Anda di halaman 1dari 46

TUMBUH KEMBANG

NEONATUS
KELOMPOK 1:
Yayan suryaman
Lilis Komalasari
Heri Putra Cahyono
Suhirman
Sisca Yunita Eka Futry
NEONATUS
 Neonatus adalah bayi yang lahir 28 hari pertama. Neonatus adalah bayi
yang baru lahir 28 hari pertama kehidupan (Rudolph, 2015).
 Neonatus adalah usia bayi sejak lahir hingga akhir bulan
pertama(Koizer,2011).
 Neonatus adalah bulan pertama kelahiran. Neonatus normal memiliki berat
2.700 sampai 4.000 gram, panjang 48-53 cm, lingkar kepala 33-35cm(Potter
& Perry, 2009).
Klasifikasi Neonatus
Klasifikasi neonatus menurut Marni (2015) :
1. Neonatus menurut masa gestasinya
• Kurang bulan (preterm infan) :<259 hari ( 37 minggu)
• Cukup bulan (term infant) : 259-294 hari (37-42 minggu)
• Lebih bulan( postterm infant) :>294hari (42 minggu)
2. Neonatus menurut berat lahir :
• Berat lahir rendah: <2500 gram.
• Berat lahir cukup : 2500-4000 gram.
• Berat lahir lebih : >4000 gram.
Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian


tubuh secara kuantitatif, dapat diukur (Whalley dan Wong 2000)

Perkembangan adalah serangkaian ketrampilan dan kompetensi yang


harus dicapai atau dikuasai pada setiap tahap perkembangan agar anak
mampu berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
Pola Perkembangan

◦ Arah cefalokaudal atau dari kepala ke kaki


Kepala merupakan ujung dari organisme berkembang
lebih dulu, besar dan komplek. Sedangkan ujung bawah
lebih kecil, sederhana dan terbentuk akhir periode. Bayi
memperoleh kontrol struktur kepala sebelum kontrol
struktur batang tubuh dan ekstremitas. Menegakkan
punggung sebelum berdiri, menggunakan mata sebelum
tangan dan mampu mengontrol tangan sebelum kaki.
Proksimodistal atau dekat ke jauh Diferensiasi
Konsepnya dari tengah ke perifer. Dari tahap operasional sederhana ke
Perkembangan embrionik awal dari aktifitas dan fungsi yang lebihn
tunas ekstremitas dilanjutkan dengan komplek, dari pola perilaku yang luas
dan umum muncul pola yang lebih halus
rudimeter jari tangan dan kaki.
dan spesifik. Sel embrio awalnya tidak
Keseluruhan lengan digunakan sebelum berfungsi dengan jelas dan tidak
jari jari dapat digunakan. Pola ini berdeferensiasi, berkembang menjadi
cenderung bersifat bilateral dan sangat komplek terdiri dari sel sel,
simetris. Setiap sisi berkembang jaringan serta organ organ yang bersifat
dengan arah kecepatan yang sama khusus dan beragam.
dengan arah yang lain.
Pengertian APGAR SCORE
◦ Suatu metode penilaian yang digunakan untuk mengkaji kesehatan neonatus
dalam menit pertama  setelah lahir sampai 5 menit setelah lahir , serta dapat
diulang pada menit ke 10 – 15.
◦ Kata APGAR  dipublikasikan pertama kali pada tahun 1952 . Lalu tahun
1962 , Joseph membuat akronim dari kata APGAR tersebut , yaitu
Appearance (colour = warna kulit) , 
Pulse (heart rate = denyut nadi) , 
Grimace (refleks terhadap rangsangan) , 
Activity (tonus otot) ,dan
respiration ( usaha nafas )
Kriteria Skor Apgar

Kriteria Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2


Appearance seluruhnya biru atau pucat warna kulit tubuh normal merah warna kulit tubuh , tangan , dan
(warna kulit) muda , kaki
tetapi kepala dan ekstermitas normal merah muda , tidak ada 
kebiruan (akrosianosis) sianosis

