BAB I
KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN
A. Peserta Didik
Berdasarkan latar belakang pendidikan orang tua, sosial ekonomi dan lingkungan
tempat tinggal peserta didik SMP Islam Darul Arifin Sumberbaru yang mayoritas
penduduknya berprofesi sebagai buruh tani dengan latar pendidikan lulusan sekolah
dasar, hal ini sangat melatar belakangi karakteristik peserta didik yang jumlah
keseluruhanya berjumlah 258 peserta didik, dengan latar belakang tersebut secara
umum karakteristik peserta didik di SMP Islam Darul Arifin Sumberbaru dapat
digambarkan sebagai berikut:
a. Mampu dan mau mengikuti aturan dan kegiatan sekolah
b. Kemauan belajar bagus
c. Memahami dan mampu bersikap terhadap keberadaan peserta didik berkebutuhan
khusus
d. Semangat dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
e. Bersedia meluangkan waktu melaksanakan kegiatan diluar waktu kegiatan
belajar mengajar.
f. Kehidupan beragama yang baik
C. Sosial Budaya
Berdasarkan analisis lingkungan sekolah, bentang alam yang ada di SMP Islam Darul
Arifin Sumberbaru sebagian besar terletak di daerah pegunungan dan berbatasan
dengan Kabupaten Jember. Pada awalnya Sebagian besar merupakan lahan perkebunan
teh yang dikelola oleh PT.MPM. Kemudian beralih fungsi menjadi lahan pertanian
sebagai penghasil sayur mayur yang digarap oleh masyarakat walaupun hak guna
usahanya tetap milik PT. MPM.
Selain sebagai daerah pertanian, lingkungan SMP Islam Darul Arifin
Sumberbaru juga merupakan jalur Kawasan wisata Jember Puncak Jember (Bopuncur)
dan juga ada dalam proyek Nasional jalur Puncak Dua jadi berpotensi untuk
pengembangan agrowisata.
SMP Islam Darul Arifin Sumberbaru Kabupaten Jember ini berdiri pada tanggal
01 Mei Tahun 2012, berlokasi di Jalan Puncak Dua, Perkebunan Ciceureuh, Gelang,
Cipanas, Kabupaten Jember. Pada awalnya sekolah yang berdiri di atas lahan seluas +
10.000 m2.
Berdasarkan hasil analisis lingkungan karakteristik masyarakat di sekitar SMP
Islam Darul Arifin Sumberbaru mayoritas penduduknya berprofesi sebagai buruh tani
dengan latar belakang pendidikan lulusan sekolah dasar serta memiliki ciri khas
masyarakat yang religius dengan tarap prekonomian masyarakatnya tergolong sebagai
masyarakat yang berpenghasilan menengah kebawah. Kekhasan atau tradisi masyarakat
yang masih terjaga di SMP Islam Darul Arifin Sumberbaru adalah Pencak silat
(Maenpo), Ngaji (Ngaos) dan Sholawatan yang diringi Hadroh (Mamaos) dan olahraga
khususnya sepakbola/futsal. Hal ini sesuai pengembangan budaya pada masyarakat
Jember.
SMP Islam Darul Arifin Sumberbaru memiliki ruang kelas yang berjumlah 8
ruangan, dengan 3 rombongan belajar kelas VII (tujuh), 4 rombongan belajar kelas VIII
(delapan), 3 rombongan belajar kelas IX (sembilan), 1 Ruang Kantor Tata Usaha, 1
Ruang kantor Kepala Sekolah, Laboratorium IPA, Perpustakaan, ,Mushola, WC Siswa,
WC Guru dan Lapangan Serbaguna.
Adapun latar belakang pendidikan orang tua siswa adalah 5% tidak pernah
sekolah, 90% lulusan SD/sederajat, 5% lulusan SLTP, 4% lulusan SLTA dan 1%
lulusan perguruan tinggi dengan mayoritas beragama islam sekitar 100 % yang dianut
orang tua. Untuk propesi masyarakat 80% sebagai buruh tani, 5% wiraswasta dan 15%
berbagai profesi lain-lain.
