Anda di halaman 1dari 35

GANGGUAN TIDUR

▪ 12 – 15 % populasi AS ( ± 35 juta )
▪ Wanita > pria
▪ Terus bertambah seiring bertambahnya usia
▪ Golongan sosial menengah kebawah
▪ 63 – 72 % pasien rawat jalan psikiatri
▪ 80 % pasien rawat inap psikiatri
▪ Salah satu gejala utama gangguan psikiatri
▪ Sangat mempengaruhi kualitas hidup seseorang
“Brainwave”
Normal State Hypnosis State Normal Sleep State

9-5 Fokus 1 Fokus 0 Fokus

Beta Alfa Theta Delta


24 - 14 cps 14 - 7 cps 7 - 3,6 cps 3,5 - 0,5 cps

Conscious Area Sub- Conscious Area


Non Sugestif Sugestif dan sangat Sugestif Non Sugestif

Reticular Activating System semakin terbuka


TIDUR NORMAL
▪ Dikenal 2 tipe tidur :
NREM
REM

* NREM :
● TAHAP I → fase transisi keadaan antara bangun dan
tidur
● TAHAP II → tidur dalam menengah ( medium deep
sleep ), 50 % waktu tidur
● TAHAP III dan IV → tidur gelombang delta, sebagai
tidur dalam ( deep sleep )
▪ Seperempat waktu tidur dihabiskan
dalam fase REM
▪ Tempat mimpi – mimpi
▪ Orang dengan REM yang sedikit,
cenderung menunjukkan perilaku
agitatif, impulsif
▪ Siklus tidur – bangun – bermimpi
bergantung pada sistim neurokimia dan
neuroanatomis
▪ Keadaan terjaga dipertahankan oleh
formatio retikularis ascedens → dapat
dipengaruhi oleh barbiturat
▪ Tidur dapat diakibatkan juga oleh
meningkatnya aktivitas sistim raphe -
serotoninergik
KEBUTUHAN TIDUR

▪ Waktu tidur rata – rata orang dewasa


muda 7 jam 45 menit
▪ Dengan bertambah usia → efisiensi tidur,
total waktu tidur dan jumlah tidur REM
akan berkurang
▪ Stres fisik, emosi, hamil, depresi ringan
→ meningkatkan kebutuhan tidur
▪ Kebutuhan tidur terkait juga dengan
kepribadian seseorang
ANAMNESA DAN PEMERIKSAAN
▪ Pengambilan Riwayat Tidur :
📫 Menentukan onset terjadinya kelainan
📫 Perjalanan penyakit
📫 Karakteristik kelainan yang terjadi
📫 Evaluasi pola tidur – bangun 24 jam
📫 Penelusuran kelainan tidur dalam keluarga
📫 Pengambilan data dari teman tidur
📫 Efek dari gangguan tidur bagi kehidupan
📫 Penilaian sikap pasien dan keluarga
Menetapkan Kelainan Tidur
Spesifik
▪ Keluhan pasien terkadang samar → “lelah” →
Fatique, weakness, exhaustion atau sleepnes

▪ Apakah kelainan medis fisik atau karena


gangguan emosi

▪ Mengantuk sepanjang hari → apakah insomnia


atau narcolepsy
▪ Kualitas tidur yang buruk → persiapan
sebelum tidur

▪ Bangun tidur terlalu cepat → depresi ??? →


cek gejala depresi

▪ Mimpi buruk → pengalaman menakutkan


sleep terror, nightmare, halusinasi
hipnogogik
Bertanya Kepada Partner
Tidur
▪ Informasi berharga
▪ Apakah mendengkur hebat
▪ Dengkuran periodik diselingi periode apnea lebih
dari 10 – 15 detik → obstuctive sleep apnea
▪ Tersedak, tercekik
▪ Gerakan mengenjang pada kedua tungkai secara
periodik
▪ Tidur berjalan
▪ Reaksi emosi sehari - hari
Menilai Kelainan Medis dan
Psikiatris
▪ Kelainan medis yang menyebabkan nyeri →
perasaan takut mati → insomnia
▪ Penyakit serius → takut mati → insomnia
▪ Asma atau Decompensatiocordis →
gangguan tidur sekunder
▪ Malformasi Orofaring → Obstuctive Sleep
Apnea
▪ Febris → tidur berjalan, night terror
▪ Cemas → sukar masuk tidur
▪ Depresi → tidur tak nyenyak, bangun
tidur terlalu cepat
▪ Pasien Kompulsif → sulit tidur

▪ Skizofrenia & stres berat → mimpi buruk

▪ Pengguna zat / obat - obatan


Pusat Evaluasi Tidur

▪ Pemeriksaan medis lengkap,


anamnesis detail, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan neurologis, wawancara
psikiatrik
▪ Pasien mengisi catatan tidur harian
▪ Psikometrik
▪ Polisomnografi
“ INSOMNIA “

BATASAN :
Kesulitan dalam mulai tidur, sering
terbangun tengah malam, bangun
tidur terlalu pagi, disertai kesulitan
untuk tidur kembali
* Anamnesa

▪ Kelainan endokrin, alergi


▪ Nyeri, kelainan neurologis
▪ Sleep apnea, nocturnal myoclonus mendengkur
▪ Intake obat – obatan, stimulan
▪ Syndrome psikiatrik tertentu
▪ Stres, pola kepribadian, tuntutan lingkungan
yang berlebih
▪ Situasi tertentu
▪ Sulit tidur tapi menurut keluarga pasien bisa
tidur nyenyak
• Insomnia Sementara dan
Situasional :

Suatu periode sementara gangguan


tidur ( kurang dari 3 minggu ), → dipicu
oleh : ada konflik, tidur di tempat baru,
syok emosional, kematian orang dekat,
cerai, perubahan pekerjaan, emosi
positif berlebih
Pasien psikiatrik yang sedang stres
• Insomnia Persisten

Lebih dari 3 minggu dari presipitasi


Dapat bertahan tahunan
Semakin berusaha tidur semakin sukar
( conditioned insomnia )
Pola pikir negatif dirubah
Suasana dirubah → “ belajar tidur “
• Insomnia Karena Anxietas dan
Gangguan Kepribadian

Terdapat gangguan psikiatrik


Awal tidur dan kesulitan dalam
mempertahankan tidur
Dapat jadi kronis
Sulit dibedakan dengan insomnia
situasional, insomnia psikofisiologis
persisten, karena faktor medis &
lingkungan
Ketegangan fisik, hiperaktivitas
otonom
Merasa “ mengambang “
Sukar konsentrasi, mudah terkejut
• Insomnia yang Berhubungan dengan
Gangguan Afektif
Depresi → bisa masuk tidur, tapi sering
terbangun lebih awal, sulit tidur kembali
Fase Laten REM memendek
Pemendekan gelombang delta ( fase III dan IV
)
Ada gejala depresi lainnya
Pada episode manik → penurunan kebutuhan
tidur
• Insomnia yang Berhubungan
dengan Skizofrenia

Sr. akut → sering mengalami


gangguan tidur
Sering terbangun di awal tidur tapi jika
sudah tertidur pulas pasien akan tidur
hingga siang hari
Penurunan jumlah tidur REM
* Insomnia yang Berhubungan
dengan Penyalahgunaan NAPZA /
obat
Efek toleransi
Putus zat
Contoh : alkohol, hipnotik sedatif,
amphetamin, antidepresan trisiklik,
kemoterapi, hormon, opiat, caffein dll
• Sleep Apnea

Central Sleep Apnea, upper airway obstruction apnea


Insomnia karena terhentinya pernafasan central pada
pemeriksaan polisomnografi
Rasa mengantuk berat pada siang hari
Central Sleep Apnea → cepat tertidur, terbangun
beberapa kali, cemas, rasa tersedak / tercekik,
dengkurannya tak seberat / sesering upper airway
obstruction apnea
Gejala psikis mirip depresi
• Subjektive Insomnia

Mengeluh insomnia tapi pasien dapat


tertidur dengan baik
Pasien tidur 6 – 7 jam / hari tapi
mengeluh letih di siang hari
Hypochondrial Insomnia
Upaya untuk mendapat obat
Ada stresor kehidupan / malingering
• Insomnia karena proses penuaan

Salah persepsi → ingin tidur seperti


ketika masih muda
Menurunnya waktu tidur,
bertambahnya jumlah terbangun,
berkurangnya gelombang delta dan
tidur fase REM
Sering karena depresi
“ The sundown syndrome “
“ PARASOMNIA “
BATASAN
- Kondisi – kondisi di mana didapatkan
aktivitas fisik yang tidak diinginkan
selama tidur
- Umumnya merupakan akibat dari
terjaganya pasien selama periode
gelombang delta
• Somnambulisme

Berjalan dalam tidur → sepertiga


awal malam selama gelombang delta
saat tidur ( fase III dan IV ) berlanjut
tanpa sadar pasien meninggalkan
tempat tidur
Koordinasi buruk → bisa terjatuh
Mata terbuka, pandangan kosong
* Sleep Terror
Pavor nocturnus / incubus → terjaganya
pasien secara tiba – tiba pada saat
terjadinya gelombang delta ( fase III dan IV
) dan disertai dengan serangan panik
Duduk, ekspresi ketakutan, nadi dan
pernafasan cepat
Mimpi buruk → terbangun 5 – 10 menit
Setelah itu amnesia terhadap keseluruhan
episode yang dialami
* Enuresis
Mengompol terjadi pada saat sepertiga
pertama malam pada tidur fase III dan
IV
Enuresis primer → organik
Enuresis sekunder → psikogenik
PENATALAKSANAAN

BIOPSIKO SOSIAL KULTURAL


“Brainwave”
Normal State Hypnosis State Normal Sleep State

9-5 Fokus 1 Fokus 0 Fokus

Beta Alfa Theta Delta


24 - 14 cps 14 - 7 cps 7 - 3,6 cps 3,5 - 0,5 cps

Conscious Area Sub- Conscious Area


Non Sugestif Sugestif dan sangat Sugestif Non Sugestif

Reticular Activating System semakin terbuka


Empat Kategori Gelombang Otak
Beta Kognitif,analitis, logika,otak kiri,konsentrasi, pemilahan, prasangka,
14- 100 Hz pikiran sadar.
Aktif, cemas,was-was, khawatir, stres, fight or flight, tegang,disease,
cortisol, norepinephrine
Alpha Khusyu,relaksasi, meditatif, focus-alertness, superlearning, akses
8- 13,9 Hz nurani bawah sadar
Ikhlas, nyaman, tenang, santai, istirahat,puas, segar, bahagia,
endorphine, serotonin
Theta Sangat khusyu, deep-meditation, problem solving, mimpi, intuisi,
4- 7,9 Hz nurani bawah sadar
Ikhlas, kreatif, integratif, hening, imajinatif, catecholamines, AVP
( arginine-vasopressin )
Delta Tidur lelap ( tanpa mimpi ), non-physcal state, nurani bawah sadar
0,1- 3,9 Hz kolektif

Tidak ada pikiran dan perasaan, cellular regeneration, HGH


(Human Growth Hormone )
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai