Anda di halaman 1dari 3

Iklima Valda Setiadi Ramadhan

12340014

Character Building

Jika di persenkan tingkat percaya diriku adalah 99%, aku selalu berani dalam situasi
dan kondisi apapun, saat di MA dulu aku sering di percaya untuk memberikan kultum,
menjadi pemateri untuk evaluasi angkatan, menjadi narator drama, menjadi ketua pelaksana
dalam beberapa acara yang membuatku harus bertanggung jawab atas apapun yang terjadi, di
exschool dance juga aku yang selalu menjadi centre bersama kedua sahabatku.

Wah bangga sekali aku pada diriku, aku sangat berterimakasih karna dahulu aku orang yang
sangat berani, sekarang juga sama, butuh waktu sebentar bagiku untuk memunculkan kembali
perasaan itu. Jika ada yang bertanya dari mana aku mendapatkan semua ini? dari mana aku
mendapatkan semua keberanian dalam diri? Apakah sulit bagiku untuk memulainya dulu?

1. Aku mendapatkan ini semua karena saat aku kecil dulu aku sering diajak orang tuaku
ke acara seminar, acara peresmian, atau hanya sekedar rapat biasa, meski dulu aku
belum mengerti apa yang mereka semua bicarakan, tapi aku mendapat hal lain yang
sangat berguna di hidupku sekarang, aku memperhatikan orang-orang hebat yang
begitu percaya diri, begitu semangat, begitu menginspirasi bicara di depan puluhan
bahkan ribuan orang, dan ayah juga adalah salah satu dari orang hebat yang ada di
depan, aku selalu antusias melihat ayah bicara di depan umum membicarakan hal-hal
keren, sejak saat itu aku berjanji pada diriku aku harus mengikuti jejak ayah. Selain itu,
ayah juga selalu menjadi teman ngobrol yang asyik, ayah selalu menceritakan hal-hal
yang aku belum tahu, karena sering berbincang dengan ayah kosa kata dalam diriku
meningkat hari demi hari, aku jadi mengetahui banyak hal, aku mulai berani
mengutarakan pendapatku pada orang-orang sekitar. Tentu sulit saat pertama kali aku
mencoba memimpin muroja’ah (mengulang hafalan) waktu kelas 7 MTs, kejadian itu
masih jelas terekam di kepalaku, karena itu adalah pertama kalinya aku berdiri di
depan banyak orang, aku memiliki sebuah prinsip sebagai acuanku, prinsipku adalah
jika aku takut karena berdiri di depan, aku lebih takut kalau aku hanya diam di
belakang, lama-lama berdiri di depan teman-temanku dan membicarakan hal-hal keren
membuatku ketagihan, aku dikenal oleh semua orang karena kehebatan dan prestasiku,
tentu hal itu adalah pencapaian terbesarku dulu.
2. Tapi hei kemana 1% nya?
Tidak ada manusia yang sempurna, begitu bukan kata yang sering kita dengar sehari-
hari, dan itu juga ada dalam diriku, terkadang perasaan sungkan atau malu juga hadir
dalam diriku, biasanya hal itu dipengaruhi oleh:
1. Sudah banyak sekali acara yang aku hadiri, saat dulu menjadi Menteri Ekonomi,
Perdagangan, dan Koperasi dalam satu hari aku bisa mengahadiri sampai 5 acara,
ada yang aku sebagai MC, ada yang aku sebagai evaluator, ada yang aku sebagai
pencetus ide, ada yang aku hanya menjadi tamu undangan, dan bahkan ada saat
hari itu aku tampil dance, jika sudah sebanyak itu acara yang aku hadiri aku lebih
banyak diam, aku hanya bicara jika memang diperlukan, karena memang
kelemahanku juga ada di fisik yang mudah lelah.
2. Jika ada hal yang belum aku pahami aku pasti membutuhkan waktu untuk
menyerap informasi baru, saat itu terjadi aku juga tidak banyak bicara, hanya diam
memperhatikan, saat aku sudah mengerti arah pembicaraan atau apa yang sedang
dibahas itulah waktuku.
3. Saat aku tidak menjadi ketua pelaksana acara, aku juga tidak terlalu banyak
mencetuskan ide, aku selalu patuh atas apa yang diucapkan ketua, tapi jika ada hal
yang menurutku harus diubah aku pasti mengatakannya.

Jadi sebenarnya 1% adalah tergantung situasi dan kondisi yang sedang aku jalani saat
itu, bukan tiba-tiba aku menjadi penakut atau tidak berani.
Apa pendapat temanku tentang aku?

Iklima valda setiadi Ramadhan

My opinion about her

Wanita mandiri, ambis banget apalagi soal pendidikan, tipe yang cuek tapi sebenernya
perhatian, gengsinya lumayan ya, kalo fokus sama suatu hal, atau suka terhadap
sesuatu pasti bener-bener di pelajari dan di pahami, jadi bener-bener menghayati
sesuatu yg menurut dia menarik, kalo udah kecapean badannya bisa langsung drop, dan
kalo social battery abis itu otomatis ga peduli lingkungan sekitar🙏🏻

Tulisan di atas dari salah satu sahabatku, namanya Saskiah Amanah biasa aku panggil
Sasi, kita sudah 6 tahun melewati suka duka di pesantren dulu, sekarang kita LDR
karena aku di Bandung dan dia di Indramayu.

Semua yang Sasi ucapkan tentang aku benar adanya, aku sangat senang Sasi selalu
mengerti lebih jauh tentang diriku, hal itu juga menjadi refleksi lagi bagiku, apakah
aku selalu berbuat baik pada orang sekitar, apakah aku masih merugikan atau
menyusahkan orang lain, karena sejatinya kita hidup di dunia ini membutuhkan
bantuan orang lain, tidak semua hal pure kita lakukan sendiri.

Anda mungkin juga menyukai