Anda di halaman 1dari 2

Destinasi

Kawasan Kota Tua Jakarta


Mengais Sejarah Lewat Sisa-sisa Bangunan Tua

Meski Jakarta tidak memiliki ‘keindahan alamiah’ atau daerah hijau di sekitar
waduk-waduk air bersih di tengah-tengah kota, kota ini memiliki kampung-
kampung tua beserta bangunan-bangunan tua (baca: Kawasan Kota Tua) yang
masih sedikit bernadi. Inilah aset bernilai tinggi yang tak boleh dilalaikan.

saat ini diibaratkan lampu yang sudah padam;

M
enurut sejarah, Kota Tua
mereleksikan wajah Jakarta pada kumuh dan tak terurus; menjadi tempat
masa awal bercokolnya VOC hingga tinggal para pengemis dan gelandangan.
awal pembangunannya sebagai kota kolonial
bernama Batavia. Kota ini mulai dibangun Beragam cara menuju Roma. Begitu pun
pada 1619 oleh Gubernur Jenderal VOC Jan Kota Tua. Bagi yang sudah kebal penyakit
Pieterszoon Coen. Merujuk pada peta modern macet Jakarta, silakan membawa kendaraan
Jakarta, kawasan ini terletak di 2 kotamadya, pribadi. Sementara bagi yang rela berimpitan
Jakarta Barat dan Jakarta Utara; berada di dalam busway, alternatif ini bisa mencapai
3 kecamatan, Penjaringan, Tamansari, dan tujuan dengan waktu lebih singkat. Anda
Tambora; serta meliputi 11 kelurahan. tinggal pilih busway Koridor I, pasang iPod,
dan tunggu sampai halte penghabisan.
Kawasan Kota Tua Jakarta alias Oud Batavia
(Batavia Lama) membentang seluas 139 Tujuan wajib pertama adalah Museum
hektar dari Pelabuhan Sunda Kelapa, Fatahillah yang juga dikenal sebagai Museum
Kampung Luarbatang di ujung utara, Jalan Sejarah Jakarta atau Museum Batavia.
Petakbaru dan Jembatanbatu di selatan, Bangunan ini terletak di Jln. Taman Fatahillah
hingga Olimo. Sayang, keberadaannya sampai No. 2, Jakarta Barat. Dahulu, gedung ini

48
Destinasi
bernama Stadhuis atau Balai Situs berikutnya adalah Museum Galangan VOC. Bangunannya lumayan
Kota yang dibangun pada 1707- terawat karena fungsinya sebagian sudah berubah menjadi restoran dan
1710. Objek-objek yang dapat sering dijadikan tempat syuting ilm bernuansa jadul. Di seberangnya,
ditemui di museum ini antara terdapat Menara Syahbandar. Pada 1839, menara ini berfungsi sebagai
lain perjalanan sejarah Jakarta, kantor pabean atau pengumpulan pajak. Lokasi menara ini menempati
replika peninggalan masa salah satu bastion (sudut benteng) tersisa. Sayang, bentuk bentengnya
Tarumanegara dan Pajajaran, sudah tidak bisa dikenali lagi.
hasil penggalian arkeologi di
Jakarta, hingga mebel antik Tak cukup jika harus menyebutkan satu-satu situs yang ada di Kawasan
abad 17—19. Jangan lupa Kota Tua. Belum lagi kampung-kampung tua sekitar, seperti Kampung
menyentuh meriam Si Jagur Luar Batang dan Kampung Tiang Bendera, yang juga banyak menyimpan
yang dianggap mempunyai cerita sejarah kota ini. Terpenting, pemerintah dan masyarakat harus
kekuatan magis. Selain itu, peduli dan mau memperbaiki kualitas lingkungan, termasuk di dalamnya
di sini juga terdapat bekas sosial dan budaya, bukan sekadar arsitektur bangunan.
penjara bawah tanah yang dulu
sempat digunakan pada zaman
penjajahan Belanda. Dari sini,
Anda dapat mengunjungi Cafe
Tujuan wajib
Batavia yang unik karena berada
pertama adalah
di gedung yang bergaya kolonial.
Museum Fatahillah
yang juga dikenal
Tujuan selanjutnya adalah sebagai Museum
Jembatan Kota Intan. Jembatan Sejarah Jakarta.
yang dibangun pada 1628 ini
menghubungkan sisi Timur

Foto: Dok Istimewa


dan Barat Kota Intan di Jalan
Kali Besar Barat, Jakarta
Utara. Jembatan ini dilengkapi
pengungkit untuk menaikkan
jembatan. Di masa aktifnya,
penjaga akan menarik tali 1
pengungkit jika ada kapal
yang akan melewati jembatan.
4
Namun sekarang, jembatan yang
hampir semuanya terbuat dari
kayu itu makin lama makin lapuk
dan tidak lagi difungsikan.

Dari sini, Anda bisa lanjut ke


pelabuhan legendaris Sunda
Kelapa. Pelabuhan sebagai pintu
masuk kolonial ke Jakarta ini
merupakan pelabuhan tertua 3
di Indonesia. Konon, Pelabuhan 1. Galangan Kapal di
Sunda Kelapa telah mendunia Pelabuhan Sunda
sejak abad 12. Kini, pelabuhan Kelapa.
2. Salah satu ukiran yang
ini sekadar tempat berlabuh terdapat di Museum
kapal tradisional antarpulau Fatahillah.
3. Suasana jalan di Kota.
yang mengangkut kayu. 2

49

Anda mungkin juga menyukai