Dokumentasi Keperawatan Secara Elektronik
Dokumentasi Keperawatan Secara Elektronik
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
CALISTA ROY
PRODI KEPERAWATAN MAGELANG
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya, kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Makalah Dokumentasi Keperawatan Secara
Elektronik ”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Dokumentasi Keperawatan.
Di samping itu, kami juga berharap makalah ini mampu memberikan kontribusi dalam
menunjang pengetahuan berbagai pihak khususnya para mahasiswa.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak. Amin Ya Rabbal
Alamin.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH..........................................................................4
TUJUAN...................................................................................................4
1.3
BAB 2 PEMBAHASAN....................................................................................................5
2.1 pengertian dokumentasi elektonik.............................................................5
2.2 Perkembangan dokumentasi elektronik.....................................................5
2.3 Aplikasi software asuhan keperawatan.....................................................7
2.4 Pengembangan Dokumentasi Berbasis Tekhnologi Komunikasi...........10
2.5 Kelebihan/Keuntungan Dan Kekurangan Dokumentasi Keperawatan
Berbasis Komputer..................................................................................13
BAB 3 PENUTUP...........................................................................................................15
3.1 Kesimpulan..............................................................................................15
3.2 Saran........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tujuan tersebut harus diiringi dengan usaha rumah sakit untuk menjadi yang terbaik.
Pengembangan disegala bidang sedang dilakukan termasuk oleh bagian keperawatan.
Salah satu usaha keperawatan adalah mencari cara agar waktu bersama pasien dapat
berlangsung lebih lama dan juga pendokumentasian tetap berjalan dengan baik.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu pengertian dokumentasi elektonik?
2. Apa itu Perkembangan dokumentasi elektronik?
3. Apa itu Aplikasi software asuhan keperawatan?
4. Apa itu Pengembangan Dokumentasi Berbasis Tekhnologi Komunikasi?
5. Apa itu Kelebihan/Keuntungan Dan Kekurangan Dokumentasi Keperawatan
Berbasis Komputer?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu pengertian dokumentasi elektonik
2. Untuk mengetahui Apa itu Perkembangan dokumentasi elektronik
3. Untuk mengetahui apa itu Aplikasi software asuhan keperawatan
4. Untuk mengetahui apa itu Pengembangan Dokumentasi Berbasis Tekhnologi
Komunikasi
5. Untuk mengetahui apa itu Kelebihan/Keuntungan Dan Kekurangan Dokumentasi
Keperawatan Berbasis Komputer
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dokumentasi elektronik
Catatan keperawatan memainkan peran penting dalam pemberian layanan menyusui
dengan susu. Dokumentasi keperawatan merupakan sarana komunikasi nonverbal dan
berbagi informasi yang relevan di kalangan profesional kesehatan (Eriyani, 2020).
Dokumentasi dapat memfasilitasi transparansi dalam asuhan keperawatan yang diberikan
(Nakate dkk., 2015). Faktanya, peran penting dokumentasi keperawatan diidentifikasi
melalui terkait dengan kematian pasien (Collins et al., 2013), ketika dokumentasi mungkin
diperlukan menentukan perburukan klinis dan kesembuhan pasien (Schnock et al., 2021).
Melakukan Dokumentasi keperawatan yang tidak memenuhi standar mengurangi
komunikasi antar tim dan mempunyai dampak negatif terhadap kualitas pelayanan
keperawatan. Saat ini dunia sedang berada pada masa revolusi dampaknya terhadap
implementasi transformasi teknologi medis. Catatan keperawatan memainkan peran
penting dalam pemberian layanan menyusui dengan susu. Dokumentasi keperawatan
merupakan sarana komunikasi nonverbal dan berbagi informasi yang relevan di kalangan
profesional kesehatan (Eriyani,2020). Dokumentasi dapat memfasilitasi transparansi
dalam asuhan keperawatan yang diberikan (Nakate dkk.,2015). Faktanya, peran penting
dokumentasi keperawatan diidentifikasi melalui terkait dengan kematian pasien (Collins et
al., 2013), ketika dokumentasi mungkin diperlukan menentukan perburukan klinis dan
kesembuhan pasien (Schnock et al., 2021). (Vionita Bawuno et al., n.d.)
