Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN PRESENTASI KELOMPOK 1 TENTANG

PENERAPAN TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME

Oleh :

Bergitha Nino

Nim: 021004008, Nirm: 21.17.421.1198.R

Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu : Sergius Lay, S. Ag., M. Ed

Berdasarkan presentasi dari kelompok III mengenai “ Teori Belajar Konstruktivisme ” yang kita
bahas dapat diambil kesimpulannya bahwa:

Dari pembahasan dari “Teori Konstruktivisme” Vygotsky: dikatakan bahwa Pembelajaran


berfokus pada peserta didik, memberi perhatian pada proses berfikir atau proses mental , dan bukan
sekedar pada hasil belajar. Di samping kebenaran peserta didik, guru harus memahami proses yang
digunakan anak sehingga sampai pada jawaban yang diinginkan, Mengutamakan peran peserta didik
dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif dalam kegiatan pembelajaran. didalam kelas,
penyajian pengetahuan jadi (readymade) tidak mendapat penekanan, melainkan anak didorong
menemukan sendiri pengetahuan itu me1alui interaksi spontan dengan keadaannya, Memaklumi
akan adanya perbedaan individual dalam hal kemajuan perkembangan. Seluruh peserta didik tumbuh
melewati urutan, namun perturnbuhan itu berlangsung pada kecepatan yang berbeda, Semua kerja
kognitif tingkat tinggi pada manusia berawal dari lingkungannya. Pengetahuan merupakan suatu
bentukan secara sosial dan terintemalisasi pada masing-masing individu, Menekankan pada
pengajaran top-down daripada bottom-up. Top down berarti bahwa siswa mulai dengan masalah-
masalah yang kompleks untuk dipecahkan dan selanjutnya memecahkan atau menemukan (dengan
bantuan guru dalam bentuk scaffolding) keterampilan-keterampilan dasar yang diperlukan,
Pembelajaran bermakna bagi peserta didik, konsep baru atau informasi baru yang akan disarnpaikan
harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang telah ada pada struktur kognitif dan terkait dengan
kenyataan hidup yang dialami peserta didik.
Konstruktivisme merupakan pendekatan belajar yang menyempurnakan dari teori belajar
behavioristik dan kognitif. Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa atau
peserta didik karena dalam teori belajar Konstruktivisme menekankan pada keterlibatan siswa dalam
menghadapi masalah-masalah yang terjadi. Maka teori belajar Konstruktivisme memiliki beberapa
karakteristik yakni:

1. belajar aktif (active learning)

2. Siswa terlibat dalam aktivitas pembelajaran bersifat otentik dan situasional

3. Aktivitas belajar harus menarik dan menantang

4. Siswa harus dapat mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah dimiliki sebelumnya
dengan sebuah proses yang disebut "bridging"

5. Siswa harus mampu merefleksikan pengetahuan yang sedang dipelajari

6. Guru lebih berperan sebagai fasilitator yang dapat membantu siswa dalam melakukan
konstruksi pengetahuan

Adapun seorang tokoh pencetus teori yakni “ yang mengemukakan pendapatnya bahwa:

Vygostsky adalah seorang sarjana Hukum, tamat dari Universitas Moskow pada tahun 1917,
kemudian beliau melanjutkan studi dalam bidang filsafat, psikologi, dan sastra pada fakultas
Psikologi Universitas Moskow dan menyelesaikan studinya pada tahun 1925 dengan judul disertasi
“The Psychology of Art”. Dimana Vygotsky menekankan pentingnya memanfaatkan lingkungan
dalam pembelajaran. Lingkungan sekitar siswa meliputi orang-orang, kebudayaan, termasuk
pengalaman dalam lingkungan tersebut.

Adapun aspek-aspek dari teori belajar Konstruktivisme sebagai berikut:

1. Adaptasi (adaptation)

2. Konsep pada Lingkungan (the concept of envieronment)

3. Pembentukan makna (the construction of meaning)

Maka dari ketiga aspek tersebut, dapat diadaptasikan terhadap lingkungan yang dilakukan melalui 2
proses yakni:

1. Asimilasi

Asimilasi adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep ataupun
pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang sudah ada dalam pikirannya. Asimilasi
dipandang sebagai suatu proses kognitif yang menempatkan dan mengklasifikasikan kejadian
atau rangsangan baru dalam skema yang telah ada. Proses asimilasi ini berjalan terus. Asimilasi
tidak akan menyebabkan perubahan/pergantian semata melainkan perkembangan semata.
Asimilasi adalah salah satu proses individu dalam mengadaptasikan dan mengorganisasikan diri
dengan lingkungan baru pengertian orang itu berkembang.

2. Akomodasi).

Akomodasi terjadi untuk membentuk skema baru yang cocok dengan rangsangan yang baru
atau memodifikasi skema yang telah ada sehingga cocok dengan rangsangan itu. Bagi Piaget
adaptasi merupakan suatu kesetimbangan antara asimilasi dan akomodasi. Bila dalam proses
asimilasi seseorang tidak dapat mengadakan adaptasi terhadap lingkungannya maka terjadilah
ketidakseimbangan (disequilibrium).

Oleh karena itu, teori belajar Konstruktivisme ini sebaiknya digunakan pada tingkatan
pendidikan belajar yang sudah dapat berfikir secara kritis. Hal ini dikarenakan Konstruktivisme
melibatkan belajar aktif dalam proses pembelajaran yang dilakukan untuk dapat menghadapi
masalah-masalah yang dihadapinya karena menganut sistem pembelajaran penemuan (discovery
learning) dan belajar bermakna (meaningful learning).

Anda mungkin juga menyukai