Oleh
SINGARAJA
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyeleaikan tugas makalah yang berjudul
Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Daerah Asal Penutur ini sebagai tugas dari
mata kuliah MPK Bahasa Indonesia tepat pada waktunya. Tidak lupa saya
mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi
dengan membeikan bantuan berupa materi ataupun pikirannya. Penulisan makalah
ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah MPK Bahasa Indonesia. Selain
itu dibuatnya makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai Ragam Bahasa Indonesia Bedasarkan Daerah Asal Penutur bagi
pembaca dan saya sendiri. Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, karena keterbatasan pengetahuan ataupun pengalaman
saya. Oleh karena itu saya sangat terbuka terhadap kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca. Agar kedepannya makalah ini bisa terdudun lebih
sempurna
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
1.4 Manfaat......................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................4
2.1 Peran kedudukan Bahasa Indonesia dalam konteks globalisasi................4
2.2 Dampak globalisasi terhadap penggunaan dan cara masyarakat
menggunakan bahasa Indonesia................................................................5
2.3 Cara mengatasi perkembangan dan pemakaian bahasa Indonesia diera
globalisasi agar tetap Lestari.....................................................................6
BAB III PENUTUP...............................................................................................8
3.1 Kesimpulan................................................................................................8
3.2 Saran..........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Secara umum manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan
makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Bagi Penulis, makalah ini bermanfaat untuk meningkatkan
pengetahuan penulis tentang ragam bahasa Indonesia berdasarkan
daerah asal penutur serta untuk menambah keterampilan penulis
dalam membuat makalah
2. Bagi Pembaca, makalah ini bermanfaat sebagai sarana untuk
menambah wawasan, informasi dan juga menambah pengetahuan
tentang ragam bahasa Indonesia berdasarkan daerah asal penutur.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Indonesia yang digunakan di daerah-daerah di Indonesia berdasarkan
sumber yang ditemukan:
1. Ragam Bahasa Berdasarkan Daerah (logat/diolek):
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di
Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di
Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing
memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Misalnya, logat bahasa
Indonesia orang Jawa Tengah tampak pada pelafalan “b” pada
posisi awal saat melafalkan nama-nama kota seperti Bogor,
Bandung, Banyuwangi, dan lain-lain. Logat bahasa Indonesia
orang Bali tampak pada pelafalan “t” seperti pada kata ithu,
kitha, canthik, dan lain-lain.
2. Ragam Bahasa Berdasarkan Pendidikan Penutur:
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang
berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan,
terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing,
misalnya fitnah, kompleks, vitamin, video, film, fakultas.
Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan
pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini
juga terjadi dalam situasi formal dan informal. Semakin formal
situasinya, semakin resmi dan tinggi tingkat kebakuan bahasa
yang digunakan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat
keformalannya, semakin rendah pula tingkat kebakuan bahasa
yang digunakan.
3. Ragam Bahasa Berdasarkan Media
Bahasa Indonesia dibedakan menjadi dua, yaitu ragam lisan
dan tulisan. Ragam bahasa lisan merupakan bahasa yang
dihasilkan melalui alat ucap dengan fonem sebagai unsur
dasarnya. Ragam bahasa tulisan adalah bahasa yang dihasilkan
dengan menggunakan rangkaian huruf sebagai unsur dasarnya.
4. Ragam Bahasa Berdasarkan Standar
4
Terdapat penggolongan ragam bahasa berdasarkan standar atau
kebakuan bahasa. Perbedaan antara ragam standar, ragam
formal, ragam resmi, ragam informal, ragam nonformal, dan
ragam takformal.
5. Ragam Bahasa Berdasarkan Topik Pembicaraan
Ragam bahasa terdiri atas ragam politik, ragam hukum, ragam
sosial dan fungsional, ragam jurnalistik, serta ragam sastra.
2.3 Cara mengatasi perkembangan dan pemakaian bahasa Indonesia
diera globalisasi agar tetap lestari
5
Bahasa Daerah: Di daerah, kosakata bisa sangat
bervariasi. Terkadang, ada kata-kata daerah yang
digunakan yang mungkin tidak umum atau dikenal
dalam Bahasa Indonesia baku.
3. Aksen dan Pengucapan:
Bahasa Baku: Bahasa Indonesia baku sering diucapkan
dengan aksen umum dan netral yang bisa dipahami oleh
penutur asal Indonesia dari berbagai daerah.
Bahasa Daerah: Di setiap daerah, aksen dan pengucapan
bisa berbeda. Ini dapat mencakup penekanan suara,
penggunaan nada, dan intonasi yang khas dari daerah
tersebut.
4. Kosa Kata Khusus Daerah:
Bahasa Baku: Bahasa Indonesia baku lebih cenderung
menghindari penggunaan kosa kata khusus daerah dan
cenderung menggunakan sinonim yang lebih universal.
Bahasa Daerah: Di daerah, terdapat kosa kata yang
khusus untuk budaya dan realitas lokal. Ini bisa
mencakup kata-kata untuk makanan, tradisi, tempat,
atau objek yang hanya dikenal di wilayah tersebut.
5. Pengaruh Budaya:
Bahasa Baku: Bahasa Indonesia baku mencerminkan
budaya nasional Indonesia yang lebih umum. Ini
mencakup penyatuan dan standarisasi bahasa.
Bahasa Daerah: Bahasa daerah dapat mencerminkan
budaya lokal dan nilai-nilai khusus yang dimiliki oleh
komunitas tersebut. Ini bisa tercermin dalam kata-kata,
ungkapan, dan mitos lokal yang digunakan.
6. Pemahaman Konsep dan Nilai:
6
Bahasa Baku: Bahasa Indonesia baku mencerminkan
nilai-nilai dan norma-norma yang diakui secara
nasional.
Bahasa Daerah: Bahasa daerah bisa mencerminkan
pemahaman konsep dan nilai yang berbeda, mungkin
sesuai dengan tradisi lokal yang beragam.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Maka dapat disimpulkan bahwa Ragam bahasa adalah variasi
dalam pemakaian bahasa yang timbul karena kebutuhan penutur akan alat
komunikasi yang sesuai dengan konteks sosialnya. Dalam konteks Bahasa
Indonesia, terdapat berbagai ragam bahasa yang dapat dikelompokkan
berdasarkan berbagai faktor seperti daerah asal penutur, pendidikan
penutur, media, standar, dan topik pembicaraan. Ragam bahasa ini
mencakup perbedaan dalam pengucapan, tata bahasa, kosakata, aksen, dan
bahkan pemahaman budaya.
Dalam era globalisasi, perlu dikelola agar Bahasa Indonesia tetap
lestari. Perbedaan antara Bahasa Indonesia yang digunakan di daerah
dengan Bahasa Indonesia baku mencakup tata bahasa, kosakata, dialek,
aksen, gaya, dan pemahaman budaya. Upaya untuk menjaga lestari Bahasa
Indonesia mencakup pemahaman dan penghargaan terhadap variasi
bahasa, serta upaya untuk mempromosikan Bahasa Indonesia baku sebagai
standar komunikasi nasional. Dalam situasi globalisasi, peran media dan
pendidikan sangat penting dalam mempertahankan identitas bahasa
nasional.
Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional yang mencerminkan
keberagaman budaya dan etnis di Indonesia, sehingga variasi dalam
penggunaannya adalah hal yang wajar. Upaya untuk memahami dan
menghargai berbagai ragam bahasa di Indonesia dapat membantu
memperkuat persatuan dan identitas nasional.
3.2 Saran
8
Saran yang ingin disampaikan penulis melalui makalah ini yaitu
makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman untuk
menambah wawasan dan juga pengetahuan pembaca maupun penulis
dalam memahami materi ragam bahasa Indonesia berdasarkan daerah asal
penutur. Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa makalah
ini belum seutuhnya sempurna. Oleh karena itu perlu dilakukan peninjauan
lebih lanjut lagi mengenai makalah ini agar kedepannya menjadi lebih
baik.
9
DAFTAR PUSTAKA
10
11