Asuhan keperawatan adalah rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang diberikan
secara langsung kepada klien/pasien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Dilaksanakan
sesuai kaidah-kaidah keperawatan sebagai suatu profesi yang berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan, bersifat humanistik, dan berdasarkan pada kebutuhan objektif klien untuk
mengatasi masalah yang dihadapi klien. Asuhan keperawatan dapat di pertanggungjawabkan
berdasarkan substansi ilmiah yaitu logis, sistimatis, dinamis dan restruktur (Yulianingsih
Kodim, 2018). Proses keperawatan adalah suatu metode ilmiah yang sistematis dan
terorganisir dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang berfokus terhadap
respon individu pada gangguan kesehatan yang dialami. Proses keperawatan bertujuan untuk:
Mempraktikkan metode pemecahan masalah dalam melakukan praktik keperawatan,
Menggunakan standar untuk melaksanakan praktik keperawatan, Memperoleh metode yang
baku, sesuai, rational dan sistematis dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien,
Memperoleh metode yang bisa digunakan dalam segala situasi, Memperoleh hasil asuhan
keperawatan dengan kualitas yang tinggi.
(Muhlisin, 2011)
Dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien baik di Rumah Sakit, klinik maupun di
Puskesmas diperlukan adanya dokumentasi keperawatan. Dokumentasi asuhan keperawatan
adalah bagian dari proses asuhan keperawatan yang dilakukan secara sistematis dengan cara
mencatat tahap-tahap proses perawatan yang diberikan kepada pasien. Dokumentasi
keperawatan adalah catatan penting yang dibuat oleh perawat baik berbentuk elektronik
maupun manual berupa rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat yang meliputi lima
tahap yaitu: 1) Pengkajian, 2) Penentuan diagnosa keperawatan, 3) Perencanaan tindakan
keperawatan, 4) Pelaksanaan/implementasi rencana keperawatan, dan 5) Evaluasi perawatan
(Hidayat, 2021).
Tujuan utama dari dokumentasi adalah untuk mengidentifikasi status kesehatan klien dalam
rangka mencatat kebutuhan klien, merencanakan, melaksanakan tindakan, dan mengevaluasi
tindakan keperawatan dan untuk penelitian, keuangan, dan hukum. Sedangkan menurut
(Yoost, Barbara L.; Crawford, 2019) tujuan pencatatan merupakan sumber data yang
bermanfaat yang digunakan oleh semua anggota tim kesehatan mencakup komunikasi, tagihan
finansial, edukasi, pengkajian, riset, audit, dan dokumentasi legal. Faktanya banyak
pendokumentasian keperawatan yang dilakukan perawat baik di klinik, rumah sakit ataupun di
puskesmas banyak yang tidak terselesaikan atau tidak lengkap.
Asuhan keperawatan yang tidak didokumentasikan secara lengkap dapat menurunkan mutu
pelayanan keperawatan, karena tidak dapat menilai sejauh mana tingkat keberhasilan asuhan
keperawatan yang telah dilakukan. Faktor yang menghambat dalam mendokumentasikan
asuhan keperawatan menurut hasil penelitian (Rasdiana, 2019) yaitu beban kerja yang tinggi,
menunda melakukan pendokumentasian, banyaknya kegiatan yang harus didokumentasikan,
lupa mendokumentasikan beberapa tindakan yang telah dilakukan, keterbatasan waktu dan
rekam medis digunakan oleh tenaga kesehatan pada waktu yang sama.
Pelayanan Perkesmas merupakan salah satu upaya Puskesmas yang mendukung peningkatan
derajat kesehatan masyarakat dengan memadukan ilmu/praktik keperawatan dengan kesehatan
masyarakat lewat dukungan peran serta aktif masyarakat yang mengutamakan pelayanan
promotif dan preventif secara berkesinambungan dengan tidak mengabaikan pelayanan kuratif
dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal
sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya.