Pulse tidak teraba <100 kali/menit >100 kali/menit


(denyut jantung)
Grimace tidak ada respons terhadap meringis/menangis lemah ketika di meringis/bersin/batuk saat stimulasi
(respons refleks) stimulasi stimulasi saluran napas

Activity lemah/tidak ada sedikit gerakan bergerak aktif


(tonus otot)
Respiration tidak ada Lemah,  tidak teratur menangis kuat, pernapasan baik
(pernapa dan teratur
san)
Kriteria Keberhasilan APGAR
SCORE
◦ Hasil skor 7-10 pada menit pertama menunjukan bahwa bayi
berada dalam kondisi baik atau dinyatakan bayi normal.
◦ Hasil skor 4-6 dinyatakan bayi asfiksia ringan sedang , sehingga
memerlukan bersihan jalan napas dengan resusitasi dan pemberian
oksigen tambahan sampai bayi dapat bernafas normal .
◦ Hasil skor 0-3 dinyatakan bayi asfiksia berat , sehingga
memerlukan resusitasi segera secara aktif dan pemberian oksigen
secara terkendali
Penampilan Umum Bayi Baru Lahir
1. SKIN / KULIT
◦ Vernix caseosa
◦ Lanugo
◦ Edema di sekitar mata, wajah, kaki, punggung tangan, kaki, dan skrotum
atau labia Acrocyanosis —
◦ Sianosis pada tangan dan kaki
◦ Cutis marmorata — Motling saat bayi terekspose penurunan suhu
2. HEAD / KEPALA
◦ Contour
◦ Anterior & posterior fontanel

3. EYES / MATA
• Kelopak mata biasanya mengalami edema
• Warna — Berwarna abu-abu, biru tua, coklat
• Ada tidak nya air mata
• Kehadiran refleks retina
• Refleks kornea sebagai respons terhadap sentuhan
• Refleks pupil sebagai respons terhadap cahaya
• Blink refleks sebagai respons terhadap cahaya atau sentuhan
• Fiksasi rudimenter pada objek dan kemampuan ikuti ke garis tengah
4. EARS / TELINGA 5. LEHER
◦ Puncak pinna pada • Leher pendek, ringan, dan
garis horizontal biasanya memiliki
dengan canthus mata beberapa lipatan kulit.
sebelah luar
◦ Startle Refleks yang
ditimbulkan oleh
suara keras dan
mendadak
◦ Pinna fleksibel,
terdapat kartilago
6. CHEST / DADA 7. Abdomen
• Diameter • Silindris
anteroposterior dan • Hati — Teraba 2–3 cm di
lateral sama bawah kostalis kanan
• Sedikit retraksi sternal • Limpa — teraba pada akhir
selama inspirasi minggu pertama
• Adanya Prosesus • Ginjal — Teraba 1–2 cm di
Xifoid atas umbilikus
• Pembesaran payudara • Tali pusar - Putih kebiruan saat
lahir dengan dua arteri dan satu
pembuluh darah vena
• Pulsasi femoral — Sama
secara bilateral
8. Tulang belakang 9. Ekstremitas
• Sepuluh jari tangan dan kaki
Spine utuh; tidak ada
• RoM baik
bukaan, massa, atau kurva
• Kuku berwarna pink dengan sianosis
yang menonjol transien segera setelah lahir
• Lipatan pada dua pertiga bagian depan
“Sole”
• “Sole” biasanya datar
• Ekstremitas simetris
• Kekuatan otot yang sama secara
bilateral, khususnya resistensi terhadap
gerakan fleksi berlawanan
• Pulsasi brakial bilateral sama
10. Genitalia

Wanita Laki-laki
◦ Labia dan klitoris biasanya • Pembukaan uretra di ujung glans
mengalami edema penis
◦ Meatus uretra di belakang • Testis teraba pada skrotum
• Skrotum biasanya besar, edema,
klitoris terjumbai, dan ditutupi dengan
◦ Vernix caseosa antara labia rugae; biasanya sangat berpigmen
◦ Buang air kecil dalam waktu pada kelompok etnis kulit gelap
24 jam • Smegma
• Buang air kecil dalam waktu 24
jam
Perkembangan Neonatus

