Laporan Praktikum Kesya Kilare
Laporan Praktikum Kesya Kilare
DOSEN INSTRUKTUR:
Prof.Dr.dr.vennetia Ryeckerens
Danes,M.Sc,PhD
dr. Fransiska Lintong, M.Kes
dr.Jimmy Franky
Rumampuk,M.Kes,Sp.KKLP,AIFO
dr.Maya Moningka, M.Sc
Disusun oleh :
Kesya kilare
220111040050
Kelas b
UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
2022
PRAKTIKUM
PENGUKURAN SUHU TUBUH
I. TUJUAN :
V. LANDASAN TEORI
1. Suhu
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda,
semakin tinggi suhu suatu benda maka semakin panas benda tersebut dan semakin
rendah suhu suatu benda maka semakin dingin benda tersebut. Suhu tubuh manusia
sendiri merupakan perbedaan antara jumlah panas yang di produksi oleh proses
tubuh dan jumlah panas yang hilang kelingkungan luar.
2. Pengukuran suhu
Status kesehatan seseorang dapat dilihat salah satunya dari tanda-tanda vital,
yaitu suhu tubuh, tekanan darah, denyut nadi, dan laju pernafasan. Evaluasi suhu
tubuh sendiri merupakan salah satu metode diagnostik tertua yang dikenal dan
masih merupakan tanda penting untuk kesehatan dan penyakit, baik untuk
kehidupan sehari-hari maupun dalam bidang medis.
3. Aktifitas fisik
Aktifitas fisik merupakan setiap gerakan tubuh yang diakibatkan kerja otot
rangka dan meningkatkan pengeluaran tenaga serta energi. Aktifitas fisik juga
dilakukan guna menjaga kesehatan dan ketahanan tubuh, terutama dalam menjaga
fungsi anggota tubuh seperti otot dan bagian tubuh lain agar dapat bekerja dengan
baik.
Saat melakukan aktifitas fisik olaraga, otot kita memerlukan energi untuk
melakukan hal itu, sehingga tubuh akan membakar lemak dan karbohidrat dalam
rangkaian reaksi kimia yang menghasilkan panas. Denyut jantung juga akan
meninngkat dan membantu memompa lebih banyak darah melalui sistem yang
juga akan meningkatkan suhu tubuh. Ketika kita melakukan olaraga (lari
ditempat), tubuh kita akan mengalami perubahan panas atau terkeluarnya energi
yang direspon langsung oleh hipotalamus (hypotalamus). Karena didalam
hipotalamus mengandung sekelompok sel-sel saraf yang berfungsi sebagai
termostat, merespon suhu tubuh diluar kisaran normal dengan mengaktifasi
mekanisme-mekanisme yang mendoronng perhilangan atau pemerolehan panas.
VI. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum yaitu aktivitas fisik (olaraga di tempat) di
dapatkanlah hasil dan perbandingan suhu tubuh, mulai dari suhu awal, suhu setelah
berlari, dan suhu terakhir yaitu suhu setelah memakai pakaian tebal. Bisa dilihat
bahwa suhu tubuh dari awal/sebelum aktivitas fisik sampai akhir aktivitas fisik,
telah mengalami kenaikan.
VII. DAFTAR PUSTAKA
VII. LAMPIRAN