Kurikulum SMP Islam Darul Arifin Sumberbaru disusun sebagai pedoman
dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Kurikulum SMP Islam Darul Arifin
Sumberbaru ini dikembangkan mengacu pada Capaian Pembelajaran (CP) yang sudah
1) input peserta didik berasal dari dua kabupaten yaitu Kabupaten Jember dan
Kabupaten Jember;
Lumajang, kondisi sekolah yang terletak di daerah perkebunan dan memiliki sumber
daya alam terutama dibidang pertanian mendukung profil pelajar yang memiliki
potensi kreasi ide dan keterampilan untuk mewujudkan daerahnya menjadi destinasi
wisata dan wirausaha.
Kegiatan-kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menggali potensi pendidik dan
peserta didik dalam pembentukan karakter peserta didik yang mampu bersaing dalam
dunia global. Untuk memberikan layanan kebutuhan dan tuntutan menjadi insan yang
memiliki kemampuan daya saing di era generasi 4.0, dengan tetap menjunjung tinggi
nilai luhur bangsa yang tersirat dalam Pancasila serta mengembangkan cinta budaya
daerah dan bangsa, maka SMP Islam Darul Arifin Sumberbaru menyusun Kurikulum
ini sesuai dengan karakteristik peserta didik dan budaya lokal daerah setempat.
Peserta didik SMP Islam Darul Arifin Sumberbaru diharapkan mempunyai life
skill yang berguna dan mampu mengaplikasikannya dalam masyarakat dan dunia
Pendidikan. Hal tersebut harapan dari Pemerintah Kabupaten Jember untuk mencetak
generasi yang mampu berdaptasi dengan perkembangan zaman akan terwujud. Salah
satu upaya untuk mencapai harapan tersebut dilakukan melalui kreasi budaya literasi
pada peserta didik. Sehingga peserta didik mampu menghasilnya salah satu karya yang
mencerminkan profil pelajar Pancasila yang mampu bernalar kritis dan berkebhinekaan
global. Capaian pembelajaran yang diharapkan adalah terciptanya profil pelajar yang
beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhak mulia, yang mandiri, bernalar
kritis, kreatif, bergotong royong dan berkebhinekaan global.
Untuk pendanaan pendidikan, SMP Islam Darul Arifin Sumberbaru mendapat
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah yang secara rutin setiap tiga
bulan sekali. Pendanaan BOS digunakan untuk berbagai kepentingan kelangsungan
pendidikan, baik sarana maupun prasarana pendidikan. Pendanaan yang sufatnya tidak
tetap, SMP Islam Darul Arifin Sumberbaru menerima sumbangan dari masyarakat dan
alumni SMP Islam Darul Arifin Sumberbaru. Sumbangan tersebut lebih khusus
digunakan untuk kepentingan pembangunan sarana fisik seperti masjid sekolah dan
perbaikan-perbaikan ringan.
Secara yuridis, Kurikulum SMP Islam Darul Arifin Sumberbaru disusun dengan
mengacu pada peraturan perundangan terkait pendidikan yang berlaku baik itu dari
pusat ataupun dari daerah. Adapun secara pedagogis, kurikulum SMP Islam Darul
Arifin Sumberbaru mengacu pada kemampuan guru sebagai tenaga profesional dalam
pembelajaran dan penilaian. Peningkatan profesionalisme guru, dilakukan dalam
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
A. Visi Sekolah
Kurikulum Operasional Sekolah disusun oleh Satuan Pendidikan untuk memungkinkan
penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di sekolah.
Sekolah sebagai unit penyelenggara pendidikan juga harus memperhatikan perkembangan
dan tantangan masa depan diantaranya adalah:perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, globalisasi yang memungkinkan sangat cepatnya arus perubahan dan mobilitas
antar dan lintas sektor serta tempat, era informasi, pengaruh globalisasi terhadap perubahan
perilaku dan moral manusia, berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap
pendidikan, era perdagangan bebas
Tantangan dan peluang itu harus direspon oleh SMP Islam Darul Arifin Sumberbaru,
sehingga visi sekolah diharapkan sesuai dengan arah perkembangan tersebut. Visi tidak lain
merupakan cita-cita moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa
datang. Adapun visi SMP Islam Darul Arifin Sumberbaru adalah:
A. Misi
Berdasarkan visi yang telah dirumuskan, untuk mewujudkannya diperlukan suatu misi
berupa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. Adapun Misi yang dirumuskan berdasar visi
adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan pengamalan Iman dan Taqwa sesuai ajaran Agama yang di anut
menunju Ukhuwah Islamiah;
2. Mencapai prestasi peserta didik di bidang akademik dan pengembangan diri non
akademik dengan model Bilingual Boarding School
3. Membudayakan kegiatan ibadah bagi seluruh warga sekolah sesuai dengan
lingkungan sekolah yang berbasis pesantren.
4. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan kualitas kelulusan dengan
pengembangan inovasi pembelajaran sesuai perkembangan IPTEK dan Life Skill
B. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai SMP Islam Darul Arifin Sumberbaru sebagai bentuk
untuk mewujudkan visi sekolah yang tealah ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Jangka Pendek (1 tahun)
a. Membentuk peserta didik yang beriman dan berakhlak mulia
b. Mendorong peserta didik untuk mampu mengreasikan ide yang dituangkan
dalam tulisan atau tindakan yang berakar pada budaya lokal.
c. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang memacu peserta didik
bernalar kritis, kreatif dan inovatif dalam mengembangkan ide dan gagasan.
d. Mengoptimalkan sarana prasarana sekolah yang menunjang peseta didik
dalam mngreasikan ide/gagasan yang berakar pada nilai budaya lokal.
e. Menciptakan peserta didik yang mampu bernalar kritis dalam pelaksanaan
kegiatan berbasis proyek yang mnegedepankan jiwa kegotong-royongan
2. Tujuan Jangka Panjang (3 tahun )
a. Merancang pembelajaran yang mengedepankan ciri khas sekolah dan daerah
dalam nuansa kebhinekaan global yang harmonis;
a. Membentuk peserta didik yang memiliki kemampuan daya saing, berkarakter,
berprestasi dan memiliki pribadi yang beriman, rajin dan taat beribadah serta
saling menghargai perbedaan dan mencintai lingkungan dan bangsanya;
b. Menghasilkan lulusan yang mampu mengimplementasikan Profil Pelajar
Pancasila dalam kehidupan nyata;
c. Menjadi pemimpin bagi diri dan temannya untuk menjadi pribadi yang
bernalar kritis, tangguh, percaya diri dan bangga dalam kegotong - royongan.
d. Menguasai kecakapan dalam berkomunikasi sosial dan berjiwa kompetitif,
kreatif dan mandiri yang tetap menjunjung budaya lokal
e. Mempunyai life skill yang mampu berdapatasi dengan perekembangan jaman.
f. Mampu mengkreasikan ide/ gagasan yang dituangkan dalam tindakan atau
karya yang berakar dari budaya lokal dalam kebhinekaan global
g. Mempunyai karakter yang sopan, santun dan dan mandiri, kreatif yang
mampu bersaing sesuai perkembangan jaman.
h. Menjadikan sekolah sebagai tempat untuk mengembangkan proses
perkembangan intelektual, emosional, sosial, ketrampilan dan tumbuh
kembang peserta didik sesuai tingkat kemampuan dan kondisi masing masing
peserta didik yang mengedepankan nilai gotong royong.
i. Menjadikan masyarakat dan orang tua sebagai mitra bersama dalam
menjalankan penyelenggaraan pendidikan sekolah.
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. Muatan Kurikulum
Kurikulum di SMP Islam Darul Arifin Sumberbaru dikembangkan dengan
memperhatikan empat ranah yaitu sosial-emosional, intelektual, ketrampilan, dan
perilaku dengan kompetensi spiritual sebagai payungnya. Mata pelajaran yang
dikembangkan yaitu Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia,
Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa Inggris, Seni
Budaya, PJOK, Informasi, dan Bahasa Sunda. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan
dalam waktu lima hari masuk sekolah yakni dari Seni sampai dengan Jumat.
Pelaksanaan proses pembelajaran di SMP Islam Darul Arifin Sumberbaru dilaksanakan
dalam dua macam bentuk kegiatan, yaitu pembelajaran regular dan blok. Pembelajaran
regular adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan di kelas secara rutin, sedangkan
sistem blok dilaksanakan sesuai event tertentu. Muatan kurikulum memuat beberapa
komponen antara lain pembelajaran intrakurikuler, proyek penguatan Profil Pelajar
Pancasila, dan ekstrakurikuler.
B. Intrakulikuler
Intrakurikuler adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan materi pembelajaran
yang ditempuh peserta didik. Adapun mata pelajaran yang diselenggarakan oleh SMP
Islam Darul Arifin Sumberbaru adalah Pendidikan Agama dan Budi Pekerti,
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Bahasa Inggris, Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK), Informatika, Mapel Pilihan (Seni Budaya
dan Prakarya) serta Mata Pelajaran muatan lokal (Bahasa Daerah/Bahasa Sunda).
Muatan lokal merupakan bahan kajian pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan
proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksud untuk
membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya.
Muatan lokal di SMP Islam Darul Arifin Sumberbaru sesuai dengan peraturan
Gubernur Bahasa Jawa Barat.
Strategi pelaksanaan pembelajaran Bahasa Sunda sesuai dengan peraturan
Gubernur Jawa Barat yaitu 2 jam pelajaran per minggu dengan berbasis pada budaya,
tata nilai, dan kearifan lokal yang berkembang di lingkungan masyarakat untuk
Tema yang diambil mengacu pada Profil Pelajar Pancasila dan penentuan
pemilihan tema yang ditentukan oleh guru pengampu. Hal ini dimaksudkan untuk
mempermudah dalam penilaian. Pelaksanaan proyek tersebut adalah kolaborasi antara
beberapa mata pelajaran namun dengan penilaian dan jenis proyek yang berbeda tiap
mata pelajaran. Alur/tahapan pelaksanaan proyek yang tiap mata pelajaran adalah
sebagai berikut:
1) Penentuan tema proyek Profil Pelajar Pancasila melibatkan siswa dan orang tua ;
2) Siswa tiap kelas menentukan tema yang akan dipilih dengan didampingi
fasilitator dan pembina masing-maisng kelas;
3) Guru mata pelajaran saling berkoordinasi untuk menetukan kolaborator yang
sesuai;
4) Guru dan tim kemudian mendesain proyek yang sesuai dengan tema yang dipilih;
5) Guru dan tim kemudian merancang kisi-kisi, materi dan penilaian proyek beserta
Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD).
Kegiatan proyek profil pelajar Pancasila dilaksanakan dengan mengacu pada
5) Menguji Hasil;
D. Ekstrakurikuler
Di SMP Islam Darul Arifin Sumberbaru Tahun Ajaran 2023/2024, kegiatan
Ekstrakurikuler ada dua macam yaitu ekstrakurikuler wajib dan pilihan.
Ekstrakurikuler wajib yaitu kepramukaan dan ekstrakurikuler pilihan yang
dikembangkan dan diselenggarakan sesuai bakat dan minat peserta didik. Kegiatan
ektrakurikuler kepramukaan wajib diikuti seluruh peserta didik dengan alokasi waktu 2
jam pelajaran tiap minggu. Kegiatan ini dilaksanakan secara blok, aktualisasi dan
regular. Kegiatan ekstra wajib untuk pendidikan kepramukaan sebagai suplemen
pencapaian profil pelajar Pancasila. Adapun ekstrakurikuler pilihan diikuti oleh peserta
didik kelas VII dengan alokasi waktunya setara dengan 2 jam pelajaran dan
dilaksanakan pada siang/sore hari. Kegiatan ekstrakurikuler bersifat dinamis sesuai
dengan input dan bakat minat peserta didik sehingga mampu menggali potensi peserta
didik.
3 IPS Terpadu
13 Ngabetem dan Menyiapkan dan melatih siswa dalam Kelas VII Pembina,
Irmas (Ikatan mengembangkan bakat minatnya Pelatih
Remaja Masjid) dalam bidang keagamaan dan
memperoleh juara pada lomba dengan
berkarakter beriman, bertqwa kepada
Tuhan YME dan berakhkak mulia
BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Pembagian alokasi waktu per tahun dapat dilihat pada tabel 3.5.
Pengaturan alokasi waktu per minggu sesuai dengan Permendikbud tentang Prinsip
Dasar Kurikulum Operasional Sekolah adalah total 36 jam pelajaran tatap muka tiap
minggu sudah termasuk mata pelajaran muatan lokal 2 jam pelajaran sesuai dengan
Peraturan Gubernur. Adapun pelaksanaan proyek Profil Pelajar Pancasila
dilaksanakan 20% dari total waktu pembelajaran yang ada.
b. Program Inklusif
2. Deskripsi sikap Memperoleh deskripsi · Wali kelas, guru mapel dan guru BK
sekurang- akhir sikap minimal masing-masing membuat rumusan
kurangnya BAIK deskripsi singkat sikap spiritual dan
BAIK sosial berdasarkan catatan Jurnal
· Wali kelas menyimpulkan (merumuskan
deskripsi) capaian sikap spritual dan
sosial setiap siwa
2. Video Kegiatan
c. Kewirausahaan
1. Produk Kripik
Resik
2. Poster
Tabel 3.8 Alokasi Waktu Minggu Efektif Belajar, Waktu Libur, dan Kegiatan Lainnya
1 Minggu efektif belajar setiap Minimal 36 minggu dan Digunakan untuk kegiatan
tahun (kelas VII dan VIII) maksimal 40 minggu pembelajaran efektif pada setiap
satuan pendidikan
2 Minggu efektif semester ganjil Minimal 18 minggu
tahun terakhir setiap satuan
pendidikan (Kelas IX)
2. Modul Ajar
Modul ajar merupakan sejumlah alat/sarana media, metode, petunjuk, dan
pedoman yang dirancang secara sistematis dan menarik. Modul ajar merupakan
implemtasi dari Alur Tujuan Pembelajaran yang dikembangkan dari Capaian
Pembelajaran dengan profil pelajar pancasila sebagai sasaran. Modul ajar disusun
sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangan apa
yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran dan berbasis jangka panjang.
Modul ajar yang disusun terbagi ke dalam tiga bagian yaitu informasi umum,
komponen inti, dan lampiran. Informasi umum meliputi identitas modul, kompetensi
awal, Profil Pelajar Pancasila, sarana dan prasarana, target peserta didik, model
pembelajaran yang digunakan. Komponen inti meliputi tujuan pembelajaran,
pemahaman bermakna, pertanyaan pemantik, persiapan pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, asesmen, pengayaan dan remedial, serta refleksi peserta didik dan
guru. Adapun lampiran meliputi lembar kerja peserta didik, bahan bacaan guru dan
peserta didik, glosarium dan daftar pustaka.
BAB V
EVALUASI, PENDAMPINGAN DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
A. Evaluasi
Evaluasi dibutuhkan untuk melihat sejauh mana ketercapaian, kesesuaian tujuan, dan
keselarasan di dalam pelaksanaan pembelajaran dengan kondisi yang berkembang SMP
Islam Darul Arifin Sumberbaru menempuh kegiatan yang tertuang dalam tabel berikut.
dan melakukan berbagai upaya peningkatan kapasitas dan kompetensi bagi pendidik dan
tenaga kependidikan, baik secara internal maupun eksternal berbentuk kegiatan
pendampingan dan pengembangan profesi berkelanjutan, sebagai berikut.
No Nama Kegiatan Penyelenggara Waktu
1 MGMP Guru Mata Pelajaran MKKS Kabupaten Agustus 2023 s/d April
2024
PENUTUP
Dengan telah selesainya Kurikulum Operasional SMP Islam Darul Arifin
Sumberbaru pada tahun ajaran 2023/2024 maka salah satu pedoman dan acuan dalam
kegiatan belajar mengajar telah dimiliki oleh SMP Islam Darul Arifin Sumberbaru.
Dengan mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku maka SMP Islam
Darul Arifin Sumberbaru menetapkan penggunaan dokumen Kurikulum Operasional
SMP Islam Darul Arifin Sumberbaru tahun ajaran 2023/2024 ini. Besar harapan kami,
semoga Kurikulum Operasional SMP Islam Darul Arifin Sumberbaru ini memenuhi
syarat sehingga rencana pengembangan SMP Islam Darul Arifin Sumberbaru dapat
terlaksana dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Darmodihardjo, Dardji. dkk. (1991). Santiaji Pancasila, Surabaya: Usaha Nasional.
Dewantara, Ki Hadjar. (2013). Ki Hadjar Dewantara: Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan,
Sikap Merdeka. Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa.
Duch B.J.,Groh S.E., Allen D.E. (2001). Why problem-based learning? A case study of
institutional change in undergraduate education. In B. Duch, S. Groh, & D. Allen (Eds.). The power
of problem-based learning (pp.3-11). Sterling, VA:Stylus.
Erwin, Muhammad. (2012). Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia.
Bandung : Refika Aditama.
Hahn, C.L. dan Torney-Purta,J. 1999. The IEA Civic Education Project: National and
International Perspectives, dalam Social Education, 63,7 :425-431.
Latif, Yudi. 2012. Negara Paripurna; Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas
Pancasila.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Latif, Yudi. 2017. Mata Air Keteladanan: Pancasila dalam Perbuatan. Bandung:
Mizan.
MPR. RI. 2012. Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Jakarta:
Sekretariat Jenderal MPR RI.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.