Anda di halaman 1dari 13

1

A. Latar Belakang

Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan salah satu


program baru dari sebuah kebijakan Mentri Pendidikan dan
Keudayaan (kemendikbud). Salah satu program dari kebijakan
Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini adalah Hak belajar selama tiga
semester diluar program studi yang telah diambil. Program tersebut
merupakan amanah dari berbagai regulasi/landasan hukum
pendidikan tinggi dalam ranga mutu pembelajaran dan mutu lulusan
pendidikan tinggi. Proyek Independen menjadi salah satu program
dari MBKM yang saat ini bisa menjadi suatu wadah bagi mahasiswa
mengembangkan kemapuannya dibidang lain atau diluar kampus “SK
Rektor Institut SeniIndonesia Denpasar 10/2022”.
Proyek Independen merupakan suatu bentuk pembelajaran yang
mengakomodasi kegiatan mahasiswa yang memiliki passion untuk
mewujudkan karya besar yang dilombakan di tingkat nasional dan
internasional atau ide karya yang inovatif. Studi/proyek Independen
menjadi pelengkap dari kurikulum yang sudah diambil mahasiswa.
Pihak Institut atau Fakultas menjadikan studi/proyek Independen
sebagai pelengkap topik yang tidak termasuk jadwal perkuliahan
tetapi masih tersedia dalam program studi atau fakultas. Kegiatan ini
termasuk dalam matakuliah yang dihitung berdasarkan kontribusi dan
peran mahasiswa yang dibuktikan dalam bentuk aktifitas dibawah
koordinasi dosen pembimbing. Studi/Proyek independen yang telah
disediakan oleh kampus memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk mengajukan proyek independen ke berbagai mitra, dan mitra
yang dipilih oleh penggarap sebagai patner adalah SMA Negeri 7
Garut.
2

Berdasarkan hasil riset melalui web resmi SMA Negeri 7 Garut,


SMA Negeri 7 Garut merupakan sekolah menengah atas yang
diakreditasi sejak tahun 2004 dengan hasil akreditasi B. sedangkan
hasil akreditasi kedua dilaksanakan pada tahun 2008 dengan hasil
akreditasi A. pada awalnya, SMAN 7 Garut bernama SMAN 1
Bungbulang yang merupakan kelas jauh dari SMAN 1 Garut. Berlabuh
pada tahun 2010 namanya berubah menjadi SMAN 7 Garut. SMAN 7
Garut didirikan sebagai respon atas tuntutan kebutuhan masyarakat
akan pendidikan bagi generasi muda di Bungbulang. Saat menerima
siswa angkatan pertama, operasional SMA berada di SMPN 1
Bungbulang yang berada di Jalan Garuda dan berstatus sebagai kelas
jauh dari SMAN 1 Garut. Setelah bangunan dan sarana lain siap, lokasi
SMAN 7 Garut dipindahkan ke Jalan Hanjuang Nomor 20 Bungbulang
Garut dan baru ada SK penegerian pada tahun 1987. Fasilitas yang
dimiliki SMAN 7 Garut sudah cukup memadai. Selain itu, prestasi yang
diraih beberapa tahun belakangan ini mengalami peningkatan yang
cukup signifikan. Sehingga SMAN 7 Garut dijadikan sebagai sekolah
favorit di wilayah Garut Selatan. Prestasi tersebut termasuk prestasi
yang cukup gemilang. SMAN 7 Garut pernah menjuarai berbagai
kontes, baik kontes masyarakat maupun kontes bidang pendidikan
sendiri, sebagai contoh sekolah ini pernah meloloskan siswa dalam
ajang beasiswa Institut Tekhnologi Bandung (ITB). Keberhasilan yang
diraih SMAN 7 Garut berkat kerja keras dari para pendiri, pendidik,
dan siswa.Semua komponen yang ada di SMAN 7 Garut ikut andil dan
berperan aktif dalam membangun dan menjalankan komitmen SMAN
7 Garut untuk mencapai keberhasilan. Sehingga melalui program
Proyek Independen ini penggarap sangat mengharapka ketersediaan
mitra untuk memberikan pengalaman, pengetahuan serta peluang
bagi penggarap agar dapat banyak belajar secara langsung di
lapangan.
3

Dalam program MBKM ini penggarap mengambil Studi/Proyek


Independen pementasan seni teater dengan judul Mega-Mega karya
Arifin C Noer sebagai pendalaman ilmu teater realis bagi siswa-siswi
SMAN 7 Garut. Pemilihan karya Arifin C Noer berjudul Mega-Mega ini
berdasarkan riset karakter siswa-siswi SMAN 7 Garut. Pementasan
teater ini juga dapa dijadikan sebagai media pembelajaran di SMAN 7
Garut dan masyarakat sekitarnya khusunya pembelajaran dalam mata
pelajaran seni budaya khusunya pada ilmu teater/drama. Metode
mengajar yang digunakan dalam melatih siswa-siswi yang terlibat
dalam pementasan ialah metode study kasus yakni siswa-siswi di
tuntut untuk memahami makna dari materi yang diberikan, metode
jgsow yang mana siswa-siswi akan belajar berkelompok, serta metode
bermain peran yang mana siswa-siswi nantinya akan belajar
memecahkan masalah dengan menentukan peran diri sendiri. Ketiga
metode tersebut sangat efektif diterapkan dalam pembelajaran dan
pementasan teater. Karena melihat hakikatnya “teater digunakan
untuk obsesi obsesi dramatis” (Yudi Santoso,2000:11).

Mega-Mega merupakan naskah drama karya Arifin C Noer yang


dimuat dalam majalah sastra Horizon selama tiga kali pemuatan, yaitu
nomor 10/III, Oktober 1968, halaman 306-315; nomor 11/III,
November 1968, Halaman 341-350; dan nomor 12/III Desember 1968.
Dalam Mega-Mega dikemukakan dengan ihwal Mae yang sendirian di
kota Solo. Ia ingin dipandang sebgai “ibu” oleh para gelandangan
disekitarnya. Yang umurnya memang lebih muda. Mae sangat
menyayangkan Retno, perempuan muda yang cukup cantik (untuk
ukuran para gelandangan), tetapi hidupnya menjadi pekerja seks
komersial. Mae juga selalu menasihati Panut agar tidak memilih
pekerjaan sebagai pencopet. Anggota yang lainnya adalah Hanung,
seorang penyandang cacat kaki, yang masa kecilnya dihabiskan di
panti asuhan. Tukijan adalah seseorang yang punya cita-cita
4

membuka kehidupan baru di Sumatra. Seorang gelandangan bernama


Kojal agak berlainan watak karena ia selalu berkhayal untuk
mendapatkan uang banyak sehingga ia selalu membeli kupon undian
lotre.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep penggarapan teater yang berjudul Mega-Mega


karya Arfin C Noer di SMA Negeri 7 Garut?

2. Bagaimana tahapan pementasan teater yang berjudul Mega-Mega


karya Arifin C Noer di SMA Negeri 7 Garut?

3. Apa saja yang menjadi kontribusi penggarap dalam pementasan


teater kepada SMA Negeri 7 Garut?

4. Apa saja yang menjadi keontentikan karya teater Mega-Mega di


SMA Negeri 7 Garut?

C. Tujuan

a. Tujuan Umum

Dipilihnya kegiatan proyek independen yang akan


dilaksanakan di SMA Negeri 7 Garut yaitu memberikan
kesempatan bagi mahasiswa dalam pembelajaran di luar kampus,
mencari relasi lebih luas, serta sebagai memenuhi tugas
skripsi/tugas akhir.
5

b. Tujuan Khusus

1. Mendeskripsikan bagaimana konsep pementasan teater di


SMA Negeri 7 Garut

2. Mendeskripsikan bagaiamana tahapan pementasan teater di


SMA Negeri 7 Garut

3. Mendeskripsikan apa saja yang menjadi kontribusi penggarap


dalam pementasan teater kepada mitra SMA Negeri 7 Garut

4. Mendeskripsikan apa saja yang menjadi keontentikan karya


teater di SMA Negeri 7 Garut

D. Manfaat

a. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yang dapat diambil dari tulisan ini adalah


sebagai pedoman dalam pembahasan karya dalam sebuah
laporan/proposal dengan bahasan yang serupa. Selain itu, tulisan
ini juga dapat memberikan pemahaman yang lebih teoritis
terhadap perkembangan sertailmu teater realis

b. Manfaat Praktis

Secara praktis, tulisan ini dapat memberikan stimulasi


untuk terciptanya bentuk-bentuk pertunjukan teater dan
menjadikan bahan suatu ajaran mengenai ilmu seni teater. Tidak
hanya dari segi tulisan, pada garapan ini juga visual yang ada dapat
dijadikan sebagai video pembelajaran dalam mata pelajaran seni
budaya khususnya teater/drama.
6

E. Teknis Pelaksanaan

Proses pelaksanaan Projek Independen tentunya diperlukan


sebagaimana mestinya teknis pelaksanaan agar senantiasa berjalan
dengan baik dan lancar. Pelaksanaan Studi/Projek Independen akan
dilaksanakan dengan cara mengikuti kegiatan rutin mitra, melakukan
konsultasi dengan pemilik sanggar/sekolah dan juga menerapkan
jadwal kegiatan yang telah disusun oleh pembimbing lapangan, serta
melakukan kegiatan diskusi dengan staf ahli sebagaimana mestinya
karya tersebut agar dapat terealisasikan, dan melakukan pengamatan
secara langsung dilapangan baik itu teori mapun praktek. Berikut
metode yang digunakan dalam teknis pelaksanaan;

a. Metode Demonstrasi

Merupakan meode penyajian dengan menerapkan dan


mempertunjukan kepada peserta didik tentang suatu proses,
situasi, atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya tiruan.
Menurut Goffman (1959) dalam bukunya Presentation of self in
Everyday Life “ Dramaturgi adalah sandiwara kehidupan yang
disajikan oleh manusia. Situasi dramatik yang seolah-olah terjadi
diatas panggung sebagai ilustrasi untuk menggambarkan individu-
individu dan interksi yang dilakukan mereka dalam kehidupan
sehari-hari.” Pada metode ini penggarap akan mempertunjukan
sebuah pementasan teater sebagai gambaran untuk praktik
dilapangan.
7

b. Metode Jigsaw

Menurut Sudrajat (2008), metode jigsaw merupkan suatu tipe


pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota atau
kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan materi bagian
materi dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota
lainnya dalam kelompok. Dengan demikian, penggarap memilih
metode ini dalam proses penggarapan karya tersebut karena
pementasan naskah Mega-Mega karya Arifin C Noer ini akan di
perankan oleh sebuah kelompok.

c. Metode Penciptaan

Metode penciptaan merupakan suatu metode menggarap dan


menciptakan suatu karya. Ini akan diterapkan dalam penggarapan
pementasan teater naskah Mega-Mega Karya Arifin C Noer.
Penciptaan teater di artikan sebagai pemaknaan cerita dari
gerak tubuh, ekspresi dan emosi yang terus dieksplorasi menjadi
media utama teater. Ini merupakan rangkaian proses kesadaran
tentang tubuh yang harus dikonsepkan dengan bahasa verbal
sehingga menjadi “kata” tetapi masalah tubuh tidak akan pernah
selesai dengan konsep, karena itu akan terus kembali pada tubuh”
Tony Supratono, (2016: 2).

F. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan pelaksanaan Studi/Projek Independen


dalam program MBKM dilaksanakan sekiranya dalam satu semester
atau sama dengan 6 bulan berproses mengikuti arahan mitra sebagai
bentuk perkuliahan dari penggarap yang menjadi mahasiswa ISI
Denpasar. Berdasarkan dengan hal tersebut adapun rancangan.
Tempat dan jadwal proses kegiatan yang akan dilaksanakan selama satu
semester(6bulan) adalah sebagai berikut;
8

1. Waktu pelaksanaan

NO NAMA JADWAL KEGIATAN

KEGIATAN
Agustus Septembe Oktober November Desember
r
1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Koordi
nasi
denga n
PA dan
memilih
mitra
2 Penyu
sunan
propo
sal
3 Ujian

proposal
4 Pelaksanaan

MBKM di

Mitra

2. Tempat Pelaksanaan
9

DAFTAR PUSTAKA

Adlani, N. (2022). 3 Tahap Pementasan Teater. Adjar.id,


https://adjar.grid.id/read/543854197/3-tahapan-penting-pementasan-
teater?page=all.

ahmad, F. (2019). Seni pertunjukan. Ames Beston,


https://www.amesbostonhotel.com/seni-pertunjukan/#google_vignette.

Chairunisa, S. (2023). Contoh Proposal Skripsi. Berita99,


https://berita.99.co/contoh-proposal-skripsi-benar/.

deepubhliser. (2023). Pengertian Metode Study Kasus. Deepublisher,


https://deepublishstore.com/blog/pengertian-studi-kasus/.

ensiklopedia. (2016). Mega-Mega. Ensiklopedia,


https://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Mega-Mega.

Garut, S. N. (2014). Sejarah SMAN 7 Garut. SMA Negeri 7 Garut,


https://sman7garut.sch.id/.

Hafifah, S. (2021). Pengenalan teater dan drama realis . Kumparan.com,


https://kumparan.com/sitihafifah03/mengenal-teater-dan-drama-realis-
apakah-sulit-jika-dipentaskan-1wjthjctFnu.

Huda, F. A. (2018). Pengertian metode bermain peran. FtkhanWeb,


https://fatkhan.web.id/pengertian-dan-langkah-langkah-metode-
pembelajaran-bermain-peran/.

Juniardi, W. (2023). Model metode Jigsaw. Quiperrblog,


https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/model-pembelajaran-
jigsaw/.
10

Kemendikbud. (2023). Project Independent. Kemendikbud,


https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/program/studi-
independen/detail.

Prof.Dr. Hasanuddin WS., M. (1997). Drama Karya dalam Dua Dimensi.

Bandung: Angkasa Bandung.

Published. (2020). Tokoh dan penokohan naskah Mega-Mega. Semanic


Scolar, https://www.semanticscholar.org/paper/TOKOH-DAN-
PENOKOHAN-DALAM-NASKAH-MEGA-MEGA-KARYA-C.-
is/4f17196ab4f1f75ff2e85de15ca53062d5c6e82e.
riswandi, B. (2023). ONRUSST. Tasikmalaya: Langgam Pustaka.
seni, p. (2020). teater adalah kerja kolektif. Pojok Seni,
https://www.pojokseni.com/2020/08/teater-adalah-kerja-kolektif-
arti.html.

Taylor, L. E. (1984). DRAMA FORMAL DAN TEATER REMAJA. Yogyakarta:

PT.Hanindita .

goffman, E. (2012). Paradigma Teori Dramaturgi. Core,


https://core.ac.uk/download/pdf/234022407.pdf.
Supratono, T. (2016). Penciptaan Teater Tubuh. Media Neliti,
https://media.neliti.com/media/publications/298398-penciptaan-teater-
tubuh- fcf3ef04.pdf.
11

LAMPIRAN
Lampiran Surat Pengantar, Surat Balasan
12
13

Anda mungkin juga menyukai