Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

BAYI BARU LAHIR

Disusun Oleh :
ANNISAA’ KHOIRIYAH
P1905002

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH KLATEN
2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN BAYI BARU LAHIR

A. Definisi

Bayi baru lahir adalah bayi lahir sampai usia 4 minggu, lahir biasanya dengan usia
gestasi 38 – 42 minggu, pada kehamilan cukup bulan, berbagai system fisiologis dan antomi
mencapai tingkat perkembangandan memungkinkan janin memiliki eksistensi terpisah dari
ibunya. Saat dilahirkan, bayi baru lahir memiliki kompotensi prilaku dan interaksi sosial.
Periode neonatal yang berlangsung sejak bayi sampai usia 28 hari. Merupakan waktu
berlangsungnya perubahan fisik yang dramatis pada bayi baru lahir.

B. Penilaian Anak di Lakukan Secara AFGAR :

Penilaian keadan umum bayi di tentukan pada 1 menit pertama, 5 menit dan 10 menit
dengan menggunakan penilaian AFGAR.

NO ANGKA PENILAIAN
TANDA
. 0 1 2
APPERANCE Badan merah, Seluruh badan
1 Biru pucat
( Warna kulit) anggota biru merah
PULSE RATE
2 Tidak Ada Lambat (< 100) ≥ 100x/ mnt
(Frekuensi Nadi)
GRIMACE Sedikit gerakan
3 Tidak Ada Batuk/ bersin
(Reaksi rangsangan) mimic (grimace)
ACTIVITY Fleksi dari
4 Tidak Ada Pergerakan aktif
(Tonus Otot) anggota tubuh
RESPIRATION Lambat (Tidak
5 Tidak Ada Baik, menangis
(Pernapasan) teratur)

Nilai AFGAR :
 0 – 3 asfiksi berat
 4 – 6 asfiksi sedang
 7 – 10 keadaan bayi naik/ normal
C. ADAPTASI FISIOLOGI BAYI BARU LAHIR

1. Sistem Pernapasan

Stimulus yang pertama kali membantu pernapasan adalah factor kimia dan suhu,
udara masuk ke paru-paru dan alveoli sebagian masuk kafiler dan linpe sebagian keluar
saat persalinan dan pengeluaran bayi.
2. Sistem Sirkulasi
Terjadi secara bertahap karena adanya perubahan tekanan jantung, paru-paru
dan pembuluh darah besar.
3. Sistem termolegurasi
Bayi kehilangan panas tubuh karena:
a. Permukaan bayi yang luas, panas hilang karena lingkungan
b. Terlambatnya penyimpanan cadangan panas pada lapisan lemak subcutan.
c. Mekanisme bayi dalam memproduksi panas tubuh (fungsi hypothalamus belum
sempurna)
4. System hemopoesis
Volume darah bayi saat dari plasenta 80-85 ml/kg BB, saat setelah pemotongan
tali pusat 300 ml/kg BB.
5. Keseimbangan cairan dan elektrolit
Pada saat lahir banyaknya cairan 73%/BB, pada saat dewasa 58%/BB.
6. System gastrointestinal
System kunjugasi bilirubin terpenuhi mempengaruhi joundis fisiologis ditandai
keluar mekonium berwarna hitam.
7. System perkemihan
Defisiensi fungsi ginjal dalam mengkonsentrasikan urin dan menanggulangi
kondisi stress cairan dan elektrolit seperti dehidrasi atau kelebihan cairan.
8. System integument
Struktur kulit: fungsinya masih imatur, kelenjar lemak sangat aktif karena
banyaknya androgen dari ibu, kelenjar keringat dalam respon panas atau stimulasi
keringat saat menangis suara seperti orang dewasa.
9. System muskuloskeletal
Banyaknya kartilago, tengkorak relative lebih lembut dan terpisah dari
membrane.
10. System imunologi
BBL telah dilengkapi beberapa pertahanan infeksi kulit sel-sel pembunuh kuman,
pembentukan antibody spesifik, tetapi antibody yang terbentuk belum cukup kuat dan
masih rentan terhadap berbagai penyakit.
11. System endokrin
Berkembang secara edekuat tapi masih imatur: dampak sex hormone si ibu sangat
jelas (pubertas miniature)
12. System persarafan
Reflek primitive, system saraf otonom, mielinisasi, system saraf mengikuti system
cephalo kaodal proksimo distal.
13. Fungsi panca indra
Fungsi indra yang paling sensitive adalah pada kulit karena seluruh sensasi dapat
diterima pada seluruh permukaan kulit telapak tangan dan kaki relative lebih peka.
D . Kemungkinan Data Fokus

Pemeriksaan Fisik

1. Kaji keadaan umum


Keadaan pada posisi terlentang,tengkurap, kulit (biru,pucat, kuning, perdarahan,
jaringan subkutis), kesadaran : kompos mentis, tangisan bayi (lapar. popok basah)
Inspeksi dan palpasi : pincak kepala, lengan tungkai bawah dalam keadaan flexi
ringan, tangan menggegam.
2. Mengkaji tanda – tanda vital : Denyut jantung dan denyut nadi 120 – 160 x /menit,
suhu 36 – 37 ˚C, Respirasi 30 – 60 x / menit, Tekanan darah 78/42 mmHg.
 Berat badan : Perempuan 2.5 – 4 Kg, Laki – laki 3.5 Kg
 Panjang badan : Dari kepala sampai tumit normal 45 – 50 Cm
 Lingkar kepala : 33 – 35 cm ukuran lingkar kepala dan dada bias
hamper sama selama 1 – 2 hari setelah lahir
 Lingkar dada : dua sentimeter lebih kecil dari pada lingkar kepala :
30 – 33 cm
3. Integumen
 Warna : merah muda bervariasi pada setiap etnik, pigementasi mulai terjadi
gelap dilapisan basal epidermis segera setelah lahir,adanya ikterik, fisiologis dialami
50 % bayi cukup bulan
 Tanda lahir : Inspeksi dan palpasi untuk melihat lokasi, ukuran, distribusi,
kararkteristik
4. Kepala :
 Inspeksi bentuk dan ukuran : besarnya seperempat panjang tubuh molase, Periksa
caputsuccedanum peralihan adanya ekomosi.
 Inspeksi pola, distribusi jumlah rambut, raba tekstur : keperakan, helai rambut satu –
satu, menempel datar pada kulit; pola pertumbuhan adalah menuju muka dan leher.
5. Mata
Kedua mata jarakny masing – masing 1/3 dari kantung yang lainnya
 Bentuk dan ukuran : Simetris, reflek kedip, oedema jika ditetes parae nitrat
 Kelopak mata : Keberadan ukuran
 Gerakn bola mata : Strabismus, Nistagmus, sementara sampai usia bulan ke 3 /ke
4
 Alis mata : Distribusi penyebaran atau terpisah (tidak berhubungan di
garis tengah)
6. Hidung
Observasi ukuran, letak, kepatenan, konfigurasi tulang hidung
7. Telinga
Observasi ukuran, letak, kepala jumlah kartilago N : Ukuran kecil besar, lentur,
pendengaran
8. Wajah
Observasi wajah secara menyeluruh : deformitas dan posisi
9. Mulut
 Inspeksi dan palpasi : Warna bibir, bentuk bibir sumbing atau tidak
 Gusi : Lidah, ukuran,warna
10. Leher
Inspeksi dan palpasi : Panjang,pendek, dikelilingi lipatan kulit tidak, ada
selaput teraba, posisi,kelenjar thyroid teraba tidak
11. Abdomen
 Inspeksi dan palpasi : Tali pusat,arteri, vena putih keabu – abuan
 Auskultasi : Bising usus 12 x/menit
12. Genitalia
a. Perempuan : Klitoris biasanya oedema,labia mayora pada bayi cukup bulan
b. Laki –laki
 Inspaksi dan palpasi penamoilan umum
 Penis : Meatus urinarius di ujung penis
 Prepusium : Menutupi glans penis dan di tarik kebelakang
 Skrotum rugae
 Testis : Keraba pada setiap sisi
 Berkemih : Selam dalam 24 jam aliran adekuat, jumlah adekuat
 Reflek ereksi : Ereksi bisa spontan dan ketika alat kelamin di sentuh
 Kriemoler : Testis tereaksi terutama bila bayi baru lahir kedinginan
13. Ekstremitas
Umum :Inspeksi dan palpasi
 Derajat fleksi
 Rentan pergerakan sendi
 Kesimetrisa gerakan tonus otot
 Klavikula
 Inspeksi dan palapasi lengan dan tangan : lebih panjang dari tungkai
 Jumlah jari
 Palaopasi humerus : Tangan sering menggemngam
 Persendian, bah, siku, Pergelangan tangan, jari, reflek mengenggam
Tumgkai dan kaki : Inspeksi dan palpasi
 Warana
 Kebutuhan
 Panjang
 Luteus mayor
 jumlah jari kaki
 Kram persendian
 Panggul
 Lutut
 Pergelangan kaki
 Jari kaki
14. Punggung
Inspeksi dan palpasi
 Tulang punggung
 Punggung daerah pilonidal
 Bahu
 Reflek
 Selaput
 Kristaliliaka
 Pangkal hidung
15. Anus
Inspeksi dan palpasi
 Tempat
 Potensi
 Distensi abdomen
 Jumlah
 Lesi pada spingter
 Pengeluaran mekonium, feses
 ubang di daerah anus
E. Perawatan Kolaboratif
1. Lingkungan yang protektif yang sangat diperlukan dalamperawatan bayi baru lahir
a. Faktor lingkungan : Penyediperorangan yang adekuat, menghilangkan kondisi bayi
yang dapat menimbulkan kebakaran,pengamanan alat – alat bertenaga listrik,ventilasi
yang adekuat.
b. Tindakan untuk menghindari infeksi : Tempat sampah jauh letaknya 60 cm minimal,
mecuci tangan dengan baik saat akan menangani bayi
2.Adopsi terhadap kehidupan diluar rumah
a. Suhu tubuh
b. Supali O2 yang adekuat
c. Mempertahankan bersihan jalan nafas
d. Menghisap pada jalan nafas
e. Menghangatkan bayi yang mengalami hipotermi
3.Mendukung orang tua dalam perawatan bayi mereka
a. Interaksi social
b. Memberi makanan bayi
c. Mengendong dan mengatur posisi
d. Merawat talipusat
e. Memandikan bayi
f. Ruam
g. Pakaian
h. Perawatan linen bayi

F. Analisa data

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DO : Pengembangan paru belum Resiko
Frekuensi nafas sempurna bersihan jalan
>60x/menit nafas tidak
Suhu < 36 ˚C efektif
Nadi 160 x/menit Terjadinya penumpukan secret
Terdapat dalam jalan nafas
pernafasan cuping
hidung Suplai
Terdapat mucus O2
pada saluran cerna kejaringan menurun

Usaha bernafas meningkat

Resiko bersihan jalan nafas


tidak efektif
2 DO : Resiko
Suhu < 36 ˚C Bayi baru lahir hipotermia
Akral dingin
Kulit bayi tipis Lemak subkutan minimal /
transparan lemak coklat terbatas
Lemak subkutan
minimal/lemak Kemampuan menggigil
coklat terbatas menurun

Aktifitas
kurang

Resiko hipotermia
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
3 DS: - Perubahan
DO : kelahiran bayi cukup bulan peran keluarga
Ada anggota
keluarga baru Penambahan anggota baru
(bayi)
Perubahan peran sebagai ibu,
ayah, anak

Perubahan peran keluarga

4 DO : Resiko infeksi
- Kulit bayi yang Bayi baru lahir
tipis dan
transparan Cadangan immunoglobulin
- Pertahanan tubuh maternal menurun
bayi masih kurang
- Perawatan tali Sistem imun belum optimal
pusat kurang
maximal
- Ketidak tahuan
ortu dalam Adanya port de’ entry
merawat talipusat
- Kebersihan ibu Kuman mudah berkembang
(tidak mencuci biak
tangan sebelum /
sesudah merawat Resiko infeksi
tali pusat)

G. Diagnosa Keperawataan

a. Perubahan peran keluarga berhubungan dengan adanya anggota keluarga baru.


b. Resiko bersihan jalan nafas tidak efektif b/d produksi mucus meningkat
c. Resiko terjadinya hipotermi b/dPusat pengaturan suhu di hipotalamus belum optimal
d. Resiko terjadinya infeksi b/d Sistem imun belum optimal

H. Rencana Asuhan Keperawatan

No
DX
Tujuan Intervensi Rasional
1 Tupan : 1. Beri tahukan 1. Dengan menyebutkan
No
DX
Tujuan Intervensi Rasional
Proses perubahan pada ayah/ibu hal tersebut akan tahu
peran dalam keluarga atau keluarga ekspresi wajah dari
dapat dilalui dengan yang lain jenis anggota keluarga,
baik kelamin dan apakah bayi ini lahir
Tupen : kondisi bayi diharapkan atau tidak
Keluarga mau dan sesaat setelah 2. Agar suami bias tahu
mampu menerima lahir perjuangan istri saat
peran keluarga 2. Libatkan ayah melahirkan ( program
dengan baik ( suami klien ) sayang istri dan anak )
dengan criteria : saat proses 3. Menyusui ASI langsung
- ibu dan ayah persalinan setelh lahir bias
merasa bahagia menambah rasa sayang
dengan kelahiran 3. Langsung berikan ibu dan anak.
putrid / putra ASI sesaat 4. Perawatan bayi satu
setelah bayi lahir ruangan dengan ibu bias
( sudah menambah ikatan antara
dibersihkan ) ibu dan anak
4. Usahakan bayi 5. Agar pengenalanseperti
dan ibu berada itu bias meminimalkan
dalam satu rasa cemburu dari
ruangan anggota keluargany7a
perawatan yang lain utamanya
( rooming in ) kakak bayi yang sudah
5. Libatkan semua bias menilai apakah
anggota keluarga ibu/ayah pilih kasih atau
untuk mengenal tidak.
anggota 6. Dengan sikap tersebut,
keluarganya yang bayi responsive dan
baru dan jelskan anggota keluarga akan
tugas dan peran cepat merasa terbiasa
utamanya pada hidup berdampingan
masing-masing dengan bayi.
anak yang
sebelumnya.
6. Biasakan anggota
keluarga untuk
selalu menyentuh
dan menemani
serta
berkomunikasi
dengan bayi
setiap ada
kesempatan
2 Tupan : 1. Kaji tanda – tanda 1. Mengetahui keadaaan
Bersihan jalan nafas vital umum bayi
efektif 2. Lakukan 2. Untuk memperlancar
Tupen : hisapmulut jalan nafas
Dalam waktu kurang 3. Membantu pengeluaran
No
DX
Tujuan Intervensi Rasional
dari 24 jam bersihan 3. Tepuk – tepuk sekret
jalan nafas efektif punggung bayi 4. Untuk mencegah
dengan criteria : 4. Posisikan bayi aspirasi
- Frekuensi nafas dengan posisi
normal 120 – 160 miring apabila
x/mnt sudah di berikan
- Pernafasan cuping makan
hidung tidak ada
- Mucus berkurang
3 Tupan : 1. Kaji suhu bayi 1. Untuk mengetahui
Hipotermi tidak setiap 2 jam adanya peningkatan atau
terjadi penurunan suhu
Tupen : 2. Tempatkan bayi 2. Mempertahankan suhu
Dalam waktu 1 hari dalam lingkungan bayi dalam keadaan
resiko hipotermi yang hangat normal
tidak terjadi dengan 3. Ganti alat tenun 3. Mencegah kehilangan
criteria : (popok &parnel) suhu tubuh melalui
- Suhu tubuh normal apabila basah evaporasi
(36 – 37 ˚ C) 4. Untuk menghindari
- Kulit teraba hangat 4. Kaji tanda – kehilangan suhu tubuh
tanda hipotermi yang tidak terduga
5. Hindari bayi 5. Mencegah terjadinya
kontaks langsung hipotermi
dengan udara
dingin
4 Tupan : 1. Ganti balutan tali 1. Dengan penggantian
Infeksi tidak terjadi pusat setiap hari tali pusat setiap hari di
Tupen : sehabis mandi usahan mikroorganisme
Dalam waktu 2 hari 2. Kaji tanda vital tidak berkembang biak
resiko infeksi tidak dan keadaan 2. Meningkatnya suhu
terjadi dengan umum bayi tubuh dapat menandakan
criteria : 3. Cuci tangan proses inflamasi sedang
- Tidak ada tanda – setiapdan berlangsung
tanda infeksi sebelumkontak 3. Diharapkan
- Reflek menelan dengan bayi penyebaran unfeksi
dan menghisap baik 4. Pertahankan kulit melalui tangan tidak
bayi tetapkering terjadi
dan bersih 4. Mencegah adanya
kehilangan suhu tubuh
5. 5. Hindari bayi kontak dan mencegah adanya
langsung dengan mikroorganisme yang
yang mengalami masuk ke dalam tubuh
infeksi 5. Karena daya tahan
tubh bayi belumoptimal
sehingga bayi mudah
terrular
DAFTAR PUSTAKA
Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Salemba Medika Jakarta.
Nugroho, Taufan. 2011.Buku Ajar Obstretri.yogjakarta:Nuha Medika
Green,C. J and J. M. Wilkinson. 2012. Rencana Asuhan Keperawatan Maternal & Bayi
Baru Lahir. Jakarta : EGC
Wilkinson, Judith M & Ahern, Nancy R. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9
Nanda Nic Noc. Jakarta : EGC
Wilkinson, Judith M & Ahern, Nancy R. 2011. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnisa Medis & Nanda Nic Noc. Jakarta : EGC
Saleha, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika
Morgan, Geri.2009.Obstretri & Ginekologi Panduan Praktik (Practice Guidelines For
Obstretri& Gynecology).Jakarta:EGC
Dutton,L.A., Densmore,J.E., & Turner,M.B.2011.Rujukan Cepat Kebidanan.
Jakarta: EGC.
Manuaba,C., Manuaba, F.,& Manuaba.2008.Gawat Darurat Obstretri Ginekologi &
Obstretri Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan.Jakarta:EGC
Manuaba,C., Manuaba, F., & Manuaba. 2007. Pengantar Kuliah Obstretri. Jakarta:EGC
Carpenito, Lynda Jual. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta : EGC
Bobak. L. J. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Oxorn, Harry dan Forte W.R. 2010. Ilmu Kebidanan.Jakarta. Yayasan Essentia Medica
Depkes RI, 2011, Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak
(PWS-KIA), Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Kesehatan
Keluarga, Jakarta.
Dinas Kesehatan Jawa Tengah. Menkes Upayakan Kejar Target MDG’s. (2013,
http://www. dinkesjatengprov.go.id diakses tanggal 25 april 2015).
Prawirohardjo, Sarwono. 2009 . Ilmu Kebidanan .Jakarta . PT.Bina Pustaka.
Rasjidi, Imam. 2009. Sectio Saesarea dan Laparotomi Kelainan Adneksa. CV Sagung
Seto Jakarta.
Azizah, Ninik.September 2013.Jurnal EduHealth.Volume 3.No 2.halaman 69-132
Hidayat.2009.Pengantar Riset Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika
Walyani, Elisabeth Siwi.2015.Asuhan Kebidanan Kehamilan.yogyakarta:Pustaka Baru
Press

Anda mungkin juga menyukai