Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN DENGAN CF (CLOSE FRAKTUR) POST OPRASI

Oleh:

Rai Angga Putra Guawan

193213051

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NI KETUT PARSI
DENGAN DIAGNOSA CLOSE FRAKTUR RADIAL
DI RUANG CERMAI RSUD KABUPATEN KELUNGKUNG

A. PENGKAJIAN
A. Data Umum
Identitas Klien
Nama : Ny.P
Umur : 71
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Suku Bangsa : Bali, Indonesia
Alamat : Karangasem
Tanggal Masuk : 12 mei 2022
Tanggal Pengkajian : 13 mei 2022
No. Rm : 284229
Diagnosa Medis : CF Radial

Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny.M
Umur : 45
Hub. Dengan Klien : Keponakan
Alamat : Karangasem

B. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri pada bahu bagian kanan

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengeluh nyeri pada bahu bagian kanan dimana pasien mengalami jatuh 2 minngu
lalu

Riwayat Kesehatan Dahulu


Pasien memiliki riwayat diabetes dan hipertensi

Riwayat Kesehatan Keluarga


Keluarga pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keluarga
Genogram
a. Genogram

Keterangan :

= laki-laki = klien

= perempuan = hubungan dengan keluarga

= meninggal

C. Pola Fungsi Kesehatan Gordon


a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Keluarga pasien mengatakan belum begitu paham tentang penyakit yang dialami
pasien
b. Pola Nutrisi-Metabolik
Keluarga pasien mengatakan tidak ada masalah dalam kebutuhan nutrisi pasien,
tetapi pasien menjalaini puasa sebelum melakukan oprasi
c. Pola Eleminasi
Pada pengkajian terakhir pasien tidak mengalami gangguan dalam BAB dan BAK
d. Pola Aktivitas dan Latihan
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan dan minum 

Mandi 

Toileting 

Berpakaian 
Berpindah 

e. Pola Kodnitif dan persepsi


Pasien mengatakan belum pernah mendengar tentang close fraktur, pasien hanya tau
tentang fraktur secara umum jadi pasien tidak mengetahui tanda dan gejala dari close
fraktur yang dialami pasien
f. Pola presepsi diri
Citra diri : Pasien mengatakan bahwa dia merasa senang dengan anggota
tubuhnya dan menerima kekurangan yang ada padanya
Identitas diri : Pasien mengatakan bahwa dia seorang wanita berusia 71 tahun
dan beberapa kegiatan pasien dibantu oleh anak dan mertua pasien
Peran diri : Pasien adalah seorang ibu sekaligus mertua dari menantunya
Ideal diri : Pasien mengatakan ingin menjadi ibu dan mertua yang baik bagi
anak dan menantunya
g. Pola Peran-Hubungan
Pasien memiliki hubungan baik dengan keluarga dan lingkungan sekitar
h. Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit paisien tidur ± 8 jam sehari, saat sakit pasien tidur rata-rata 6-7 jam
sehari karena merasa nyeri pada daerah fraktur
i. Pola Seksual-Reproduksi
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mengalami ganguan terhadap seksualitas
pasien
j. Pola Toleransi Stress-Koping
Keluarga pasien mengatakan masih bisa mengendalikan stress yang dihadapi namun
terkadang merasa takut karena pasien tidak sadar
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Keluarga pasien mengatakan pasien rajin sembahyang saat pasien masih sehat
D. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
Keadaan pasien mengeluh nyeri pada bagu bagian kanan
b. Tanda Vital
TD : 150/90 mmHg RR : 18x/menit SO2 : 95%
N : 82 x/menit T : 36,2 ℃
c. Kepala
Inspeksi : kepala mesochepal, kulit kepala bersih, tidak berketombe, berwarna
putih, tidak terdapat lesi pada wajah, kulit wajah berwarna sawo matang
(tidak pucat).
Palpasi : tidak ada benjolan di area kepala dan nyeri tekan tidak terkaji.
d. Mata
Inspeksi : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada lesi pada kulit
sekitar mata.
Palpasi : tidak ada benjolan pada area mata dan nyeri tekan tidak terkaji
e. Mulut
Inspeksi : mukosa bibir kering, mukosa bibir berwarna sedikit gelap, mulut simetris,
tidak ada lesi pada area mulut.
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan tidak terkaji.
f. Leher
Inspeksi : tidak ada lesi pada kulit leher; tidak ada pembengkakan pada area leher,
warna kulit leher sawo matang, tidak ada deviasi trakea.
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid, tidak ada benjolan pada area leher, nyeri tekan tidak terkaji, kelenjar
istmus naik ketika klien batuk.
g. Abdomen
Inspeksi : perut datar, tidak ada jaringan parut dan lesi pada kulit perut, tidak ada
spider nevi.
Auskultasi: peristaltik usus 7 kali/menit.
Perkusi : terdengar bunyi timpani pada area lambung dan usus pada kuadran I, III
dan IV, terdengar bunyi dullness atau pekak pada kuadran II.
Palpasi : tidak ada massa, tidak ada pembesaran jaringan hepar; nyeri tekan tidak
terkaji.
h. Ekstremitas
1−1−1−1 3−3−3−3
Kekuatan otot /
3−3−3−3 3−3−3−3
Ekstremitas atas
Terdapat fraktur tertutup pada eksermitas atas sebelah kanan pada siku pasien
Ekstremitas bawah
Inspeksi : tidak terdapat lesi pada kulit ekstremitas bawah
Palpasi : tidak terdapat benjolan, nyeri tekan saat tidak terkaji, capillary refill 3
detik, tidak ada sianosis, akral teraba hangat.
i. Genetalia
Tidak terdapat perdarahan pada OUE, tidak terdapat hematom pada area genetalia,
tidak terpasang kateter

