Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN.

G
DENGAN POST-OPERASI POSTERIOR DEKOMPRESI STABILISASI FUSI DENGAN
MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK
DI RUANG APEL RSUD KLUNGKUNG

Oleh:

OLEH :

ERIKA NOVIA
NIM : P07120120010

TINGKAT 2.1 D-III KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
2022
Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Post-Operasi Posterior Dekompresi Stabilisasi Fusi
dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut Di Ruang Apel RSUD Klungkung
Tanggal 19 Mei 2022 sd 22 Mei 2022

I. PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien Identitas Penanggung Jawab :
Nama : Tn. G Nama : Ny. S
No RM : 284273 Hub Dengan Pasien : Keluarga
Umur : 54 tahun Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki-laki Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Petani Alamat : Kubu, Karangasem
Agama : Hindu No Telp : 0881038201690
Status : Kawin
Tanggal MRS : 13 mei 2022
Tanggal Pengkajian : 19 mei 2022
B. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sulit untuk menggerakkan kedua kaki

C. Riwayat Kesehatan
Pasien mengatakan sebelum ke RSUD klungkung pasien Jatuh dari pohon lontar setinggi 4
meter pada pukul 17.00 wita tanggal 12/5/2022, kemudian pasien mengatakan tidak dapat
bangun dan bergerak, kaki kesemutan dan lemah, serta nyeri pada pinggang. dan dibawa
kepuskesmas lalu ke RSUD Karangasem dan dirujuk ke RSUD Klungkung pada pukul 01.00
wita tgl 13 mei 2022. Pasien di Operasi tanggal 17 mei 2022 dan dirawat inap diruang apel.
D. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan tidak memiliki Riwayat penyakit seperti hipertensi, diabetes dan sesak
nafas.

2. Riwayat Kesehatan Sekarang


Pasien mengatakan nyeri pada luka post op
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan keluarga pasien tidak memiliki Riwayat penyakit seperti Hipertensi,
Diabetes, sesak nafas dan penyakit jantung.

E. Pengkajian Fisik
Kesadaran umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis
TB dan BB : 170 cm/80 kg
Tanda – tanda vital
- Nadi : 103x/mnt
- TD : 140/90 mmHg
- Suhu : 36,5
- RR : 24
- Skala Nyeri : 4 (0-10)
Head to toe
a. Kepala
Inspeksi : Rambut terlihat bersih.
Palpasi : Tidak teraba pembengkakan di kepala bagian belakang, tidak terdapat nyeri
tekan
b. Mata
Inspeksi : Penglihatan baik, mata simetris, konjungtiva normal (kemerahan), sklera
normal, pasien tidak menggunakan kaca mata.
c. Hidung
Inspeksi : Hidung simetris , tidak ada pembengkakan, penciuman normal
d. Mulut
Inspeksi : Mulut terlihat bersih, gigi berwarna putih kekuningan, bibir tampak kering
e. Telinga
Inspeksi : Telinga simetris, daun telinga normal , telinga tampak bersih
f. Leher
Inspeksi : leher simetris,tidak ada pembengkakkan kelenjar tiroid, dan tidak ada pembengkkan
kelenjar limfe.
g. Dada dan Paru – paru
Inspeksi : Dada simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Auskultasi :Tidak ada suara tambahan seperti ronki dan wheezing
h. Jantung
Auskultasi : Suara jantung pasien normal, tidak ada kelainan suara jantung
i. Abdomen
Inspeksi : Perut tampak datar , tidak ada luka pada aboden
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : Bising usus normal
j. Genitalia
Inspeksi : Tidak ada pembengkakan pada genetalia
k. Ekstremitas
Inspeksi : ada pembengkakan pada ekstremitas bawah dan ekstremitas atas
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
F. Data Penunjang
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hemoglobin 9.1 g/dl 10.8-16,5
Leukosit 24.23 ribu/ul 3.5-10
Eritrosit 3.1 juta/ul 3.5-5.5
Hematokrit 26.9 % 35-55
RDW-CV 12.0 % 11.5-14.5
Trombosit 111 Ribu/ul 145-450
MPV 8.35 fL 6.90-10.6

