Laporan Akhir P3K - Imey Indayanti Ensar
Laporan Akhir P3K - Imey Indayanti Ensar
Oleh:
2000472
2023
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR
Menyetujui:
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Guru Pamong
PENDAHULUAN
b. Piket KBM
Piket KBM dilakukan 1 minggu 1 kali pada hari jumat. Kegiatan piket
KBM ini adalah berkeliling ke setiap kelas untuk mengecek kehadiran guru dan
siswa. Pengecekan kehadiran guru dilakukan setiap pergantian jam pelajaran.
Selain itu, tugas saat melaksanakan piket KBM menjadi resepsionis sekolah
yaitu menerima tamu yang hendak bertemu dengan guru atau tenaga pendidik di
sekolah. Memberikan informasi kehadiran guru atau tenaga pendidik ketika ada
tamu dari luar bertanya. Mencatat siswa yang telat masuk sekolah, memberikan
siswa surat izin masuk/keluar, merazia tas siswa, menyambut siswa sebelum bel
masuk berbunyi, dan mencatat barang yang dititipkan di ruang piket.
c. Piket Perpustakaan
Piket perpustakaan dilakukan 1 minggu 1 kali dengan durasi waktu 2 jam.
Kegiatan yang dilakukan saat piket perpustakaan adalah merapihkan buku-buku
sesuai dengan kode buku, membersihkan perpustakaan dan buku yang sudah
berdebu, menyampuli buku baru, dan merekap data siswa yang memimjam
buku.
d. Piket BK
Partisipasi saya juga diimplementasikan dalam bentuk kegiatan piket
bimbingan dan konseling yang dilaksanakan hari Kamis sesuai jadwal. Kegiatan
piket BK diantaranya membantu pekerjaan guru BK, mendata serta memanggil
peserta didik yang bermasalah. Selama melaksanakan piket bimbingan dan
konseling tidak ada masalah yang berarti bagi saya.
e. Piket Ekstrakurikuler
Piket ekstrakurikuler dilakukan setiap 1 minggu 1 kali. Ekstrakurikuler
yang saya ikuti adalah KAMUS. KAMUS merupakan ekstrakurikuler dibidang
keagamaan. Kegiatan yang dilakukan kamus diantaranya mengadakan sholat
dhuha bersama, memimpin mengaji saat pembiasaan, menjadi panitia perayaan
hari besar islam, berdiskusi tentang agama, mengaji bersama, dan melakukan
kegiatan berbagi. Selain itu, KAMUS memiliki social media untuk melakukan
kegiatan dakwah online.
f. Tugas Pembiasaan
Pembiasaan dilakukan pada pagi hari oleh setiap kelas dengan membaca
Al-Qur’an, doa, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan literasi dengan
membaca buku yang dipimpin oleh guru atau siswa. Adapun tugas mahasiswa
P3K adalah memantau dan mendampingi kelas-kelas untuk mengikuti jalannya
pembiasaan tersebut.
b. Piket KBM
Kesulitan yang dihadapi praktikan saat kegiatan piket KBM diantaranya
adalah sebagai berikut:
Ketika pertama kali melakukan piket, tidak adanya pengarahan dari
sekolah mengenai apa saja yang harus dilakukan.
Banyaknya peserta didik yang kesiangan pada saat jam pertama
berlangsung, sehingga menyulitkan praktikan untuk memberi surat
izin mengikuti pelajaran serta merekapnya.
Banyak nya tamu yang datang secara bersamaan terkadang membuat
kewalahan.
Pada saat-saat tertentu praktikan terkadang terlambat untuk
melaksanakan piket KBM yang dimulai pada pukul 06.30 WIB.
Banyak nya siswa yang mencoba kabur sehingga harus selalu
memperhatikan gerbang sekolah untuk memastikan siswa tidak kabur
dari sekolah.
c. Piket Perpustakaan
Partisipasi saya juga diimplementasikan dalam bentuk kegiatan piket
bimbingan dan konseling yang dilaksanakan hari selasa sesuai jadwal.
Kegiatan piket BK diantaranya. menyusun buku sesuai kode buku,
membersihkan dan merapihkan buku-buku, merekap data siswa yang
meminjam buku. Selama melaksanakan piket bimbingan dan konseling tidak
ada masalah yang berarti bagi saya.
d. Piket BK
Partisipasi saya juga diimplementasikan dalam bentuk kegiatan piket
bimbingan dan konseling yang dilaksanakan hari Kamis sesuai jadwal.
Kegiatan piket BK diantaranya membantu pekerjaan guru BK, mendata serta
memanggil peserta didik yang bermasalah. Selama melaksanakan piket
bimbingan dan konseling tidak ada masalah yang berarti bagi saya.
e. Piket Ekstrakurikuler
Permasalahan pada piket ekstrakurikuler KAMUS adalah rendahnya
partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Maka dari itu,
seringkali kegiatan ekstrakurikuler hanya dilaksanakan oleh beberapa siswa
saja. Kemudian permasalahan lain dari ekstrakurikuler yang saya ikuti adalah
kurangnya kebersamaan dari anggota ekstrakurikuler tersebut. Selain itu,
kurang berkembangnya social media KAMUS sehingga perlu dikembangkan.
f. Tugas Pembiasaan
Permasalahan pada tugas pembiasaan yang dilakukan sebelum
pembelajaran di mulai adalah banyak siswa yang tidak mengikuti
pembiasaan dengan serius. Banyak siswa yang memilih bermain HP dan
mengobrol dibandingkan dengan membaca alquran dan kegiatan literasi.
Strategi dan penyeleaian masalah yan telah dipaparkan di bab sebelumnya adalah dengan
bimbingan dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi praktikan berkaitan dengan
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sangatlah penting. Masukan dan saran
sangat membantu praktikan dalam mencari solusi dari permasalahan tersebut. Pada akhirnya,
praktikan dapat menyusun perangkat pembelajaran menjadi lebih baik. Upaya-upaya yang
dilakukan oleh praktikan dalam menanggulangi permasalahan yang dihadapi dalam penyusunan
perangkat pembelajaran diantaranya adalah:
1. Praktikan melakukan bimbingan dengan guru pamong terkait penyusunan dan lain-lain.
2. Memaksimalkan kesempatan bimbingan dan konsultasi dengan dosen pembimbing dan
guru pamong untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang ditemui saat proses belajar
mengajar berlangsung.
3. Menyesuaikan dan mengaplikasikan bentuk rencana pengajaran yang diterima di bangku
kuliah dengan kondisi sebenarnya yang ada di sekolah sehingga tercapainya proses
pembelajaran yang baik di dalam kelas.
4. Mempelajari silabus untuk mengetahui kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator serta
tujuan pembelajaran yang sangat berpengaruh terhadap arah penyusunan RPP.
5. Menyusun RPP jauh-jauh hari sebelum melaksanakan pembelajaran, sehingga ada revisi
dan masukan-masukan untuk kegiatan pembelajaran.
6. Bertukar pendapat dengan rekan P3K lain, terutama yang materinya sama, mengenai
penerapan metode dan model pembelajaran.
7. Mempelajari referensi, buku-buku, modul, kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka untuk
menambah ide dan pengetahuan dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Dalam proses penampilan di kelas, praktikan banyak dibantu oleh guru pamong. Guru
pamong kerap memberikan evaluasi mengenai penampilan praktikan selama di kelas. Selain itu,
guru pamong juga memberikan pendapat, kritik, dan saran dalam kegiatan mengajar, sehingga
praktikan dapat mengetahui kekurangan selama proses penampilan dan memperbaikinya agar
bisa tampil lebih baik lagi pada pertemuan berikutnya. Adapun upaya-upaya yang dilakukan oleh
praktikan dalam menanggulangi permasalahan yang dihadapi dalam proses penampilan
mengajar, diantaranya adalah:
1. Dalam penampilan pertama sebisa mungkin praktikan memberikan kesan awal yang baik.
2. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami oleh peserta didik, tenang,
mengatur ritme serta intonasi ketika sedang menyampaikan materi.
3. Selalu mempersiapkan diri secara maksimal baik dalam mental, penguasaan materi,
metode, maupun pendekatan yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan kepada
peserta didik.
4. Menggunakan metode, media serta materi-materi yang dapat menarik perhatian peserta
didik. Hal ini dilakukan dengan cara menyampaikan materi yang sekiranya belum dan
tidak lumrah dengan kehidupan peserta didik. Selain itu hal ini juga dapat dilakukan
dengan menayangkan video video atau foto menarik yang berkaitan dengan materi
pembelajaran.
5. Melakukan pendekatan secara personal. Pendekatan ini dilakukan dengan cara praktikan
berkeliling ke setiap peserta didik pada saat sedang mengerjakan latihan soal di kelas,
serta menanyakan masalah yang dialami terkait proses pembelajaran.
6. Pemberian penghargaan kepada peserta didik berupa pujian untuk meningkatkan motivasi
belajar.
7. Selalu berusaha untuk bersikap penuh wibawa, berwawasan luas, sehingga tidak
dipandang rendah oleh peserta didik.
8. Membawa suasana kelas agar lebih santai dan rileks dengan sesekali bercanda sehingga
peserta didik tidak merasa tegang atau kaku pada saat pembelajaran berlangsung diselingi
dengan olahraga ringan agar peserta didik merasa rileks.
9. Melakukan pendekatan khusus dengan peserta didik di luar jam pelajaran untuk
mengetahui karakter dari masing- masing peserta didik tersebut.
10. Berusaha mengenal setiap karakteristik kelas sehingga praktikan dapat menggunakan
strategi yang tepat ketika proses pembelajaran berlangsung.
11. Meminta masukan kepada guru pamong dan sesama praktikan lain mengenai penampilan
di kelas agar praktikan bisa memperbaiki kesalahan dan kekurangan dalam mengajar.
Penyelesaian permasalahan dari piket KBM adalah pembagian tugas harus jelas agar tidak
kewalahan saat bertugas, persiapan lebih pagi lagi agar tidak terlambat saat menyambut siswa.
Lalu, penyelesaian piket ekstrakurikuler adalah dengan membuat pendekatan kepada anggota
ekstrakurikuler KAMUS agar tercipta bonding yang kuat. Kemudian mengembangkan social
media KAMUS dengan aktif membuat konten menarik lalu rajin upload di social media KAMUS.
Upaya yang praktikan lakukan agar proses bimbingan dapat terlaksana dengan baik yaitu
selalu berkonsultasi dengan guru pamong PPLSP secara langsung maupun tidak langsung dan
sebisa mungkin melakukan bimbingan secara intensif. Sedangkan upaya bimbingan dengan
dosen pembimbing praktikan selalu berusaha datang ke kampus untuk bertemu langsung dengan
dosen pembimbing dengan catatan sudah ada janji untuk bertemu. Saat melakukan bimbingan
praktikan mencatat dan memahami semua masukan yang diberikan oleh dosen pembimbing
ataupun guru pamong.
BAB IV
A. Simpulan
Program Penguatan Profesional Kependidikan (P3K) yang dirancang oleh Universitas
Pendidikan Indonesia dengan maksud dan tujuan-tujuan tertentu memberikan manfaat
yang sangat besar bagi praktikan, khusunya dalam hal penguasaan kelas, mengenal
karakter peserta didik, menetukan metode dan media pembelajaran, dan masih banyak
lagi pengalaman berharga yang diperoleh praktikan. Program Penguatan Profesional
Kependidikan (P3K) banyak menciptakan pengalaman yang dapat dijadikan
pembelajaran bagi praktikan untuk ke depannya agar bisa terus mengembangkan diri ke
arah yang lebih baik. Permasalahan yang di hadapi saat P3K merupakan proses
pendewasaan dan langkah awal untuk dapat terus memotivasi diri agar dapat menjadi
tenaga pendidik yang handal. Selama kurang lebih 4 bulan melaksanakan Program
Penguatan Profesional Kependidikan (P3K) di SMA Negeri 7 Bandung, praktik belajar
banyak hal mengenai profesi seorang pendidik. Mulai dari menyusun RPP, penampilan
mengajar di kelas, sampai hal-hal lain yang perlu seorang guru lakukan di sekolah.
Dalam melalui proses tersebut, penulis mengalami beberapa hambatan, yang berkat
bantuan dari berbagai pihak, akhirnya mampu mengatasi kesulitan tersebut dan
melaksanakan P3K ini dengan lancar. Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari kegiatan
P3K ini antara lain sebagai berikut:
1. Program Penguatan Profesional Kependidikan (P3K) merupakan kegiatan yag
sangat penting untuk dilakukan, dikarenakan kegiatan P3K ini sebagai
pengalaman pertama praktikan dalam proses belajar mengajar.
2. Dengan adanya kegiatan P3K ini praktikan mendapatkan banyak pengalaman dan
pengetahuan dalam penyusunan dan merencanakan pembelajaran.
3. Kegiatan P3K membuat praktikan dapat lebih dekat melihat secara langsung
mengenai dunia pendidikan yang sebenarnya.
4. Melalui kegiatan P3K ini praktikan dapat mengaplikasikan semua materi yang
telah didapat selama belajar di perkuliahan, termasuk materi tentang kependidikan
secara langsung.
5. Sebagai calon tenaga pendidik, praktikan diharuskan kreatif dalam menyiapkan
media yang digunakan dalam proses belajar mengajar.
6. Menjadi seorang tenaga pendidik bukan hanya menjadi teladan di dalam kelas,
namun juga harus mampu menjadi teladan di luar kelas dan sekolah.
7. Kesiapan menjadi tenaga pendidik tidak hanya pada kemampuan kognitif,
kemampuan mengelola kelas, kesiapan mental, dan kesiapan finansial juga harus
diperhitungakan.
8. Menjadi tenaga pendidik profesional merupakan akumulasi dari kemampuan
pedagogik dan pengalaman mengajar yang cukup.
9. Tenaga pendidik harus berpegang teguh kepada motto “Ing Ngarso Sung Tulodo,
Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”. Artinya, pendidik harus bisa
menjadi teladan yang baik bagi peserta didiknya, di tengah-tengah mereka
pendidik harus bisa membangkitkan suasana berkreasi dan berinovasi, dan
memotivasi peserta didik untuk berani tampil di depan mengemukakan pendapat
dan ide/gagasan hasil pemikirannya.
B. Saran
Setiap kegiatan tentunya tidak akan terlepas dari kekurangan meskipun terdapat banyak
manfaat di dalamnya. Begitu pun dengan kegiatan P3K yang telah dilaksanakan oleh
praktikan di SMA Negeri 7 Bandung yang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Oleh
karena itu, ada beberapa saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi mahasiswa
ke depannya, dan bagi sekolah.
1. Bagi Mahasiswa
a. Mempunyai pengetahuan yang luas mengenai komponen- komponen
pembelajaran berikut dengan perkembangan kurikulum serta penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
b. Sebaiknya praktikan selalu mencari referensi mengenai strategi dan
metode pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta didik maupun
materi yang akan diajarkan agar penyampaiannya dapat diterima dan
diserap oleh peserta didik secara efektif.
c. Praktikan harus senantiasa meminta masukan dan koreksi, baik dari dosen
pembimbing, maupun dari guru pamong P3K terhadap penampilan di
kelas maupun terhadap rencana pengajaran yang telah dibuat.
d. Praktikan harus mampu bersikap, berpenampilan, dan bertindak
sebagaimana layaknya seorang guru yang profesional serta senantiasa
memberikan teladan yang baik bagi peserta didik di dalam dan di luar
kelas.
e. Selalu berinovasi dalam mengembangkan metode pembelajaran yang
dilakukan agar peserta didik tidak merasa bosan.
f. Tanamkanlah rasa percaya diri, mental kuat dan tanggung jawab yang
tinggi pada diri kita, di dalam setiap pelaksanaan pengajaran.
2. Bagi Sekolah
a. Meningkatkan komunikasi antara pihak sekolah dengan praktikan demi
kelancaran proses pendidikan.
b. Peningkatan atau perbaikan sarana pendidikan agar proses pembelajaran
berlangsung secara efektif.
c. Proses pendidikan yang menanamkan nilai-nilai karakter kebangsaan dan
berakhlakul karimah sangat penting untuk dilakukan.
LAMPIRAN
Laporan PBM
Kegiatan Praktik Mengajar
Piket KBM
Piket Perpustakaan
Piket Ekstrakurikuler
P5
Mengawasi Ujian Sekolah
Upacara Bendera