Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

ANALISIS KASUS TERKAIT NILAI NILAI DASAR PNS BERAKHLAK

Oleh:
VINA MEI DWIYANTI, A. Md, Kep.
FITRIYAH DIAN SINAN SARI, A. Md, Kep.
RUSLI AZIZ HIDAYAT, A. Md, Kep.
NUR LAILATUL AFRIDA, A. Md, Kep.
FEBRI RIZALUL FIKRI, A. Md, Kep.
LUTHVI JOHAN, A. Md, Kep.
EMA PERMATASARI, A. Md, Kep.
FIQIH AFANDI, A. Md, Kep.
LENI PRATIWI, A. Md, Kep.

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II


ANGKATAN IV TAHUN 2022

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG


BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI JAWA TIMUR

2022
Pendahuluan

Pengelolaan ASN diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN). Adanya Undang-undang ini, diharapkan ASN menjadi semakin professional. Undang-
undang ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk membangun
aparat sipil negara yang memiliki integritas, profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga
bebas dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi
masyarakat. Sesuai dengan UU RI No 5 tahun 2014, pengertian ASN adalah profesi bagi pegawai negeri
sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yg bekerja di bawah instansi pemerintah. ASN
memiliki peran pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. Berdasarkan
UU RI No 5 tahun 2014 tentang ASN, pasal 63 menyatakan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib
menjalani masa percobaan melalui proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian
yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.

Kurikulum pelatihan untuk CPNS tahun 2022 tertera dalam Keputusan Kepala LAN No.
14/K.1/PDP/07/2022 tentang Pedoman Kurikulum Latsar CPNS. Dalam Keputusan Kepala LAN ini
menetapkan nilai-nilai dasar (Core values) BerAKHLAK sebagai dasar penguatan budaya kerja di
instansi pemerintah untuk mendukung pencapaian kerja individu/instansi. Nilai-nilai dasar BerAKHLAK
antara lain Berorientasi pada pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif. Pelatihan Dasar CPNS 2022 memiliki tujuan mengiplementasikan nilai-nilai dasar
BerAKHLAK yang mendukung terbentuk karakter ASN “Bangga Melayani Bangsa.”

NARASI

1. Ber : Berorientasi Pelayanan


Narasi contoh yang salah:
Ada pasien masuk ke poli umum tanpa nomer antrian, kemudian perawat menerima dengan sikap tidak
ramah sambil meminta pasien untuk keluar ruangan.
Narasi contoh yang benar:
Ada pasien masuk ke poli umum tanpa nomer antrian, kemudian perawat memberikan arahan dengan
sikap sopan dan santun agar pasien mengambil nomer antrian terlebih dahulu dan pasien duduk dahulu
sambil menunggu panggilan.

2. A : Akuntabel
Narasi contoh yang salah:

2
Seorang perawat bertanya kepada apoteker, ada stok obat sisa satu atau habis, Apoteker menjawab tidak
tahu dengan sikap acuh tak acuh dan tidak memberikan penjelasan.
Narasi contoh yang benar:
Seorang perawat bertanya kepada apoteker, ada stok obat sisa satu atau habis, Apoteker menjawab
dengan menunjukkan laporan pengeluaran, anggaran pengadaan, dan memberikan solusi subtitusi obat
tersebut.

3. K : Kompeten
Narasi contoh yang salah:
Perawat mendapat informasi dari atasan, ada pelatihan aplikasi PCare JKN yang baru, pegawai perawat
lama tidak mau belajar yang baru dengan alasan gagap teknologi (gaptek), dan menyerahkan secara
sepihak kepada pegawai baru.
Narasi contoh yang benar:
Perawat mendapat informasi dari atasan, ada pelatihan aplikasi Pcare JKN yang baru, pegawai farmasi
lama mengajak pegawai farmasi baru untuk belajar bersama.

4. H : Harmonis
Narasi contoh yang salah:
Perawat A sedang mengerjakan laporan disaat Perawat B melayani rawat luka karena ada kecelakaan lalu
lintas dan ada 2 korban. Perawat B meminta kerja sama perawat A untuk meninggalkan sementara
laporannya dan membantunya mengerjakan rawat luka pasien, namun Perawat A menolak karena laporan
yang dikerjakan ditunggu atasan.
Narasi contoh yang benar:
Perawat A sedang mengerjakan laporan disaat Apoteker B melayani rawat luka pasien kecelakaan lalu
lintas. Saat itu,ada 2 korban di UGD. Perawat A berinisiatif membantu Perawat B setelah melihat
Perawat A sangat sibuk.

5. L : Loyal
Narasi contoh yang salah:
Pemegang program surveilans meminta tolong pada petugas Farmasi/Apoteker untuk siapkan vitamin &
masker untuk masyarakat selama covid di jam pulang. Apoteker merespon dengan sikap tidak ramah dan
mengeluh sambil menyerahkan masker & vitamin.
Narasi contoh yang benar:
Pemegang program surveilans meminta tolong pada petugas Farmasi/Apoteker untuk siapkan vitamin &
masker untuk masyarakat selama covid di jam pulang. Apoteker merespon dengan hormat dan santun
kemudian mengajak pemegang surveilans untuk menyiapkan bersama agar cepat selesai.

3
6. A : Adaptif
Narasi contoh yang salah:
CPNS perawat baru di Puskesmas X, perawat cenderung pendiam, tidak ada ide kreatif dan inovatif
ketika diberikan tugas menjadi koordinator UGD. Perawat baru tersebut cenderung sering bermain
telepon genggam serta tidak menghiraukan kondisi UGD yang berantakan dan administrasi buruk.
Narasi contoh yang benar:
CPNS Perawat baru di Puskesmas X, perawat bersikap proaktif, mempunyai ide kreatif dan inovatif
ketika diberikan tugas koordinator UGD. Perawat baru tersebut melakukan penataan yang benar pada
tempat penyimpanan dan administrasi UGD agar mempermudah pelayanan.

7. K : Kolaboratif
Narasi contoh yang salah:
Apoteker A mengerjakan semua pekerjaan laporan kefarmasian secara mandiri, kemudian apoteker
tersebut menerima telepon dari atasan untuk mengikuti rekonsiliasi barang hari itu juga. Disaat yang sama
Apoteker B memberi masukan untuk membantu pekerjaannya, tetapi Apoteker A menolak serta tidak
mempercayai pekerjaan tim farmasi yg lain.
Narasi contoh yang benar:
Apoteker A mengerjakan semua pekerjaan laporan kefarmasian secara mandiri, kemudian apoteker
tersebut menerima telepon dari atasan untuk mengikuti rekonsiliasi barang hari itu juga. Disaat yang sama
Apoteker B memberi masukan untuk membantu pekerjaannya, Apoteker A menerima masukan untuk
dibantu oleh Apoteker B serta mempercayai pekerjaan tim farmasi yg lain.

Dampak bila ASN tidak menerapkan nilai nilai dasan ASN BerAKHLAK yaitu:
1. Pasien enggan dating Kembali ke tempat pelayanan Kesehatan karena petugas tidak ramah
2. Tugas tidak akan terselesaikan karena ASN tidak punya tanggung jawab
3. Target entry an bpjs tiap bulannya tidak mencapai target
4. Hubungan dengan rekan kerja tidak akan kondusif
5. Kebutuhan yang dibutuhkan oleh pasien tidak terpenuhi dengan baik
6. Petugas tidak bisa berinovasi dan mengembangkan kreativitasnya dalam menjalankan tugasnya
7. Tidak ada rasa saling percaya antar nakes untuk berkontribusi dalam melaksanakan tugas

Kesimpulan
Berdasarkan narasi ini, seorang ASN hendaknya mengaktualisasikan nilai-nilai BERAKHLAK
dalam menjalankan tupoksi di instansi. Penerapan nilai-nilai BERAKHLAK diharapkan akan mendukung
terwujudnya lingkungan kerja yang nyaman, menciptakan kinerja yang optimal serta meningkatkan
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan utamanya dalam pelayana.

Anda mungkin juga menyukai