Anda di halaman 1dari 8

Nama : Renny Meilyani

NIM : 04011181520084
Kelas : Alpha 2015 | Kelompok A1

LEARNING ISSUE
1. Diagnosis kerja
Tuan Rudi, 54 tahun menderita gout arthritis stage acute intermitten.

2. Komplikasi
Menurut Rotschild (2013), komplikasi dari artritis gout meliputi severe degenerative arthritis, infeksi
sekunder, batu ginjal dan fraktur pada sendi. Sitokin, kemokin, protease, dan oksidan yang berperan dalam
proses inflamasi akut juga berperan pada proses inflamasi kronis sehingga menyebabkan sinovitis kronis,
dekstruksi kartilago, dan erosi tulang. Kristal monosodium urat dapat mengaktifkan kondrosit untuk
mengeluarkan IL-1, merangsang sintesis nitric oxide dan matriks metaloproteinase yang nantinya
menyebabkan dekstruksi kartilago. Kristal monosodium urat mengaktivasi osteoblas sehingga mengeluarkan
sitokin dan menurunkan fungsi anabolik yang nantinya berkontribusi terhadap kerusakan juxta artikular
tulang.
Artritis gout telah lama diasosiasikan dengan peningkatan resiko terjadinya batu ginjal. Penderita dengan
artritis gout membentuk batu ginjal karena urin memilki pH rendah yang mendukung terjadinya asam urat
yang tidak terlarut. Terdapat tiga hal yang signifikan kelainan pada urin yang digambarkan pada penderita
dengan uric acid nephrolithiasis yaitu hiperurikosuria (disebabkan karena peningkatan kandungan asam urat
dalam urin), rendahnya pH (yang mana menurunkan kelarutan asam urat), dan rendahnya volume urin
(menyebabkan peningkatan konsentrasi asam urat pada urin).
Memiliki gout tidak akan selalu menyebabkan masalah lebih lanjut, namun Anda dapat mengurangi
risiko komplikasi dengan melakukan perawatan dan mengubah gaya hidup dan diet Anda.
Komplikasi gout yang paling umum adalah kerusakan sendi progresif, yang menyebabkan rasa sakit
jangka panjang, kelainan sendi dan akhirnya, lumpuh. Hal ini dapat dicegah dengan perubahan pada diet
Anda dan dengan mengkonsumsi obat-obatan yang menurunkan kadar asam urat Anda. Ada juga beberapa
bukti bahwa kadar asam urat yang berkepanjangan di tubuh Anda dapat meningkatkan risiko penyakit
vaskular, yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke. Komplikasi lain yang mungkin Anda
hadapi adalah sebagai berikut:
 Gout merusak beberapa persendian (disebut polyartikular gout). Lebih sering terjadi pada orang
dengan usia tua penderita gout.
 Terbentuk batu ginjal (jika kumpulan kristal asam urat terdapat di traktus urinarius). Terjadi
diantara 1-3 dari 10 orang yang menderita gout.
 Merusak ginjal (jika kumpulan kristal asam urat terdapat di jaringan ginjal)
a. Penyakit Ginjal Komplikasi
Asam urat yang paling umum adalah gangguan-gangguan pada ginjal. Gangguan pada ginjal terjadi
akibat dari penangan pada penderia asam urat akut terlambat menangani penyakitnya. Pada penderita asam
urat ada dua penyebab gangguan pada ginjal yaitu terjadinya batu ginjal (batu asam urat) dan risiko
kerusakan ginjal.batu asam urat terjadi pada penderita yang memiliki asam urat lebih tinggi dari 13 mg/dl.
Asam urat merupakan hasil buangan dari metabolisme tubuh melalui urine. Seperti yang telah diketahui,
urine di proses di ginjal. Oleh sebab itu, jika kadar di dala darah terlalu tinggi maka asam urat yang berlebih
akan membentuk kristal dalam darah. Apabila jumlahnya semakin banyak, akan mengakibatkan
penumpukkan dan pembentukkan batu ginjal.
Batu ginjal terbentuk ketika urine mengandung substansi yang membentuk kristal, seperti kalsium,
oksalat dan asam urat. Pada saat yang sama, urine mungkin kekurangan substansi yang mencegah kristal
menyatu. Kedua hal ini menjadikannya sebua lingkungan yang ideal untuk terbentuknya batu ginjal. Batu
ginjal tidak menampakan gejala sampai batu ginjal tersebut bergerak di dalam ginjal atau masuk ke saluran
kemih (ureter), suatu saluran yang menghubungkan ginjal dan kandungan kemih.
Sekitar 20-40% penderita gout minimal mengalami albuminuri sebagai akibat gangguan fungsi ginjal.
Terdapat tiga bentuk kelainan ginjal yang diakibatkan hiperurisemia dan gout:
1. Nefropati urat yaitu deposisi kristal urat di interstitial medulla dan pyramid ginjal, merupakan
proses yang kronik, ditandai dengan adanya reaksi sel giant di sekitarnya.
2. Nefropati asam urat yaitu presipitasi asam urat dalam jumlah yang besar pada duktur kolektivus
dan ureter, sehingga menimbulkan keadaan gagal ginjal akut. Disebut juga sindrom lisis tumor,
dan sering didapatkan pada pasien leukemia dan limfoma pasca kemoterapi.
3. Nefrolitiasis yaitu batu ginjal yang didapatkan pada 10-25% dengan gout primer.

b. Penyakit Jantung
Kelebihan asam urat dalam tubuh (hiperurisemia) membuat seseorang berpotensi terkena serangan
jantung. Pada orang yang menderita hiperurisemia terdapat peningkatan risiko 3-5 kali munculnya penyakit
jantung koroner dan stroke. Hubungan antara asam urat dengan penyakit jantung adalah adanya kristal asam
urat yang dapat merusak endotel atau pembuluh darah koroner. Hiperurisemia juga berhubungan dengan
sindroma metabolik atau resistensi insulin, yaitu kumpulan kelainan-kelainan dengan meningkatnya kadar
insulin dalam darah, hipertensi, sklerosis.

c. Penyakit Diabetes Mellitus


Berdasarkan hasil studi baru Eswar Krishnan yang merupakan asisten Profesor Rheumatology di
Stanford University dengan hasil penelitian yang dipresentasikan di pertemuan tahunan American College of
Rheumatology didapati kesimpulan bahwa, kadar asam urat yang tinggi dalam darah berkaitan dengan risiko
peningkatan diabetes hampir 20% dan risiko peningkatan kondisi yang mengarah pada perkembangan
penyakit ginjal dari 40%.
Para peneliti meninjau catatan dari sekitar 2.000 orang dengan gout dalam database Veterans
Administration. Pada awal penelitian, semua peserta penelitian tidak menderita diabete atau penyakit ginjal.
Selama periode tiga tahun, 9% laki-laki dengan gout yang memiliki kadar asam urat tidak terkontrol berada
pada kondisi yang mengarah pada perkembangan diabetes dibandingkan dengan 6% dari mereka dengan
kadar asam urat yang terkontrol. Pada penderita diabetes ditemukan 19% lebih tinggi dengan kadar asam
urat yang tidak terkontrol. Kadar asam urat dalam darah yang lebih tinggi dari angka 7 mg/dl dianggap tidak
terkontrol.
Penelitian kedua dilakukan oleh peneliti yang sama menggunakan database yang sama. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa lebih dari 3 tahun dengan periode gout pada pria yang memiliki kadar asam
urat yang tidak terkontrol memiliki risiko 40% lebih tinggi untuk penyakit ginjal dibandingkan dengan pria
dengan kadar asam urat terkontrol. Penelitian tersebut tidak membuktikan bahwa kadar asam urat yang tidak
terkontrol menyebabkan masalah kesehatan, tetapi menunjukkan hubungan peningkatan kadar tersebut
dengan masalah kesehatan.

3. Arthritis
ANALISIS MASALAH
a. Kenapa rasa sakitnya muncul pada saat dia berbaring?
Jawab: Alasan gout episode yang sering menyerang di malam hari adalah suhu tubuh turun sedikit saat
tidur, dan penurunan suhu ini mengkatalisis pembentukan kristal asam urat di sendi. Faktor ini juga
membantu menjelaskan mengapa asam urat sering mempengaruhi sendi pada kaki dan jari -
ekstremitas ini cenderung mempertahankan suhu lebih rendah daripada bagian tubuh lainnya.
Selain itu, ketika tubuh sedang tidur dan persendian sedang beristirahat, beberapa air di cairan
sinovial sendi diserap kembali ke dalam tubuh. Asam urat, bagaimanapun, tetap berada di sendi.
Konsentrasi tinggi asam urat di sendi dapat memacu terbentuknya kristal asam urat.
Bertambah tinggi kadar asam urat dan bertambah lama ia menetap, kemungkinan untuk
menderita gout dan terbentuknya kristal urat akan bertambah besar. Kristal monosodium urat
cenderung untuk mengendap pada jaringan jika konsentrasinya dalam plasma lebih 8-9 mg/dl. Asam
urat tidak menimbulkan sakit pada sendi, yang menimbulkan rasa sakit adalah pengendapan
mikrokristal monosodium urat yang terdapat pada celah sendi ataupun pembebasan deposit urat pada
celah tersebut. Peradangan atau inflamasi merupakan reaksi penting pada arthritis pirai terutama gout
akut. Reaksi ini merupakan reaksi pertahanan tubuh non spesifik untuk menghindari kerusakan
jaringan agen penyebab. Peradangan pada arthritis gout akut adalah akibat penumpukan agen
penyebab yaitu kristal monosodium urat. Pelepasan kristal MSU akan meragsang proses inflasi denan
mengaktifkan komplemen melalui jalur klasik maupun alternatif. Sel makrofag, netrofil dan sel radang
lain juga teraktivasi, yang akan menghasilkan mediator-mediator kimiawi yang juga berperan pada
proses inflamasi.

b. Bagaimana interpretasi pemeriksaan lab?


Jawab:

No Hasil Pemeriksaan Nilai Normal Interpretasi


.

1. Ureum: 34mg/dl 10 - 50 mg/dl normal

2. Kreatinin: 1,0 mg/dl 0,6 – 1,3 mg/dL normal

3. Asam urat darah: 11,1 mg/dl Pria ≥ 15 tahun: 3,6 - 8,5 mg/dL abnormal

4. Asam urat urin: 240 mg/24 jam 250 – 750 mg/24 jam abnormal

DAFTAR PUSTAKA

Anbari, KK. 2014. Gout Symptoms. Diakses melalui https://www.arthritis-health.com/types/gout/gout-


symptoms pada tanggal 27 November 2017
Anonim. 2014. Gout. Diakses melalui
http://www.drsanderson.com.hk/wp-content/uploads/2014/09/FS_Gout.pdf pada tanggal 27
November 2017
Kemenkes RI. 2011. Pedoman Interpretasi Data Klinik. Diakses melalui
https://www.researchgate.net/profile/Fauna_Herawati/publication/303523819_Pedoman_Interpretasi
_Data_Klinik/links/5746c1db08ae298602fa0bb4/Pedoman-Interpretasi-Data-Klinik.pdf pada tanggal
27 November 2017
Martini. 2010. Hubungan Tingkat Asupan Protein Dengan Kadar Ureum dan Kreatinin Darah pada
Penderita Gagal Ginjal Kronik di Rsud Dr. Moewardi Surakarta. Diakses melalui
http://eprints.ums.ac.id/9538/ pada tanggal 27 November 2017
PSP. 2016. MSK – OA RA Algorithm. Diakses melalui http://www.gpscbc.ca/sites/default/files/uploads/MSK
%20-%20OA%20RA%20Algorithm%20ver% 207.8%20%28ID%20110657%29.pdf pada tanggal
27 November 2017
Sholihah, FM. 2014. Diagnosis and Treatment Gout Arthritis. Diakses melalui
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/download/475/476 pada tanggal 27
November 2017
Sholilhah, FM. 2015. Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Diet Terhadap Angka
Kekambuhan Pada Penderita Artritis Gout di Puskesmas Bumidaya, Kecamatan Palas, Lampung
Selatan. Diakses melalui http://digilib.unila.ac.id/6587/ pada tanggal 27 November 2017
Sukma, LY. 2016. Faktor – Faktor yang Berhubungan Dengan Arthritis Pirai (Asam Urat) di Kelurahan
Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai Tahun 2014. Diakses melalui
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/56421 pada tanggal 27 November 2017.
Syukri, M. 2007. Asam Urat dan Hiperuresemia. Diakses melalui
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/19076 pada tanggal 27 November 2017
Widyanto, FW. 2014. Artritis Gout dan Perkembangannya. Diakses melalui
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/viewFile/4182/4546 pada tangga 27 November
2017

Anda mungkin juga menyukai