sebagai dasar dalam
estimasi bahan.
99
c. Mencari Cost Price 60 gram Braised Chicken Cooked Weight
Rp. 24.000,-
= 93,65 X
1000
= Rp. 2.247,6
15 gram
=
54,36%
15 gram
= 0,5436
Berat inilah yang selanjutnya digunakan sebagai dasar dalam estimasi bahan.
Rp. 69.500,-
= 27,59 X
3000
= Rp. 639,17
100
Jadi, apabila hendak membuat Apricot Danish @ 80 gram, maka 1 kaleng
Apricot halves (3000 gram) hanya dapat menghasilkan Apricot Danish 108 pcs,
diperoleh dari = 3000 : 27,59 = 108 buah/potong.
5. Cara Menetapkan Yield Test
Langkah-langkah menetapkan Yield Test sebagai berikut:
a. Menentukan ‘Item” bahan yang akan di test.
b. Melihat purchace specification (dilihat pada number of specification/NOS).
Setiap item bahan harus memiliki NOS, sehingga memperlancar operasional.
Misalnya: Apel memiliki NOS: 123, hal tersebut menunjukkan tempat
penyimpanan, yaitu pada Lemari File 1, laci 2 pada dokumen urutan ke 3.
c. Dalam dokumen tersebut dijelaskan spesifikasi apel yang diperlukan, yaitu
jenis Apel Washington, per kg berisi 6 buah dengan 6 cm, dst.. Item
tersebut digunakan untuk RESEP NO.2104, artinya digunakan dalam resep
yang disimpan pada laci 2, dokumen 2, urutan ke 04.
d. Mengetahui berat dan harga waktu pembelian (total weight as purchase).
Misalnya 3 kg apel harga Rp. 36.900,-
e. Melakukan uji bahan baku atau Yield Test, dengan cara:
Misalnya buah Apel.
Berat waktu beli 3 kg, dibagi menjadi 3 sehingga masing-masing
bagian adalah 1 kg.
Apel 1 kg pertama dikupas dan setelah selesai apel kupas ditimbang,
menunjukkan 700 kg atau terjadi pengurangan berat oleh akibat
pengupasan (less intisial peeling) sebesar 30% dari berat awal.
Dengan kata lain bahan yang dapat digunakan (apel kupas) = 70%.
Apel kupas selanjutnya dibersihkan dari bagian dalam yang berbiji
(hati apel). Setelah selesai dilakukan penimbangan ulang, hasilnya
menunjukkan berat 600 gram. Hal ini menunjukksn terjadi
pengurangan (less intisial slicing) sebesar 10% dari berat awal (1000
gram). Dengan kata lain apel bersih yang siap digunakan adalah 60%.
Lakukan hal yang sama untuk 1 kg apel kedua dan 1kg untuk apel
ketiga. MIsal. Apel kupas kedua tersisa 720 dan hasil trimming
menghasilkan bahan siap pakai sebesar 640 gram. Sedangkan 1 kg
apel ketiga menunjukkan apel kupas sebesar 680 dan stelah di
trimming diperoleh apel siap pakai sebesar 595 gram.
Masukkan data di atas ke dalam tebel Yield Test (tabel 2), untuk
kemudian dihitung rata-rata berat bahan terbuang dan rata-rata berat
bahan yang dapat digunakan. Selanjutnya hitung dalam bentuk
prosentase.
Hasil perhitungan % bahan terbuang (waste) dan % bahan yang dapat
digunakan (usable) digunakan sebagai pedoman dalam perhitungan
101
estimasi (perkiraan) bahan dan biaya dalam suatu produk olahan
yang menggunakan item bahan yang dimaksud.
Contoh-1
YIELD TEST BUAH APEL
102
Contoh-2 adalah Yield Test Sebuah Perusahaan Makanan tentang Chicken
Leg Boneless.
YIELD TEST
CURRENT USE PRODUCT
YTCUP
Number : 01111
Date : 15 Mei '2010
Product : Chicken Leg Boneless
Brand/ Supplier : -
Requested by : EC / Regular Test
Inventory Stock Number : 8020005
Cooking & Preparation I II III IV
Original
Detail OW (gram) OW (gram) OW (gram)
Weight/OW (g)
Original Frozen Weight 2000 2000 2000 2000
Plastic/ Blood/ Fat 138 102 152 190
Usable Weight 1862 1898 1848 1810
Total Pcs 13 14 13 16
Average Weight/ pcs 143.23 135.57 142.15 113.13
Comment:
103
COOKING TEST
CURRENT USE PRODUCT
104
Contoh-3 adalah Yield Test Sebuah Perusahaan Makanan tentang Beef
Topside Local.
YIELD TEST
CURRENT USE PRODUCT
Comment:
105
COOKING TEST
CURRENT USE PRODUCT
106
Apple Pie
Diketahui :
Harga Apple Washington = Rp. 112.500,-/ 5 kg
Tingkat % Waste = 42,65%
Satu porsi Apple Pie beratnya 80 gram, membutuhkan Apple Washington
dengan berat bersih 20 gram.
Ditanyakan:
Berapa banyak (berat) kotor Apple Washington yang dibutuhkan untuk
mendapatkan 20 gram berat bersih ?
Berapa Cost untuk 20 gram Apple Washington tersebut ?
C. LATIHAN
Untuk mengukur pemahaman terhadap materi ini, Anda diminta mengerjakan latihan
berikut ini dengan bantuan program Excel.