G. Data Biosikososial Spritual


a. Bernafas
- Pasien mengatakan sebelum sakit pasien tidak ada masalah dengan pernapasan
dan tidak ada sesak
- Saat sakit pasien mengatakan tidak ada sesak nafas

b. Nutrisi ( Makan dan Minum )


- Pasien mengatkan sebelum sakit pola makan pasien tidak ada masalah pasien
makan sebanyak 3 kali sehari, minum 8 gelas sehari
- Saat sakit pasien mengatakan makan masih teratur dan tidak ada
masalah,hanya saat akan operasi pasien puasa, untuk minum 8 gelas sehari.

c. Eliminasi
- Pasien mengatakan sebelum sakit pasien biasa BAB 3kali sehari dengan
konsistensi BAB : padat
- Saat sakit pasien mengatakan belum BAB setelah operasi

d. Gerak Badan
- Pasien mengatakan sebelum sakit pasien dapat menggerakkan badan dengan
leluasa
- Saat sakit pasien mengatakan gerak badan bagian bawah (kaki) agak terganggu.
Dan pinggang terasa nyeri setelah operasi.

e. Istirahat Tidur
- Pasien mengatakan sebelum sakit waktu istirahat dan tidur tidak ada masalah
pasien tidur selama 8 jam
- Saat sakit pasien mengatakan waktu istirahat dan tidur sedikit terganggu
f. Berpakaian
- Pasien mengatakan sebelum sakit dapat berpakaian bersih dan rapi tanpa bantuan
keluarga
- Saat sakit pasien mengatakan berpakaian dibantu oleh keluarga
g. Rasa Nyaman
- Pasien mengatakan sebelum sakit rasa nyaman terpenuhi
- Saat sakit pasien mengatakan rasa nyaman terganggu dikarenakan nyeri pada
pinggang bagian belakang.
h. Kebersihan Diri
- Pasien mengatakan sebelum sakit dapat mandi sendiri pasien mandi 2kali sehari
- Saat sakit pasien mengatakan mandi dibantu oleh keluarga dengan dilap.
i. Rasa Aman
- Pasien mengatakan sebelum sakit tidak masalah dengan rasa aman
- Saat sakit pasien mengatakan sangat merasa aman karena dijaga oleh keluarga
j. Pola Komunikasi
- Pasien mengatakan tidak ada masalah komunikasi saat sakit maupun sebelum sakit
dengan keluarga dan orang sekitar.
k. Ibadah
- Pasien mengatakan sebelum sakit dapat sembahyang ke merajan
- Saat sakit pasien mengatakan sembahyang di tempat tidur dan tidak bisa pergi
kemerajan
l. Produktifitas
- Pasien mengatakan sebelum sakit aktivitas sehari-hari dapat dilakukan secara aktif
dan sendiri tanpa bantuan orang lain
- Saat sakit pasien mengatakan aktivitas dibantu seluruhnya oleh keluarga.
m. Rekreasi
- Pasien mengatakan sebelum sakit pergi ketempat wisata saat hari raya
- Saat sakit pasien tidak dapat bepergian
H. Diagnosa Medis
Burst Fr LI Asia B post op Stabilisasi Decompresi Fusi
I. Pengobatan Yang Didapatkan
Sucralfate syr 3x15ml (po)
Miozidin 2x35mg (po)
Ceftriaxone 1x2gr (iv)
Esomeprazole 2x40mg (iv)
Metilprednisolon 3x250mg (iv)
Mecobalamin 3x 500mg (iv)
Vit k 3x10mg (iv)
Asam tranexamat 3x500mg (iv)
Painloss 3x400mg (iv)
Dexketoprofen 3x25mg (iv0
Tutosol : Asering 28 tpm (iv)

J. Fisiologis
Nyeri Akut
Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
Mengeluh nyeri √ Tekanan darah meningkat √
Skala nyeri 4(0-10) (140/90 mmHg)
Tampak Meringis √ Berfokus kepada diri sendiri √

Bersikap Protektif (mis : waspada, √ Pola napas berubah


posisi menghindari nyeri )
Frekuensi nadi meningkat (90x/mnt) √ Proses berpikir terganggu

Gelisah Menarik diri

Sulit Tidur Berfokus pada diri sendiri

Diaforesis
Gangguan Mobilitas Fisik
Gejala Tanda Mayor Gejala Tanda Minor

Mengeluh sulit menggerakkan √ Nyeri saat bergerak √


ekstremitas
Kekuatan otot menurun √ Enggan melakukan pergerakan

Rentang gerak (ROM) menurun Merasa cemas saat bergerak √

Sendi kaku √

Gerakan tidak terkoordinasi

Gerakan terbatas √

Fisik lemah √
ANALISIS DATA

Data focus Analisis Masalah


Ds : Pasien mengatakan sulit untuk Jatuh dari pohon Gangguan Mobilitas Fisik
menggerakkan kedua kaki lontar

Do: Keadaan umum pasien lemah,


pasien tampak tidak mampu Trauma tulang
melakukan aktivitas sehari hari secara belakang
mandiri, semua aktivitas dibantu oleh
keluarga. Aktivitas mobilitas tingkat 3
(memerlukan bantuan,pengawasan Fraktur lumbal
orang lain dan peralatan), didapat hasil
pemeriksaan kekuatan otot :
Dekontinuitas
jaringan tulang

3333 3222 Pergeseran fragmen


tulang
1111 1111
Gangguan fungsi

Gangguan mobilitas
fisik

Ds : jatuh dari pohon Nyeri Akut


P: luka post-operasi tulang belakang lontar
Q: nyeri seperti di tusuk-tusuk
R: nyeri bagian pinggang bagian fraktur
belakang bawah
S: skala nyeri 4 (0-10)
T: nyeri hilang timbul. terputusnya
Nyeri memperberat bila ada Gerakan kontinuitastulang
pada punggung pasien.
kaki
Do: Pasien tampak meringis karena
kesemutan & lemah
merasa sakit di pinggang bagian
belakang.
Ttv : nyeri pinggang bawah
Td : 140/90 mmHg
N:103 x/menit
S: 36,5 0C nyeri akut
RR:24x/menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH

1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan integritas struktur tulang dibuktikan dengan
Pasien mengatakan sulit untuk menggerakkan kedua kaki , pasien tampak tidak mampu
melakukan aktivitas sehari hari secara mandiri, semua aktivitas dibantu oleh keluarga.
Aktivitas mobilitas tingkat 3 (memerlukan bantuan,pengawasan orang lain dan peralatan),
didapat hasil pengukuran kekuatan otot
3333 3222

1111 1111

2. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisik dibuktikan dengan pasien mengeluh nyeri pada
luka post-operasi tulang belakang, nyeri seperti di tusuk-tusuk, nyeri terjadi pada bagian
pinggang bagian belakang bawah, skala nyeri 4 (0-10), nyeri hilang timbul, nyeri
memperberat bila ada Gerakan pada pinggang pasien, Pasien tampak meringis karena merasa
sakit di pinggang bagian belakang. Dan di dapat hasil Ttv :Td : 140/90 mmHg, N:103 x/menit,
S: 36,5 0C, RR:24x/menit.
PERENCANAAN
No. Tujuan Intervensi Rasional
Dx
1 Setelah dilakukan asuhan A.Intervensi Utama A.Intervensi Utama
keperawatan selama 3x24 1. Dukungan Mobilisasi 1.Dukungan Mobilisasi
jam, diharapkan mobilitas Observasi : Observasi :
fisik meningkat dengan 1.Identifikasi adanya 1.Mengetahui skala nyeri
Luaran Utama Mobilitas nyeri pasien
Fisik 2.Identifikasi toleransi 2.Mengetahui jenis
kriteria hasil : fisik melakukan aktifitas fisik yang dapat
1.Pergerakan ekstremitas pergerakan dilakukan pasien
kekuatan otot meningkat. 3.Monitor frekuensi 3.Mengetahui keadaan
2.Nyeri menurun jantung dan tekanan umum pasien
3.kecemasan menurun darah sebelum memulai 4.Mencegah terjadinya
4.gerakan terbatas menurun mobilisasi. perburukan kondisi pada
5.Kelemahan fisik menurun 4.monitor kondisi pasien.
umum selama
melakukan mobilisasi
Terapiutik : Terapiutik :
1.fasilitasi aktivitas 1.Membantu kelancaran
mobilisasi dengan alat mobilisasi
bantu (mis:pagar tempat 2.mempercepat proses
tidur) pemulihan mobilisasi
2.fasilitasi melakukan 3.mempercepat proses
pergerakan jika perlu latihan mbilisasii pasien
3.Libatkan keluarga
untuk membantu pasien Edukasi :
dalam meningkatkan 1.Agar pasien faham tujuan
pergerakkan. mobilisasi
Edukasi : 2.Melatih pergerakan
1.jelaskan tujuan dan pasien
prosedur mobilisasi 3.Mempercepat proses
2.Anjurkan melakuan penyembuhan dengan
mobilisasi dini mobilisasi sederhana.
3.Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan (mis:duduk
ditempat tidur, duduk di
sisi tempt tidur, pindah
dari tempat tidur ke
kursi)
2 Setelah dilakukan asuhan A. Intervensi Utama A. Intervensi Utama
keperawatan selama 3x24 1. Manajemen nyeri 1. Manajemen Nyeri
jam diharapkan tingkat Observasi : Observasi :
nyeri menurun dengan 1.Identifikasi lokasi, 1.Mengetahui lokasi,
kriteria hasil : karakteristik, durasi, durasi, karakteristik,
Luaran Utama Tingkat frekuensi, kualitas, frekuensi, kualitas dan
Nyeri intensitas nyeri intensitas nyeri.
1.Keluhan nyeri menurun 2.Identifikasi skala 2.mengetahui skala nyeri
2.Meringis menurun nyeri 3.Mengetahui respon nyeri
3.Sikap protektifmenurun 3.Identifikasi respon nonverbal
4. Kemampuan nyeri nonverbal 4.Mengetahui factor yang
menuntaskan aktivitas 4.Identifikasi factor memperberat dan
membaik yang memperberat dan memperingan nyeri.
6. frekuensi nadi membaik memperingan nyeri 5.Mengetahui pengetahuan
7. pola nafas membaik 5.Identifikasi dan keyakinan pasien
9.tekanan darah membaik pengetahuan dan tentang nyeri
keyakinan tentang nyeri 6.Mengetahu efek samping
6.Monitor efek samping analgesic pada pasien.
pengguanaan analgesic Terapiutik :
Terapiutik : 1.Untuk membantu pasien
1.berikan Teknik dalam proses mengurangi
nonfarmakologi untuk rasa nyeri yang dialami
mengurangi rasa nyeri 2.Membantu memperingan
2.Kontrol lingkungan rasa nyeri
yang memperbesar rasa 3.Agar pemberian
nyeri Tindakan lebih efektif
3.Pertimbangkan jenis untuk meredakan nyeri
dan sumber nyeri dalam Edukasi :
pemilihan strategi 1.memberi pemahaman
meredakan nyeri tentang nyeri (penyebab,
Edukasi : periode dan pemicu nyeri )
1.Jelaskan penyebab 2.Agar pasien mengetahui
periode, dan pemicu strategi meredakan nyeri
nyeri 3.Untuk mengetahui rasa
2.Jelaskan strategi nyeri secara mandiri
meredakan nyeri 4.Agar pasien
3.Anjurkan memonitor mendapatkan analgesic
nyeri secara mandiri yang tepat dan sesuai
4.Ajarkan Teknik dengan tingkat keparahan
nonfarmakologi untuk nyeri
mengurangi nyeri Kolaborasi :
Kolaborasi : 1.untuk mengurangi rasa
1.Kolaborasi pemberian nyeri yang dirasakan
analgetic
PELAKSANAAN
No Tgl/ jam Implementasi Respon Paraf
1 19 mei 2022 Mengidentifikasi lokasi, Ds : pasien mengatakan nyeri
8.15 wita karakteristik, durasi, pada luka operasi, nyeri terjadi
frekuensi, kualitas, bila ada pergerakan, nyeri
intensitas nyeri seperti ditusuk-tusuk.
Do : Pasien tampak meringis erika
kesakitan dan sedikit gelisah

