Marking PSG
Marking PSG
MARKING PSG
4. Jika muncul tampilan seperti ini, pilih option kedua, yaitu edit.
5. Setelah itu, akan muncul seluruh gelombang perekaman dari pasien ybs dengan tampilan
berikut
7. Setelah marking dari program dihapus bersih, baru mulai marking siklus tidur pasien
yang terbagi menjadi W (wake), N1, N2, N3, dan REM
Tekan tombol 0 di keyboard untuk marking W, tombol 1 untuk marking N1, tombol 2
untuk marking N2, tombol 3 untuk marking N3, tombol 4 atau R untuk marking REM.
Marking tersebut dilakukan di semua halaman. Jika sudah dimarking, maka di layar akan
muncul background berupa W, 1, 2, 3, atau R.
Dalam memberi marking, perhatikan gelombamg EEG, EOG, EMG, dan video pasien.
Selain itu kita harus memastikan bahwa gelombang mata (EOG) yang terekam adalah
gelombang yang benar. Jika posisi peletakan elektroda EOG tidak tepat, maka gelombang
yang dihasilkan juga salah. Contoh gelombang mata yang benar :
W ditandai dengan :
a. Di video pasien masih tampak terjaga
b. Gelombang EEG didominasi oleh gelombang alfa dan beta, dengan artefak kedipan
mata
c. Gelombang EOG ditandai dengan gelombang rapid/slow eye movements
Contoh gelombang W
N1 ditandai dengan :
a. Adanya vertex pada EEG
b. Tidak ada rapid eye movement pada EOG
Contoh gelombang N1
N2 ditandai dengan :
a. Adanya sleep spindle dan K complex pada EEG
b. Gambaran gelombang EOG menyerupai gambaran gelombang EEG
Contoh gelombang N2
Sleep spindle
K complex
N3 ditandai dengan :
a. Gelombang delta pada EEG : gelombang yang berukuran besar dan lambat
b. Tidak ada kriteria khusus untuk EOG pada fase N3
Contoh gelombang N3
R ditandai dengan :
a. Gelombang saw tooth/bergerigi pada EEG : gelombang beramplitudo rendah dengan
frekuensi yang bervariasi
b. Gelombang mata tidak beraturan dan cepat pada EOG (rapid eye movement)
Contoh gelombang R
Dalam hal membaca PSG dan menarik kesimpulan untuk hasil PSG, kita harus
memperhatikan semua komponen mulai dari fase tidur, snore, saturasi, leg movement,
respiratory effort (T flow, P flow, pergerakan thoraks, pergerakan abdomen), dan EMG
chin.
11. Chin
Hal yang harus kita nilai dalam gelombang chin apakah terdapat peningkatan tonus atau
tidak. Pada pasien tidur fase REM biasanya terdapat penurunan tonus gelombang chin.
Berikut adalah contoh gelombang chin dengan tonus rendah
Berikut adalah contoh gelombang chin dengan peningkatan tonus secara transient/sepintas
MENGENAL ARTEFAK
1. Artefak karena pasien berkeringat
Jika pasien berkeringat, maka elektroda tidak benar-benar melekat pada permukaan kulit.
Gelombang EEG yang dihasilkan dapat menjadi tidak lurus seperti pada contoh berikut
2. Artefak EKG
Artefak EKG dapat muncul pada gelombang EEG jika elektroda diletakkan pada area yang
dilalui pembuluh darah, sehingga pulsasi dari pembuluh darah tersebut akan ikut terekam.
Artefak ini ditandai dengan adanya gelombang yang kemunculannya mengikuti irama
gelombang EKG. Berikut adalah contoh artefak EKG.
3. Artefak otot
Artefak ini muncul karena saat perekaman ada otot yang berkontraksi, sebagai contoh pasien
sedang bergerak/berubah posisi badan. Contoh artefak otot badan
4. Artefak elektrik
Artefak yang muncul karena grounding yang buruk. Berikut adalah contoh artefak elektrik