Anda di halaman 1dari 22

1

MARKING PSG

1. Buka review data

2. Masukkan password : admin

Rosa De Lima Renita Sanyasi (Neuro 74)


2

3. Pilih data pasien yang akan dimarking

4. Jika muncul tampilan seperti ini, pilih option kedua, yaitu edit.

Rosa De Lima Renita Sanyasi (Neuro 74)


3

5. Setelah itu, akan muncul seluruh gelombang perekaman dari pasien ybs dengan tampilan
berikut

6. Pada saat perekaman, program PSG


secara otomatis akan memberikan
marking pada gelombang pasien, tetapi
sering kali marking tersebut tidak sesuai
kriteria/ketentuan seharusnya.
Hapus marking dari program tersebut
dengan menekan tombol delete di
keyboard.
Sisakan marking LIGHTS OFF dan
LIGHTS ON
(jangan sampai terhapus).

JANGAN DIHAPUS DIHAPUS

Rosa De Lima Renita Sanyasi (Neuro 74)


4

7. Setelah marking dari program dihapus bersih, baru mulai marking siklus tidur pasien
yang terbagi menjadi W (wake), N1, N2, N3, dan REM
Tekan tombol 0 di keyboard untuk marking W, tombol 1 untuk marking N1, tombol 2
untuk marking N2, tombol 3 untuk marking N3, tombol 4 atau R untuk marking REM.
Marking tersebut dilakukan di semua halaman. Jika sudah dimarking, maka di layar akan
muncul background berupa W, 1, 2, 3, atau R.

Rosa De Lima Renita Sanyasi (Neuro 74)


5

Rosa De Lima Renita Sanyasi (Neuro 74)


6

Dalam memberi marking, perhatikan gelombamg EEG, EOG, EMG, dan video pasien.

Selain itu kita harus memastikan bahwa gelombang mata (EOG) yang terekam adalah
gelombang yang benar. Jika posisi peletakan elektroda EOG tidak tepat, maka gelombang
yang dihasilkan juga salah. Contoh gelombang mata yang benar :

Rosa De Lima Renita Sanyasi (Neuro 74)


7

W ditandai dengan :
a. Di video pasien masih tampak terjaga
b. Gelombang EEG didominasi oleh gelombang alfa dan beta, dengan artefak kedipan
mata
c. Gelombang EOG ditandai dengan gelombang rapid/slow eye movements
Contoh gelombang W

Rosa De Lima Renita Sanyasi (Neuro 74)


8

N1 ditandai dengan :
a. Adanya vertex pada EEG
b. Tidak ada rapid eye movement pada EOG
Contoh gelombang N1

Rosa De Lima Renita Sanyasi (Neuro 74)


9

N2 ditandai dengan :
a. Adanya sleep spindle dan K complex pada EEG
b. Gambaran gelombang EOG menyerupai gambaran gelombang EEG
Contoh gelombang N2
Sleep spindle

K complex

Rosa De Lima Renita Sanyasi (Neuro 74)


10

Slow eye movement pada N2

Rosa De Lima Renita Sanyasi (Neuro 74)


11

N3 ditandai dengan :
a. Gelombang delta pada EEG : gelombang yang berukuran besar dan lambat
b. Tidak ada kriteria khusus untuk EOG pada fase N3
Contoh gelombang N3

Rosa De Lima Renita Sanyasi (Neuro 74)


12

R ditandai dengan :
a. Gelombang saw tooth/bergerigi pada EEG : gelombang beramplitudo rendah dengan
frekuensi yang bervariasi
b. Gelombang mata tidak beraturan dan cepat pada EOG (rapid eye movement)
Contoh gelombang R

Rosa De Lima Renita Sanyasi (Neuro 74)


13

8. Setelah selesai marking fase tidur. Kita marking snoring.


Gelombang snore ditandai dengan adanya kresendo dan dekresendo (naik-turun secara
gradual). Gelombang snore hanya ada ketika pasien tidur (N1,N2, N3, R). Ketika ada
gelombang pada snore tetapi muncul pada area yang kita marking fase W kemungkinan
gelombang itu muncul karena pasien menggerakkan mulutnya (misalnya berbicara atau
bergumam).
Marking snore dapat dilakukan dengan melakukan drag (klik kanan dan tahan) pada area
yang sesuai.
Contoh gelombang snore :

9. Setelah itu, kita lakukan marking desaturasi.


Kriteria desaturasi dalam PSG adalah ketika saturasi oksigen pasien di bawah 90%.
Marking desaturasi dapat dilakukan dengan melakukan drag (klik kanan dan tahan) pada
area yang sesuai.

Dalam hal membaca PSG dan menarik kesimpulan untuk hasil PSG, kita harus
memperhatikan semua komponen mulai dari fase tidur, snore, saturasi, leg movement,
respiratory effort (T flow, P flow, pergerakan thoraks, pergerakan abdomen), dan EMG
chin.

Rosa De Lima Renita Sanyasi (Neuro 74)


14

10. Leg movements


Gelombang kaki perlu kita perhatikan jika dalam kasus seperti parasomnia dan restless leg
syndrome.
Contoh gelombang pergerakan kaki

Rosa De Lima Renita Sanyasi (Neuro 74)


15

11. Chin
Hal yang harus kita nilai dalam gelombang chin apakah terdapat peningkatan tonus atau
tidak. Pada pasien tidur fase REM biasanya terdapat penurunan tonus gelombang chin.
Berikut adalah contoh gelombang chin dengan tonus rendah

Berikut adalah contoh gelombang chin dengan tonus tinggi

Rosa De Lima Renita Sanyasi (Neuro 74)


16

Berikut adalah contoh gelombang chin dengan peningkatan tonus secara transient/sepintas

Rosa De Lima Renita Sanyasi (Neuro 74)


17

12. Respiratory effort (T flow, P flow, pergerakan thoraks, pergerakan abdomen)


Perlu dilihat apakah gelombang pada T flow, gelombang pergerakan thoraks, dan gelombang
pergerakan abdomen seirama.
a. T flow : Gelombang datar + harus melihat saturasi (turun 10%) kalau T flow datar
tetapi saturasi tidak turun, maka tidak bisa dimarking — dilihat biasanya utk pasien
OSA
b. P flow : Gelombang datar minimal 10 detik sudah bisa dimarking tanpa melihat
saturasi — dilihat biasanya untuk pasien sleep apneu

Contoh gelombang respiratory effort normal

Contoh gelombang pasien dengan OSA

Rosa De Lima Renita Sanyasi (Neuro 74)


18

Contoh gelombang hipopnea/sentral apnea


Ditandai dengan adanya penurunan amplitudo dari nasal airflow sebesar 30% dan desaturasi
selama 10 detik

Rosa De Lima Renita Sanyasi (Neuro 74)


19

MENGENAL ARTEFAK
1. Artefak karena pasien berkeringat
Jika pasien berkeringat, maka elektroda tidak benar-benar melekat pada permukaan kulit.
Gelombang EEG yang dihasilkan dapat menjadi tidak lurus seperti pada contoh berikut

2. Artefak EKG
Artefak EKG dapat muncul pada gelombang EEG jika elektroda diletakkan pada area yang
dilalui pembuluh darah, sehingga pulsasi dari pembuluh darah tersebut akan ikut terekam.
Artefak ini ditandai dengan adanya gelombang yang kemunculannya mengikuti irama
gelombang EKG. Berikut adalah contoh artefak EKG.

Rosa De Lima Renita Sanyasi (Neuro 74)


20

3. Artefak otot
Artefak ini muncul karena saat perekaman ada otot yang berkontraksi, sebagai contoh pasien
sedang bergerak/berubah posisi badan. Contoh artefak otot badan

Rosa De Lima Renita Sanyasi (Neuro 74)


21

Contoh artefak otot mastikasi/bruxism

Rosa De Lima Renita Sanyasi (Neuro 74)


22

4. Artefak elektrik
Artefak yang muncul karena grounding yang buruk. Berikut adalah contoh artefak elektrik

Rosa De Lima Renita Sanyasi (Neuro 74)

Anda mungkin juga menyukai