1. Saudara diminta untuk menghasilkan perhitungan biaya (Cost) dari Resep
makanan produksi Radien Restaurant Surabaya dengan rincian seperti berikut ini.
2. Anda diminta menetapkan tiga jenis hidangan dan diminta untuk menghasilkan
perhitungan Cost dari susunan menu tersebut yang telah ditetapkan pada Meal
Presentation (dalam hal ini Anda diminta menetapkan perkiraannya). Misalnya,
Menu daging = per potong = 80 gram
3. Anda diminta menghasilkan perhitungan waste/yield dari produk olahan komersial
sebuah restoran !
4. Anda diminta menghasilkan perhitungan Cooking Test/ Shrinkage dari produk-
produk olahan Radien Restaurant Surabaya/bahan baku.
107
Jika mengalami kesulitan segeralah membaca ulang materi atau menanyakannya kepada
dosen yang bersangkutan.
II. ESTIMASI BAHAN
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai pembelajaran materi ini diharapkan mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian estimasi bahan dengan benar
2. Melakukan konversi resep dengan benar dan cepat dengan bantuan program
excel.
3. Menghitung Original Ingridient dari standar resep yang telah ditetapkan dengan
benar dengan bantuan program excel.
4. Menyusun estimasi bahan dan biaya suatu menu dengan benar dan cepat dengan
bantuan program excel.
B. MATERI
1. Pengertian Estimasi Bahan
Estimasi bahan adalah tindakan merancang atau memperkirakan kebutuhan
bahan-bahan yang diperlukan untuk suati hidangan dalam jumlah porsi tertentu.
Estimasi bahan dibuat berdasarkan: (1) standar resep yang telah ditetapkan
perusahaan; (2) ukuran porsi; 3) daftar harga pasar yang berlaku; dan (4) yield test
bahan baku yang telah ditetapkan.
Penyusunan estimasi bahan dimaksudkan untuk mengetahui:
(2) Jenis dan ukuran bahan yang diperlukan dalam suatu kegiatan produksi;
(3) Besarnya biaya yang diperlukan atas bahan-bahan yang digunakan;
(4) Meminimalis kemungkinan tertinggalnya (terselip) bahan-bahan yang
diperlukan; dan
(5) Meningkatkan efisiensi.
108
CONTOH:
1. Jenis makanan yang akan dibuat:
a. Martabak Mini;
b. Lemper Ayam;
c. Skotel Tahu;
d. Es Menado
109
Jika pada standar resep ditetapkan untuk 20 orang, dan pada situasi
berbeda resep tersebut diperlukan untuk sejumlah 500 orang, atau resep semula
untuk 50 orang dan hendak dirubah untuk 10 orang, maka agar diperoleh ukuran
bahan yang tepat perlu dilakukan konversi resep. Berikut ini dijelaskan cara
mengkonversi resep dengan kuantitas yang berlainan.
Contoh:
Ke empat resep tersebut masing-masing diharapkan dapat dirubah guna
kepentingan 100 porsi. Untuk itu konversi resepnya dapat dilakukan sbb:
a. Resep Standar Martabak Mini untuk 40 porsi dan untuk dikonversikan untuk
100 porsi,
b. Conversion Factor untuk kebutuhan tersebut adalah = 100 : 40 = 2.5
c.Resep hasil konversi sebagai berikut:
Catatan:
Pada standar resep dan resep hasil konversi yang sesungguhnya,metode,
unit cost, total coct dan catatan/remark yang diperlukan untuk penjelasan
bahan-bahan dari resep tersebut harus ditulis lengkap.
Baik resep standar maupun resep hasil konversi, semuanya harus diarsipkan.
110
4. Menghitung Original Ingridient (kebutuhan bahan kotor) sesuai % waste weight
atau % usable weight dari setiap jenis bahan.
Berikut ini adalah contoh resep yang telah melalui konversi (100 posi) dan
selanjunya dikonversikan ke dalam bahan kotor (original ingredient) dengan
berdasar pada % waste weight atau % usable weight.
Original
No Ingredient Jumlah % Waste Remark
Ingridient
1 Ayam dada 1800 40 3000
2 Bwg Pre 1500 50 3000
3 Bwg Putih 200 20 250
4 Bwg merah 150 20 187.5
5 Telur bebek (btr) 1200 20 1500
6 Bumbu kare 10 bks 0 10 bks
7 Kulit martabak 10 pack 0 10 bks
8 M. Goreng 2.5 lt 10 3 lt
Catatan: % Waste bukan sebenarnya, hanya contoh
111
22 Bwg Pre 3000 50 3050 14,000 kg 42,700
D. LATIHAN
Untuk mengukur pemahaman terhadap materi ini, Anda diminta mengerjakan latihan
berikut ini dengan bantuan program Excel.
1. Anda diminta menyusun menu unggulan dari rancangan usaha Anda !
2. Buatlah standar resep dari menu pilihan Anda dengan Yield porsinya berlainan.
3. Dari menu unggulan tersebut Anda memperoleh pesanan untuk 100 porsi. Oleh
karenanya Anda diminta untuk melakukan konversi resep dari menu-menu
tersebut !
4. Anda diminta untuk menghitung Original Ingridient dari standar resep yang
telah ditetapkan dengan benar dengan bantuan program excel.
5. Anda diminta menyusun estimasi bahan dan biaya dari menu-menu pilihat
tersebut di atas dengan benar dan cepat !
Jika Anda mengalami kesulitan segeralah mengulang kembali materi pembeljaran, dan
bila tetap belum memahami segeralah untuk bertanya kepada dosen yang
bersangkutan.
112
113