Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh


Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat
dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shlawat
serta salam semoga tetap tercurahkan kepangkuan baginda Rasulullah SAW, dan semoga kita
semua mendapatkan syafa’at kelak di yaumul qiyamah amin Allahumma Amin.
Dalam makalah ini kami membahas tentang Tata cara Haji dan Umroh. Sebegitu
penting sehingga perlu dibahas karena dengan kita mempelajari bab Haji dan Umroh, kita
dapat mengetahui makna yang terkandung dalam ritual yang suci itu.
Kami menyadari apabila makalah ini memang jauh dari sempurna, maka bagi para
pembaca apabila ingin mengkritik ataupun memberi saran, kami siap untuk menerima kritik
dan saran tersebut.
Semoga dengan apa yang penulis susun ini dapat bermanfa’at bagi pembaca dan
orang lain, amin Allahumma Amin..
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh...

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Awal Proses Perjalanan Ibadah Haji di Tanah Air......................................... 2
B. Tahapan-tahapan ibadah haji yang akan dilalui oleh jamaah Haji................. 4
C. Tata Cara Umroh, Urutan, dan Bacaannya.................................................... 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.................................................................................................... 12
B. Saran............................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rukun islam yang ke-5 adalah ibadah Haji. Dan merupakan ibadah penyempurna dari
beberapa ritual ibadah dalam agama Islam. Haji juga menjadi sarana penyampaian do’a-do’a
yang insyaAllah asti dikabulkan. Karena haji merupakan perjalanan suci menuju tempat suci
yang tak lain adalah Ka’bah baitullah atau bisa disebut rumah Allah yang berada di kota
Mekkah Saudi Arabia.
Dalam ritual ini mengajarkan keada kita akan perjalanan yang anjang nan membutuhkan
banyak persiapan, mulai dari persiapan materi, mental, kesehatan dan jiwa yang memang
sudah siap untuk pergi menghadap Allah.
Haji juga merupakan ibadah yang memiliki banyak manfaat, khususnya di negara Arab itu
sendiri, karena menjadi pemasukan keuangan tertinggi setelah minyak. Dan dengan haji pula
dapat mempertemukan orang islam seluruh dunia menjadi satu.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah singkat mengenai Haji dan Umroh itu?
2. Apa saja syarat yang harus ditempuh dalam melaksanakan ibadah Haji dan Umroh itu?
3. Bagaimana tata cara pelaksanaan haji dan umroh?

C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran PAI
2. Untuk memberikan wawasan kepada pembaca mengenai Haji dan Umroh

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Awal Proses Perjalanan Ibadah Haji di Tanah Air


Perjalanan menunaikan Ibadah Haji merupakan sebuah perjalanan yang panjang. Perlu suatu
persiapan matang baik fisik maupun batin. Jamaah calon haji perlu untuk mengenali proses
perjalanan Ibadah Haji untuk memperoleh gambaran tentang apa saja yang akan dijalani
selama di Tanah Suci. Dengan memiliki gambaran akan hal itu, maka diharapkan jamaah haji
akan memiliki suatu perencanaan yang matang, persiapan yang mantap, keteguhan mental,
dan keihlasan hati yang sangat diperlukan dalam menempuh perjalanan panjang tersebut.

Di Tanah Suci pun, jamaah haji tak perlu kebingungan karena telah memiliki bekal
pengetahuan mengenai urut-urutan perjalanan dan kegiatan Ibadah Haji. Berikut ini kami
sajikan gambaran proses perjalanan dari tanah air. Pada artikel lanjutan, kami akan sampikan
pula proses setibanya di di Tanah Suci, urutan proses Ibadah Haji, hingga akhirnya kembali
ke tanah air. Semoga bermanfaat.

1. Persiapan. Persiapan adalah hal pertama yang mutlak diperlukan. Persiapan pertama
menyangkut persiapan batin. Mulai dari membulatkan niat untuk beribadah haji, merapikan
atau menyempurnakan Sholat Fardhu sampai Sholat Sunnah, memperbanya membaca Al
Qur’an, doa, dzikir dan istigfar. Juga melatih dan meningkatkan kualitas bersabar, sebab para
jamaah haji akan menghadapi banyak situasi sulit yang membutuhkan kesabaran panjang.
Misalnya harus menghadapi perbedaan cuaca dan suhu udara, kebiasaan selama di negeri
orang, makanan yang berbeda dari kebiasaan sehari-hari, berbaur dengan orang lain yang
tentu saja memiliki tabiat dan kebiasaan yang macam-macam, jenuh menunggu, mengantri
dan berdesakan, tiba-tiba terserang penyakit atau kondisi tubuh drop, dan fasilitas yang harus
dipakai bersama.

Calon jamaah haji juga harus mengikuti manasik haji dan bersilaturahmi untuk saling
memaafkan. Jika batin sudah dipersiapkan, persiapan fisik pun harus dijalankan demi
kebugaran badan saat melakukan perjalanan dan ritual haji di Tanah Suci. Memeriksakan
kesehatan, meminta imunisasi, dan berolahraga terutama latihan berjalan kaki jauh.

2
2. Memastikan dan mengepak barang-barang dan perlengkapan yang akan dibawa. Kopor, tas
tentengan, tas pasport, kain Ihram, sajadah, semprotan air, payung, kaca mata hitam, alat
mandi dan perawatan diri, pakaian, baju hangat, sabuk haji, mukena, kain sarung, baju gamis,
kaos kaki, celana panjang, sandal, obat-obatan, tasbih, senter, kantong, alat mencuci dan
menjemur, peralatan makan, baju seragam, peci, logo panitia, dan makanan kering.

3. Mengikuti latihan Manasik Haji. Mulai dari pra manasik, bimbingan manasik, pemantapan
manasik, upacara pelepasan jamaah haji, hingga penataran yang diselenggarakan panitia
Ibadah Haji.

4. Mengikuti rangkaian kegiatan di Asrama Embarkasi Haji. Antara lain menyerahkan SPMA
(Surat Panggilan Masuk Asrama) kepada panitia, menerima kartu konsumsi dan nomor
kamar, barang bawaan diperiksa pihak bea cukai dan kopor ditimbang dengan berat maksimal
yang diijinkan 30 kilogram saja, memisahkan barang antara yang akan dipakai selama di
pesawat dengan yang bisa disimpan di bagasi, masuk asrama dan mencari kamar sesuai
nomor yang diperoleh, makan bersama, berbelanja keperluan di dalam kompleks asrama haji
jika memang perlu, pemeriksaan ulang kesehatan yang dicantumkan dalam buku nerima
pembagian dokumen yang terdiri dari PPH (Pasport Haji), Buku Kesehatan, Boarding- Pass,
Bagage-Tag, dan tiket pesawat.

Selanjutnya pembagian uang bekal atau living cost untuk 33 hari guna memenuhi kebutuhan
makan atau minum 30 hari, membeli buah-buahan, membayar dam, transportasi lokal jika
ingin ziarah, ongkos pelayanan dan biaya tak terduga. Selain itu juga dibagikan gelang
identitas, pengumuman dan pembekalan dari panitia, dan terakhir dilaksanakannya praktek
manasik haji. Selama di asrama haji, sebaiknya gunakan waktu untuk istirahat, karena 24 jam
berikutnya akan terbang menuju Tanah Suci. Aktivitas sebaiknya hanya shalat berjamaah di
masjid dan istirahat, atau baca buku-buku panduan. Selama di asrama haji, akan mendapat
jatah makan yang waktunya sudah ditentukan. Jangan melewati jadwal makan, karena ruang
tempat makan akan ditutup jika melewati batas yang telah ditentukan.

5. Pemberangkatan menuju bandara. Jamaah haji mengikuti acara pelepasan di asrama


embarkasi, naik bus yang telah disediakan panitia sesuai dengan regu dan kelompok, dan
mengikuti perjalanan menuju bandara.

3
6. Berada di bandara. Proses yang harus dilalui antara lain pengecekkan PPH dan Boarding-
Pass oleh petugas, di bandara jamaah masih dalam bus sampai pesawat telah siap untuk
dinaiki. Setelah naik pesawat, duduk sesuai dengan nomor boarding Pass yang diberikan. Tas
tentengan diletakkan di boks penyimpanan diatas kepala penumpang. Di dalam pesawat
sebaiknya istirahat total karena perjalanan masih sekitar 10 jam.

7. Perjalanan di dalam pesawat. Kegiatan yang bisa dilakukan selama dlam pesawat terbang
hanyalah duduk, tidur, makan, minum, ke toilet, berdoa, mengaji, baca buku manasik dan
mengikuti pemeriksaan PPH. Sholat di pesawat juga bisa dilaksanakan dengan Tayamum dan
sholat sambil duduk dibimbing TPHI/Pembimbing yang ditugasi. Dilarang mondar-mandir di
dalam pesawat, jika ingin menggunakan fasilitas hendaknya mengikuti petunjuk yang ada
atau meminta bantuan pramugari yang bertugas.

B. Tahapan-tahapan ibadah haji yang akan dilalui oleh jamaah Haji

Berikut adalah tahapan-tahapan ibadah haji yang akan dilalui oleh jamaah Haji :
TAHAP PERTAMA
Di tahap ini,untuk jamaah Haji gelombang I,akan terbang menuju Madinah.Setelah
melalui penerbangan selama 9-10 jam, jamaah akan landing (mendarat) di Bandara
internasional Pangeran muhammad bin Abdul Aziz Madinah.
Setibanya di Madinah jamaah akan menetap selama 8 hari untuk melakukan salat
arbain,jamaah menuju Mekkah dengan mengambil miqat di Dzu Hulaifah atau lebih dikenal
dengan Bir Ali.
Sementara untuk gelombang II,mengingat waktu haji sudah semakin dekat jamaah
langsung diterbangkan menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz,Jeddah.Kelompok
terbang jemaah haji indonesia biasanya ditandai dengan bendera Merah Putih,sehingga ketika
ada yang tersesat atau lepas dari rombongan bisa mencari tanda itu.Setiap jamaah juga
mengenakan tanda pengenal dan ciri-ciri khusus.
Biasanya jamaah gelombang II ini langsung menggunakan pakaian Ihram ketika
berada di Jeddah,bahkan ada yang menggunakan satu jam sebelum pesawat landing di
jeddah.Setelah mengenakan kain Ihram,dan niat jamaah menuju ke Mekkah menggunakan
bus untuk umbrah.

4
“IHRAM DARI MIQAT”
Melakukan ihram dari miqat yang telah ditentukan ihram dapat dimulai sejak awal
bulan syawal dengan melakukan mandi sunah,berwudhu,memakai pakaian ihram,dan berniat
haji dengan mengucapkan labbaik Allahumma hajjan,yang artinya “aku datang memenuhi
panggilanmu Ya Allah,untuk berhaji”.
Kemudian berangkat menuju Arafah dengan membaca talbiah untuk menyatakan
niat:Labbaik Allahumma labbaik,labbaik la syarika laka labbaik,inna al-hamda,wa ni’mata
laka wa al-mulk,la syarikala.Artinya:aku datang Ya Allah aku datang memenuhi panggilan-
Mu;aku datang ,tiada sekutu bagi-Mu,aku datang tiada sekutu bagi-Mu aku datang
sesungguhnya segala pujian,segala kenikmatan,dan seluruh kerajaan adalah milik
engkau;tiada sekutu bagi-Mu.

TAHAP DUA
Setelah 8 Dzulhijjah,umumnya jamaah di Mekkah menggunakan pakaian Ihram
menuju Arafah untuk melakukan wuquf di padang Arafah pada 9 Dzulhijjah.Kemudian
malamnya langsung ke Muzdalifah dan dilanjutkan ke Mina.Tahap ini para jamaah haji
melakukan

“WUKUF DI ARAFAH”
Dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah,waktunya dimulai setelah matahari tergelincir
sampai terbit fajar pada hari nahar (hari menyembelih kurban) tanggal 10 Dzulhijjah.Wukuf
adalah bentuk pengasingan diri yang merupakan gambaran bagaimana kelak manusia di
kumpulkan di padang masyar.Saat Wukuf ada beberapa hal yang harus dilakukan,yaitu salat
jamak taqdim dan qashar zuhur-asar,berdoa,berzikir,tahmid,tasbih,tahlil dan istigfar
bersama,membaca Al-Qur’an,salat jamak taqdim dan qasar maghrib-isya.
Pelaksanaan wukuf di Arafah hanya terjadi sekali dalam setahun,yaitu setelah matahari
tergelincir (melewati pukul 12 siang) pada tanggal 9 Dzulhijjah bila pada waktu tersebut
jamaah tidak wukuf,maka hajinya tidak sah.

TAHAP TIGA,EMPAT DAN LIMA


Setibanya di Mekkah,jamaah melaksanakan thawaf,sai umrah di masjidil Haram.
1) Thawaf adalah mengelilingi kakbah sebanyak tujuh kali putaran dan dilakukan
secara berlawanan dengan arah jarum jam degan posisi kakbah disebelah kiri
5
badan .Bagi jamaah laki-laki,saat thawaf panduk kanan ihram terbuka.putaran thawaf
dimualai dari garis Hajar Aswad (ditandai dengan garis/lampu hijau) dengan
beristilam.Boleh berdoa menggunakan bahasa indonesia atau daerah.Setelah selesai
sholat dua rakaat di belakang makam ibrahim.
Syarat sah thawaf:
a) Niat
b) Menutup aurat
c) Suci dari hadis
d) Dilakukan sebanyak tujuh kali putaran
e) Dimulai dan diakhiri di hajar aswad
f) Posisi kakbah disebelah kiri orang yang berthawaf
g) Dilaksanakan didalam masjidil Haram
Dilanjutkan dengan:
2) Sai adalah berlari-lari kecil antara bukit sofa dan bukit Marwah sebanyak tujuh kali
yang dimulai dari shafa ke marwah dengan membaca niat dibukit shafa menghadap
kakbah.Bagi jamaah laki-laki kecil di bathul wadi ditandai dengan lampu hijau
Syarat sah sa’i:
a) Dilakukan sebanyak tujuh kali putaran ( berawal dari bukit shafa dan berakhir di
bukit marwah).
b) Dilakukan setelah thawaf ifadhah atau setelah thawaf qudum.
c) Menjalani secara sempurna jarak shafa-Marwah dan Marwah-shafa
d) Dilakukan ditempat sa’i
Setelah Thawaf ifadhah melakukan:
3) Tahallul,umrah pun selesai.Usai umbrah jamaah akan bermukim di Mekkah hingga
tanggal 8 Dzulhijjah untuk berhaji.

TAHAP ENAM
Tahap 10 Dzulhijjah,jamaah mulai menuju Mina untuk melakukan lontar Jumrah
Aqobah.Meski Pemerintah Saudi telah membangun tempat lempar jumrah tiga
tingkat,sebaiknya melempaf jumrah dilakukan pada pagi atau dini hari.Sebab kondisi jamaah
padat dan berdesak –desakan.

TAHAP TUJUH

6
Sebagian jamaah berangkat ke mekkah untuk Thawaf ifadah dan sai (10 Dzulhijjah
sore-malam) di Masjidil Haram,jamaah kembali mabit (menginap) di Mina hingga 12-13
Dzuhijjah.Thawaf ifadah adalah thawaf yang dilakukan pada hari qurban setelah melontar
jumrah aqobah.

TAHAP DELAPAN
Sebagian jamaah kembali ke Mina dan lempar tiga Jumbrah 11 dan 12
Dzulhijjah.lempar jumrah ( Ula,Wutsha,dan Aqobah) pada 11 Dzulhijjah.

TAHAP SEMBILAN
Sebagian jamaah melakukan Thawaf wada ( Thawaf perpisahan ) di Masjidil Haram
Mekkah pada 12 Dzulhijjah.Thawaf wada ini dilakukan tanpa sai,sebab kegiatan ini
merupakan akhir dari rangkaian haji.Selanjutnya bersiap kembali untuk kembali diterbangkan
ke tanah air.
Perbedaan antara umroh dan haji sendiri terletak pada waktu dan tempat
pelaksanaannya. Jika ibadah haji hanya dapat dilakukan antara tanggal 1 Syawal hingga 13
Zulhijah, maka umroh dapat dilaksanakan sewaktu-waktu kecuali pada hari tertentu seperti
hari Arafah pada 10 Zulhijah dan hari-hari Tasyrik tanggal 11, 12, 13 Zulhijah.

C. Tata Cara Umroh, Urutan, dan Bacaannya

Berikut tata cara, urutan, dan bacaan saat umroh yang sesuai sunnah dirangkum dari berbagai
sumber:

1. Untuk menjalani umroh, hal pertama yang harus dilakukan adalah miqat.

Miqat adalah tempat memakai ihram dan tempat berniat umroh. Bisa diartikan sebagai tempat
start kegiatan ibadah umroh.

Miqat bisa dilakukan di Madinah yaitu Masjid Bir Ali atau di Makkah dan Jeddah mulai dari
Bandara Internasional King Abdul Aziz.

Saat miqat, pria harus sudah memakai pakaian khusus untuk umroh dan haji yang bernama
ihram. Pria sudah tidak boleh memakai alas kaki yang menutup mata kaki, tidak memakai

7
pakaian yang dijahit dan tanpa penutup kepala. Wanita sudah harus menutup aurat dan hanya
boleh menampakkan telapak tangan dan wajah.

Setelah mengenakan pakaian ihram, jamaah umroh dilarang untuk melakukan hal-hal yang
sudah ditentukan syariat. Adapun larangan saat umroh meliputi :

Bagi pria, dilarang memakai pakaian biasa, dilarang memakai alas kaki yang menutupi mata
kaki, dilarang menutup kepala dengan peci, topi, dan sebagainya. Bagi wanita, dilarang
memakai kaos tangan, dilarang menutup muka.

Bagi pria dan wanita, dilarang memakai wangi-wangian, dilarang memotong kuku, mencukur
atau mencabut rambut/bulu, dilarang memburu atau mematikan binatang apa pun, menikah,
menikahkan atau meminang wanita untuk dinikahi, bermesraan atau berhubungan intim,
mencaci, bertengkar atau mengeluarkan kata-kata kotor, memotong tanaman di sekitar
Mekah.

Kemudian, berniat mengerjakan ibadah umroh dengan membaca bacaan niat umroh berikut:

"Labbaikallahumma 'umratan".

Artinya "Aku sambut panggilanMu ya Allah untuk menjalankan umroh".

2. Selesai miqat, langsung menuju Masjidil Haram dan melalukan salat tahiyatul
masjid sebanyak 2 rakaat.

Dalam perjalanan, dianjurkan memperbanyak bacaan kalimat talbiyah yang selalu diucapkan
Rasulullah SAW ketika umroh dan haji.

"Labbaik Allahumma Labbaik. Labbaik Laa Syarika Laka Labbaik. Innal Hamda Wan
Ni'mata Laka Wal Mulk Laa Syarika Lak".

Artinya:"Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu
bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kerajaan bagi-
Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu."
8
Akhir waktu membaca talbiyah adalah hendak memulai thawaf.
3. Setelah sholat, jamaah bisa melaksanakan tawaf, yakni berkeliling Ka'bah sebanyak
7 kali.

Saat masuk Masjidil Haram, disarankan untuk mengucap doa "Bismillah Wash Sholatu Was
Salamu 'Ala Rasulullah. Allahummaftahli Abwaba Rahmatika"

Artinya: "Dengan nama Allah, shalawat dan salam untuk Rasulullah. Ya Allah bukakanlah
untukku pintu-pintu rahmat-Mu."

Kemudian, turun dan terus menuju tempat thawaf (mataf). Jamaah memulai thawaf dari garis
lurus (area dekat Hajar Aswad), antara pintu Ka'bah dan tanda lampu hijau di lantai atas
Masjidil Haram.

4. Hijr Ismail

Selesai tawaf, jamaah bisa sholat di Hijr Ismail, kawasan setengah lingkaran di depan Ka'bah.

Saat sholat di sana, pahala yang didapat akan sama seperti sholat di dalam Ka'bah. Rakaat
pertama membaca surat Al Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al Kafirun. Rakaat
kedua membaca surat Al Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al Ikhlas.

5. Sa'i atau lari-lari di antara dua bukit menjadi kegiatan selanjutnya.

Jamaah akan berjalan atau berlari kecil, dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah sebanyak 7 kali.

6. Di putaran terakhir, jamaah akan melakukan tahalul atau memotong rambut.

Jamaah akan memotong rambut di Bukit Marwah. Dengan melakukan tahallul, maka sudah
paripurna tata cara dan urutan umroh

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ibadah haji adalah rukun islam kelima yang wajib dilaksanakan oleh seorang muslim
yang mempenuhi syarat-syaratnya. Menurut istilah syara', haji ialah menuju ke Baitullah dan
tempat-tempat tertentu untuk melaksanakan amalan-amalan ibadah tertentu pula. Yang
dimaksud dengan temat-tempat tertentu dalam definisi diatas, selain Ka'bah dan Mas'a
(tempat sa'i), juga Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Sedangkan pada istilah teknis syari’ah,
Umroh berarti melaksanakan thowaf di Ka’bah dan Sa’i antara Shofa dan Marwah, setelah
memakai ihrom yang diambil dari Miqot, dan sering disebut juga haji kecil.
Tata cara haji adalah: melakukan ihram dari miqat, wukuf di Arafah, mabit di
muzdalifah, Mekkah, melempar jumroh aqabah, tahalul, mabit di Mina, Tawaf ifadhah.
Adapun tata cara umroh adalah: disunnahkan mandi besar, mengenakan pakaian
ihrom, berniat umroh dalam hati, ketika sampai di miqot sholat sunah dua rokaat dan
bertalbiyah. Sesampainya di Mekkah, disunnahkan mandi besar, sesampainya
di Ka’bah, talbiyah berhenti sebelum thawaf, kemudian menuju hajar aswad sambil
menyentuhnya dengan tangan kanan dan menciumnya jika mampu dan mengucapkan
Bismillahi wallahu akbar, kemudian thawaf 7 kali putaran, sholat 2 rakaat di belakang
makam Ibrahim, sa’I, dan mengulangi kedelapan cara tadi, sa’i dilakukan sebanyak 7 kali,
dan mencukur sebagian atau seluruh rambut kepala.

B. Saran
Alhamdulillah, berkat kesungguhan kami dan ijin-Nyalah makalah ini selesai kami
buat. Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, maka dari itu kamu
mengharap saran dan kritik yang membangun dari pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua. Amin.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.cheria-travel.com/2012/02/awal-proses-perjalanan-ibadah-haji-di.html
http://muhibelsyam.blogspot.com/2015/05/makalah-tata-cara-haji-dan-umroh.html
https://news.detik.com/berita/d-4700010/tata-cara-umroh-urutan-dan-bacaannya

11

Anda mungkin juga menyukai