Oleh:
Nim : A022819020
PRODI KEBIDANAAN
JAYAPURA - PAPUA
2020
i
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Essa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil
menyelesaikan Makalah ini puji Tuhan tepat pada waktunya. yang berjudul “
IBU DENGAN KEHAMILAN PRE-EKLAMSIA ” menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi Kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata,saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga tuhan
menyertai kita senantiasa segala usaha kita, amin .
Penulis:
Nipelina Soll
i
Abstrak
AKI merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan
pembangunan millennium. Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota Padang
penyebab kematian maternal pada tahun 2012 dan 2013 adalah preeclampsia.
Jelaskan pengertian preeklamsia. Sebutkan macam-macam preeklamsia.Jelaskan
etiologi preeklamsia. Sebutkan apa saja tanda dan gejala dari Pre-Eklampsia.
Menjelaskan cara mencukupi gizi pada kehamilan preeklamsia. Jelaskan
komponen dalam gizi menu makan yang akan dibuat. Jelaskan angka kecukupan
gizi. Pesan gizi. Cara memasak dan. Penyajian. Pre-eklampsia dalam kehamilan
adalah apabila dijumpai tekanan darah 140/90 mmHg setelah kehamilan 20
minggu (akhir trisemester kedua sampai trisemester ketiga) atau bisa lebih awal
terjadi. Klasifikasi Pre Eklamsia. Faktor faktor tersebut antara lain, gizi buruk,
kegemukan dan gangguan aliran darah ke rahim. Penurunan perfusi hati
menimbulkan gangguan fungsi hati, edema hepar dan hemoragik sub-kapsular
menyebabkan ibu hamil mengalami nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran
atas. Ruptur hepar jarang terjadi, tetapi merupakan komplikasi yang hebat dari
preeklamsia. Pre-eklampsia ringan Tanda dan gejala : Kenaikan tekanan darah
sistole 140 mmHg sampai kurang dari 160 mmHg; diastole 90 mmHg sampai
kurang dari 110 mmHg. Proteinuria : didapatkannya protein di dalam pemeriksaan
urin (air seni). Edema (penimbunan cairan) pada betis, perut, punggung, wajah
atau tangan. Pre-eklampsia Berat tanda dan gejala Pre eklampsia berat adalah
suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya tekanan darah tinggi
160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan/atau edema pada kehamilan 20
minggu atau lebih. Tanda dan gejala pre-eklampsia berat : Tekanan darah sistolik
160 mmHg.Tekanan darah diastolik 110 mmHg. Peningkatan kadar enzim hati
dan atau ikterus (kuning). Trombosit < 100.000/mm. Oliguria (jumlah air seni <
400 ml / 24 jam) 6. Proteinuria (protein dalam air seni > 3 g / L). Nyeri ulu hati.
Gangguan penglihatan atau nyeri kepala bagian depan yang berat. Perdarahan di
retina (bagian mata). Edema (penimbunan cairan) pada paru. Koma Komplikasi
yang terjadi pada preeklamsia yaitu antara lain (Mitayani, 2009):Pada ibu pre
Eklamsia Solusio plasenta Perdarahan subkapsula hepar. Kelainan pembekuan
darah.
ii
Abstract
MMR is one of the targets that have been determined in the Millennium
Development Goals. The Annual Report of the Padang City Health Office, the
cause of maternal death in 2012 and 2013 was preeclampsia. Explain the
meaning of preeclampsia. State the types of preeclampsia. Explain the etiology of
preeclampsia. State what are the signs and symptoms of pre-eclampsia. Explain
how to get adequate nutrition in preeclampsia pregnancy. Describe the
nutritional components of the diet that will be made. Explain the nutritional
adequacy rate. Nutritional messages. How to cook and. Presentation. Pre-
eclampsia in pregnancy is when there is a blood pressure of 140/90 mmHg after
20 weeks of gestation (the end of the second trimester to the third trimester) or it
can occur earlier. Classification of Pre-Eclampsia. These factors include, poor
nutrition, obesity and disruption of blood flow to the uterus. Decreased liver
perfusion leads to impaired liver function, hepatic edema and sub-capsular
hemorrhagic causes pregnant women to experience epigastric pain or pain in the
upper quadrants. Liver rupture is rare, but a serious complication of
preeclampsia. Mild pre-eclampsia Signs and symptoms: Increase in systolic blood
pressure by 140 mmHg to less than 160 mmHg; diastole 90 mmHg to less than
110 mmHg. Proteinuria: getting protein in the urine (urine). Edema (fluid build-
up) in the calves, stomach, back, face or hands. Pre-eclampsia Severe signs and
symptoms Severe pre-eclampsia is a pregnancy complication characterized by the
onset of high blood pressure of 160/110 mmHg or more with proteinuria and / or
edema at 20 weeks of gestation or more. Signs and symptoms of severe pre-
eclampsia: systolic blood pressure 160 mmHg, diastolic blood pressure 110
mmHg. Increased levels of liver enzymes and / or jaundice (yellow). Platelets
<100,000 / mm. Oliguria (amount of urine <400 ml / 24 hours) 6. Proteinuria
(protein in urine> 3 g / L). Heartburn. Impaired vision or severe frontal
headache. Bleeding in the retina (part of the eye). Edema (fluid build-up) in the
lungs. Coma Complications that occur in preeclampsia include (Mitayani, 2009):
In women with pre-eclampsia Solusio placenta Bleeding of the liver subcapsules.
Blood clotting disorders.
iii
Daftar Isi
Cover Sampuln
Depan…………………………………………………………………….. i
Kata Pengantar…………………………………………………………….. ii
Abstrak…………………………………………………………………….. iii
Abstract…………………………………………………………………….. iv
1 I Pendahuluan………………………………………………….…... 1
1.3. Tujuan……………………………………………………………... 2
2. Pembahasan …………………………………………………………………….
…… 3
Defenisi Pre-Eklamsia…………………………………………………. 3
2.2.1. Penatalaksanaan………………………………………………… 8
kehamilan pre-eklamsia……………………………………………… 10
iv
3. Penutup
Kesimpulan
Saran
Daftar Lambang
Daftar Gambar
Daftar Pustaka
v
MAKALAH
IBU HAMIL DENGAN KEHAMILAN PRE – EKLAMSIA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
derajat kesehatan perempuan. AKI merupakan salah satu target yang telah
ditentukan dalam tujuan pembangunan millennium yaitu tujuan ke 5,
meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015
adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu. Terdapat dua kategori
kematian ibu yaitu disebabkan oleh penyebab langsung obstetri yaitu kematian
yang diakibatkan langsung oleh kehamilan dan persalinannya, dan kematian yang
disebabkan oleh penyebab tidak langsung yaitu kematian yang terjadi pada ibu
hamil yang disebabkan oleh penyakit dan bukan oleh kehamilan atau
persalinannya.
Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,
angka kematian ibu (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas)
sekitar 359/100.000 kelahiran hidup angka ini meningkat dibandingkan dengan
tahun 2007 yaitu sekitar 228/100.000 kelahiran hidup. Trias utama kematian ibu
adalah perdarahan, hipertensi dalam kehamilan (HDK) dan infeksi. Profil
Kesehatan Indonesia Tahun 2014, hampir 30% kematian ibu di Indonesia pada
tahun 2010 disebabkan oleh HDK. Penyakit hipertensi dalam kehamilan
merupakan kelainan vaskular yang terjadi sebelum kehamilan atau timbul dalam
kehamilan atau pada masa nifas. Data Laporan Kematian Ibu di Dinas Kesehatan
Provinsi Sumatera Barat kasus kematian ibu di Sumatera Barat pada tahun 2012
adalah 99 kasus, tahun 2013 adalah 90 kasus, sedangkan pada tahun 2014 adalah
116 kasus. Meningkat dari tahun sebelumnya. Kota Padang merupakan daerah
yang memiliki kematian ibu tertinggi yaitu 16 kasus pada tahun 2013 dan 2014.
Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota Padang penyebab kematian
maternal pada tahun 2012 dan 2013 adalah preeklampsia-eklampsia, perdarahan,
1
2
1.2. Tujuan
Penyajian
BAB II
Pembahasan
2. Defenisi
Pre Eklampsia
Pre-eklampsia atau sering juga disebut toksemia adalah suatu kondisi yang
bisa dialami oleh setiap wanita hamil. Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya
tekanan darah yang diikuti oleh peningkatan kadar protein di dalam urine. Wanita
hamil dengan preeklampsia juga akan mengalami pembengkakan pada kaki dan
tangan. Preeklampsia umumnya muncul pada pertengahan umur kehamilan,
meskipun pada beberapa kasus ada yang ditemukan pada awal masa kehamilan.
Pre-eklampsia dalam kehamilan adalah apabila dijumpai tekanan darah 140/90
mmHg setelah kehamilan 20 minggu (akhir trisemester kedua sampai trisemester
ketiga) atau bisa lebih awal terjadi. Pre-eklampsia adalah salah satu kasus
gangguan kehamilan yang bisa menjadi penyebab kematian ibu. Kelainan ini
terjadi selama masa kehamilan, persalinan, dan masa nifas yang akan berdampak
pada ibu dan bayi.
Hipertensi (tekanan darah tinggi) di dalam kehamilan terbagi atas pre-
eklampsia ringan, preklampsia berat, eklampsia, serta superimposed hipertensi
(ibu hamil yang sebelum kehamilannya sudah memiliki hipertensi dan hipertensi
berlanjut selama kehamilan).
Eklampsia merupakan kondisi lanjutan dari preeklampsia yang tidak teratasi
dengan baik. Selain mengalami gejala preeklampsia, pada wanita yang terkena
eklampsia juga sering mengalami kejang kejang. Eklampsia dapat menyebabkan
koma atau bahkan kematian baik sebelum, saat atau setelah melahirkan.
Eklampsia berasal dari kata bahasa Yunani yang berarti “halilintar“ karena
gejala eklampsia datang dengan mendadak dan menyebabkan suasana gawat
dalam kebidanan. Eklampsia juga disebut sebuah komplikasi akut yang
mengancam nyawa dari kehamilan ditandai dengan munculnya kejang tonik -
klonik, biasanya pada pasien yang telah menderita
4
Penyebab pasti dari kelainan ini masih belum diketahui, namun beberapa
penelitian menyebutkan ada beberapa faktor yang dapat menunjang terjadinya
preeklampsia. Faktor faktor tersebut antara lain, gizi buruk, kegemukan dan
gangguan aliran darah ke rahim.
1. Pre-Eklampsia
5
Nyeri perut
Sakit kepala yang berat
Perubahan pada reflex
Penurunan produksi kencing atau bahkan tidak kencing sama sekali
Ada darah pada air kencing
Pusing
Mual dan muntah yang berlebihan
Udem
Hipertensi
Proteinuria
a. Pre-eklampsia ringan Tanda dan gejala :
1) Kenaikan tekanan darah sistole 140 mmHg sampai kurang dari 160 mmHg;
diastole 90 mmHg sampai kurang dari 110 mmHg
2) Proteinuria : didapatkannya protein di dalam pemeriksaan urin (air seni)
3) Edema (penimbunan cairan) pada betis, perut, punggung, wajah atau tangan
b. Pre-eklampsia Berat tanda dan gejala
Pre eklampsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan
timbulnya tekanan darah tinggi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria
dan/atau edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih. Tanda dan gejala pre-
eklampsia berat :
1) Tekanan darah sistolik 160 mmHg
2) Tekanan darah diastolik 110 mmHg
3) Peningkatan kadar enzim hati dan atau ikterus (kuning)
4) Trombosit < 100.000/mm3
5) Oliguria (jumlah air seni < 400 ml / 24 jam) 6. Proteinuria (protein dalam air
seni > 3 g / L)
6) Nyeri ulu hati
7) Gangguan penglihatan atau nyeri kepala bagian depan yang berat
8) Perdarahan di retina (bagian mata)
9) Edema (penimbunan cairan) pada paru
10) Koma
8
2.2.1. Penatalaksanaan
. Penatalaksanaan pre-eklampsia
a. Pencegahan
Pemeriksaan antenatal teratur dan bermutu serta teliti, mengenal tanda-tanda
sedini mungkin(pre elkampsia ringan), lalu diberikan pengobatan yang cukup
supaya penyakit tidak menjadi lebih berat. Harus selalu waspada terhadap
kemungkinan terjadinya pre eklampsia kalau ada faktor-faktor peredisposisi.
