Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SOSIOLOGI

“DAMPAK PERMASALAHAN SOSIAL”

OLEH KELOMPOK 4:

1. RAFQI ANANDA
2. NADINE FAHIRA UTAMI
3. DINA RAHMADILA
4. NABILLA SYAIQATUL NASUHA
5. MUHAMMAD YAZID

KELAS : XII IPS 2

GURU PEMBIMBING : MELGAWATI, S.Pd

SEKOLAH MENENGAH ATAS

SMA N 1 PANGKALAN KEC. PANGKALAN KOTO BARU

KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

TP. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat, rahmat, dan karunia-Nya, tugas kelompok “Makalah tentang Dampak
Permasalahan Sosial” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Tugas kelompok ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
nilai dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar mata pelajaran
Sosiologi. Dalam makalah ini disajikan materi pembelajaran tentang pengertian
konfik sosial, faktor-faktor penyebab konflik sosial, dampak akibat konflik sosial,
bentuk pengendalian konflik sosial. Tujuannya untuk mempermudah dalam
memahami materi yang sedang dipelajari.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan tugas ini. Dan kami menyadari bahwa dalam pembuatan tugas
makalah ini masih banyak kekurangan, namun kami harap bahwa dengan
pembuatan tugas ini akan meningkatkan pengetahuan kami. Kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan , guna memperbaiki tugas ini di
kemudian hari.
Demikian semoga tugas ini ada manfaatnya, khususnya bagi kami
umumnya bagi semua pihak. Amin.

Pangkalan, September 2022


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Masalah Sosial...................................................................... 2
B. Faktor Penyebab Masalah Sosial dalam Masyarakat................................ 2
C. Dampak Permasalahan Sosial................................................................... 3
D. Ukuran-Ukuran Sosiologi Terhadap Masalah Sosial dalam Masyarakat. 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................. 8
B. Saran........................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dilahirkan sebagai makhluk individu, selain itu manusia disebut juga
sebagai makhluk sosial, di mana manusia tidak akan lepas dari pengaruh lingkungannya.
Manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan
berinteraksi dengan manusia lain atau disebut juga interaksi sosial. Interaksi sosial
merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma
dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dan
norma yang berlaku, interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan baik. Sosiologi
terutama menelaah gejala-gejala yang wajar dalam masyarakat seperti norma-norma,
kelompok sosial, lapisan masyarakat, lembaga-lembaga kemasyarakatan, proses sosial,
perubahan sosial dan kebudayaan, serta perwujudannya.
Masalah Sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur – unsur kebudayaan
atau masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Apabila antar unsur-
unsur tersebut terjadi bentrokan, maka hubungan-hubungan sosial akan terganggu
sehingga mungkin terjadi kegoyahan dalam kehidupan kelompok. Masalah-masalah
sosial tersebut berbeda dengan problema-problema lainya di dalam masyarakat.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan masalah sosial?
2. Faktor apa saja yang dapat menyebabkan timbulnya masalah sosial?
3. Dampak Permasalahan Sosial ?
4. Apakah Ukuran-Ukuran Sosiologi Terhadap Masalah Sosial dalam Masyarakat?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui masalah social
2. Untuk mengetahui Faktor apa saja yang dapat menyebabkan timbulnya masalah social
3. Untuk mengetahui dampak permasalahan sosial
4. Untuk mengetahui Ukuran-Ukuran Sosiologi Terhadap Masalah Sosial dalam
Masyarakat

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Masalah Sosial
Istilah masalah sosial mengandung dua kata, yakni masalah dan sosial. Kata
“sosial” membedakan masalah ini dengan masalah ekonomi, politik, fisika, kimia, dan
masalah lainnya. Meskipun bidang-bidang ini masih terkait dengan masalah sosial. Kata
“sosial” antara lain mengacu pada masyarakat, hubungan sosial, struktur sosial, dan
organisasi sosial. Sementara itu kata “masalah” mengacu pada kondisi, situasi, perilaku
yang tidak diinginkan, bertentangan, aneh, tidak benar, dan sulit. Masalah Sosial adalah
suatu ketidaksesuaian antara unsur – unsur kebudayaan atau masyarakat yang
membahayakan kehidupan kelompok sosial.
Adanya berbagai pandangan para tokoh sosiologi dalam mengidentifikasi
masalah sosial. Pandangan itu antara lain, sebagai berikut:
1. Soerjono Soekanto
Masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur – unsur
kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.
2. Soetomo
Masalah sosial adalah sebagai suatu kondisi yang tidak diinginkan oleh
sebagian besar warga masyarakat.
3. Martin S. Weinberg
Masalah sosial adalah situasi yang dinyatakan sebagai suatu yang
bertentangan dengan nilai – nilai oleh warga masyarakat yang cukup signifikan, di
mana mereka sepakat dibutuhkannya suatu tindakan untuk mengubah situasi tersebut.

B. Faktor Penyebab Masalah Sosial dalam Masyarakat


Terdapat 4 faktor utama penyebab timbulnya masalah sosial, yaitu antara lain:
1. Faktor Ekonomi
Biasanya berupa pengangguran, kemiskinan, dll. Dalam masalah ini bisanya
yang bertanggung jawab adalah pemerintah, karena pemerintah kurang menyediakan
lapangan perkerjaan bagi masyarakat. Faktor ekonomi juga dapat dijadikan acuan
maju atau tidaknya suatu negara dan faktor eknonomi juga dapat mempengaruhi
aspek psikologis dan biologis masyarakat.

2
2. Faktor Biologis
Ini menyangkut bertambahnya jumlah penduduk dengan pesat yang dirasakan
secara nasional, regional maupun local. Pemindahan manusia (mobilitas fisik) yang
dapat dihubungkan pula dengan implikasi medis dan kesehatan masyarakat umum
serta kualitas masalah pemukiman baik dipedesaan maupun diperkotaan. Misalnya
seperti kurang gizi, penyakit menular dan lain – lain.
3. Faktor budaya
Ini menimbulkan berbagai keguncangan mental dan berlalian dengan beraneka
penyakit kejiwaan. Pendorongnya adalah perkembangan teknologi (komunikasi dan
transportasi) dan implikasinya dalam kehidupan ekonomi hokum, pendidikan,
keagamaan, serta pemakaian waktu senggang.
4. Faktor Psikologis
Ini muncul jika psikologis suatu masyarakat sangat lemah. Faktor psikologis
juga dapat muncul jika beban hidup yang berat yang dirasakan oleh masyarakat
khususnya yang ada di daerah perkotaan, pekerjaan yang menumpuk sehingga
menimbulkan luapan emosi dan stres yang nantinya dapat memicu konflik antar
anggota masyarakat.

C. Dampak Permasalahan Sosial


Setiap masalah yang terjadi dalam jangka waktu yang panjang, terus-menerus, dan
berkesinambungan akan menimbulkan dampak terhadap individu maupun kelompok
sosialnya. Di bawah ini merupakan dampak negatif dari adanya permasalahan sosial:
1. Kemiskinan
Kemiskinan dapat menjadi sebab sekaligus dampak masalah sosial.
Kemiskinan yang berkesinambungan dapat menular seperti wabah. Kemiskinan
semakin menjadi-jadi saat stratifikasi di dalam masyarakat menciptakan sekat-sekat
pembatas berupa kelas sosial dan gap. Hal ini menyebabkan adanya kejanggalan
dalam interaksi antara seseorang yang berada di satu kelas ekonomi dengan orang
yang kelas ekonominya ada di bawah atau atasnya. Kemiskinan dapat menggerakkan
seseorang untuk berkumpul dengan sesama agar aman dari sakit hati dan malu akibat
vonis sosial yang tidak selayaknya mereka terima. Pada umumnya, karena kondisi
kemiskinan yang memaksa tersebut, mereka berkumpul membentuk pemukiman di
tanah-tanah pinggiran yang kumuh dan tak terawat. Akibatnya terjadi
ketidakseimbangan lingkungan.

3
2. Kejahatan atau Kriminalitas
Permasalahan sosial yang tidak diselesaikan oleh pemerintah dan masyarakat
akan memunculkan kejahatan atau kriminalitas. Selain memunculkan kerisauan, hal
ini tentu membuat hilangnya rasa aman dan nyaman. Kejahatan terjadi karena adanya
perubahan sosial atau ekonomi, masalah kependudukan, kesulitan ekonomi,
pemerintahan yang lemah dan KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme), gangguan
kesehatan mental, dan pola asuh yang keliru. Kejahatan dapat dipelajari seseorang
melalui media apapun, termasuk interaksi dengan orang-orang di dekatnya.
Permasalahan sosial yang melahirkan kejahatan dapat melahirkan kejahatan-kejahatan
yang lain. Kemungkinan adanya organisasi-organisasi kejahatan yang tumbuh subur
dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan kejahatan serupa.
3. Disorganisasi keluarga
Permasalahan sosial dapat menyebabkan perpecahan keluarga sebagai unit
terkecil dalam kelompok masyarakat. Perpecahan ini muncul karena anggota di dalam
keluarga tidak dapat memenuhi kebutuhan minimal keutuhan sebagai keluarga. Dalam
kaca mata sosiologi, disorganisasi bisa berupa keluarga yang tidak lengkap karena di
tidak adanya pernikahan, perceraian, krisis intern, krisis keluarga, dan kekurangan
dalam keluarga. Pada dasarnya, disorganisasi keluarga terjadi karena
ketidakmampuan atau keterlambatan untuk menyesuaikan diri dengan situasi sosial
dan ekonomi yang baru. Ketidaksiapan menghadapi masa transisi menjadi sebab
utama bagi kebanyakan kasus disorganisasi keluarga.
4. Masalah generasi muda
Dampak dari permasalahan sosial pada poin ini seringkali disebabkan oleh dua
hal mendasar, yakni keinginan untuk melawan dan sifat apatis. Keinginan melawan
pada umumnya dibarengi rasa takut terhadap keluarga, masyarakat, dan Tuhan karena
kehancuran sebagai akibat perbuatannya yang menyimpang. Sementara itu, sifat
apatis seringkali disertai rasa kecewa yang sudah terakumulasi terhadap masyarakat.
Generasi muda seringkali terjepit di antara norma-norma lama yang
didapatkan dari nenek moyang mereka dan norma-norma baru yang muncul akibat
dari perkembangan zaman. Pada masyarakat yang berada dalam fase transisi, generasi
muda semakin merasa tertekan. Antara keinginan untuk berekspresi atau batasan yang
diberikan. Di sisi lain, pada usia muda seringkali muncul rasa ingin membuktikan
kemampuan diri tanpa harus bergantung kepada siapapun, termasuk orang tua.

4
Generasi muda yang tidak bisa mengendalikan perasaan, ego, sopan santun,
dan keimanannya seringkali menerobos nilai-nilai secara frontal. Pada perilaku yang
negatif, hal ini tidak jarang berujung pada konsumsi minuman keras dan narkoba, seks
bebas, geng motor yang melakukan pembegalan, tawuran, perjudian, dan lain-lain.
5. Perang
Permasalahan yang tak kunjung usai mengakibatkan adanya konflik dan
dendam di antara dua belah pihak. Pada akhirnya, bara yang sudah menyala itu akan
mudah tersulut api begitu ada angin yang berhembus, walau sedikit.
Perang memiliki efek jangka panjang seperti korban nyawa, trauma, rusaknya
fasilitas umum, balas dendam, dan retaknya hubungan sosial. Tidak cukup sampai di
situ, akibat perang akan muncul pemukiman-pemukiman darat yang mungkin kumuh,
minimnya pasokan bahan makanan, dan hilangnya pendidikan.
6. Masalah penduduk
Permasalahan sosial yang tidak terselesaikan dapat menyebabkan
perkembangan penduduk tidak merata antara satu daerah dengan yang lain.
Perkembangan penduduk di antaranya meliputi fasilitas yang tidak seimbang, subsidi
yang berbeda, kualitas pendidikan yang berbeda, SDM yang rendah, dan
kesejahteraan ekonomi yang seakan-akan dibedakan. Hal ini dapat mengakibatkan
kemiskinan, kriminalitas, dan lainnya.
Masalah penduduk terbagi menjadi dua masalah besar, yang pertama masalah
kuantitas meliputi jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk, komposisi penduduk,
dan kepadatan penduduk. Yang kedua masalah kualitas yang meliputi pendidikan,
kesehatan, dan tingkat penghasilan.
7. Kebodohan
Kebodohan merupakan dampak permasalahan sosial karena belum
terselesaikannya masalah ekonomi dan budaya. Kebodohan bisa disebabkan oleh
ketidakmampuan dalam hal ekonomi seperti tidak mampu membayar uang pendidikan
atau karena malas untuk belajar dan menganggap bahwa pendidikan tidak penting.
8. Kesenjangan sosial
Kesenjangan sosial terjadi akibat adanya kemiskinan yang dibiarkan
sementara para kapitalis dan pelaku KKN dibiarkan. Kesenjangan sosial dapat
mengakibatkan kriminalitas karena adanya ketidakseimbangan ekonomi.

5
9. Pengangguran
Pengangguran muncul karena SDM yang rendah, malas belajar, lesunya
ekonomi, atau karena kurangnya lapangan pekerjaan.
10. Ketidakadilan
Ketidakadilan terjadi karena adanya pihak yang melanggar batas pihak lain,
tetapi tetap dibiarkan dan tidak diberikan fasilitas untuk mendapatkan keadilan.
Namun, apapun masalah yang datang menerjang, kita sebaiknya mampu mengambil
hikmah. Terkadang permasalahan sosial memiliki dampak positif, di antaranya
sebagai berikut:
1. Potensi munculnya norma dan nilai baru.
2. Adanya perubahan sosial-ekonomi.
3. Struktur sosial lebih dinamis.
4. Meningkatnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Berkembangnya industri.
6. Meningkatnya kesadaran politik.
7. Perlindungan hak asasi manusia (HAM) yang lebih menyeluruh.

D. Ukuran-Ukuran Sosiologi Terhadap Masalah Sosial dalam Masyarakat


Di dalam menentukan apakah suatu masalah-masalah problema sosial atau tidak,
sosiologi menggunakan beberapa pokok persoalan sebagai ukuran, yaitu sebagai berikut:
a. Kriteria Utama
Suatu masalah sosial, yaitu tidak adanya penyesuaian antara ukuran-ukuran
dan nilai-nilai sosial dengan kenyataan-kenyataan serta tindakan-tindakan sosial.
Unsur-unsur yang pertama dan pokok masalah sosial adalah adanya perbedaan yang
mencolok antara nilai-nilai dengan kondisi-kondisi nyata hidupnya. Artinya, adanya
kepincangan-kepincangan antara anggapan-anggapan masyarakat tentang apa yang
seharusnya terjadi dengan apa yang terjadi dalam kenyataan pergaulan hidup.
b. Sumber-Sumber Sosial dan Masalah Sosial
Pernyataan tersebut di atas sering kali diartikan secara sempit, yaitu masalah
sosial merupakan persoalan-persoalan yang timbul secara langsung dari atau
bersumber langsung pada kondisi-kondisi maupun proses-proses sosial. Jadi, sebab-
sebab terpenting masalah sosial haruslah bersifat sosial. Ukurannya tidaklah
semata-mata pada perwujudannya yang bersifat sosial, tetapi juga sumbernya.

6
Berdasarkan jalan pikiran yang demikian, kejadian-kejadian yang tidak bersumber
pada perbuatan manusia bukanlah merupakan masalah sosial.
c. Pihak-Pihak yang Menetapkan Apakah suatu Kepincangan Merupakan
Masalah Sosial atau Tidak.
Dalam hal ini para sosiologi harus mempunyai hipotesis sendiri untuk
kemudian di uji coba pada kenyataan-kenyataan yang ada. Sikap masyarakat itu
sendirilah yang menentukan apakah suatu gejala merupakan suatu masalah sosial
atau tidak.
d. Perhatian Masyarakat dan Masalah Sosial
Suatu masalah yang merupakan manifest social problem adalah
kepincangan-kepincangan yang menurut keyakinan masyarakat dapat diperbaiki,
dibatasi atau bahkan dihilangkan. Lain halnya dengan latent social problem yang
sulit diatasi karena walaupun masyarakat tidak menyukainya, masyarakat tidak
berdaya untuk mengatasinya. Di dalam mengatasi masalah tersebut, sosiologi
seharusnya berpegang pada perbedaan kedua macam masalah tersebut yang
didasarkan pada sistem nilai-nilai masyarakat; sosiologi seharusnya mendorong
masyarakat untuk memperbaiki kepincangan-kepincangan yang diterimanya
sebagai gejala abnormal yang mungkin dihilangkan atau diatasi.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah Sosial ialah ketidaksesuaian antara unsur – unsur kebudayaan yang
membahayakan kehidupan kelompok sosial dan sebagai suatu kondisi yang tidak
diinginkan oleh sebagian masyarakat. Apabila antar unsur-unsur tersebut terjadi
bentrokan, maka hubungan-hubungan sosial akan terganggu sehingga mungkin terjadi
kegoyahan dalam kehidupan kelompok. Masalah sosial dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu alam, biologis, budaya dan sosial. Masalah sosial juga memiliki
karakteristik khusus yang menjadikan masalah tersebut menjadi masalah sosial.
Beberapa masalah sosial penting meliputi, kemiskinan, pengangguran,
pendidikan, kejahatan, disorganisasi keluarga, masalah generasi muda dalam masyarakat
modern, peperangan, pelanggaran terhadap norma-norma masyarakat, masalah
kependudukan, masalah lingkungan hidup, birokrasi. Kejahatan juga dapat timbul karena
perilaku menyimpang dan kondisi masyarakat yang abnormal. Ukuran - ukuran Sosiologi
terhadap masalah sosial meliputi, kriteria utama, sumber - sumber sosial dan masalah
sosial.

B. Saran
Untuk menghadapi masalah sosial dibutuhkan sikap yang bijaksana dan cermat
dalam meneliti sebuah masalah sosial itu. Tidak sedikit masalah sosial dikaitkan dengan
suasana hati seseorang, oleh karena itu kita harus berusaha menyikapi suatu masalah
sosial dengan baik. Tidak menghakimi seseorang yang tersangkut masalah sosial secara
langsung, karena negara kita memiliki hukum yang baik untuk mengatasi hal-hal seperti
itu.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Interaksi_sosial
http://www.astalog.com/5858/pengertian-masalah-sosial.htm
https://id.wikipedia.org/wiki/Masalah_sosial
https://id.wikipedia.org/wiki/Masalah-dan-upaya pencegahannya
http://www.anneahira.com/pengertian-sosial.htm
http://donaldtintin.blogspot.co.id/2018/04/ klasifikasi-masalah-sosial.html
http://www.ilmupsikologi.com/2018/04//definisi-dan-klasifikasi-masalah-sosial.
http://savieraandriany.blogspot.co.id/2018/04/ masalah-sosial.html
http://falah-kharisma.blogspot.co.id/2018/04/ /penyebab-permasalahan-sosial.html
http://palingberkesan.blogspot.com2018/04/ /macam-jenis-masalah-sosial-di-indonesia.html
https://ruangsosiologis.home.blog/2019/05/26/dampak-permasalahan-sosial-terhadap-
kehidupan-publik/

Anda mungkin juga menyukai