0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan19 halaman
Dokumen tersebut membahas gangguan tidur seperti insomnia, hipersomnia, gangguan jadwal tidur-bangun, dan parasomnia. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah karakteristik tidur normal, fungsi tidur, penyebab dan penanganan insomnia, perbedaan hipersomnia dan narkolepsi, serta penjelasan somnambulisme dan mimpi buruk.
Dokumen tersebut membahas gangguan tidur seperti insomnia, hipersomnia, gangguan jadwal tidur-bangun, dan parasomnia. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah karakteristik tidur normal, fungsi tidur, penyebab dan penanganan insomnia, perbedaan hipersomnia dan narkolepsi, serta penjelasan somnambulisme dan mimpi buruk.
Dokumen tersebut membahas gangguan tidur seperti insomnia, hipersomnia, gangguan jadwal tidur-bangun, dan parasomnia. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah karakteristik tidur normal, fungsi tidur, penyebab dan penanganan insomnia, perbedaan hipersomnia dan narkolepsi, serta penjelasan somnambulisme dan mimpi buruk.
Tidur Normal • Merupakan serangkaian fase 1-4 dengan peningkatan kedalaman, diselingi periode singkat hampir terjaga selama terjadinya gerakan mata cepat (REM) • Terdapat perbedaan yang luas lama tidur antara setiap orang (biasanya menurun seiring bertambahnya usia) • Kebutuhan tidur : penidur pendek (short-sleeper) <6 jam, Penidur panjang (long-sleeper)> 9 jam Hal Fisiologis yang Timbul bersamaan Stadium Tidur Fungsi Tidur • Sebagai Homeostatik • Bersifat menyegarkan • Penting untuk Termoregulasi normal • Penyimpanan Energi
Periode kurang tidur yang lama
menyebabkan kekacauan Ego, Halusinasi & Waham Irama Tidur • Dipengaruhi faktor eksternal- seperti : Bangun – siklus gelap-terang, – rutinitas sehari-hari, – periodemakan, dalam waktu 24 jam. • Juga dipengaruhi Irama Biologis (dewasa tidur 1-2 kali/ 24 jam, perempuan di fase siklus menstruasi pola tidur berubah). Gangguan • Lama tidur tidak selalu Tidur berhubungan dengan gangguan tidur • Gejala Utama gangguan tidur : – Insomnia, – Hipersomnia, – Parasomnia, & – gangguan jadwal tidur- bangun. Klasifikasi • F51.0 Insomnia nonorganik Gangguan • F51.1 Hipersomnia nonorganik Tidur • F51.2 Gangguan nonorganik Menurut jadwal tidur-bangun • F51.3 Berjalan saat tidur ICD-10 : F51 • F51.4 Teror tidur Gangguan • F51.5 Mimpi buruk Tidur nonorganik Insomnia • Kesulitan memulai atau mempertahankan tidur PENYEBAB INSOMNIA Penatalaksan • Hygiene tidur : merupakan dasar pencegahan dan terapi insomnia. aan Insomnia • Hipnotik : pemberian terapi golongan benzodiasepin • Pendekatan prilaku – Terapi pilihan untuk anak – Kuncinya : menilai menyeluruh pola tidurbangun- kesulitan masuk tidur. Hipersomnia • Suatu keadaan tidur & serangan tidur di siang hari yang berlebih, terjadi secara teratur atau rekuren untuk waktu singkat, • Hipersomnia yang cukup berat : apnea tidur & narkolepsi. • Etiologi: bisa menjadi gejala awal depresi, gangguan mood & idiopatik. Perbedaan Hipersimnia dan Narkolepsi Penatalaksan • Bila ada gangguan psikiatrik mendasar seperti depresi, ditatalaksana aan depresinya. Hipersomnia • Stimulan seperti amphetamin terkadang digunakan meskipun ada pertentangan. . Gangguan • Tidur yang terjadi secara tidak sinkron dgn “Penanda waktu” lingkungan & Jadwal Tidur sosial, atau zeitgebers. Bangun • Disebut juga “Gangguan irama sirkadian” meliputi kegagalan entrainment, hilang pengaturan ritme sentral, sindrom fase tidur tertunda & iregularitas tidur bangun. • Kegagalan entrainment : terjadi siklus banguntidur yg independen. Terjadi krn kerusakan neural penglihatan (tiadanya penanda tidur-bangun seperti terang- gelap), bisa juga pd mereka yg penglihatannya normal. Penanganan • Kegagalan entrainment dibantu dengan rutinitas & penanda modalitas sensorik lain. • Sindrom fase tidur tertunda dibantu dgn menganjurkan pasien memajukan waktu tidur sebentar tiap 24 jam. • Jika tidak berhasil, konsultasi ttg perubahan rutinitas, pekerjaan, dll. Parasomnia • Merupakan fenomena yang tidak diinginkan atau tidak biasa, terjadi tiba- tiba saat tidur atau pada ambang antara bangun & tidur. • Biasanya pada tahap 3 & 4 sehingga dikaitkan dgn ingatan buruk ttg gangguan ini. • Contoh : Somnabulisme (sleepwalking), mimpi buruk (ansietas mimpi) dan terror malam (pavor nocturnus). Somnabulism • Merupakan perubahan kesadaran seseorang yang bangun dari tidur e sementara masih tertidur dan berjalan • Gambaran klinis : berjalan didalam tidur, duduk dan melakukan Tindakan tanpa tujuan seperti komat kamit • Etiologi : imaturitas fisiologis , stress dan ketakutan , 10-20% bersifat familial • Penanganan : upaya mencegah cedera dan obat yang menekan tidur tahap 3-4 Perbandinga n Mimpi Buruk dan Teror Malam TERIMA KASIH