Anda di halaman 1dari 19

GANGGUAN

TIDUR

dr. Dwi Wahyuni


Tidur Normal • Merupakan serangkaian fase 1-4
dengan peningkatan kedalaman,
diselingi periode singkat hampir
terjaga selama terjadinya
gerakan mata cepat (REM)
• Terdapat perbedaan yang luas
lama tidur antara setiap orang
(biasanya menurun seiring
bertambahnya usia)
• Kebutuhan tidur : penidur pendek
(short-sleeper) <6 jam, Penidur
panjang (long-sleeper)> 9 jam
Hal
Fisiologis
yang Timbul
bersamaan
Stadium
Tidur
Fungsi Tidur • Sebagai Homeostatik
• Bersifat menyegarkan
• Penting untuk Termoregulasi
normal
• Penyimpanan Energi

Periode kurang tidur yang lama


menyebabkan kekacauan Ego,
Halusinasi & Waham
Irama Tidur • Dipengaruhi faktor eksternal-
seperti :
Bangun
– siklus gelap-terang,
– rutinitas sehari-hari,
– periodemakan, dalam waktu
24 jam.
• Juga dipengaruhi Irama Biologis
(dewasa tidur 1-2 kali/ 24 jam,
perempuan di fase siklus
menstruasi pola tidur berubah).
Gangguan • Lama tidur tidak selalu
Tidur berhubungan dengan
gangguan tidur
• Gejala Utama gangguan
tidur :
– Insomnia,
– Hipersomnia,
– Parasomnia, &
– gangguan jadwal tidur-
bangun.
Klasifikasi • F51.0 Insomnia nonorganik
Gangguan • F51.1 Hipersomnia nonorganik
Tidur • F51.2 Gangguan nonorganik
Menurut jadwal tidur-bangun
• F51.3 Berjalan saat tidur
ICD-10 : F51
• F51.4 Teror tidur
Gangguan
• F51.5 Mimpi buruk
Tidur
nonorganik
Insomnia • Kesulitan memulai atau
mempertahankan tidur
PENYEBAB INSOMNIA
Penatalaksan • Hygiene tidur : merupakan dasar
pencegahan dan terapi insomnia.
aan Insomnia • Hipnotik : pemberian terapi golongan
benzodiasepin
• Pendekatan prilaku
– Terapi pilihan untuk anak
– Kuncinya : menilai menyeluruh pola
tidurbangun- kesulitan masuk tidur.
Hipersomnia • Suatu keadaan tidur &
serangan tidur di siang hari
yang berlebih, terjadi secara
teratur atau rekuren untuk
waktu singkat,
• Hipersomnia yang cukup
berat : apnea tidur &
narkolepsi.
• Etiologi: bisa menjadi gejala
awal depresi, gangguan
mood & idiopatik.
Perbedaan
Hipersimnia
dan
Narkolepsi
Penatalaksan • Bila ada gangguan psikiatrik mendasar
seperti depresi, ditatalaksana
aan depresinya.
Hipersomnia • Stimulan seperti amphetamin
terkadang digunakan meskipun ada
pertentangan. .
Gangguan • Tidur yang terjadi secara tidak sinkron
dgn “Penanda waktu” lingkungan &
Jadwal Tidur sosial, atau zeitgebers.
Bangun • Disebut juga “Gangguan irama
sirkadian” meliputi kegagalan
entrainment, hilang pengaturan ritme
sentral, sindrom fase tidur tertunda &
iregularitas tidur bangun.
• Kegagalan entrainment : terjadi siklus
banguntidur yg independen. Terjadi krn
kerusakan neural penglihatan (tiadanya
penanda tidur-bangun seperti terang-
gelap), bisa juga pd mereka yg
penglihatannya normal.
Penanganan • Kegagalan entrainment dibantu
dengan rutinitas & penanda
modalitas sensorik lain.
• Sindrom fase tidur tertunda
dibantu dgn menganjurkan
pasien memajukan waktu tidur
sebentar tiap 24 jam.
• Jika tidak berhasil, konsultasi ttg
perubahan rutinitas, pekerjaan,
dll.
Parasomnia • Merupakan fenomena yang tidak
diinginkan atau tidak biasa, terjadi tiba-
tiba saat tidur atau pada ambang antara
bangun & tidur.
• Biasanya pada tahap 3 & 4 sehingga
dikaitkan dgn ingatan buruk ttg
gangguan ini.
• Contoh : Somnabulisme (sleepwalking),
mimpi buruk (ansietas mimpi) dan
terror malam (pavor nocturnus).
Somnabulism • Merupakan perubahan kesadaran
seseorang yang bangun dari tidur
e sementara masih tertidur dan berjalan
• Gambaran klinis : berjalan didalam
tidur, duduk dan melakukan Tindakan
tanpa tujuan seperti komat kamit
• Etiologi : imaturitas fisiologis , stress
dan ketakutan , 10-20% bersifat familial
• Penanganan : upaya mencegah cedera
dan obat yang menekan tidur tahap 3-4
Perbandinga
n Mimpi
Buruk dan
Teror Malam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai