Nafas
dan Intubasi
Oksigen
Oksige dalam udara bebas sekitar 20%
Oksigen dibutuhkan untuk proses metabolisme
menghasilkan energi
Oksigen dalam udara sampai ke dalam
sel/metabolisme dalam tiga tahap : ventilasi,
difusi, perfusi
Jalan Nafas Atas
Jalan Nafas Bawah
Management Airway
Cari tanda obstruksi jalan nafas:
Kesulitan bernafas:nafas cuping hidung, retraksi
Pasien terlihat gelisah, melawan
Suara tambahan
Perbaiki segera dengan manuver:
Chin lift
Jaw thrust
Keluarkan debris/suction
Gunakan alat bantu jalan nafas:
Nasal airway
Oral airway
Obstruksi Airway
(hambatan/kerusakan pada jalan nafas)
SUCTION
STATICS
LAIN-LAIN
Jelly
Spuit cuff
Anestetik lokal (xylocain spray)
Handscoen
Persiapan Langkah intubasi
Periksa suplai Oksigen
Periksa kelengkapan statics
Posisikan pasien “ Sniffing Position” sehingga mulut, faring
dan laring menjadi satu aksis.
Jika pasien suspek trauma servikal, diperlukan penolong
untuk menahan kepala pasien tetap pada posisi netral.
Pemeriksaan Fisik
Semua hal yang menyebabkan terbatasnya
gerakan leher
Jaringan parut akibat pembedahan didaerah leher
atau luka bakar
Kyphosis
Trauma, terutama daerah leher dan kepala
Obstruksi : tumor, benda asing, kehamilan,dll
VENTILASI
Sniffing Position
Intubasi
Langkah Intubasi :
Preoksigenasi pasien dengan oksigen 100%
Pegang laringoskop pada tangan kiri, buka mulut
pasien, lalu masukkan laringoskop melalui sudut
kanan bibir, lalu pindahkan ke arah tengah sambil
mendorong lidah ke arah kiri.
Angkat blade, dengan arah tegak lurus, hingga terlihat
faring posterior.
Identifikasi epiglotis, lalu letakkan ujung blade pada
valecula, dan angkat sesuai aksis gagang.
Identifikasi trakea, kartilago aritenoid dan pita suara.
Masukkan tube sepanjang blade ke dalam trakea
hingga 2 s/d 3 cm melewati pita suara.
Kembungkan cuff.
Cek kedalaman ETT
Berikan ventilasi, lihat pergerakan dinding dada,
dengarkan suara nafas pada dada dan
epigastrium.
Bandingkan kesimetrisan suara nafas kanan dan
kiri.
Tandai nomor kedalaman ETT, dan fiksasi ETT.
Komplikasi
Trauma langsung pada bibir, gigi, gusi
Trauma pada jalan nafas serak, nyeri
menelan, nyeri tenggorok.
Fraktur/subluksasi vertebra servikal
Infeksi
Ruptur trakea
Obstruksi tube
Edema pita suara
Paralisis pita suara