E. DATA PENUNJANG

Pemeriksaan CT scan Elbow kanan 12/05/2022


Tampak fraktur head radius kanan, densitas dan trabekulasi tulang normal, ta tampak
tanda tanda osteomyelitis (radang pada tulang)

Pemeriksaan laboratorium :
 Neutrofil : 88,5% (N : 39.3-73.7%)
 Limfosit : 3,5% (N : 18.0-48.3%)
 Monosit : 7,5% (N : 4.40-12.7%)
 MCH : 25,10 pg (N : 27.0-31.2 pg)

Terapi yang diberikan


Infus NACL 20tpm
Mesobalamin 3x1
Esomepratole 2x1
nj. Omz 1x1 amp
B. ANALISIS DATA
Data Etiologi Masalah
Kolaboratif/Keperawatan
DS: Trauma Fisik Nyeri akut berhubungan
Pasien mengatakan post oprasi dengan luka post oprasi
Fraktur
P : Pasieng mengatakan nyeri
timbul saat berpindah posisi Pergeseran fragmen tulang
Q : Nyeri yang dirasakan
Inflamasi
seperti tertusuk tusuk
Merangsang
R : Nyeri dirasakan pada
neurotransmitter
daerah oprasi
Hipotalamus
S : Skala nyeri 4
T : Nyeri hilang timbul Reseptor nyeri
DO:
Nyeri
Pasien tampak lemas serta
pasien tampak sulit bergerak

TD : 140/70 mmHg

N : 92 x/menit

S : 36,2 ℃

RR : 18x/menit

DS: Trauma fisik Gangguan mobilitas fisik


- Pasien mengatakan
Fraktur
tangan kanan pasien
sulit digerakan Perubahan jaringan sekitar
- Pasien mengatakan
cemas saat akan Pergeseran fragmen tulang
bergerak
Nyeri saat beraktivitas
DO:
- Pergerkan pasien tampak
Aktivitas terhambat
menurun dan terbatas
- Pasien tampak gelisah
Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut berhubungan dengan klien cidera fisik ditandai dengan pasien mengeluh nyeri
pada daerah post oprasi
2. Gangguan mobilitasn fisik berhubungan dengan kerusakan integritas struktur tulang
ditandai dengan pasien tidak bisa menggerakan tangan kanan pasien.

Tabel Daftar Masalah Kolaboratif / Diagnosa Keperawatan

NO TANGGAL / JAM DIAGNOSA TANGGAL, JAM


DITEMUKAN KEPERAWATAN TERATASI
1 13 mei 2022 Nyeri akut berhubungan -
dengan klien cidera fisik
ditandai dengan pasien
mengeluh nyeri pada
daerah post oprasi
2 13 mei 2022 Gangguan mobilitas fisik -
b.d kerusakan integritas
struktur tulang d.d pasien
tidak bisa menggerakan
tangan kanan
C. INTERVESI

no Dx Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


1 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan Observasi 1. Agar mengetahui kwalitas,
klien cidera tindakan keperawatan 1. Identifikasi karakteristik lokasi,frekuensi dan durasi
selama 3 x 24 jam nyeri nyeri yang dirasakan
fisik d.d pasien diharapkan mencapai (kwalitas,lokasi,frekuensi,d pasien
mengeluh nyeri kritteria hasil : urasi) 2. Untuk mengetahui
pada daerah Tanda-tanda vital : 2. Identifikasi skala nyeri tingkatan nyeri pasien
post oprasi - Nyeri berkurang 3. Identifikasi kesusaian jenis 3. Untuk menghindari salah
(skala 2-0) analgesi dengan tingkat pemberian analgesic pada
- Pasien dapat keparahan nyeri pasien
mengontrol nyeri 4. Monitor tanda-tanda vital 4. Untuk mengetahui respon
sebelum dan sesudah tubuh pasien terhadap
pemberian analgesik analgesic yang diberikan
Ners Treatment 5. Agar pasien dapat
5. Berikan posisi yang mengontrol rasa nyeri
nyaman sesuai toleransi 6. Agar pasien merasa lebih
pasien nyaman mengontrol rasa
6. Berikan lingkungan yang nyeri
nyaman jauh dari 7. Agar pasien dapat
kebisingan mengontrol rasa nyeri
Edukasi secara mandiri
7. Ajarkan dan instruksikan 8. Agar pasien tidak panik
relaksasi distraksi dengan saat efek samping terapi
nafas dalam dan obat bereaksi
8. Jelaskan efek terapi dan 9. Untuk memberikan obat
efek samping obat yang sesuai indikasi nyeri
Kolaborasi pasien
9. Kolaborasi pemberian dosis
dan jenis analgesic sesuai
indikasi
2 Gangguan Setelah dilakukan Dukungan mobilisasi 1. Agar mengetahui adanya
mobilitas fisik b.d tindakan keperawatan Observasi nyeri dan keluhan lain
kerusakan selama 3 x 24 jam 1. Identifikasi adanya nyeri pada pasien
integritas struktur diharapkan mencapai atau keluhan fisik lainya 2. Agar mengetahui kesiapan
tulang d.d pasien kritteria hasil : 2. Identifikasi toleransi pasien dalam melakukan
tidak bisa - Gerakan terbatas melakukan mobilisasi mobilisasi
menggerakan menurun Ners Treatment 3. Untuk memberikan rasa
tangan kanan - Nyeri munurun 3. Berikan posisi nyaman nyaman pada pasien pada
- Kelemahan fisik sesui toleransi pasien saat melakukan mobilisasi
menurun 4. Berikan latihan penguatan 4. Untuk meningkatkan
sendi dan otot kekuatan otot dan sendi
5. Berikan terapi relaksasi otot pasien
progresif 5. Untuk menurunkan otot
Edukasi tegang menjadi rileks
6. Jelaskan prosedur dan 6. Agar pasien memahami
tujuan mobilisasi prosedur dan tujuan
7. Ajarkan mobilisasi mobilisasi
sederhana sesuai toleransi 7. Agar pasien dapat
pasien melakukan mobilisasi
Kolaboasi secara mandiri
8. Kolaborasi pemberian 8. Untuk mengurasi nyeri
analgetik (jika perlu) saat proses mobilisasi
D. IMPLEMENTASI
No.
Tgl/Jam Implementasi Evaluasi Ttd
Dx
1,2 - Mengidentifikasi lokasi, S:
karakteristik,frekuensi, durasi - Pasien mengatakan nyeri
nyeri pada tangan bagian
- Mengidentifikasi skala nyeri kanan (post op)
- Memberikan posisi yang nyaman O:
sesuai toleransi pasien - Gelisah berkurang
14/05/22 - Memberikan lingkungan yang - Post op CF radial
07.10 nyaman jauh dari bising - PQRST
- mengidentifikasi adanya nyeri P : CF radial
atau keluhan fisik lainya Q : cenut-cenut
- mengidentifikasi toleransi R : tangan sebelah kanan
melakukan mobilisasi S:4
T : hilang timbul