Berikan penerangan tentang manfaat istirahat dan tidur, ketenangan, dan
pentingnya mengatur diit rendah garam, lemak, karbohidrat, tinggi protein dan
menjaga kenaikan berat badan yang berlebihan.
b. Penanganan
Tujuan utama penanganan adalah:
1) Untuk mencegah terjadinya PE
2) Hendaknya janin lahir hidup
9
1. Sebutkan dan jelaskan komponen dalam gizi menu makanan yang yang akan
dibuat
Gambar 2.1
Contohnya seperti nasi merah, bayam, brokoli, wortel, kentang, dan kacang
kedelai, beragam jenis ikan yakni sarden, salmon, tuna, dan kembung, bahkan
mengonsumsi cokelat secara rutin. Makanan tersebut akan menekan peluang
terjadinya preeklamsia.
Kadar protein harus dikontrol dengan baik sebab Preeklamsia memang akan
meningkatkan kadar protein di urine. Oleh sebab itu, batasilah asupan protein
tersebut menjadi 15%-20% saja dari total asupan makanan per saji secara
keseluruhan.
Itulah beberapa upaya yang dapat Ibu hamil lakukan untuk mencegah terjadinya
Preeklamsia pada masa kehamilan. Untuk lebih tepatnya, selalu konsultasikan
dengan dokter, ya!
Untuk melengkapi mengenai nutrisi gizi ini, saat ini kita akan mengulas tentang
angka kecukupan gizi ibu hamil yang takkalah pentingnya dengan keterangan
yang di posting sebelumnya. Seorang Ibu selama proses kehamilan akan
mengalami perubahan fisik yang cukup kelihatan drastis. Kehamilan
menyebabkan berat badan naik dan laju metabolisme tubuh juga meningkat.
Karena itu, ibu hamil memerlukan gizi yang lebih banyak, baik untuk Ibu sendiri
maupun janin. Asupan makanan yang mengandung nutrisi gizi tinggi dan
seimbang.
Dengan semakin berubahnya komposisi dan metabolisme tubuh ibu selama proses
kehamilan, seiring dengan membesarnya janin. Pada trimester pertama, terjadi
pembentukan organ-organ vital pada janin. Pada trimester kedua, janin dalam
kandungan akan mengalami pertumbuhan sangat pesat. Perlu Ibu ketahui bahwa
jumlah makanan yang dikonsumsi bukanlah jaminan bahwa asupan gizi sudah
cukup seimbang. Kualitas makanan juga berperan penting dalam menentukan
asupan gizi seimbang ini. Dengan melengkapi gizi secara lengkap dan berkualitas
15
juga seimbang, diharapkan akan memberikan efek jangka panjang yang positif
bagi perkembangan janin sejak dari dalam kandungan maupun setelah proses
persalinan nanti.
3. Pesan Gizi
buah yang cukup menjadi salah satu indikator nsederhana tercapainya gizi
seimbang.
4. Cara memasak
Merebus adalah salah satu cara mengolah makanan yang aman untuk ibu hamil.
(Foto: Pixabay)
Merebus adalah cara yang sering digunakan, terutama jika kamu hanya
punya waktu singkat untuk memasak, karena makanan lebih cepat matang. Untuk
merebus daging, kamu perlu memotong daging menjadi beberapa bagian agar
tingkat kematangan meratanya. Rebuslah hingga daging berubah warna menjadi
kecokelatan dan pastikan daging matang sempurna.
