KAK MANAJEMEN RESIKO - Fix 2023
KAK MANAJEMEN RESIKO - Fix 2023
KERANGKA ACUAN
MANAJEMEN RESIKO
No. Dokumen
Tanggal Terbit
No. Revisi
Halaman 6 Halaman
Ditetapkan Januari 2023
AGUNG SUPARWI
NIP. 19771223 200902 1 002
TAHUN 2023
I. PENDAHULUAN
Risiko yang dicegah berupa risiko klinis dan risiko non klinis. Risiko klinis
adalah risiko yang dikaitkan langsung dengan layanan medis maupun layanan lain
yang dialami pasien selama di Puskesmas. Sementara risiko non medis ada yang
berupa risiko bagi organisasi maupun risiko finansial. Risiko organisasi adalah yang
berhubungan langsung dengan komunikasi produk layanan, proteksi data, system
informasi dan semua risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian organisasi. Risiko
finansial adalah risiko yang dapat mengganggu control finansial yang efektif, salah
satunya adalah system yang harusnya dapat menyediakan pencatatan akuntansi yang
baik.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terciptanya budaya keselamatan pasien dan petugas di Puskesmas Merbau
mataram.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui manajemen risiko di Administrasi Manjemen.
b. Untuk mengetahui manajemen risiko di Upaya Kesehatan Masyarakat.
c. Untuk mengetahui manajamen risiko di Upaya Kesehatan Perseorangan.
A. TATA NILAI
P (Profesional : Bekerja secara profesional sesuai dengan profesi
R(Ramah) : Ramah dalam menjalankan segala kegiatan baik dengan rekan kerja atau
masyarakat
I (Inovaif) : Bisa menciptakan inovasi untuk memecahkan suatu masalah atau untuk
meningkatkan layanan
M (Mandiri) : memiliki sikap jujur benar bermanfaat, bertanggung jawab yang berasal dari
diri sendiri
A (Aktif) : Selalu aktif dalam bekerja memberikan pelayanan kepada masyarakat
Berikut rincian kegiatan yang dilakukan oleh tim manajemen resiko, antara lain :
a. Rapat Tim Manajemen Risiko beserta penanggung jawab pelayanan dan program
untuk menentukan potensial resiko setiap 1 tahun sekali
b. Tim Manajemen RIsiko melakukan pengecekan buku setiap bulannya atau ketika
ada kejadian resiko yang dilaporkan dari setiap pelayanan/program/admen
c. Tim Manajemen Risiko melakukan identifikasi akan kejadian resiko lalu
melaporkan pada kepala puskesmas dan dikoordinasikan kepada ketua tim mutu
untuk pembahasan kejadian resiko tersebut.
d. Tim Manajemen Risiko mengevaluasi dan melakukan analisa dengan metode
FMEA lalu menentukan prioritas masalah dengan menggunakan teknik RCA.
e. Tim Manajemen Risiko melakukan perencanaan tindak lanjut.
f. Pelaporan hasil monitoring dilakukan setiap bulan pada rapat Tim Manajemen
Risiko dan evaluasi setiap 3 bulan baik pada mini lokakarya atau Rapat Tinjauan
Manjemen.
VI. SASARAN
N BULAN
KEGIATAN
O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Merbau
Mataram
Agung Suparwi
NIP. 19771223 200902 1 002