08.20 wita Monitor frekuensi jantung Ds : pasien mengatakan nyeri


dan tekanan darah pada pinggang belakang bawah
sebelum memulai Do : N : 103x/mnt, Td : Erika
mobilisasi 140/90mmHg

08.30 wita fasilitasi aktivitas Ds : pasien mengatakan ia


mobilisasi dengan alat nyaman dengan posisi yang
bantu (mis:pagar tempat dilakukan. Erika
tidur) Do : pasien tampak miring ke
kiri

08.35 wita Ds : pasien mengatakan nyeri


Memonitor efek samping berkurang sedikit, namun masih
pengguanaan analgesic hilang timbul erika
Do : pasien tampak mengantuk

10.25 wita Libatkan keluarga untuk Ds : keluarga pasien


membantu pasien dalam mengatakan bersedia untuk
meningkatkan membantu proses mobilisasi
Do : keluarga pasien tampak Erika
pergerakkan.
kooperativ

Ds : pasien mengatakan
11.00 wita Menjelaskan strategi mengerti dengan yang
meredakan nyeri dijelaskan Erika
Do : pasien tampak
mengangguk

Mengajarkan Teknik Ds : pasien mengatakan


12.30 wita nonfarmakologi untuk mengerti dengan yang diajarkan
Erika
mengurangi nyeri Do ; pasien mampu
(relaksasi nafas dalam ) mempraktekkan yang diarahkan

Ds : pasien mengatakan
13.25 wita Mengkolaborasi nyerinya sedikit berkurang
pemberian analgetic setelah diberi obat
Do : pasien tampak sedikit Erika
meringis
Pemberian Painloss 3x400 strip
Mobilisasi posisi Ds : pasien mengatakan merasa
13.30 wita mika/miki setiap 2 jam nyaman
Do : pasien tampak miring Erika
kanan

Ds : pasien mengatakannyeri
20 mei 2022 Mengidentifikasi keadaan pada luka post op (pinggang
14.15 wita umum pasien bagian belakang), kaki
15.10 wita kesemutan.
Do : TTV
Td : 130/80 mmHg
N:101 x/menit Erika
0
S: 35,8 C
RR: 25x/menit
SpO2 : 92/ 4lpm
Terdapat edema pada punggung
kaki pasien, nyeri tekan (-)

Ds : pasien mengatakan ia
15.20 wita fasilitasi aktivitas nyaman dengan posisi yang
mobilisasi dengan alat dilakukan.
bantu (mis:pagar tempat Do : pasien tampak miring ke
tidur) kanan Erika

15.30 wita Memonitor efek samping Ds : pasien mengatakan nyeri


pengguanaan analgesic seperti nyut nyutan
Skala 3 (0-10), nyeri terjadi
pada luka post op (pinggang
bagian belakang). Erika
Do : pasien tampak meringis,
dan sedikit berbicara serta
sedikit gelisah

15.50 wita Memberikan Teknik Ds : pasien mengatakan nyeri


nonfarmakologi untuk sedikit berkurang
mengurangi rasa nyeri Do : pasien tampak lebih tenang C
(Distraksi dan relaksasi) Erika

Ds : pasien mengatakan faham


Menganjurkan memonitor
17.30 wita dengan yang dianjurkan
nyeri secara mandiri Do : pasien tampak mengerti
dengan yang dianjurkan Erika
Painloss stop -> pct flsh 3x1gr
iv

18.15 wita Kolaborasi pemberian Ds : pasien mengatakan nyeri


analgetic berkurang setelah diberi obat
Pereda nyeri
Do : pasien tampak lebih tenang Erika

Ds : pasien mengatakan nyeri


Mengidentifikasi skala
21 Mei 2022 seperti nyut nyutan
19.45 wita nyeri Skala 2 (0-10), nyeri terjadi Erika
pada luka post op (pinggang
bagian belakang).
Do : pasien tampak sedikit
tenang dan sedikit berbicara,

19.50 wita fasilitasi aktivitas Ds : pasien mengatakan


mobilisasi dengan alat nyaman dengan posisi saat ini
bantu (mis:pagar tempat Do : pasien tampak
Erika
tidur) menggunakan spinal brace dan
duduk 60 derajat, miring stop.

20.15 wita
Memonitor efek samping Ds : pasien mengatakan nyeri
pengguanaan analgesic seperti nyut nyutan
Skala 2 (0-10), nyeri terjadi
pada luka post op (pinggang Erika
bagian belakang).
Do : pasien tampak sedikit
tenang dan sedikit berbicara,

Libatkan keluarga untuk Ds : keluarga pasien


20. 17 wita membantu pasien dalam mengatakan bersedia untuk
membantu proses mobilisasi
meningkatkan
pasien.
pergerakkan. Do : keluarga psien tampak Erika
kooperatif

Memberikan Teknik Ds : pasien mengatakan nyeri


20.18 wita nonfarmakologi untuk berkurang namun timbul lagi. Erika
mengurangi rasa nyeri
(Distraksi dan relaksasi) Do : pasien tampak lebih rileks

Ds : pasien mengatakan faham


Menganjurkan memonitor
21.00 wita dengan yang dianjurkan
nyeri secara mandiri Do : pasien tampak mengerti Erika
dengan yang dianjurkan

Ds : pasien mengatakan akan


melapor bila ingin BAK
21.30 wita Bladder Training Do : pasien tampak terpasang Erika
Dc
22.20 wita Kolaborasi pemberian Ds : pasien mengatakan nyeri
Analgetic berkurang setelah diberi obat
Pereda nyeri
Do : pasien tampak tenang Erika

22 mei 2022
05.30 wita Observasi TTV Ds : Pasien mengatakan nyeri
berkurang. Sepertinyut nyutan
skala 2(0-10)
Do : TTV Erika
Td : 130/80 mmHg
N ; 78x/mnt
S : 36,3 c
R : 20x/mnt
EVALUASI

No Tgl / jam Catatan Perkembangan Paraf

1 22 mei 2022 S : Pasien mengatakan kakinya sudah bisa digerakkan erika


07.55 wita (menggeser kaki) namun belum bisa diangkat

O : keadaan umum pasien tampak lemah,pasien tampak


tidak mampu melakukan aktivitas sehari hari secara
mandiri, semua aktivitas dibantu oleh keluarga.
Aktivitas mobilitas tingkat 2 (memerlukan
bantuan,pengawasan orang lain dan peralatan). Didapat
hasil pemeriksaan otot :

4444 4444
2222 2222

A : Masalah teratasi Sebagian


Masalah yang belum teratasi ;
4.gerakan terbatas menurun
5.Kelemahan fisik menurun

P : Lanjutkan Intervensi
1. fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
(mis:pagar tempat tidur)
2.Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakkan.
2 S :
P: luka post-operasi tulang belakang
Q: nyeri nyut-nyutan erika
R: nyeri bagian pinggang bagian belakang bawah
S: skala nyeri 2 (0-10)
T: nyeri hilang timbul

O : Pasien tampak lebih tenang


Ttv :
Td : 130/80 mmHg
N ; 78x/mnt
S : 36,3 c
R : 20x/mnt

A : Masalah teratasi Sebagian


Masalah yang belum teratasi :
4.Kemampuan menuntaskan aktivitas membaik

P : Lanjutkan intervensi
1. berikan Teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
2. kolaborasi pemberian analgetik

Anda mungkin juga menyukai