Perkesmas dilaksanakan oleh seluruh perawat yang ada di puskesmas, tanpa terkecuali
perawat perkesmas pun harus melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan yang telah
mereka lakukan baik didalam Gedung maupun diluar Gedung. Asuhan keperawatan di dalam
Gedung mencakup asuhan keperawatan pada individu sedangkan asuhan keperawatan di luar
Gedung mencakup askep individu, keluarga, kelompok dan masyarakat (Nurianto, 2020).
1.1 Aplikasi
Aplikasi merupakan perangkat lunak/program computer, atau program siap pakai yang dapat
digunakan untuk menjalankan perintah-perintah dari pengguna aplikasi tersebut yang
bertujuan mendapatkan hasil yang lebih akurat sesuai dengan tujuan dari pembuatan aplikasi
tersebut. Aplikasi adalah suatu intruksi atau pernyataan yang terdapat pada suatu perangkat
keras baik komputer ataupun smartphone yang di buat sedemikian rupa agar dapat mengolah
sebuah masukan (input) menjadi keluaran (output) (Jogiyanto HM, 2013)
Sesuai dengan pengertian aplikasi, fungsi aplikasi tentunya tidak jauh dari tujuan ketika
aplikasi ini dibuat, yaitu memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam berbagai bidang
kehidupan. Misalnya dibidang ilmu pengetahuan, bidang Pendidikan, bidang bisnis, bidang
Kesehatan baik bidang kedokteran dan lain-lain termasuk juga bidang keperawatan.
Selain fungsi diberbagai bidang, secara umum aplikasi juga memiliki fungsi untuk
memudahkan pekerjaan individu/seseorang, sebagai media hiburan, media komunikasi dan
pertemanan dan media pembaharuan berigta terkini, dan lain sebagainya.
Dengan sistem dokumentasi yang berbasis komputer pengumpulan data dapat dilaksanakan
dengan cepat dan lengkap. Data yang telah disimpan juga dapat lebih efektive dan dapat
menjadi sumber dari penelitian, dapat melihat kelanjutan dari edukasi ke pasien, melihat
epidemiologi penyakit serta dapat memperhitungkan biaya dari pelayanan Kesehatan
(Liaw,T. 1993). Dokumentasi keperawatan dengan menggunakan komputer seyogyanya
mengikuti prinsip-prinsip pendokumentasian, serta sesuai dengan standar pendokumentasian
internasional seperti: ANA, NANDA, NIC (Nursing Interventions Classification, 2000).
Komputer untuk memasukkan data merupakan komponen yang penting sehingga semua
komponen yang tercakup didalamnya bisa tersambung langsung dan bisa dilihat dari bagian
manapun. Dokumentasi catatan klinik mencakup hasil pengkajian pasien, laporan keadaan
klinik seperti catatan pemberian obat, implementasi yang sudah dilakukan.
Dalam pelaksanaan dokumentasi ini ada berbagai cara yang dilakukan antara lain langsung
menuliskan dokumentasi setelah tindakan, menuliskan terlebih dahulu pada lembaran kertas,
menuliskan dahulu pada buku catatan kecil, menulis dulu pada tisu toilet dan setelah itu baru
memindahkan ke dokumentasi EHR sehingga dalam hal ini ada yang melakukan pencatatan
lebih dari satu kali. Hal yang disukai perawat dengan dokumentasi EHR adalah pencatatan
tentang pemberian obat, tandatanda vital, pengkajian data dan catatan perkembangan pasien.
Tidak semua perawat melakukan pencatatan langsung didekat pasien karena ruang perawatan
pasien yang kecil dan Komputer yang yang tidak adekuat (komputer lambat dan memori
tidak cukup). Perilaku perawat terhadap dokumentasi secara elektronik didapatkan hasil
perilaku perawat sangat menerima karena menurunkan beban kerja dibandingkan menulis
dalam catatan kertas sehingga waktu lebih banyak untuk melakukan aktifitas keperawatan.
Kelebihan dan Kekurangan Dokumentasi keperawatan yang dilakukan pada kertas merupakan
catatan yang memerlukan waktu dalam hal menulis. Kegiatan ini mulai dari hal penegakan
diagnosis keperawatan, penentuan intervensi dan tindakan keperawatan ini disebabkan karena
kurangnya kemampuan perawat dalam hal melakukan analisa. Hal ini juga sulit dianalisis
untuk. keperluan penelitian dan mendukung proses pengambilan keputusan klinis. Namun
pada dokumentasi berbasis komputerisasi dapat membantu perawat untuk mengurangi waktu
yang diperlukan dalam proses pendokumentasian sehingga waktu perawat dapat lebih
lama kontak dengan pasien dalam memberikan asuhan, dapat mengurangi kesalahan dalam
melakukan dokumentasi dan evaluasi hasil tindakan keperawatan yang telah diberikan.
Kelebihan dokumentasi berbasis komputerisasi ini adalah kerja perawat lebih efektif, efisien,
dan optimal dalam melakukan asuhan keperawatan. Terdapat akurasi, real time, paperless,
memudahkan audit tenaga keperawatan. Selain itu asuhan keperawatan lebih terintegrasi,
meningkatkan kualitas pelayanan, dan memperluas akses keperawatan (Stubenrauch, 2009).
Penggunaan sistem komputerisasi adalah dapat meningkatkan keselamatan pasien dan kualitas
perawatan, meningkatkan penggunaan perencanaan keperawatan sesuai standar, cara anggota
tim multidisiplin berinteraksi sesuai dengan standar kualitas hasil dari implementasi EHRs
satu sama lain dan klien yang menjadi tanggung jawabnya. Perawat melihat ini sebagai
perubahan yang positif, dan perawat merupakan jumlah tenaga terbanyak yang memungkinkan
mereka untuk terus memberikan sistem pemberian layanan kesehatan dan harus berada
disamping klien setiap saat untuk memberikan perawatan (Mcbride, Delaney, & Tietze, 2018).
Kekurangannya adalah butuh anggaran yang besar pada permulaan, akan sangat bergantung
pada teknologi, membutuhkan tempat penyimpanan data yang sangat besar, risiko terbukanya
kerahasiaan data privacy pasien (Permenkes RI No 82, 2013). Kekurangan lain adalah risiko
kemampuan perawat dalam berpikir kritis kurang terasah rumit dengan penggunaan teknologi
untuk perawatan pasien, membutuhkan waktu jauh dari perawatan pasien langsung (Mcbride
et al., 2018). (Sitepu & Belakang, n.d.)
1. Kelebihan/Keuntungan
-Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan.
-Penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar dalam penyimpanan arsip.
-Standarisisasi: terdapat pelaporan data klinik yang standar, mudah dancepat diketahui.
-Accessebility, legibility, mudah membaca dan mendapat informasi klinikdari pasien dalam
satu lokasi.
2. Kelemahan/kekurangan
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Jurnal, H., & Yulianingsih, N. (2022). JURNAL PENGABDIAN ILMU KESEHATAN APLIKASI
SOFTWARE ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU BAGI PERAWAT PERKESMAS DI
PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN INDRAMAYU. 2(3).
Sitepu, N. A., & Belakang, L. (n.d.). Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Berbasis Komputer.
Vionita Bawuno, V., Ayu Erika, K., Syam Fakultas Keperawatan, Y., Hasanuddin Makassar, U.,
Perintis Kemerdekaan NoKM, J., Indah, T., & Selatan, S. (n.d.). DAMPAK PENGGUNAAN
DOKUMENTASI KEPERAWATAN ELEKTRONIK TERHADAP KESELAMATAN PASIEN: A
LITERATURE REVIEW. http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/Keperawatan
Wulandari, D. F., Handiyani, H., Kepemimpinan, M. K., Manajemen, D., Fakultas, K., &
Keperawatan, I. (n.d.). PENGEMBANGAN DOKUMENTASI KEPERAWATAN BERBASIS
ELEKTRONIK DI RS X KOTA DEPOK DENGAN MENGGUNAKAN TEORI PERUBAHAN
LEWINS.