1 - Identifikasi kesusaian jenis S:


analgesi dengan tingkat - Pasien mengatakan nyeri
keparahan nyeri sudah berkurang saat
- Memonitor tanda-tanda vital sudah diberi obat tetapi
sebelum dan sesudah nyeri timbul saat efek
pemberian analgesik obat sudah hilang
- Jelaskan efek terapi dan efek O:
samping obat - Pasien tampak tenang
10.15 - Kolaborasi pemberian dosis dan - Tidak terlihat adanya
jenis analgetik sesuai indikasi komplikasi
- Mengajarkan pasien Teknik - TTV
nafas dalam TD : 160/80 mmHg
N : 97 x/menit
S : 36,5 ℃
SPO2 : 98%

No.
Tgl/Jam Implementasi Respon Ttd
Dx
1,2 - Mengidentifikasi lokasi, S:
karakteristik,frekuensi, durasi - Pasien mengatakan rasa
nyeri nyeri berkurang dari hari
- Mengidentifikasi skala nyeri sebelumya
- Memberikan posisi yang O:
nyaman sesuai toleransi pasien - Pasien tampak
- Jelaskan prosedur dan tujuan memahami apa yang
mobilisasi dijelasan perawat
15/05/22 - Kolaborasi pemberian dosis - PQRST
07.10 dan jenis analgetik sesuai P : CF radial
indikasi Q : Cenut-cenut
R : Tangan sebelah
kanan
S:3
T : pada saat tangan
digerakan

1,2 - Memonitor tanda-tanda vital S:


sebelum dan sesudah pemberian - Pasien mengatakan
analgetik tangan kanan masih
- Memberikan posisi yang nyaman sedikit sulit untuk
sesuai toleransi pasien digerakan
- Mengajarkan mobilisasi - Pasien masih merasa
sederhana sesuai toleransi pasien cemas untuk bergerak
- Memberikan latihan otot karena terasa nyeri saat
progresif bergerak
- Berikan analgetic bila perlu O:
10.15 - Gerakan tampak terbatas
- Post op CF radial
- Kekuatan otot menurun
2 5
5 5
E. EVALUASI

No.
Tgl/Jam Evaluasi
Dx
16/3/12 1 S:
09.30  Pasien mengtakan nyeri berkurang saat sudah diberi obat
 Pasien mengatakan nyeri timbul saat efek obat hilang
O:
 Tampak gelisah pasien berkurang
 Pasien terlihat lemas
 TTV
TD : 150/70mmHg
N : 93x/menit
S : 36,5 ℃
SPO2 : 98%
 PQRST
P : CF radial
Q : Cenut-cenut
R : Tangan sebelah kanan
S:2
T : timbul saat tangan digerakan
A:
 Masalah teratasi
P:
 Hentikan intervensi
 Jaga kondisi pasien, berikan terapi analgetic

16/3/12 2 S:
09.30  Pasien mengatakan masih nyeri saat tangan kanan digerakan
 Pasien mengatakan masih merasa sedikit cemas saat akan
menggerakan tangan kanan
O:
 Kekuatan otot menurun
3 5
5 5
 Gerakan tampak masih terbatas
 Pergerakan tampak menurun
A:
 Masalah belum teratasi
P:
 Hentikan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai