Anda di halaman 1dari 12

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Unit II dengan judul ”Sistem Saraf I


(Kecepatan Tanggap Saraf)” yang disusun oleh :
Nama : Narwastu
NIM : H0321320
Kelas : Biologi F
Kelompok : IV (empat)
Telah diperiksa oleh koordinator asisten / asisten dosen dan telah dinyatakan
diterima.

Majene, september 2023

Koordinator Asisten Asisten

Winarty Rosmhidayanti
NIM:H0319336 NIM : H0320350
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tubuh manusia merupakan kesatuan dari berbagai sistem organ.
Suatu sistem terdiri dari berbagai organ tubuh atau alat-alat tubuh. Dalam
melaksanakan kegiatan fisiologinya diperlukan adanya hubungan atau
kerja sama antara alat-alat tubuh yang satu dengan yang yang lainnya.
Agar kegiatan sistem-sistem organ yang tersusun atas banyak alat itu
berjalan dengan baik, maka dibutuhkan adanya sistem pengendalian atau
pengatur. Sistem pengendali itu disebut sebagai sistem koordinasi
(Diptyanusa, et al., 2020).
Tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf, sistem indera, dan
sistem endokrin. Pengaruh sistemsaraf yaitu dapat mengambil sikap
terhadap adanya perubahan keadaan lingkungan yang merangsangnya.
Semua kegiatan tubuh manusia dikendalikan dan diatur oleh sistem saraf.
Sebagai alat pengendali dan pengatur kegiatan organ tubuh, susunan saraf
mempunyai kemampuan menerima rangsang dan mengirim pesan-pesan
rangsang atau impuls ke pusat susunan saraf, dan kemudian memberikan
tanggapan atau reaksi terhadap rangsang tersebut. Impuls saraf tersebut
dibawa oleh serabut-serabut saraf (Musi & Nurjannah, 2021).
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang berfungsi
menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh
tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun
dalam. Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi dari sel
saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsangan atau
tanggapan (Safrida, 2017).
2. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui pengaruh zat stimulan yang terdapat pada berbagai
minuman kemasan terhadap kecepatan tanggap saraf.
3. Manfaat Praktikum
Dapat mengetahui pengaruh zat stimulan yang terdapat pada berbagai
minuman kemasan terhadap kecepatan tanggap saraf.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan
serta terdiri dari jaringan saraf. Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel
saraf yang mempunyai bntuk bervariasi. Sistem ini meliputi sistem saraf pusat
dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja
seperti mata rantai antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu kelompok
sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang
berasal dari luar ataupun dalam tubuh. Sedangkan efektor adalah sel atau
organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan (Safrida, 2017).
Secara umum sistem saraf memiliki tiga fungsi yang saling tumpang
tindih, yaitu input sensoris, integrasi, dan output motoris. Input adalah
penghantaran atau konduksi sinyal dari reseptor sensoris, misalnya sel
pendeteksi cahaya di mata ke pusat integrasi. Integrasi adalah proses
penerjemahan informasi yang berasal dari stimulasi reseptor sensoris oleh
lingkungan, kemudian dihubungkan dengan respon tubuh yang sesuai.
Sebagian besar integrasi dilakukan dalam sistem saraf pusat, yaitu otak dan
sumsum tulang belakang. Output motoris adalah penghantaran sinyal dari
pusat integrasi, yaitu sistem saraf pusat ke sel-sel efektor, sel-sel otot atau sel
kelenjar yang mengaktualisasikan respon tubuh terhadap stimulus tersebut.
Saraf yang menghubungkan sinyal motoris dan sensoris antara sistem saraf
pusat dan bagian tubuh lain secara bersamaan disebut sistem saraf tepi
(Campbell, et al., 2014).
Sistem saraf bekerja berdasarkan impuls elektrokimiawi untuk melayani
tubuh dengan berbagai cara. Otak dan sumsum tulang belakang berlaku
sebagai basis utama kinerja sistem saraf. Dari otak dan sumsum tulang
belakang , jaringan saraf bercabang ke stiap bagian tubuh. Sistem saraf juga
bertindak sebagai pusat integrasi dan komunikasi. Sistem saraf tepi (perifer)
melayani hubungan antar semua jaringan-jaringan dan organ-organ lain
dengan sistem saraf pusat. Secara fungsional, sistem saraf dibagi menjadi
saraf somatis dan saraf otonom. Saraf somatis berfungsi mengatur struktur-
struktur yang merupakan derivat dari otot-otot, tulang, dan kulit. Sedangkan
saraf otonom berfungsi mengatur otot polos dan otot jantung serta kelenjar-
kelenjar tubuh (Karmana, 2020).
Sel saraf berfungsi untuk mengkoordinasikan seluruh aktivitas pada tubuh
hewan. Sel penyusun sistem saraf dapat dibedakan mnjadi dua, yaitu sel saraf
(neuron) dan sel glia. Sel saraf (neuron) berfungsi untuk menerima dan
meneruskan impuls, sedangkan sel glia berfungsi untuk mendukung struktur
dan fungsi sel saraf, tetapi tidak terlibat secara langsung dalam proses
penjalaran impuls. Sel saraf bekerja dengan cara menimbulkan dan
menjalarkan impuls (potensil aksi). Impuls dapat menjalar pada sebuah sel
saraf, tetapi juga dapat menjalar ke sel lain dengan melintasi sinaps.
Penjalaran impuls melintasi sinaps dapat terjadi dengan cara transmisi elektrik
atau transmisi kimiawi (dengan bantuan neurotransmiter) (Isnaeni, 2019).
C. METODOLOGI PRAKTIKUM
1. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : Selasa, 19 September 2023
Waktu : Pukul 07.30-09.30 WITA
Tempat : Laboratorium Mikrobiologi, Laboratorium Terpadu
Universitas Sulawesi Barat
2. Alat dan Bahan
a. Alat
1) Penggaris plastik 30 cm
2) Sendok gelas
3) Gelas
4) Stopwatch
b. Bahan
1) Beberapa minuman stimulan (ekstra joss, kopi botol, coca cola,
sprite)
2) Air minum
3. Prosedur Praktikums
a. Dipersilahkan subjek uji coba untuk duduk santai.
b. Diletakkan sebuah penggaris secara tegak lurus diantara ibu jari dan
telunjuk tangan kanan. Usahakan posisi titik 0 bearada tepat diantara
ibu jari dan telunjuk tangan kanan.
c. Tugas subjek adalah uji coba adalah menangkap penggaris yang
dilepas oleh temannya.
d. Tanpa memberitahu dulu, dilepaskan penggaris itu kebawah dan
mintalah subjek uji coba untuk menangkap dengan menggunakan ibu
jari dan jari telunjuk tangan kanan. Kemudian lihat tepat pada skala
berapa kedua jari tersebut menempel pada penggaris. Ulangi kegiatan
tersebut sebanyak 3 kali pada masing-masing tangan kanan.
e. Ulangi langkah 4 namun menggunakan tangan kiri.
f. Diminta subjek uji coba meminum minuman stimulan. Tunggu selama
30 menit.
g. Setelah 30 menit, lakukan langkah 1-5.
h. Mintalah data dari kelomok lain, agar dapat membandingkan antara
hasil pengamatan kelompok anda dengan kelompok lain.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Pengamatan
Stimulan Sebelum Setelah
Kanan Kiri Kanan Kiri
Sprite 0 0 0 0
2 cm 6 cm 10 cm 0
0 0 7 cm 15 cm
Rata-rata 0,66 2 5,66 5
Ekstra joss 11 cm 13 cm 17 cm 0
16 cm 24 cm 18 cm 11 cm
7 cm 1 cm 12 cm 0
Rata-rata 11,33 22 15,66 3,66
Kopi 27 cm 23 cm 0 0
19 cm 0 0 19 cm
21 cm 0 21 cm 25 cm
Rata-rata 53 7,66 7 14,66
Cocca cola 7 cm 6 cm 5 cm 7 cm
8 cm 0 0 10 cm
15 cm 12 cm 11 cm 14 cm
Rata-rata 10 6 5,33 10,33
2. Pembahasan
a. Sprite
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan untuk
mengetahui pengaruh zat stimulan dengan menggunakan minuman
sprite untuk mengukur kecepatan merespon seseorang didapatkan hasil
yang berbeda pada saat sebelum dan sesudah minum sprite, begitu
juga dengan menggunakan tangan yang berbeda kecepatan
meresponnya berbeda. Sebelum minum stimulan pada tangan kanan
diperoleh rata-rata 0,66 dan pada tangan kiri diperoleh rata-rata 2.
Sedangkan setelah meminum stimulan, pada tangan kanan diperoleh
rata-rata 5,66 dan tangan kiri diperoleh rata-rata 5.
b. Ekstra joss
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan untuk
mengetahui pengaruh zat stimulan dengan menggunakan minuman
ekstra joss untuk mengukur kecepatan merespon seseorang didapatkan
hasil yang berbeda pada saat sebelum dan sesudah minum ekstra joss,
begitu juga dengan menggunakan tangan yang berbeda kecepatan
meresponnya berbeda. Sebelum minum stimulan pada tangan kanan
diperoleh rata-rata 11,33 dan pada tangan kiri diperoleh rata-rata 22.
Sedangkan setelah meminum stimulan, pada tangan kanan diperoleh
rata-rata 15,66 dan tangan kiri diperoleh rata-rata 3,66.
c. Kopi
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan untuk
mengetahui pengaruh zat stimulan dengan menggunakan minuman
kopi untuk mengukur kecepatan merespon seseorang didapatkan hasil
yang berbeda pada saat sebelum dan sesudah minum kopi, begitu juga
dengan menggunakan tangan yang berbeda kecepatan meresponnya
berbeda. Sebelum minum stimulan pada tangan kanan diperoleh rata-
rata 53 dan pada tangan kiri diperoleh rata-rata 7,66. Sedangkan
setelah meminum stimulan, pada tangan kanan diperoleh rata-rata 7
dan tangan kiri diperoleh rata-rata 14,66.
d. Cocca cola
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan untuk
mengetahui pengaruh zat stimulan dengan menggunakan minuman
cocca cola untuk mengukur kecepatan merespon seseorang didapatkan
hasil yang berbeda pada saat sebelum dan sesudah minum cocca cola,
begitu juga dengan menggunakan tangan yang berbeda kecepatan
meresponnya berbeda. Sebelum minum stimulan pada tangan kanan
diperoleh rata-rata 10 dan pada tangan kiri diperoleh rata-rata 6.
Sedangkan setelah meminum stimulan, pada tangan kanan diperoleh
rata-rata 5,33 dan tangan kiri diperoleh rata-rata 10,33.
E. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa kecepatan merespon pada tangan kanan dan tangan
kiri tidaklah sama baik itu sebelum maupun setelah diberi zat stimulan
berupa beberapa minuman kemasan. Pengaruh atau respon dari zat
stimulan hanya bersifat sementara dilihat dari waktunya sebelum dan
setelah diberi stimulan minumanhasilnya tidak jauh berbeda. Dari
keempat jenis zat stimulan yang digunakan memiliki hasil yang berbeda
setiap jenisnya. Berdasarkan datanya, stimulan yang memiliki respon
paling tinggi pada tangan kanan yaitu minuman ekstra joss dan pada
tangan kiri yaitu minuman kopi.
2. Saran
a. Saran untuk praktikan
Diharapkan agar praktikan hadir tepat waktu dan menjaga
kebersihan dalam melakukan praktikum.
b. Saran untuk asisten
Diharapkan agar asisten tetap sabar dalam membimbing
praktikan.
c. Saran untuk laboratorium
Diharapkan agar tetap menjaga kebersihan dan kelancaran air
dalam laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA

REFERENSI
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai