Gangguan Tidur (Insomnia)
Gangguan Tidur (Insomnia)
BAGIAN PSIKIATRI
Fakultas Kedokteran Unjani Cimahi
2008
Insomnia termasuk dalam Ggg. Tidur, yg dalam
PPDGJI-3, dikelompokkan dalam Sidroma PL YG
BERHUB DGN GGN FISIOLOGIS & FAKTOR
FISIK(F.50-59), ref.ICD X, DSM-4, ggn tidur non
organik.
GGN TIDUR NON-ORGANIK :
• DYSSOMNIA : - insomnia
- hipersomnia
- ggn jadwal tidur-jaga
• PARASOMNIA:-somnambulisme/sleepwalking
-teror tidur/night terrors
-mimpi buruk/nightmares
DYSSOMNIA
a.l. - Insomnia
- Hipersomnia
- Ggn jadwal tidur-jaga
PARASOMNIA :
■ Insomnia
■ Sub-sindroma dr. ggn/peny yg mendasari
2. Tidur fase I:
■ Tidur ringan, mudah dibangunkan
■ Tonus otot menurun/berkurang
■ Kelopak mata menutup, grk bola mata Ka-Ki (lambat)
■ EEG : gel campuran: Alpha, Beta, kadang Theta
■ + 3-5 menit → 25% waktu tidur
3. Tidur fase II:
● Tidur lebih dalam drpd fase I
● Otot bola mata berhenti brgrk
● Tonus otot: terpelihara, kdg2 ada pe↑ tonus
● EEG: campuran gel Alpha, Theta dan Delta
terlihat: Spindle–S (kumparan tidur) dan Kompleks – K
● 40% waktu tidur
4. Tidur fase III:
● Tidur yg lbh dalam
● Gambaran tonus otot yg > jelas drpd fase II
● Aktivitas bola mata yg cepat : (-)
● EEG: gel Delta (20%-50%), Kumparan tidur (Spindle “S”):
(+)
● 5 % waktu tidur
5. Tidur fase IV:
■ Tidur yg dlm dan sulit dibangunkan
■ Tonus otot menurun
■ Aktivitas bola mata yg cepat (-)
■ EEG: gel Delta (>50%), Kumparan tidur (Spindle
“S”) : (+)
■ 15% waktu tidur
■ Dissomnia:
■ Insomnia
■ Hipersomnia (DOES)
■ Gangguan Jadwal Tidur-Jaga
■ Parasomnia:
■ Somnambulisme (sleep walking)
■ Sleep Terror (teror tidur)
■ Nightmare (mimpi buruk)
Insomnia
■ Kesulitan didalam tidur, yaitu: kesulitan untuk bisa tidur dan
kesulitan dalam melanjutkan tidur. Dibagi dalam :
1. Kesulitan dalam memasuki tidur