1. Perkembangan Psikoseksual (Freud)


Tahap oral (lahir sampai 1 tahun). Selama masa bayi sumber utama
mencari kesenangan berpusat pada aktivitas oral seperti menghisap,
mengigit, mengunyah, dan berbicara. Anak boleh memilih salah satu
dari yang disebutkan ini, dan metode pemuasan kebutuhan oral yang
dipilih dapat memberikan beberapa indikasi kepribadian yang sedang
mereka bentuk (Wong, 2009).
2. Perkembangan Psikososial (Erickson)
Hal pertama dan yang paling penting bagi perkembangan
kepribadian yang sehat adalah rasa percaya. Pembentukan rasa
percaya ini mendominasi tahun pertama kehidupan dan
menggambarkan semua pengalaman kepuasan anak pada usia ini.
Berkaitan dengan tahap oral Freud, saat ini merupakan saat
“mendapatkan” dan “mengambil” apa pun melalui semua indra. Hal
ini hanya terjadi dalam kaitannya dengan sesuatu atau seseorang,
oleh karena itu asuhan yang konsisten dan penuh kasih oleh orang
yang berperan sebagai ibu merupakan hal yang sangat penting bagi
perkembangan rasa percaya. Rasa tidak percaya terjadi jika
pengalaman yang meningkatkan tidak terpenuhinya rasa percaya atau
jika kebutuhan dasar tidak dipenuhi secara konsisten atau adekuat.
Hasilnya adalah kepercayaan dan optimisme (Wong, 2009).
3. Perkembangan kognitif (Piaget)
Sensorimotor (lahir sampai 2 tahun). Tahap sensorimotor dari
perkembangan intelektual terdiri dari enam sub tahap yang
dikendalikan oleh sensasi tempat terjadinya pembelajaran sederhana.
Anak mengalami perkembangan aktivitas reflex dari perilaku
berulang sederhana ke perilaku imitatif. Piaget mengemukakan tiga
tahap berpikir, intuisi, operasional konkrit dan operasioanl formal.
Pada neonatus tahap berpikir pada intuisi (Wong, 2009).
Penilaian Gerak Refleks pada
Neonatus
No Lokasi Refleks  
1 Mata a. Berkedip atau refleks kornea Bayi berkedip saat cahaya tiba-tiba terang atau
  pada pendekatan objek terhadap kornea;
  berlanjut sepanjang hidup.
b. Pupil  
  Pupil mengkonstriksi saat cahaya terang bersinar
  ke arahnya; bertahan sepanjang hidup.
   
c. Mata Boneka Saat kepala bergerak perlahan ke kanan atau ke
  kiri, mata tertinggal dan tidak segera
menyesuaikan diri dengan posisi baru kepala;
menghilang saat fiksasi berkembang; jika
berlanjut, menunjukkan kerusakan neurologis.

2 Hidung a. Bersin Hidung merespon secara spontan terhadap iritasi


  atau obstruksi; bertahan sepanjang hidup.
 
3 Mulut dan a. Menghisap Bayi mulai menghisap kuat sebagai respons
Tenggorokan   terhadap rangsangan; tetap ada di seluruh bayi,
  bahkan tanpa stimulasi, seperti saat tidur.
    
b. Muntah Stimulasi faring posterior oleh makanan, hisapan,
  atau saluran tenggorokan menyebabkan bayi
   muntah; bertahan sepanjang hidup.
   
c. Rooting Menyentuh atau membelai pipi di sepanjang mulut
  menyebabkan bayi memutar kepala ke arah sisi itu
  dan mulai mengisap; harus menghilang pada sekitar
  usia 3-4 bulan, tetapi dapat bertahan hingga 12
   bulan.
   
d.  Ekstruksi Ketika lidah disentuh atau tertekan, bayi merespons
  dengan memaksanya keluar; menghilang pada usia
  4 bulan.
   
e. Menguap Bayi memiliki respons spontan terhadap penurunan
  oksigen dengan meningkatkan jumlah udara
   inspirasi; berlanjut sepanjang hidup.
   
f. Batuk Iritasi selaput lendir laring atau trakeobronkial
menyebabkan batuk; tetap ada di seluruh
kehidupan; biasanya hadir setelah hari pertama
kelahiran.
4 Ekstremitas a. Grasp Menyentuh telapak tangan atau telapak
  kaki di dekat pangkal menyebabkan fleksi
  tangan dan kaki; pegangan palmar
  berkurang setelah usia 3 bulan, untuk
  diganti dengan gerakan sukarela;
  Pegangan plantar berkurang sampai usia
  8 bulan.
   
b. Babinski
 
  Membelai telapak kaki ke atas dari tumit
dan di atas bola kaki menyebabkan jari
kaki hiperekstensi; menghilang setelah
usia 1 tahun.
5 Seluruh tubuh a. Moro Apabila dikagetkan akan memperlihatkan
  gerakan memeluk, bayi mungkin menangis,
  menghilang setelah usia 3-4 bulan, biasanya
  paling kuat selama 2 bulan pertama.
    
b. Tonus leher asimetris Ketika kepala bayi diputar ke satu sisi, lengan
  dan kaki memanjang ke sisi itu, dan lengan
  dan kaki yang berlawanan melentur;
  menghilang pada usia 3-4 bulan, untuk
  digantikan oleh posisi simetris dari kedua sisi
   tubuh.
c. Menari atau melangkah  
  Jika bayi dipegang sehingga telapak kaki
  menyentuh permukaan yang keras, ada fleksi
  timbal balik dan ekstensi kaki, simulasi
berjalan; menghilang setelah usia 3-4 minggu,
 
untuk diganti dengan gerakan yang disengaja.
   
d. Merangkak Ketika ditempatkan di perut, bayi membuat
gerakan merangkak dengan tangan dan kaki;
menghilang pada usia sekitar 6 minggu.
Tahap Perkembangan Moral

Neonatus mengasosiasikan benar dan salah dengan kesenangan dan rasa sakit. Hal
yang memberikan kesenangan dianggap benar, sebab mereka masih terlalu kecil
untuk berpikir sebaliknya. Saat bayi menerima respons positif yang berlimpah dari
orang tua, seperti senyuman, belaian, dan nada suara yang menandakan persetujuan
di bulan bulan pertama kehidupannya, mereka belajar bahwa perilaku-perilaku
tertentu merupakan perilaku yang benar atau salah (Berman, A.,2016)
Tahap Perkembangan Kognitif (Piaget)

Teori yang paling banyak digunakan untuk menjelaskan kognisi atau kemampuan untuk memahami
adalah teori Piaget. Periode dari lahir sampai 24 bulan dinamakan fase sensorimotor dan tersusun atas 6
tahap. Tahap pertama dari lahir sampai 1 bulan, diidentifikasi dengan penggunaan reflek bayi. Pada saat
lahir, individualitas dan temperamen bayi diekspresikan dengan reflek fisiologis menghisap, rooting,
menggenggam dan menangis. Ketika bayi menangis karena lapar, puting dimasukkan ke mulut, dan
mereka mengisap, mereka puas dan tidur. Mereka menyerap pengalaman ini sambil menerima petunjuk
auditori, taktil dan visual (Wong, 2009).
Perkembangan Bahasa

Komunikasi verbal bermakna bayi pertama kali adalah menangis. Menangis adalah tanda biologis
menyampaikan pesan darurat menandakan ketidaknyamanan, seperti lapar. Akan tetapi menangis juga
merupakan peristiwa sosial yang mempengaruhi perkembangan hubungan orang tua- bayi. Dalam
beberapa minggu pertama kehidupan, menangis memiliki kualitas refleksif dan sebagian besar
berhubungan dengan kebutuhan fisiologis. Bayi menangis selama 1- 1½ jam sehari sampai usia 3
minggu, kmeudian meningkat menjadi 2 sampai 4 jam pada usia 6 minggu (Wong, 2009).
PROMOSI
KESEHATAN PADA
NEONATUS
Istirahat Tidur
 Waktu tidur neonates antara 16-18 jam perhari
 Berubah seiring bertambah usia
 Waktu tidur : waktu yang penting untuk perkembangan tingkah laku neural.
 Kemampuan modulasi keadaan = kemampuan bayi berespon terhadap lingkungan dengan
mengontrol masukan sensoris dan keadaan tidur bangunnya.
 Keadaan tidur-bangun bayi terdiri dari : Tidur dalam, tidur ringan, mengantuk, siaga tenang, siaga
aktif, menangis.

 Orangtua harus mengetahui keadaan tidur bangun bayi.


promkes  Jangan cemas jika bayi lebih banyak tidur.
 Jangan membangunkan secara paksa
Imunisasi

Bayi baru lahir diberikan :


1. Vit K 0,5-1 mg IM  1 jam setelah lahir di ventrogluteal.
2. Preparat mata (eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1%)
3. Imunisasi BCG diberikan 1x pada usia 0-2 bulan (IDAI,2017).
Efek : Demam dan bengkak serta abses pada tempat penyuntikan.
Penanganan : antipiretik sesuai dokter, kompres, jangan manipulasi tempat penusukan.
4. Imunisasi Polio diberikan 4x mulai usia 0-4 bulan dengan interval 4 minggu.
5. Imunisasi Hepatitis B diberikan pada usia 0-7 hari.

Kondisi Ibu Bayi ≥ 2 Kg Bayi ≤ 2 kg catatan


Hep B Negatif Berikan dalam 12-24 Berikan saat usia 1 Di berikan IM di vastus
jam postnatal bulan atau BB ≥ 2 Kg lateralis
Hep B Positif Beri Vaksin Hep B + 0,5 Berikan Beri Vaksin Di berikan IM di vastus
HBIG dalam 12-24 jam Hep B + 0,5 HBIG saat lateralis secara terpisah
postnatal usia 1 bulan atau BB ≥ 2
Kg

Tidak diketahui (+/-) Beri vaksin Hep B Beri Vaksin Hep B + 0,5 Kaji status Hepatitis ibu
dalam 12-24 jam HBIG dalam 12-24 jam segera.
poatnatal. postnatal
 Orangtua diberikan penjelasan indikasi, efek
samping dan penanganan efek samping
pemberian imunisasi.
Promkes  Orangtua diberikan penjelasan layanan
kesehatan yang bisa diakses.
 Orang tua diberikan jadwal imunisasi
selanjutnya.
Pencegahan Cedera

 Perawat mendorong orang tua untuk mengetahui bahaya yang mungkin


ditemui bayi dan bagaimana cara menghilangkannya.
 Penggunaan carseat dan box bayi yang tepat.
 Pencegahan jatuh.
 Pencegahan dari tenggelam dan luka bakar.
 Pencegahan shaken baby sindrom.
 Pencegahan sudden infant death syndrome (SIDS)
Pemberian ASI
 Rata-rata kalori untuk anak-anak hingga usia 1 tahun dapat ditentukan dengan rumus (89 X
berat [kg] –100) +175.
 Bayi akan ingin menyusu setiap 2 jam untuk 2 hingga 3 minggu pertama, memakan waktu
sekitar 2 hingga 3 ons setiap kali. Selama bulan pertama kehidupan, bayi harus bangun untuk
makan jika mereka tidur lebih dari 4 jam.
 American Academy of Pediatrics merekomendasikan pemberian ASI secara eksklusif (tidak
ada formula tambahan atau makanan bayi) selama kurang lebih 6 bulan pertama dan
mendukung pemberian ASI berkelanjutan setelah makanan diperkenalkan untuk menjadi
sumber ASI anak selama tahun pertama, sepanjang itu saling diinginkan oleh bayi dan ibu.
 Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang diberi ASI memiliki risiko lebih rendah mengalami
kelebihan berat badan atau obesitas dibandingkan anak-anak yang diberi susu formula.
 Edukasi ibu tentang pengetahuan yang memadai untuk mencegah masalah seperti puting susu dan
pembengkakan atau mengetahui bahwa perawatan yang benar dilakukan. Dalam frustrasinya, ibu
mungkin berhenti mencoba menyusui, disini perawat memainkan peran penting dalam memberikan
pendidikan yang dibutuhkan ibu untuk menyusui dengan baik.
 Bayi baru lahir diberi makan saat lapar, biasanya 10 hingga 12 kali per 24 jam. Karena cairan
ekstraseluler, kehilangan mekonium, dan asupan makanan awal yang terbatas, bayi dapat kehilangan
hingga 10% dari berat lahir mereka tetapi harus mulai mendapatkan kembali berat badan pada usia 2
minggu.
Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

 Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan.
 Inisiasi Menyusui Dini sangat membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI eksklusif
dan lama menyusui. IMD bermanfaat untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh
bayi.
 Kolostrum mengandung lebih banyak protein, garam, dan antibodi daripada susu biasa,
tetapi lebih sedikit lemak dan kalori
 Pemerintah Indonesia mendukung kebijakan WHO dan UNICEF yang merekomendasikan
IMD sebagai tindakan penyelamatan kehidupan, karena IMD dapat menurunkan persentasi
bayi yang meninggal sebelum usia satu bulan
 Kedekatan antara ibu dengan bayi akan terbentuk dalam proses IMD, ketika ibu bersama
dengan bayi, daya tahan bayi akan berada dalam kondisi prima, dan ibu bisa melakukan
IMD.
Posisi Menyusi
◦ Posisi selama menyusui memungkinkan bayi yang baru lahir untuk menyusu dengan benar dan
efektif, dan mempromosikan mereka kenyamanan selama menyusui

◦ Posisi yang buruk dapat menyebabkan puting yang sakit dan bayi yang frustrasi dan lapar yang
tidak mampu menyusu dan mendapatkan susu yang cukup.

◦ Tiga posisi yang nyaman dapat digunakan untuk mencapai tujuan ini: berbaring sisi, duduk atau
dudukan, dan football.
Dalam posisi berbaring miring, ibu berbaring miring pada posisi telentang. Bantal dapat digunakan
untuk mendukung punggung ibu. Bayi ditempatkan dalam posisi berbaring miring, dipeluk di lengan
ibu, dengan mulut bayi sejajar dengan puting ibu dan kaki ke arah pinggang ibu.
Pola BAB dan BAK
◦ Bayi di kandungan sudah makan dan ususnya sudah bisa membentuk yang namanya kotoran.
Itu sebab, umumnya bayi baru lahir dalam waktu 24 jam sudah BAB dan BAK. Jika dalam
waktu 48 jam tidak BAB/BAK, berarti ada yang tak beres.

◦ Kalau tidak BAB, mungkin ada sumbatan di jalan ususnya hingga kotoran tak bisa keluar. Bisa
karena memang jalannya buntu atau karena kotoran yang sudah terbentuk di kandungan begitu
keras (mekonium plak).
◦ Pada tiga hari pertama, kotoran bayi masih berwarna hitam kehijauan. Tapi lama-lama warnanya berubah jadi
kuning.

◦ Pada bayi yang mendapatkan ASI, frekuensi BAB-nya lebih sering. Dalam sehari bisa sampai 10 kali, tapi
hanya sedikit-sedikit. Jadi, kita tak perlu bingung dan menganggapnya diare. Yang penting bukan frekuensinya,
tapi konsistensinya.

◦ Kalau tidak BAK, biasanya karena bayi sakit berat (syok) hingga aliran darah ke ginjal kurang. Dalam keadaan
syok, aliran darahnya diutamakan ke otak dan jantung hingga aliran darah yang ke ginjal kurang.

◦ Bayi akan lebih sering BAK jika ia memang banyak minum. Atau, bisa juga karena udara dingin membuatnya
lebih sering BAK. Bisa 10-12 kali ganti popok dalam sehari. Jika sudah BAK, otomatis cairan tubuhnya
berkurang dan bayi pun akan minta minum kembali. Jadi berikan saja, tak perlu pakai jam-jaman.
Warna feses bayi baru lahir yang normal
Hari pertama
Jangan kaget bila pada hari pertama, warna kotoran bayi adalah hijau tua atau cenderung hitam. Kotoran pertama ini
disebut meconium dan warna gelap disebabkan oleh bilirubin serta sel darah merah.
Hari kedua
Pada hari kedua, warna kotoran bayi masih sama dengan hari pertama, yaitu hijau tua atau cenderung hitam.
Hari ketiga
Pada hari ketiga, mulai terjadi perbedaan warna pada kotoran, yaitu kuning, hijau atau coklat.
Hari keempat
Di hari keempat,, dan warna kotoran umumnya adalah hijau tua atau coklat.
Hari kelima
Mulai hari kelima, jumlah pergantian diaper meningkat menjadi 6 buah, dan warna kotoran bayi adalah kuning.
Menyimpan ASI
◦ ASI dapat didinginkan hingga 8 hari di lemari es rumah (33-39,2 F atau> 0˚C hingga 4˚C) dan
hingga 12 bulan dalam deep freezer (–4 F atau –20˚ C ).
◦ Membekukan ASI tidak merusak kandungan gizinya, namun dapat menghancurkan beberapa
antibodi.
◦ ASI harus disimpan dalam wadah plastik atau gelas. Di dalam freezer, ASI dalam kantong
plastik harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat.
◦ Untuk mencairkan susu, duduk wadah pada suhu kamar, pindahkan wadah ke lemari es selama
beberapa jam, atau tempatkan wadah di bawah air hangat hingga mencapai suhu kamar.
◦ Sebelum digunakan, kocok wadah ASI untuk mencampur lapisan yang telah dipisahkan. Susu
harus digunakan dalam 1 jam setelah pencairan.
ANTICIPTORY
GUIDANCE
Lilis Komalasari
Peningkatan Hubungan Kelekatan
Orang tua- Bayi
◦ Berbagai faktor yang memperkuat dan melemahkan proses tersebut:

Kelahiran
ganda /
Tingkah Kelekatan Keterliba Saudara
anak
laku bayi ibu tan ayah kandung
berikutny
a
Yang dapat dilakukan

◦ Mengenali perbedaan individual dan menerangkan kepada orang tua bahwa karakter
tersebut adalah normal.
◦ Pemberian panduan tentang bagaimana meningkatkan perkembangan bayi selama periode
terjaga
◦ Membiarkan saudara kandung mengunjungi ibu postpartum dan untuk menggendong
bayi.
◦ Membiarkan saudara menunggui saat kelahiran.
◦ Peningkatan penerimaan dan persetujuan anak kedua
◦ Mengidentifikasi anak kedua dengan membandingkan karakter fisik dan psikologis anak
ini dengan anak pertama
REFERENSI
◦ Ball,J.,Bindler,R.,Cowen,K.2012.Principles of Pediatric Nursing:Caring for Childrens 5 th ed.USA:Pearson
◦ Berman, A., S, S. J.,F, G. (2016). Kozier & Erb’s Fundamentals of Nursing: Concept, Process, and Practice (10th Ed).
New Jersey: Pearson Education
◦ Bowden, Vicky R,(2010) children and their family, The Continuum of Care, philadelpia, Wolter Kluwer Health
◦ Bobak, Lowdermilk, Jensen. 2012. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
◦ Cashion, Perry, Lowdermilk. (2013). KeperawatanMaternitas Edisi 8. Singapore: Elsevier Morby.
◦ Hockenberry,M.,Wilson,D.2013. Wong’s Essentials Of Pediatric Nursing 9th ed.USA.Mosby,Elsevier
◦ Kozier, B., Erb, G., Berman, A., & Snyder, S. J. (2010). Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practice.
Diterjemahkan oleh Esty Wahyuningsih, Devi Yulianti, Yuyun Yuningsih, & Ana Lusiyana. Jakarta: EGC.
◦ Potts, Nicki L., & Mandleco, Barbara L. (2012). Pediatric Nursing : Caring for Children and Their Families. USA :
Delma
◦ Wong, D., Eaton, M.H., Wilson, D., Winkelstein, M.L., & Schwartz, P. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik.
Volume 1. (Penerjemah : Sutarna, A., dkk). Jakarta: EGC
◦ Immunization Schedule retrive from https://www.cdc.gov/vaccines
◦  www.idai.or.idPotter & Perry. 2009. Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai