Oleh :
Nim : 751341122033
Kelas 2B
JURUSAN GIZI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,
atas segala rahmat, hidayah, dan karunia-Nya. Dalam kerendahan hati, kita
mengakui keterbatasan diri ini dan berusaha untuk berbagi pengetahuan yang
bermanfaat. Makalah ini bertujuan untuk membahas hubungan yang erat antara
gangguan ginjal dan saluran kemih dengan masalah gizi. Gangguan ginjal dan
saluran kemih adalah masalah kesehatan yang sering terabaikan, tetapi memiliki
dampak signifikan terhadap kesejahteraan individu. Kesehatan ginjal dan saluran
kemih yang baik adalah faktor penting dalam menjaga status gizi seseorang, dan
sebaliknya, masalah gizi tidak tercukupi dapat berkontribusi pada gangguan ginjal
dan saluran kemih.
Ginjal dan saluran kemih adalah bagian penting dalam sistem ekskresi
tubuh, yang berperan dalam menyaring limbah dan menjaga keseimbangan cairan
serta elektrolit dalam tubuh. Gangguan pada ginjal dan saluran kemih dapat
memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi yang diperlukan, serta
mengatur berbagai parameter keseimbangan gizi. Oleh karena itu, pemahaman
yang mendalam tentang hubungan antara gangguan ginjal dan saluran kemih
dengan masalah gizi sangat penting dalam upaya pencegahan dan penanganan
penyakit-penyakit terkait.
Makalah ini akan membahas berbagai aspek yang terkait dengan gangguan
ginjal dan saluran kemih, termasuk pengaruhnya terhadap status gizi individu.
Melalui pemahaman yang lebih baik tentang keterkaitan ini, diharapkan kita dapat
mengambil langkah-langkah preventif dan terapeutik yang tepat untuk menjaga
kesehatan ginjal dan saluran kemih, serta mencegah masalah gizi yang berdampak
negatif pada kualitas hidup. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat
memberikan wawasan yang lebih dalam tentang masalah ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan Makalah.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Definisi Ginjal...........................................................................................3
A. Kesimpulan..............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gangguan ginjal dan saluran kemih merupakan masalah kesehatan yang
sangat signifikan di seluruh dunia. Gangguan ini tidak hanya memberikan dampak
langsung pada fungsi vital tubuh manusia, tetapi juga memiliki hubungan yang
erat dengan masalah gizi. Ginjal adalah organ yang memainkan peran penting
dalam menjaga keseimbangan internal tubuh dan mengendalikan komposisi darah.
Untuk memahami hubungan antara gangguan ginjal dan saluran kemih dengan
masalah gizi, kita perlu menjelajahi beberapa aspek penting yang terkait.
Salah satu contoh dampak yang terjadi akibat kerusakan ginjal adalah retensi
cairan dan elektrolit yang tidak diinginkan. Ketika ginjal tidak mampu membuang
kelebihan cairan atau elektrolit dari tubuh, hal ini dapat menyebabkan edema,
tekanan darah tinggi, atau gangguan elektrolit. Selain itu, ginjal yang rusak juga
dapat menyebabkan peningkatan kadar kreatinin dalam darah, yang merupakan
tanda adanya masalah ginjal.
1
gula dalam darah, dan perkembangan diabetes tipe 2. Selain itu, ginjal juga
berperan dalam metabolisme asam urat, dan kerusakan ginjal dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan asam
urat dalam darah dan pembentukan batu ginjal. Dengan pemahaman yang lebih
dalam tentang hubungan antara gangguan ginjal dan masalah gizi, kita dapat
mengambil langkah-langkah untuk mencegah, mendeteksi, dan mengelola
masalah ini dengan lebih baik. Dalam makalah ini, kami akan menjelajahi lebih
lanjut peran ginjal dalam menjaga keseimbangan internal tubuh, ciri-ciri yang
mengindikasikan kesehatan ginjal, serta dampak yang terjadi akibat kerusakan
ginjal pada metabolisme tubuh
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Fisiologi Ginjal Manusia ?
2. Apa Saja Fungsi Ginjal Manusia ?
3. Bagaimana Ciri-Ciri Ginjal Yang Sehat ?
4. Apa Dampak Yang Terjadi Akibat Kerusakan Ginjal ?
5. Bagaimana Perubahan Metabolisme Tubuh Akibat Kerusakan Ginjal ?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Fisiologi Ginjal Manusia
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Fungsi Ginjal Manusia
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Ciri-Ciri Ginjal Yang Sehat
4. Untuk Mengetahui Apa Dampak Yang Terjadi Akibat Kerusakan Ginjal
5. Untuk Mengetahui Bagaimana Perubahan Metabolisme Tubuh Akibat
Kerusakan Ginjal
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Ginjal
Ginjal merupakan organ vital berperan sangat penting dalam mengatur
keseimbangan cairan tubuh, elektrolit dan asam basa dengan cara menyaring
darah yang melalui ginjal, reabsorbsi selektif air, serta mengekresi kelebihannya
sebagai kemih serta mengeluarkansampah metabolisme (urea, kreatinin dan asam
urat) dan zat kimia asing. Nefropati diabetik adalah kelainan degeneratif
vaskuler ginjal, mempunyai hubungan dengan gangguan metabolisme
karbohidrat atau intoleransi gula (Saputra, Berawi, Susianti, & Hadibrata, 2023).
Ginjal merupakan salah satu organ yang memiliki peran penting dalam
kesehatan tubuh manusia. Ginjak berfungsi membuang racun, membantu produksi
sel darah merah, mengatur tekanan darah, dan menjaga tulang (Meilasari, 2021).
Penyakit ginjal diantaranya adalah Sindroma Nefrotik (SN), Gagal Ginjal Akut
(GGA), Gagal Ginjal Kronis (GGK), Infeksi Saluran Kemih (ISK), Batu Saluran
Kemih (BSK), dan batu ginjal (Alamsyah & Normalisa, 2019).
3
melalui urin. Jika terdapat kelebihan air atau elektrolit tertentu di cairan ekstrasel,
9 misalnya garam (NaCl), ginjal dapat mengeliminasi kelebihan tersebut dalam
urin. Jika terdapat kekurangan, ginjal dapat membatasi kehilangan zat tersebut
melalui urin, sehingga dapat menyimpan sampai lebih banyak zat tersebut didapat
dari makanan.
Ginjal juga merupakan jalan penting untuk mengeluarkan berbagai zat sisa
metabolik yang toksik dan senyawa asing yang tidak dapat dikeluarkan dalam
bentuk padat dari dalam tubuh. Ginjal harus menghasilkan minimal 500 mL urin
berisi zat sisa per harinya. H2O yang dikeluarkan di urin berasal dari plasma
darah. Kecuali pada keadaan ekstrim, ginjal mampu mempertahankan stabilitas
lingkungan cairan internal walaupun pemasukan cairan dan elektrolit berubah –
ubah. Selain itu ginjal juga melakukan penyesuaian dalam pengeluaran konstituen
cairan ekstrasel melalui urin untuk mengkompensasi pengeluaran abnormal,
misalnya melalui keringat berlebihan, muntah, diare, atau perdarahan.
Fisiologi ginjal pada manusia adalah proses yang sangat kompleks yang
melibatkan berbagai fungsi penting untuk menjaga keseimbangan internal tubuh.
Dalam proses ini, ginjal berperan dalam menjaga keseimbangan cairan, elektrolit,
dan bahan kimia dalam darah. Untuk memahami dengan lebih detail, kita dapat
membagi fisiologi ginjal menjadi beberapa aspek kunci.
1. Filtrasi Glomerulus
2. Reabsorpsi
4
Setelah filtrasi glomerulus, urin yang dihasilkan mengandung berbagai zat
yang masih diperlukan oleh tubuh, seperti glukosa, elektrolit, dan air.
Fungsi reabsorpsi ginjal adalah mengembalikan zat-zat ini ke dalam aliran
darah, sehingga tubuh tidak kehilangan bahan penting. Ini melibatkan
sistem transport aktif dan pasif di berbagai bagian tubulus ginjal.
3. Sekresi
Fisiologi ginjal ini berjalan secara terus-menerus dan sangat penting untuk
menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, dan zat-zat kimia dalam tubuh. Setiap
hari, ginjal manusia dapat menyaring dan menghasilkan sekitar 180 liter urin,
tetapi sebagian besar dari urin ini direabsorpsi sehingga yang dikeluarkan hanya
sekitar 1-2 liter urin setiap hari. Dengan menjalankan fungsi-fungsi ini, ginjal
memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh manusia.
5
menyingkirkan buangan metabolisme normal, mengekresi xenobiotik dan
metabolitnya dan fungsi non ekskretori. Urin adalah jalur utama ekskresi toksikan
sehingga ginjal mempunyai volume aliran darah yang tinggi, mengkonsentrasikan
toksikan pada filtrat, membawa toksikan melalui sel tubulus. Sebagai bagian
dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah
dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. (Alamsyah &
Normalisa, 2019).
Berikut ini adalah fungsi spesifik ginjal manusia yang sebagian besar bertujuan
untuk mempertahankan kestabilan lingkungan cairan internal:
6
proses ini, ginjal juga menjaga keseimbangan air dan elektrolit, yang sangat
penting untuk menjaga tekanan darah dan kadar garam dalam tubuh.
Ginjal yang sehat adalah organ penting yang memastikan berbagai proses
fisiologis berjalan dengan baik. Mereka menjaga keseimbangan internal tubuh
dengan menyaring darah, mengatur tekanan darah, mengatur kadar gula darah,
dan menjaga keseimbangan mineral. Pemahaman mendalam tentang fisiologi
ginjal yang sehat sangat penting dalam upaya menjaga kesehatan tubuh dan
mencegah masalah ginjal yang serius.
7
menyebabkan edema, peningkatan tekanan darah, dan gangguan elektrolit seperti
hiperkalemia (kadar kalium darah yang tinggi) yang dapat mengancam nyawa.
Selain itu, kerusakan ginjal juga dapat berdampak pada regulasi tekanan
darah. Ginjal yang sehat membantu dalam menjaga tekanan darah yang stabil
dengan mengatur volume darah dalam tubuh. Kerusakan ginjal dapat
menyebabkan hipertensi, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit
jantung, stroke, dan gangguan pembuluh darah lainnya.
8
Perubahan dalam metabolisme asam urat juga dapat terjadi. Ginjal yang sehat
bertanggung jawab dalam mengeluarkan asam urat berlebih dari tubuh. Ketika
ginjal rusak, mereka mungkin tidak dapat melakukan ini dengan efektif,
menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam darah. Kondisi ini dikenal
sebagai hiperurisemia, dan dapat berkontribusi pada pembentukan batu ginjal atau
bahkan menyebabkan penyakit asam urat, yang merupakan kondisi yang
menyakitkan dan dapat merusak sendi. Selain itu, perubahan metabolisme mineral
juga dapat terjadi. Ginjal berperan dalam menjaga keseimbangan kalsium dan
fosfor dalam tubuh. Ketika ginjal mengalami kerusakan, keseimbangan mineral
ini dapat terganggu, mengarah pada masalah seperti hiperfosfatemia (kadar fosfat
darah yang tinggi) dan hipokalsemia (kadar kalsium darah yang rendah). Ini dapat
berdampak pada kepadatan tulang dan kesehatan tulang secara keseluruhan.
Selain itu, gangguan ginjal dapat memengaruhi regulasi gula darah. Ginjal
berperan dalam mengatur kadar gula darah dengan mengeluarkan glukosa dalam
urin ketika kadar gula darah terlalu tinggi. Kerusakan ginjal bisa mengganggu
kemampuan ini, dan seseorang dengan masalah ginjal mungkin lebih rentan
terhadap diabetes atau perlu mengatur pola makan dan obat-obatan dengan lebih
ketat untuk mengontrol gula darah. Oleh karena itu, masalah gizi seperti diabetes
tipe 2 bisa menjadi komplikasi yang sering terkait dengan gangguan ginjal.
9
Selanjutnya, hiperurisemia, yaitu peningkatan kadar asam urat dalam darah,
juga dapat terjadi akibat gangguan ginjal. Asam urat adalah produk sisa
metabolisme yang biasanya dieliminasi oleh ginjal. Peningkatan kadar asam urat
dapat berkontribusi pada pembentukan batu ginjal dan juga berkaitan dengan
penyakit asam urat. Pada gilirannya, hal ini dapat memengaruhi pilihan makanan
dan pola diet seseorang, membatasi asupan makanan tertentu seperti daging
merah, seafood, dan alkohol. Masalah gizi dapat memengaruhi kesehatan ginjal
secara langsung. Diet yang tinggi garam, protein, atau makanan olahan dapat
meningkatkan risiko gangguan ginjal. Oleh karena itu, penting untuk mengadopsi
pola makan sehat yang mendukung kesehatan ginjal, seperti diet rendah garam
dan tinggi serat.
10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara keseluruhan, perubahan metabolisme tubuh yang disebabkan oleh
kerusakan ginjal adalah permasalahan yang serius dan dapat memengaruhi
kesehatan umum seseorang. Dampak tersebut mencakup resistensi insulin,
peningkatan kadar glukosa darah, hiperurisemia, dan gangguan dalam
metabolisme mineral. Semua perubahan ini berpotensi membawa konsekuensi
serius, seperti diabetes tipe 2, pembentukan batu ginjal, penyakit asam urat, dan
gangguan kepadatan tulang. Pentingnya menjaga kesehatan ginjal dan saluran
kemih menjadi semakin nyata karena peran vital ginjal dalam menjaga
keseimbangan internal tubuh.
11
B. Saran
beberapa saran yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan ginjal dan
mencegah masalah gizi terkait gangguan ginjal:
3. Kontrol Gula Darah: Jika Anda memiliki risiko diabetes atau resistensi
insulin, penting untuk mengontrol kadar glukosa darah. Ini dapat
dilakukan dengan mengikuti pola makan yang sehat dan aktifitas fisik
yang cukup.
4. Minimalkan Asupan Gula dan Pemanis Buatan: Gula dan pemanis buatan
dapat berkontribusi pada masalah gizi dan masalah ginjal. Cobalah untuk
mengurangi konsumsi gula tambahan dan pemanis buatan dalam makanan
dan minuman Anda.
6. Jaga Berat Badan yang Sehat: Menjaga berat badan yang sehat melalui diet
seimbang dan olahraga dapat membantu mencegah resistensi insulin dan
masalah metabolisme yang berhubungan dengan ginjal.
7. Minum Air yang Cukup: Mengonsumsi air yang cukup penting untuk
menjaga kesehatan ginjal. Air membantu dalam penghilangan produk sisa
dan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
12
8. Kurangi Konsumsi Alkohol dan Batasi Kafein: Alkohol dan kafein dapat
memengaruhi ginjal dan metabolisme mineral. Batasi konsumsi alkohol
dan kafein jika memungkinkan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, A. P., & Normalisa. (2019). Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ginjal.
International Journal Of Artificial Intelligence.
Rusdi, F. Y., Dewi, M., & Dwiriani, C. M. (2023). Hubungan Dietary Acid Load
Dengan Fungsi Ginjal Pada Penderita Gagal Ginjal Kronis. National
Nutrition Journal, 103-104.
14