19
Memanggang adalah salah satu cara mengolah makanan yang aman untuk ibu
hamil. (Foto: Pexels)
Asparagus, labu, kacang panjang, hingga daging ayam pun lezat, jika
diolah dengan cara memanggang. Kamu bisa menggunakan oven atau kompor
untuk memanggang.Yang harus diperhatikan, potong makanan sama besar agar
tingkat kematangan merata. Prinsipnya, semakin cepat matang, kandungan nutrisi
dalam makanan tetap terjaga. Pastikan juga kamu memakai wadah yang tepat
sesuai jenis masakan. Agar matangnya tetap merata, tidak perlu menggunakan
suhu terlalu tinggi ketika memanggang. Untuk daging misalnya, kamu bisa
memanggangnya dengan suhu 220 derajat Celcius selama 50-60 menit.
.
20
Menumis adalah salah satu cara mengolah makanan yang aman untuk ibu hamil.
(Foto: Pexels)
Mengukus adalah salah satu cara mengolah makanan yang aman untuk ibu hamil.
(Foto: Pixabay)
Ini adalah cara memasak sayuran yang paling baik karena keutuhan
vitaminnya terjaga, terutama vitamin yang larut air, seperti vitaman B dan C.
Metode ini mematangkan makanan dengan uap panas. Metode mengukus dibagi
menjadi dua. Pertama, kamu bisa langsung menaruh makanan pada saringan
kukusan atau pada pinggan tanpa tutup. Kedua, meletakkan makanan pada
pinggan dan menutup pinggan saat mengukus. Metode ini juga dikenal dengan
mengetim.
Menggoreng adalah salah satu cara mengolah makanan yang aman untuk ibu
hamil. (Foto: Pexels)
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggoreng. Misalnya, gunakan
minyak yang belum pernah digunakan dan tidak menggoreng ulang makanan agar
tidak menumpuk kolesterol jahat. Jika memungkinkan, kamu bisa menggunakan
air fryer,
yaitu alat menggoreng tanpa minyak. Kamu bisa menikmati kentang atau ubi
goreng tanpa rasa bersalah. Meski proses matangnya lebih lama, tapi metode ini
jauh lebih sehat bagi ibu hamil.
5. Penyajian
1. Pre Eklampsia
a. Pemeriksaan Laboratorium
1) Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah
Penurunan hemoglobin ( nilai rujukan atau kadar normal hemoglobin untuk
wanita hamil adalah 12-14 gr% )
Hematokrit meningkat ( nilai rujukan 37 – 43 vol% )
Trombosit menurun ( nilai rujukan 150 – 450 ribu/mm3 )
b. Urinalisis Ditemukan protein dalam urine.
c. Pemeriksaan Fungsi hati
24
PENUTUP
A. Kesimpulan
Preeklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, odema, dan
protein urine yang timbul karena kehamilan, penyakit ini umumnya terjadi dalam
trisemster ke-3 kehamilan. Preeklampsia juga merupakan penyulit kehamilan yang
akut dan dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi pada masa ante, intra
dan post partum. Pre eklamsi merupakan suatu kondisi spesifik kehamilan dimana
hipertensi terjadi setelah minggu ke-20 pada wanita yang sebelumnya memiliki
tekanan darah normal. Preeklampsia adalah suatu penyakit vasospastik, yang
melibatkan banyak system yang ditandai oleh hemokonsentrasi, hipertensi, dan
proteinuria (Bobak, 2004).
B. SARAN
- Diharapkan kepadamahasiswa dapat mempelajari dan memahami tentang
penyakit pre-eklampsia
- Dalam bidang keperawatan, mempelajari suatu penyakit itu penting dan
diharapkan kepada mahasiswa mampu membuat konsep teoritis suatu penyakit
tersebut beserta asuhan keperawatannya.
- Dalam penyusunan makalah kami menyadari bahwa makalah ini sangatlah
kurang dari kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar dalam penyusunan makalah selanjutnya dapat lebih baik
24
25
DAFTAR PUSTAKA
(aminah, 2017)
(30 juli 2018 Magdalena, 2018)
(firefox, p. 2020)